c4punk1950...
TS
c4punk1950...
Kehidupan Dubai Dari Yang Unik, Baik Masyarakat Asli, Turis Dan Buruhnya


Bicara tentang surga dunia namun modern, nampaknya eropa bahkan negara adidaya Amerikapun kalah kelas dari Dubai.



Siapa sih yang tak mengenal Dubai dengan kekayaan yang berlimpah serta kota yang menarik untuk di kunjungi.

Di masa lalu Dubai hampir seluruhnya adalah padang pasir yang gersang. Tetapi sekarang ini Dubai menjadi salah satu kota perdagangan dunia dan menjadi destinasi wisata global.

Penduduk Dubai dibagi menjadi ke dalam tiga kasta:

Kasta pertama The Emiratis (penduduk asli Dubai)

Kasta Kedua The Expats (pekerja asing eksekutif)

Kasta ketiga The Labourers (buruh yang membangun kota Dubai dan pekerja kasar lainnya, berasal dari India, Pakistan, Banglades, dan Tiongkok).

Namun ada yang menarik dengan hal tak biasa bisa kita temukan di Dubai, apa saja itu yuk kita intip sedikit hal-hal unik dan jarang ada di negara manapun di dunia.

Begitu juga sisi lain kehidupan para buruh yang mencari sesuap nasi disana.


Lapangan Tenis Tertinggi Di Dunia



Main tenis di lapangan terbuka itu lumrah, akan tetapi main tenis di puncak bangunan tertinggi di dunia itu baru jadi berita. Lapangan tenis tertinggi di dunia ini mempunyai fungsi ganda. Saat tidak digunakan sebagai lapangan tenis, tempat itu dipakai sebagai helipad untuk Burj al-Arab, hotel tertinggi keempat di dunia yang terletak di Dubai, Uni Emirat Arab.

Lapangan tenis itu dibangun di dekat puncak hotel mewah yang berada pada ketinggian 321 meter. Pada 2005, Roger Federer dan Andre Agassi bermain beberapa gim di situ ketika berkunjung ke Dubai untuk mengikuti sebuah turnamen.

Handphone Mewah Beredar di Dubai



Bicara kota modern pastinya alat komunikasi menjadi bagian masyarakat kota tersebut, lalu Handphone apa yang banyak beredar di Dubai ??

Apakah merk samsung dan I phone merajai di segmen ini, ternyata Vertu yang banyak di pakai masyarakat asli Dubai, khususnya golongan borjuis.

Vertu menjadi primadona karena material yang mereka gunakan untuk memproduksi satu buah ponsel Vertu tidaklah sembarangan dan merupakan hasil seleksi ketat.

Ada yang menggunakan stainless steel, emas kuning, emas putih, keramik, kulit asli, hingga kristal safir. Seluruh komponen ponsel Vertu diproduksi pabrik mereka di Prancis dengan pengerjaan intensif dan teliti.



Vertu menggolongkan produk ponsel mereka sebagai gabungan seni terbaik dengan teknologi tingkat tinggi sehingga tidak heran barang ini bukanlah produk massal.

`Perut` Vertu berisi 400 komponen mekanis sementara kebanyakan HP lain hanya berisi 30 komponen. Hal ini membuat satu buah ponsel Vertu memiliki waktu pengerjaan yang lebih lama dibanding ponsel biasa.


Atm Khusus Emas



Di arab emas dan perak (seperti uangnya dinar dan dirham) memang menjadi sebuah benda berharga yang digemari, untuk itu di Dubai disediakan ATM khusus emas.

Di dalam mesin ATM itu terdapat sekitar 320 emas, baik berupa batangan yang beratnya bisa mencapai 10 gram atau emas yang berbentuk koin. Emas-emasnya berasal dari Jerman, karena pencipta mesin ini berasal dari Jerman dan kepala ekskutif dari perusahaan Ex Oriente Lux.



Bahkan, mesin ATM-nya sendiri dilapisi emas yang bakal menggoda Anda untuk melihatnya dari dekat. Sistem di dalam mesinnya pun canggih, sebab dapat mengupdate harga emas internasional tiap 10 menit sekali.

Untuk membawa pulang emas dari mesin ATM tersebut, Anda bisa menggunakan uang Dirham atau dengan kartu kredit.


Mobil-Mobil Mewah Di Dubai



Bicara kota modern pastinya tak lepas dari sarana transportasi, bicara tentang hal ini mobil mewah dari eropa banyak terlihat dijalanan Dubai bahkan para penegak hukum pun mobil super car menjadi familiar disana.



Namun seiringnya waktu di Dubai mobil menjadi masalah serius kota ini karena banyaknya sampah mobil bekas, dan juga kemacetan parah terjadi di Dubai hingga pemerintah disana memberlakukan bagi masyarakat yang ingin mempunyai mobil pribadi dilihat dari pendapatan minimal perbulannya, karena di Dubai sarana transportasi massal lainnya sudah cukup mewah, seperti adanya taksi udara dan lainnya.



Bahkan tak jarang mobil-mobil mewah menjadi barang rongsok di kota Dubai mungkin saja kaum borjuis disana mudah bosan. Bayangkan supercar menjadi barang yang tak berguna hingga berdebu di sana andai saja di ambil pemerintah kita kan lumayan buat angkutan massal disini pakai supercar.



Bahkan untuk mengusir kebosanan banyak mobil-mobil mewah mereka di lapisi oleh emas bahkan intan berlian pun ada, entahlah disini memang kotanya para penikmat harta tak salah bila Dubai adalah surga dunia untuk masyarakatnya dan para Turis yang berkunjung kesana.



Yang gilanya lagi mobil khusus buat balap di sirkuit terparkir manis di sudut kota Dubai, ada-ada saja kerjaan mereka dalam membeli mobil-mobil yang mewah, pastinya di negeri ini tidak semudah itu membeli mobil jenis balap khusus di sirkuit, ternyata benar kata kawanku disana sudah kebanyakan duit susah buat buangnya...

Hewan Piaraan DI Dubai



Hewan Peliharaan memang sudah menjadi gaya hidup kota modern biasanya masyarakat umum memelihara Anjing dan Kucing.

Namun tidak dengan masyarakat disana hewan-hewan buas pun menjadi hewan peliharaan legal dan menjadi pemandangan yang nampaknya biasa saja, seperti harimau, singa dan lainnya menjadi hewan peliharaan yang unik di negeri surga dunia.

Makanan Gratis Untuk Pengangguran



Di kota manapun di dunia pengangguran pastinya ada, begitu juga dengan Dubai masyarakatnya juga pasti ada saja yang menganggur, namun tak ada pekerjaan untuk masyarakat Dubai tak perlu khawatir karena banyak di sediakan spot-spot makanan gratis khusus mereka yang tak bekerja.

Maklum saja harga makanan di sana terbilang cukup mahal bila dibandingkan negeri kita, namun lucunya makanan gratis yang disediakan jarang sekali habis maklum saja ekonomi rakyatnya sudah tinggi.

Itulah beberapa fasilitas yang ada untuk masyarakat asli Dubai disebut kasta pertama.

Lalu bagaimana dengan para Turis dan Pekerja asing ( eksekutif ) di kasta kedua.

Mereka sangat di hargai di Dubai maklum saja mereka hadir disana pastinya akan menguntungkan bagi putaran roda ekonomi di Dubai.

Fasilitas Mewah Seperti Hotel dan Rumah




Bicara Dubai pastinya banyak hotel berkelas dan rumah mewah yang direntalkan disana khusus bagi mereka Turis yang ingin menghabiskan uangnya di negeri ini. Begitu juga dengan para pebisnis yang menginvestasikan dananya yang tidak sedikit untuk membantu pembangunan Dubai itu sendiri.



Untuk itu Dubai pun menawarkan kemewahan untuk mereka agar merasa nyaman dengan fasilitas yang ada di Dubai, baik itu rumah, hotel, sarana hiburan dan lainnya.

Bahkan ada hotel bawah laut yang sangat memanjakan mata, para turis benar-benar di hargai disini.

Minimnya aksi Kriminal



Di kota dengan ekonomi yang kuat, masyarakatnya pun menjadi enggan untuk berbuat aksi tak terpuji.

Seperti menjadi seorang pencuri, jambret, begal dan sebagainya lagipula para polisi di negeri ini mobilnya pun canggih-canggih rata-rata super car yang akan mengejar penjahat kriminal disana.

Untuk itu bila ada aksi pencurian teramat aneh, sebab dompet kita jatuh dijalan pun masyarakat disana enggan untuk mengambilnya karena itu bukan haknya mereka.

Kapankah di Indonesia bisa seperti ini kejujuran di semua lini...ngimpii..

Nah sekarang kita bicara tentang mereka yang menghuni kasta ketiga yaitu kaum buruh asing yang di datangkan untuk bekerja di Dubai.

Neraka untuk para Buruh



Dubai memang surga untuk masyarakat aslinya dan juga para jutawan dari warga asing, namun tidak untuk warga asing yang menjadi buruh atau pekerja kasar.



Mereka dijauhkan tinggalnya dari kemewahan kota Dubai itu sendiri. Mereka ini ditempatkan di pinggiran kota yang bernama Sonapur.



Kondisi di Sonapur berbanding terbalik dengan kondisi di Dubai, jauh dari gemerlap. Dan bahkan keberadaan kota ini sengaja dihilangkan dari peta Dubai.

Rumah-rumah susun bagi buruh asing memang disediakan namun sarana dan fasilitas untuk mereka berbeda jauh dengan megahnya surga di Dubai.



Pasar-pasar kebutuhan pokok nampak kumuh untuk kebutuhan hidup mereka, bahkan dapur mereka pun dapur umum yang terlihat sederhana. Tak jarang layaknya negara ini sering kita lihat tukang cukur keliling disanapun ada, inilah sisi lain dari kota Dubai yang terlihat mewah dan megah.



Para buruh migran ini tidak bisa memilih tempat yang lebih layak, karena memang gaji yang diberikan sangat kecil untuk standar di sana, sekitaran sama besarnya dengan UMR di negeri ini. Yang lebih menyedihkan lagi adalah para bos menahan passport mereka dan memaksa untuk bekerja selama 14 jam di bawah suhu yang ekstrim untuk membangun gedung pencakar langit Dubai.



Gedung-gedung tinggi Dubai adalah hasil karya mereka para buruh migran yang dipinggirkan sesuai dengan kastanya, warga Dubai asli walau pengangguran tak kan mau bekerja seperti ini karena gengsi masyarakat disana pun tinggi.


Kehidupan TKW di Dubai



Pastinya sebagai pembantu di Dubai banyak dari warga asia tenggara baik dari Filiphina maupun Indonesia sendiri.

Gaji pembantu di Dubai tidak sama, tergantung dari negara mana mereka berasal selain itu faktor majikan juga sangat berpengaruh, kadang gaji resminya kecil tapi sering dapet tambahan karena majikannya suka ngasih bonus, ada juga pembantu yang apes, udah gajinya kecil majikannya bakhil bin pelit jadi aja, dapetnya cuma segitu-gitu aja.

Pembantu dari Filipina gajinya lebih besar di bandingkan pembantu dari Indonesia, kalo pembantu asal Filipina bisa di bayar 1700 Dirham perbulan, ( 1 Dirham = 3300 rupiah), pokoknya gaji mereka di atas 1000 dirhaman, sedangkan pembantu asal Indonesia, kebanyakan di bayarnya masih di kisaran 1000 dirham, malah ada yang cuma di gaji 800-900 dirham.

Ada sih, pembantu asal Indonesia yang di gaji sampe 2000 dirham tapi itu tidak banyak, biasanya mereka memang sudah lama bekerja di keluarga majikannnya, di samping itu, kebetulan juga sang majikan enggak bakhil, namun sekali lagi , jumlah pembantu yang punya gaji 2000 dirham itu enggak banyak.
Gaji yang mereka dapetkan biasanya utuh, karena semua keperluan sehari-hari udah di sediain, kalo mau makan tinggal makan di rumah majikan, mau mandi tinggal mandi, paling-paling mereka keluar uang untuk beli pulsa dan peralatan kosmetika.

Kehidupan pembantu di Dubai itu ada enak dan tidak enaknya, tidak enaknya kalo dapet majikan dari Arab, biasanya majikan Arab melarang para pembantunya untuk keluar rumah sendirian, selain itu pembantu juga kagak dapet libur, tapi efek positifnya gaji mereka jadi utuh.

Sedangkan majikan non Arab, suka kasih libur satu hari dalam seminggu, kebanyakan dapet libur pas hari Jum'at, efek negatifnya, gaji mereka bisa terkuras habis buat belanja dan hura-hura. Dubai adalah kota yang penuh dengan godaan belanja, sekali kita tergoda alamat habis uang di celana.



Mereka pun yang ingin bekerja sebagai pembantu dijajakan di etalase mirip gang Dolly di surabaya namun produknya Tenaga Kerja Wanita (TKW).

Banyak TKW asal Indonesia yang legal ini berada di dalam etalase di mall dan diperjualbelikan oleh orang Arab. Mereka berkumpul bersama perempuan-perempuan muda dari India, Bangladesh dan Etiophia.

Sisi gelap dari TKW kita ini adalah sering kabur dari majikan jadinya pasport tak ada, akhirnya menjadi pendatang ilegal disana.

TKW ilegal Indonesia sering menjadi rebutan bagi calon majikan dari UAE, Oman atau Bahrain. Mereka berani memberi gaji hingga 400 dolar per bulannya. Sementara itu, sang penjual bisa meraup sampai 3000 dolar untuk sekali transaksi.

Uniknya gaji pembantu 'kaburan' ini lebih besar lho, tapi itu, tidak semua dari mereka mendapatkan pekerjaan yang halal, ada di antara mereka yang menjadi istri ' gelap' dari orang-orang India, Pakistan dan Arab, tragisnya lagi ada juga yang terjerumus kedalam dunia prostitusi. Maksud hati menjadi pembantu tapi 'jalan hidup' berkata lain, mereka harus melayani pria hidung belang yang berasal dari banyak negara.

Prostitusi



Jangan kita pikir Dubai tak ada prostitusi di negara mana saja pasti ada yang namanya hal ini.

Prostitusi terselubung juga terjadi di Kota Dubai, Uni Emirat Arab, tepatnya di Jalan Khalid bin Al Walid. Namun para penjaja kenikmatan ini lebih rapi dalam menyembunyikan perilaku mereka hingga tidak pernah ketahuan oleh polisi syariah.

Rata-rata hotel di Dubai selalu menyediakan perempuan untuk menemani tamu, kebanyakan dari Asia. Jika Anda ingin mengajak mereka bercinta, Anda harus mengeluarkan dana Rp 350 ribu per jam di luar harga kamar hotel. Pekerja seks di area itu dilarang untuk diajak keluar hotel dengan alasan apa pun.

Selain membayar sewa kamar, Anda juga harus membeli makan dan minum disediakan pihak hotel, tidak boleh membawa dari luar. Untuk keseluruhan, pengunjung ingin menikmati layanan ini harus menyediakan uang minimal Rp 1,5 juta.

Itulah kehidupan kota Dubai walau masih banyak lagi yang belum dibahas, namun kota ini memang surga dunia bagi para borjuis jadi Alexis tutup yuk kita ke Dubai saja..

Nampaknya bicara ingin ke Dubai seperti mimpi di siang bolong maklum saja untuk secangkir kopi pun aku masih ngutang...

Sruuuppuutt kopi dolo kawan..

emoticon-coffee

Penulis c4punk

Referensi

Youtube dan berbagai sumber.

:nyantai


Tambahan dari kaskuser


Quote:


Quote:



Quote:






Diubah oleh c4punk1950... 06-12-2017 18:45
0
30.8K
145
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan