History



Jika membahas tentang stasiun tanjung priok tentunya kita tidak dapat memisahkannya dengan pelabuhan tanjung priok. Kenapa? Karena sebetulnya pelabuhan tanjung priok pertama kali didirikan tepat di dermaga pelabuhan tanjung priok (1885-1900an). Seiring makin padatnya aktivitas di pelabuhan tanjung priok yang mengharuskan adanya perluasan maka stasiun yang lama digusur dan sebagai penggantinya pada tahun 1914 didirkan stasiun baru yang menjadi tempatnya saat ini.

Setelah dibuka untuk umum pada tahun 6 April 1925 kejaayaan stasiun tanjung priok tidak bertahan lama. Sebelumnya stasiun tanjung priok melayani rute perjalan dari dan ke Jawa menuju Batavia. Tapi dengan dibangunnya bandara kemayoran saat itu membuat penumpang beralih ke moda transportasi penerbangan. Bahkan pada masa perang dunia ke II stasiun tanjung priok lebih diutamakan untuk mengirim romusha ke luar Jawa.



Dan pada tahun 2000an kondisi stasiun ini sungguh memprihatinkan karena tidak difungsikan untuk stasiun penumpang lagi dan hanya difungsikan sebagai stasiun barang. Sehingga bangunannya tidak terawat banyak kaca-kaca yang sudah pecah, dinding dengan kondisi cat yang agak pudar dan terkelupas, serta fasilitas di dalamnya yang sudah tidak dapat digunakan lagi. Dengan berkurangnya pemasukan dari pembelian tiket. Alhasil disewakannya lah ruangan-ruangan di depan stasiun kepada Biro-biro perjalanan, Perusahaan penukaran uang dsb.



Barulah pada akhir tahun 2008 stasiun dilakukan renovasi pada bangunan dan dilanjutkan rehabilitasi pada rel kereta. Kemudia pada tahun 2009 Statsiun Tanjung Priok kembali beroperasi dan terjadi beberapa kali perubahan rute hingga akhirnya seperti sekarang.

Misteri Bunker



Di Stasiun Tanjung Priok terdapat bunker peninggalan zaman Belanda yang kondisinya saat ini tidak terawat serta ditemukan juga lorong-lorong yang sudah digenangi air. Sebelumnya pernah dilakukan eksplorasi oleh pihak PT. KAI namun sampai saat ini belum diketahui menuju kemana dan eksplorasi pun dihentikan karena keterbatasan biaya. Dari penuturan pihak PT.KAI yang saya dapat dari detik.com sebenarnya bunker itu memang sudah sejak lama ditemukan. Dan selain itu terdapat 3 bunker yaitu, di hall sisi utara, barat dan timur.

Berbagai isu yang berkembang tentang bunker serta lorong-lorong banyak sekali. Mulai dari lorong-lorong tersebut terhubung ke 3 tempat strategis pada masa Hindia Belanda (Stasiun Kota, Pasar Ikan, dan Pelabuhan Tanjung Priok) karena bisa dilihat bahwa Stasiun Kota memiliki bunker dan lorong yang bentuknya hampir sama dengan Stasiun Tanjung Priok. Ada juga yang beranggapan lorong tersebut terhubung hingga Pulau Onrust (salah satu pulau di kepulauan seribu) karena dulu Belanda masuk ke Batavia melewati pulau tersebut dan dijadikan pelabuhan logistik perang. Bahkan ada isu yang berkembang di warga sekitar di bunker tersebut terdapat harta karun peninggalan Belanda. Dari banyaknya cerita yang berkembang belum dapat dibuktikan kebenarannya terutama isu yang terakhir karena memang pernah ada temuan dan hanya benda benda peninggalan orang yang pernah masuk untuk berkunjung kesana saja.

Menurut saya amat disayangkan bunker serta lorong-lorong yang terdapat sekarang belum bisa di eksplor lebih jauh lagi. Mengingat berkembangnya teknologi yang ada serta pentingnya sejarah yang berada di stasiun tersebut. Belum lagi jika dijadikan tempat wisata pasti akan sangat menarik perhatian meskipun saat ini sudah masuk dalam 12 wisata pesisir di Jakarta. Apakah kalian ada yang berminat mengunjunginya?