Apaansih.ID –Tak mudah bagi seorang gadis kecil berusia 4 tahun seperti Kinara, ketika harus menghadapi kenyataan yang sangat pahit di usia belianya. Saat itu (08/04/2017), Andi Lala (35), otak pelaku pembunuhan satu keluarga di kawasan Mabar, Medan, Sumatera Utara datang kerumah Kinara dan keluarganya. Awalnya, Andi Lala datang seolah ingin bertamu, secara posisinya sendiri sebenarnya adalah keluarga dari Riyanto (40), ayah Kinara.

Namun, tiba – tiba situasi berubah saat tiba – tiba Andi Lala mengambil parang di mobilnya dan disusul oleh 2 orang temannya, Roni (21), dan Andi Saputra (27), yang juga turut menyerang keluarga tersebut secara sadis tanpa ada rasa peri kemanusiaan sama sekali. Alhasil, Riyanto (40), ayah Kinara. Ibu dan nenek Kinara, Sri Ariyanti (40) dan Sumarni (60), lalu kedua saudaranya Naya (13) dan Gilang (8) akhirnya terbunuh malam itu .

Syukurlah, Kinara yang saat itu juga ikut diserang, berhasil menyembunyikan dirinya di kolong tempat tidur untuk menyelamatkan diri. Dalam kondisi kepala terluka dan kritis, Kinara akhirnya berhasil bertahan hingga keesokan harinya (09/04/2017), Kinara ditemukan oleh kakeknya, Wagiman (66) dalam keadaan selamat dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan.

“Saya lihat yang lain (5 orang) meninggal. Namun, dia (Kinara) membuka matanya. Saya langsung selamatkan dia,” ujar Wagiman via detikcom, Kamis (13/4/2017).

Saat ini, Wagiman, Kakek Kinara, yang senantiasa menjaga cucu kesayangannya itu di Rumah Sakit. Sudah 5 hari berlalu, Kinara menjalani perawatan, dan selama itu pula, cucunya tersebut terus – terusan memanggil ibu, ayah, nenek dan kedua saudaranya setiap kali terbangun dari tidurnya.

“Tiap malam itu di rumah sakit nangis terus. Mungkin dia rindu sama ayah dan ibunya. Ya, kalau malam, Kinara panggil nama ibunya terus,” ungkap Wagiman via Tribunnews.com, Sabtu (15/4/2017).

Wagiman mengaku terpaksa berbohong kepada Kinara, tiap kali Kinara menanyakan dimana keluarganya.

“Kami selalu bilang ke Kinara, mamak di rumah. Kinara harus sabar dan semangat,” ungkap Wagiman sambil menghela napas dalam – dalam.

Banjir Dukungan
Dukungan dan doa untuk Kinara, bocah berusia 4 tahun yang satu – satunya selamat dalam Tragedi Pembunuhan satu keluarga di Medan, terus mengalir. Salah satunya datang dari Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa, yang menjenguk Kirana di RSUP Adam Malik, Medan bersama Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution, pada Sabtu (15/4/2017).

Dalam kunjungannya tersebut, Menteri Sosial membawakan boneka, pesawat mainan, alat masak-masakan, tas hingga susu untuk Kinara. Khofifah mengaku, barang – barang yang dibawanya itu merupakan permintaan Kinara sendiri.

“Kondisi perkembangannya sangat bagus. Beberapa mainan yang saya bawa responsnya sangat bagus. Bisa duduk dan bisa menggerakkan sendiri boneka,” kata Khofifah di RSUP Adam Malik, Medan, Sabtu (15/4/2017).

Sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi juga ikut menyempatkan diri untuk menjenguk Kinara saat masih dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut, Jalan KH Wahid Hasyim, Senin (10/4/2017). Dalam kunjungannya, Tengku Erry Nuradi mencium kening Kinara sekaligus berulangkali mengelus kening Kinara sebagai bentuk rasa prihatinnya kepada bocah malang tersebut.

“Pelaku pembunuhan lima sekeluarga ini sangat keji dan biadab. Mudah-mudahan polisi segera menangkap pelakunya dan sangat pantas dihukum seberat-beratnya,” ujar Erry menahan air mata yang meleleh di pipinya.

Wakil Gubernur Sumut, Nurhajizah, yang ikut bersama Gubernur juga tak bisa menyembunyikan rasa harunya saat itu. Dengan mata berkaca-kaca, Nurhajizah tampak berulang kali mengelus kening dan rambut Kinara yang masih terbaring lemas di kasur Rumah Sakit.

“Sabar ya, nak,” kata Nurhajizah dengan penuh haru.

Tak hanya dari kalangan pejabat, doa dan dukungan dari masyarakat untuk Kinara juga terus mengalir. Puluhan masyarakat dari berbagai organisasi, diantaranya Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Medan dan LPA Deli Serdang, Galang, Pagar Merbau, Perbaungan, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Institut Teknologi Medan (ITM) dan lain sebagainya, melakukan aksi doa bersama untuk Kinara, di pelataran Taman Makam Pahlawan, Medan, Jumat (14/4) sore.

Dalam kesempatan tersebut, mereka menyampaikan rasa terima kasih serta harapan mereka untuk Kinara kepada polisi dan pemerintah.

“Hentikan semua bentuk kekerasan terhadap anak, putuskan rantai kejahatannya. Kami berterima kasih kepada polisi yang telah menjaga dengan baik Kinara. Kami meminta pemerintah Provinsi Sumut dan Pemkot Medan untuk serius memulihkan psikis dan psikologis Kinara, dan memastikan masa depannya,” kata Ketua LPA Kota Medan Miswardi Batubara.

Sementara itu, mantan Ketua PMII Kota Medan, Ali, mengutuk tindakan pembantaian keluarga Kinara yang dilakukan oleh Andi Lala dan 2 rekannya.

“Membunuh satu anak, sama dengan membunuh generasi bangsa. Hukum seberat-beratnya para pembantai,” kata Ali.

Seperti diberitakan sebelumnya, Andi Lala (35), otak pembunuhan satu keluarga di Medan akhirnya berhasil ditangkap oleh polisi di Indragiri Hilir (Inhil), Riau, pada Sabtu (15/4/2017) sekitar jam 05.00 WIB pagi.

“Dia mengakui (perbuatannya). Barang bukti disita di sekitar TKP (tempat kejadian perkara),” kata Dirkrimum Polda Sumut Kombes Nurfallah setelah Andi Lala berhasil diamankan saat itu.

THREAD KEREN LAINNYA
- Mau Tau, Tips Sukses untuk Para Wanita Karir dari Sri Mulyani
- Masa Sih, Ada Nenek - Nenek Cantik Seperti Ini?
- Novel Baswedan Disiram Air Keras, Apa Langkah KPK Selanjutnya?
- Mau Pindah Rumah? Yuk, Kita Angkat Rame - Rame! Gimana Caranya?
- Kisah Pilu Bayi Aqilla, Adakah Yang Mau Menolongnya?
- Tau Gak? Ternyata Makanan Khas Indonesia Ini Berasal Dari Etnis China Lho!
- Maskapai Penerbangan Ini Sediakan Pramugari Berbikini, Masa Sih?
- Samsung Galaxy S8 dan S8 Plus Akhirnya Dirilis, Apa Sajakah Kelebihannya?
- Di Suku Kreung, Ada Tradisi Gadis Mencoba “Semua Pria”, Kok Bisa? HT #1