- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Gara-gara Tulisan 'Bunuh Sultan', Warga Tidak Terima Lalu Serang Massa Aksi


TS
urban21
Gara-gara Tulisan 'Bunuh Sultan', Warga Tidak Terima Lalu Serang Massa Aksi
Gara-gara Tulisan 'Bunuh Sultan', Warga Yogyakarta Tidak Terima Lalu Serang Massa Aksi

Warga yang berada di kawasan Simpang Tiga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tidak terima dengan kelakuan aksi massa. Pasalnya, aksi massa menuliskan kata-kata yang menyakiti warga Yogyakarta, yakni tulisan 'Bunuh Sultan' di papan iklan jalanan.
Salah satu warga yang juga saksi mata, Rivan menuturkan, awalnya warga tidak terlalu menggubris aksi massa. Namun, warga mulai tersulut emosi lebih karena melihat tulisan yang menghina tuntunan dan pimpinan mereka yakni Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Akibat tulisan tersebut, sebagai warga Yogyakarta tidak menerima dengan perlakuan itu. Maka warga langsung menyerang dan memukul mundur massa hingga kedalam kampus.
"Warga sih nggak terlalu emosi kalau bukan karena tulisan itu, di baleho itu ada tulisan bunuh Sultan," jelas Rivan saat ditemui Kumparan.com/TuguJogja di lokasi kejadian, Selasa (1/5/2018).
Rivan menuturkan, warga tidak mengetahui apakah aksi massa di pertigaan jalan UIN Yogyakarta merupakan aksi hari buruh atau yang lainnya. Pasalnya, tulisan menolak bandara terlihat di dinding-dinding kampus dan juga tulisan cat di jalan raya.
"Sepertinya demo buruh, tapi di sana ada tulisan menolak bandara, ngawur mas," kata Rivan.
Namun, Rivan tidak mempermasalahkan demo apa yang dilakukan massa. Terpenting, kata Rivan, massa harus menjaga kondusifitas dalam berjalannya aksi.
"Tapi itu tidak masalah, tapi kami emosi tulisan bunuh Sultan itu, kami sebagai orang Jogja nggak terima kalo Sultan kami digituin," tegasnya.
Menurutnya, tulisan tersebut bukanlah berasal dari warga Yogyakarta. Ia menuturkan, warga Jogja tidak akan pernah menulis tulisan yang tidak mengenakkan kepada Sultan mereka.
"Kalo orang Jogja nggak mungkin seperti itu, otomatis mereka bukan orang Jogja," imbuhnya.
Sebagai warga Jogja, kata Rivan, mereka harus turun tangan sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan. "Awalnya tidak terlalu emosi, tapi pas lihat itu wah warga langsung keluar semua kejar mahasiswa aksi," pungkasnya. (Nadhir Attamimi)
Sumber : https://kumparan.com/tugujogja/gara-...ang-massa-aksi
_______________________________________________________________
kalau ga ricuh ga keren demonya. Emang minta dihajar warga ini geng kuliahan
FOTO KRONOLOGI :

Warga yang berada di kawasan Simpang Tiga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tidak terima dengan kelakuan aksi massa. Pasalnya, aksi massa menuliskan kata-kata yang menyakiti warga Yogyakarta, yakni tulisan 'Bunuh Sultan' di papan iklan jalanan.
Salah satu warga yang juga saksi mata, Rivan menuturkan, awalnya warga tidak terlalu menggubris aksi massa. Namun, warga mulai tersulut emosi lebih karena melihat tulisan yang menghina tuntunan dan pimpinan mereka yakni Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Akibat tulisan tersebut, sebagai warga Yogyakarta tidak menerima dengan perlakuan itu. Maka warga langsung menyerang dan memukul mundur massa hingga kedalam kampus.
"Warga sih nggak terlalu emosi kalau bukan karena tulisan itu, di baleho itu ada tulisan bunuh Sultan," jelas Rivan saat ditemui Kumparan.com/TuguJogja di lokasi kejadian, Selasa (1/5/2018).
Rivan menuturkan, warga tidak mengetahui apakah aksi massa di pertigaan jalan UIN Yogyakarta merupakan aksi hari buruh atau yang lainnya. Pasalnya, tulisan menolak bandara terlihat di dinding-dinding kampus dan juga tulisan cat di jalan raya.
"Sepertinya demo buruh, tapi di sana ada tulisan menolak bandara, ngawur mas," kata Rivan.
Namun, Rivan tidak mempermasalahkan demo apa yang dilakukan massa. Terpenting, kata Rivan, massa harus menjaga kondusifitas dalam berjalannya aksi.
"Tapi itu tidak masalah, tapi kami emosi tulisan bunuh Sultan itu, kami sebagai orang Jogja nggak terima kalo Sultan kami digituin," tegasnya.
Menurutnya, tulisan tersebut bukanlah berasal dari warga Yogyakarta. Ia menuturkan, warga Jogja tidak akan pernah menulis tulisan yang tidak mengenakkan kepada Sultan mereka.
"Kalo orang Jogja nggak mungkin seperti itu, otomatis mereka bukan orang Jogja," imbuhnya.
Sebagai warga Jogja, kata Rivan, mereka harus turun tangan sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan. "Awalnya tidak terlalu emosi, tapi pas lihat itu wah warga langsung keluar semua kejar mahasiswa aksi," pungkasnya. (Nadhir Attamimi)
Sumber : https://kumparan.com/tugujogja/gara-...ang-massa-aksi
_______________________________________________________________
kalau ga ricuh ga keren demonya. Emang minta dihajar warga ini geng kuliahan
FOTO KRONOLOGI :
Quote:
Diubah oleh urban21 01-05-2018 14:33
1
26.7K
266


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan