Sepanjang abad ke 19 dan awal abad ke-20, Rumah Bordil masuk dalam masa keemasannya. Ada banyak konsekuensi tidak langsung dan fakta aneh yang nyata pada saat itu.

Saat itu, wanita tidak memiliki hak legal atas properti dan hanya sedikit kesempatan untuk bekerja di pabrik yang melelahkan atau untuk melayani keluarga kaya. Jadi bekerja sebagai pramuria, terutama di rumah bordil, seringkali merupakan pilihan yang lebih baik, dan tentu saja itu yang masuk akal secara finansial.

pramuria menghasilkan lebih banyak uang dalam satu atau dua malam daripada wanita yang bekerja di pabrik yang dibuat dalam seminggu penuh. Selain itu, pramuria memiliki kebebasan yang tidak dimiliki wanita lain pada saat itu

Saat rumah bordil menjamur, terutama di negara bagian selatan, mereka secara tidak sengaja membantu memecah hambatan rasial, walau dalam skala kecil.

Seperti di New Orleans, misalnya, secara ketat menerapkan segregasi rasial di hampir semua wilayah kota, tidak ada batas seperti itu di sebuah blok kecil bernama Storyville, tempat pramuriaan di dekriminalisasi. Tidak hanya pramuria berkulit hitam yang tersedia, tapi juga ada lebih banyak penyeberangan budaya pada umumnya. Hal ini terjadi pada pekerja seks, mereka yang bekerja sebagai staf umum atau penghibur klub, dan, pada tingkat yang lebih rendah, anggota masyarakat yang menggunakan layanan yang tersedia di sana.

Namun, perlu dicatat bahwa ini bukan operasi dua arah. Orang kulit putih bebas memilih pramuria kulit putih atau hitam, namun pria kulit hitam hanya diizinkan untuk melakukan bisnis dengan pramuria kulit hitam saja.

Banyak industri lain merasakan keuntungan finansial dari rumah bordil. Seperti di Storyville, banyak klien kulit putih kecanduan tidak hanya pada wanita kulit hitam tapi juga musik para kulit hitam, khususnya jazz.

Akhirnya, bahkan mereka yang tidak menggunakan jasa pramuria atau mengunjungi rumah bordil mulai memperhatikan musik baru dan hiburan lainnya dari komunitas kulit hitam.

Seiring semakin banyak kota di Amerika - baik secara resmi maupun tidak resmi - mereka tampak meniru "kesuksesan" Storyville, ekspor musik jazz ke seluruh pelosok Amerika Serikat mulai mendapat pendengar yang bersemangat. Ada banyak nama terkenal yang bisa disebut dari era ini, mungkin Louis Armstrong adalah yang paling terkenal.

Rumah bordil ditemukan di setiap kota besar. Ketika orang Amerika mulai menikmati waktu luang dengan mengunjungi bioskop, rumah bordil secara tidak resmi bertindak sebagai bisnis pendukung

Setiap industri akan terkait satu sama lain. Organisasi rumah bordil terhubung satu sama lain dan saling terkait dengan area bisnis dan hiburan lainnya memastikan keuntungan tertinggi mungkin terjadi.

Bahkan ada upaya besar untuk membuat industri ini lebih mudah diakses oleh calon pelanggan. Mungkin salah satunya adalah penerbitan The Gentleman’s Handbook - yang pada dasarnya merupakan panduan ke rumah bordil, seperti berapa banyak pramuria yang tersedia, dan panduan dimana tempat untuk membeli kondom (yang pada saat itu terbuat dari usus domba dan sangat tidak nyaman).

Meskipun rumah bordil ilegal selama abad ke 19 dan 20, pasukan polisi sering menutup mata terhadap industri semacam itu, mata mereka fokus pada yang lainnya karean adanya kompensasi finansial.

Suap ini saling menguntungkan dan juga merugikan. Terutama jika kepolisian menjadi terlalu bermasalah dengan rumah bordil, pemilik rumah bordil atau pramuria nya pun seringkali mengancam eksposur publik atas beberapa anggota polisi yang terlibat suap.

Meskipun asal-usulnya diperdebatkan oleh banyak orang, istilah seperti "Red-Light District" dan "Hookers" yang mengacu pada prostitusi diperdebatkan oleh beberapa orang karena berasal dari garis buram tentang perdagangan seks di Amerika sejak abad ke-19.

Rumah bordil umumnya dipaksa untuk mencari di daerah-daerah terlarang. Diklaim oleh beberapa orang bahwa istilah "Red-Light District" berasal dari pekerja kereta api yang meninggalkan "Red-Light" di luar rumah bordil saat mengunjunginya.

Istilah "Hookers" dikatakan oleh sebagian orang karena berasal dari kegiatan Jenderal Joseph Hooker, yang menikmati usaha prostitusi. Yang lain berpendapat bahwa istilah itu terhubung ke sebuah Red-Light District di Washington yang berada di wilayah Joseph Hooker dan kemudian dikenal sebagai Divisi Hooker.

Banyak rumah bordil, terutama yang memiliki lingkungan "kelas atas", memiliki dokter sendiri di tempatnya dan tersedia kapan saja siang atau malam hari. Hal ini adalah untuk menyaring pramuria dan memastikan bahwa mereka bebas dari penyakit apapun, hal itu juga dilakukan untuk melakukan hal yang sama untuk klien. Buku-buku seperti The Gentleman's Handbook menyatakan dengan jelas rumah bordil yang memiliki dan tidak memiliki dokter.

Bagi dokter itu sendiri, pekerjaan itu berfungsi sebagai cara mudah menghasilkan uang tambahan untuk layanan mereka.