Jika ditanya kartun animasi anak-anak yang paling populer, kebanyakan orang akan menjawab dengan serempak Upin & Ipin yang tayang di MNC TV setiap hari pukul 16.30 WIB. Kartun animasi karya negeri tetangga Malaysia ini memiliki banyak peminatnya mulai dari anak-anak sampai dewasa.
Animasi yang tayang sejak tahun 2007 ini
Quote:
awalnya hanya ditayangkan untuk menyambut bulan Ramadhan saja. Namun, setelah melihat sambutan meriah dari masyarakat khususnya anak-anak Malaysia, Les' Copaque, sebagai organisasi yang mengorbitkan animasi dua karakter anak polos ini merambah hingga dijadikan tayangan layar kaca.
Perkembangan animasi ini dapat dikatakan sangat pesat. Bahkan di Indonesia, Upin & Ipin dapat mengalahkan kartun karya anak bangsa sendiri seperti Sopo & Jarwo dan Keluarga Somat. Tidak hanya di Indonesia, Upin & Ipin juga tayang di Turki pada saluran Hilal TV.
Pertanyaan pun bermunculan dari berbagai kalangan soal tertinggalnya kartun Indonesia dari kartun luar negeri.
Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait mengatakan bahwa kartun animasi Malaysia seperti Upin & Ipin memiliki nilai bisnis yang kuat. Sedangkan kartun animasi Indonesia sendiri harus diakui lemah dalam hal tersebut.
Contohnya Unyil. Diakui karakter anak-anak yang satu ini tidak dihargai oleh negara sendiri akibatnya karakter ini lenyap secara perlahan karena hak ciptanya diakui oleh orang lain, ujar Arist saat dihubungi merdeka.com,
Spoiler for :
Inovasi dalam berbisnis juga mempengaruhi kelangsungan sebuah karya animasi seperti Upin & Ipin yang terbilang cukup sukses dalam pertarungan di industri ini. Sedangkan, animasi lokal sendiri belum menunjukkan perubahan positif, bahkan ada beberapa karya anak bangsa yang mati, tergilas zaman.
Dulu kan ada Space toon, tapi sekarang mati. Bisa saja misalkan di televisi mana khusus menayangkan animasi animasi lokal yang mampu memberikan pendidikan karakter bagi anak," ungkapnya.
Menengok fakta di lapangan, Arist meminta agar industri animasi di dalam negeri dapat mencontoh serial Upin & Ipin, sehingga karya anak bangsa tidak lenyap tergerus zaman.
Quote:
Quote:
Dan ada animasi yang tidak kalah bagusnya dari upin ipin gan..dari Malaysia ini, yang digemari di Negeri Kita ini gan, Wah ini benar Indonesia di dadaku Tontonanku Malaysia
Quote:
BoBoiBoy adalah sebuah serial animasiMalaysia yang diproduksi oleh Animonsta Studios. Serial animasi ini menceritakan tentang seorang anak yang memiliki kekuatan luar biasa untuk menghadapi makhluk asing yang ingin menyerang Bumi. Bersama dengan keempat temannya Ying, Yaya, GopalDan Fang. BoBoiBoy berusaha menghalangi alien berkepala kotak bernama Adu Du yang berwarna hijau bersama dengan Probe dan Computer yang menginginkan biji coklat agar bisa menaklukkan Bumi.
Anak-anak di Indonesia pasti telah mengenal Boboiboy, serial animasi yang diimpor dari Negeri Jiran Malaysia.
Kini Boboiboy yang telah diangkat ke layar lebar menuai sukses besar dengan memperoleh pendapatan 3,5 juta ringgit (setara Rp 11 miliar). Angka ini diraih hanya dalam tempo lima hari tayang di bioskop-bioskop Malaysia.
Menurut direkturnya yang juga CEO Animonsta Studios, Nizam Razak, film ini memakan waktu lebih dua tahun dalam persiapannya dan melibatkan hampir 70 tenaga kerja kreatif.
Menurut Nizam, normalnya pembuatan film animasi membutuhkan waktu yang lama untuk siap tayang. Di luar negeri saja bisa memakan waktu hampir lima tahun.
"Menghasilkan film animasi tidak semudah yang dikira karena prosesnya sangat kompleks. Setiap tampilan yang dilihat pada layar digambar. Yan paling penting tidak boleh menggunakan visual yang sudah ada," katanya.
Nizam menambahkan film Boboiboy The Movie sepenuhnya selesai pada pertengahan Februari lalu sebelum mulai ditayangkan pada 3 Maret.
Quote:
Pada Zaman Dahuluadalah sebuah serial animasi CGI berupa kisah dongeng yang juga merupakan judul serial televisi kedua dari Les' Copaque Production.[1]Serial ini awalnya disiarkan di saluran TV AlHijrah Dan Mnctv
Quote:
Rumah Produksi : Animasia Studios
Sutradara : Loong Ah dan Chong Tee Chua (Bola Kampung: The Movie)
Karakter : Iwan, Sabok, Azizul, Szeto, Kumar, Santokh, Nasha
Seri animasi ini memiliki tema olahraga dan komedi yang khas. Ceritanya sendiri tentang passion sekelompok anak terhadap sepak bola. Memiliki mimpi untuk mewakili sekolah, dan bahkan mengharumkan nama bangsanya. Seri ini awalnya berbahasa melayu. Namun karena sudah dibuatkan dalam versi “Football Kids”, maka ada pengalihan bahasa ke Bahasa Inggris. Mulai tahun 2007, Disney Channel menayangkannya di 16 negara.
Setting tempatnya ada di kampung Gong Lechar, daerah Pohon Bambu. Sekelompok anak gemar sekali bermain bola. Hanya sekadar bermain-main saja. Sampai kemudian Pak Abdul Rahman, sang pelatih baru, memutuskan untuk mengikutsertakan mereka dalam kejuaraan antar sekolah. Hal tersebut sebenarnya disambut dengan gembira oleh Iwan, tokoh utama yang menjadi kapten tim. Pemain tengah itu memiliki mimpi untuk masuk timnas, namun hal tersebut justru ditentang oleh sang ayah (Azman). Beliau kebetulan mantan anggota timnas, namun nasibnya waktu itu cukup malang. Hanya saja, Iwan tetap memeroleh support besar dari sahabatnya, khususnya Sabok dan Azizul.
Sedikit menyayangkan , animasi kita sendiri tidak terlalu bisa menyaingi mereka. Tapi ini jadi motivasi untuk animator lainnya di indonesia.
Semoga bisa bikin lebih bagus karya film animasi . semangat semangat
Spoiler for sumber:
Wikipedia
Google picture
Tulisan hati
Semoga TRIT singkat ini bisa bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya ya gan..
kaskuuser yang baik , jangan lemparin ane ya agan - agan...
Pendapat Kaskuser
Quote:
Original Posted By arivarianz►Animator kita mungkin cukup lelah gan krn hasil karyanya malah dinyinyir sama saudara sebangsanya sendiri bukannya didukung. Ane pernah baca kok ulasan ttg animasi Adit Sopo Jarwo yg dinyinyir sama tu orang. Selama ada generasi nyinyir mungkin sulit bangsa kita utk bersaing kecuali kita bisa jadi "muka tembok" dlm menghadapi nyinyiran2 itu.
#stopgenerasinyinyir
Quote:
Original Posted By HewlettPackard►yahhh mo gimana lagi..
Film si KIKO cuma tayang tiap hari minggu..
Film Keluarga Somat yg dulu tiap pagi jam setengah 8 dah d ganti film hidayah gk jelas
cuma upin upin yg selalu hadir d televisi nasional setiap jam 7 pagi sampe jam setengah 9 pagi trus d lanjut jam 1 siang sampe jam 2 siang, trus sore nya jam setengah 7 sampe jam 8
harapan nya cuma 1 doang sih film kartun indonesia yg tiap hari tayang & itupun cerita nya d ulang2 terus karena gk ada cerita yg lain lg
" ADIT & SOPO JARWO"
Quote:
Original Posted By 17asek►gak bisa dipungkiri gan, serial animasi made in malaysia memang bagus sih, baik secara visual maupun cerita yang dibawakan. Animasi mereka banyak berdasarkan kearifan lokal dan banyak sekali pesan positifnya.
Kalo menurut ane sih, selama serial animasinya memang bagus, baik visual maupun pesannya, ya gak masalah mau dari negara mana, toh buat perkembangan generasi muda juga. Indonesia seharusnya sadar bahwa dunia bisnis media itu kejam, jadi harus siap untuk bersaing dengan produk luar
Quote:
Original Posted By kneb4l►Saya seorang animator, dan saya dan teman - teman saya yg berprofesi animator jg mempunyai keluhan dan mimpi yg sama. yaitu di hargai di negara sendiri. namun sangat sulit rasanya, karena orang indonesia sendiri terlalu menganggap kalau karya anak bangsa itu sepele. tapi kalian pada tau ga kalau film terkenal seperti tin-tin, transformers, avengers dan masih banyak lagi ada campur tangan orang indonesia ? coba deh pantengin kalau setiap nonton film credit tittlenya. banyak nama2 anak bangsa kita. terakhir saya nonton film thor dan di credit tittle ada lumayan banyak nama orang indonesia. Dan disitu saya antara miris/bangga. sebab saya dan teman - teman seprofesi merasa kalau disini ga dihargai. mulai dari salary yg tidak manusiawi, jam kerja yang benar2 tidak manusiawi, dan yg paling miris kebanyakan studio animasi di indo jika punya film animasi yg mau dijual ke televisi hanya dihargai rendah. dan perusahaan tv yg sudah punya nama besar kebanyakan menolak untuk kerjasama, karena menurutnya tidak akan menguntungkan sama sekali. miris
nih saya kasih contoh animator indonesia yg sukses di luar sana, beliau teman dosen saya yg dulu sama2 bersekolah diluar. Rini Sugianto
Quote:
Original Posted By a.muzakki►Animasi indonesia itu cuman satu yang kurang yaitu jalan cerita yang ngga penuh khayalan ngga kaya upin-ipin.. coba liat sopo jarwo jalan ceritanya sinetron banget gue aja ogah nonton... mending gue nonton Larva biar ga ada dialog tapi ceritanya penuh khayalan
Quote:
Original Posted By jintuang►Dari dulu yg digemari juga dari luar gan. Mulai jepang sampai amrik.
Sinchan yg dicari sampai doraemon yg melegenda.
Upin ipin digemari y jelas karena memang bagus. Penonton mah menang milih, bagus lanjut jelek pindah hehe.
Ya semoga jadi spirit untuk animator indonesia yg saya yakin juga gak kalah sama negeri sebelah.
Mungkin kalau dibandingin sm "unyil" saya rasa dulu memang gak ada pilihan gan. Cuma kalau sama "sopo jarwo" jelas bagusan upin ipin hehe.
Quote:
Original Posted By rizkybond►Selama channel tv mengutamakan ratting ketimbang kualitas acara tersebut
Selama itu juga karya animator kita gak dihargai di negri sendiri
Makanya jangan heran kalo acara kita lebih sering menyiarkan sinetron ampas daripada film kartun
Ditambah lagi sensor kpi yang terkenal sangat lebay & super ketat
Membuat kartu lokal & luar negri susah untuk berkembang disini
Beda dengan jaman 90 an ada acara marathon kartun di hari minggu dulu yang bisa nonton kartun sepuasnya tanpa batasan sensor sana sini
Quote:
Original Posted By junoon►Silakan bilang kalau saya tidak nasionalis atau tidak cinta negara. Tapi kami orang2 pesisir Selat Malaka tentu lebih nyaman mendengar bahasa ala Upin Ipin daripada bahasa kartun2 buatan Jakarta. Kondisi Upin Ipin itu sangat menggambarkan perkampungan kami, terutama rumah panggung dan pohon2 sawitnya.
Bahkan orang2 di pesisir Riau rutin mengunjungi saudara2 kandungnya di Malaysia pada hari raya Idul Fitri atau kalau ada "kenduri" (hajatan), saling berkunjung karena memang mereka saudara sesuku dan sebangsa Melayu walaupun berbeda negara. Begitu juga orang2 Dayak di perbatasan Kalimantan.
Sebelum adanya Upin Ipin pun pada zaman 60-80an kami lebih suka nonton TV3 atau RTM Malaysia daripada TVRI karena memang lebih gampang ditangkap antena. Apalagi film2 P Ramlee dulu populer sekali di tempat kami.