- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mengenang Jembatan Petekan, Jembatan Tercanggih Zaman Kolonial di Surabaya


TS
linoleum123
Mengenang Jembatan Petekan, Jembatan Tercanggih Zaman Kolonial di Surabaya

Quote:

Salah satu daya tarik wisata sejarah di Surabaya adalah Jembatan Petekan atau Ferwerda brug. Dinamakan Jembatan petekan karena dalam bahasa Jawa, petekan artinya “dipencet” atau “ditekan”.
Jembatan ini bisa dibuka dan ditutup ketika ada kapal lewat di Sungai Kalimas ini.
Jembatan tua ini merupakan salah satu warisan bersejarah dari zaman Belanda. Jembatan ini terletak di bagian utara kawasan Ujung, Surabaya.
Quote:

Jembatan ini tadinya dipakai sabagai saranan penyeberangan antar sisi Sungai Kalimas.
Jembatan Petekan ini dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada awal 1900-an bekerjasama dengan perusahaan kontruksi NV Machinefabriek Bratt
Petekan adalah sebuah jembatan sepanjang 150 meter dari bahan besi, dan mempunyai ketinggian 1.70 meter (m) di atas permukaan air sungai saat pasang, dan 1.20 m di bawah jalan raya. Petekan berukuran 11 m x 50 m, terbagi 2 bagian yaitu sebelah barat dan timur pilar jembatan. Berdasarkan info yang dihimpun dari bpcb jatim, Konstruksi geladaknya terdiri dari balok-balok gelagar, yang terpasang searah panjang konstruksinya dan diikat dengan baja siku yang posisinya menyilang di antara balok-balok gelagar.
Quote:

Yang menarik, konstruksi jembatan ini memang dibuat agar jembatan ini dapat dinaikkan turunkan, sehingga pada masa itu menjadi jembatan yang tergolong canggih.
Tak heran bila Jembatan Petekan perannya besar sekali saat itu dalam menggerakkan roda ekonomi Surabaya dan keluar pulau.
Bukan itu saja, daerah lain yang berada di sekitar Jembatan Petekan di Jalan Jakarta, atau di bagian Utara dari Kota Surabaya ini pun terimbas dan menjadi berkembang.
Sebut saja kawasan Kembang Jepun , Ampel, Krembangan serta daerah lainnya ikut menuai imbas dari ramainya kapal-kapal yang singgah.
Quote:

Jembatan Petekan ini berfungsi untuk melayani kapal-kapal dagang yang menuju atau masuk Surabaya dan sebaliknya.
Kapal-kapal dagang yang menuju dan meninggalkan Surabaya dari sungai Kalimas pasti melewati jembatan ini.
Jika kapalnya terlalu besar, jembatan ini bisa dibuka setelah kapal lewat jembatan bisa diturunkan kembali.
Nah naik turunnya jembatan ini dengan cara ditekan tombolnya atau dipetek (bahasa Jawa). Hingga sekarang, jembatan yang bisa naik dan turun dengan cara dipetek ini dikenal dengan nama Petekan atau Jembatan Petekan.
Pada tahun 1980-an, geladak jembatan tidak bisa diangkat lagi. Hingga pada Januari 2011 geladak jembatan dipotong, karena balok-balok gelagar dan siku dicuri, yang mengakibatkan geladak ambruk ke sungai dan menghalangi pelayaran kapal-kapal di bawahnya.
Quote:

Selain itu juga terdapat pelabuhan kapal rakyat atau pelabuhan Kalimas. Banyak tempat bersejarah lainnya yang tidak jauh dari lokasi Jembatan Petekan ini seperti Jembatan Merah,
Karena usia dan perawatan, Jembatan Petekan ini sudah tidak berfungsi.
Pemkot Surabaya menjadikan Jembatan Petekan sebagai cagar budaya. Sebagai gantinya, di kanan kiri Jembatan Petekan ini sudah terbangun jembatan baru.
Di sana ada keterangan, “Bangunan Cagar Budaya Ferwedarbrug/Jembatan Petekan. Konstruksi Jembatan Peninggalan Kolonial sebagai Penunjang Kawasan Kota Lama. Sesuai Surat Keputusan Wali Kota Surabaya 188.45/004/402.1.04/1998 nomor urut 47 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya Tahun 2008.”
Tambahan foto dari agan majhpahit :
Quote:


Spoiler for sumber:
Diubah oleh linoleum123 04-04-2018 12:34
0
21.6K
Kutip
97
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan