Halo gan, kembali lagi di threads om lembu gantenk nih, hehehe.
Okeey kali ini, gue akan memberi sedikit kuliah ke agan2, ga usah banyak-banyak (karena emang kita cuma 1 sks aja hehehe). Apa sih yang kita omongin kali ini om lembu?

Mau tau? Ini dia!
Taraaaaa

Tempee. Tempeee? Kok tempe sih, tempe kan makanan kampungan. Eitsss, tunggu dulu, tapi ini adalah tempe yang lain yaitu tempe bosok (bahasa indonesianya tempe busuk, tapi gue males pakai kaidah itu karena secara roso kurang, lebih enak pakai kata "bosok" dari pada "busuk" hehehe.)



Yaah, tempe busuk. Di zaman sekarang, tempe sering disepelekan oleh manusia-manusia bumi Pertiwi, padahal tempe merupakan salah satu warisan budaya cita rasa yang luar biasa hebatnya. Dengan harga pembuatan yang maha murah bisa tercipta makanan super lezat, simpel dan maknyuzz. Selain itu nilai gizinya juga luar biasa. Selain begitu, adalah olahan yang seperti sudah terolah kayak bubur, tekstur molekulnya lembut jadi sangat baik untuk perut karena tidak susah dalam mencernanya. Recommend nih buat yang sering sakit perut khususon mag.

Okeey kembali ke tempe bosok. Seperti namanya tempe bosok adalah tempe yang sengaja dibusukkan agar tersaji bahan makanan yang lebih maknyus.

"Ih jijiklah, masak barang busuk di makan?", eits tunggu dulu.

Kalian pernah dengar dengan sambel tumpang? Makanan khas Solo ini adalah salah satu bukti bahwa barang busuk satu ini bisa menjadi makanan lezat yang bernilai gizi dan beromzet jutaaan rupiah (*jika lo berjiwa entrepreneur yaah hehehee kwkwkwkw).

Terus tentang nilai gizinya gimana broo lembu???

Ini dari gue nyasar di kelas Biologi, jadi seorang dosen tersebut telah menceritakan tentang risetnya terhadap tempe yang dibiarkan selama berhari-hari. Namun setiap 12 jam dia menganalisa keadaaan dari tempe itu.

Intinya begini : Pada hari pertama tempe masih dengan tumbuh dengan jamur (dan kita tahu ternyata jamur tempe itu ga berbahaya yaah), setelah pada hari kedua jamur itu tetap tumbuh namun kini ada bakteri-bakteri pada tempe tersebut. Pada hari ketiga, bakteri semakin menguasai hampir semua domain area pada tempe sedangkan jamur masih ada namun perkembangannya adalah tidak sebesar pada saat awal-awal pembuatan tempe.



Apa yang bisa kita petik dari eksperimen di atas : Ternyata di tempe itu terdapat bakteri-bakteri khusus yang membuat tempe cepet membusuk. Tetapi, kata beliau lagi, bakteri itu setelah diteliti lebih lanjut ternyata tidak berbahaya malahan bermanfaat itu untuk manusia, bakteri itu bukan E. Coli gue lupa namanya.

Jadi gimana. bener kan aku bilang : Tempe bosok tak sebosok rasanya tak sebosok nilai gizinya.



Kalau ngomongin warisan memang nenek moyang kita adalah nenek moyang yang wis dewasa, wis Njowo, wis apikan. Terbukti dari adanya hal tempe pada serat centhini

otak gue yang maha lembu hehehe