Apaansih.ID –Menyandang predikat sebagai wanita karir saat ini sudah bukan lagi hal tabu. Di zaman sekarang, sudah banyak wanita yang memutuskan bekerja, dan tak sedikit pula dari mereka yang sukses mencapai karir cemerlang bahkan membanggakan dimana diantaranya mempunyai karir sukses dalam bidang pekerjaan yang umumnya diisi oleh kaum laki-laki. Namun, ada pula dampak negatif saat seorang perempuan memutuskan untuk melakoni karir mereka.

Dalam hal ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun membagikan sedikit pengalamannya sebagai seorang wanita sukses dalam karir maupun keluarga. Hal ini ia lakukan dalam acara GE Woman’s Network. Sri Mulyani mengatakan, wanita seringkali dihadapkan pilihan sulit, untuk lebih mengutamakan karir ataukah keluarga. Situasi seperti inilah yang amat tidak mudah. Tetapi ini bukan berarti perempuan tidak mungkin melakoni keduanya secara sekaligus. “How we as woman pursuing career, tetapi juga at the same time memiliki kehidupan keluarga. Ini adalah hal yang sulit di dalam hidup saat harus memilih karir atau keluarga, akan ada kondisi naik turun, dan itu tak pernah mudah,” tutur Sri Mulyani dalam acara yang digelar di Hotel Fairmont, Jakarta, hari Kamis (13/4/2017).

Setiap pilihan perlu dibicarakan bersama pasangan. Pada situasi semacam ini, wanita memerlukan pengertian pria. “Kamu harus bicarakan bersama pasangan, membahas risiko serta tanggung jawab apabila memilih untuk menjalani 2 kehidupan, karir serta keluarga. Dalam hal ini, perempuan juga tetap membutuhkan pria yang amat mengerti sekaligus memahami,” katanya. Tanggung jawab atas keluarga pastinya tak terelakkan. Akan ada yang dikorbankan demi pekerjaan namun keluarga tetap terurus semuanya, misalnya dengan jalan mengurangi jam tidur. “Perempuan sebagai yang paling mempunyai hubungan tanggung jawab besar terhadap kehidupan keluarga. Kita pun harus sanggup me manage semuanya. Akan ada cukup banyak pengorbanan. Less sleeping menjadi pengorbanan yang terbesar sepertinya,” ungkap Sri Mulyani.

Ia mengisahkan sudah biasa membawa bertumpuk pekerjaannya ke rumah. Walau begitu, ia masih berusaha untuk memperhatikan keluarganya di kala kesibukan bekerja. “Suami serta keluarga saya sudah biasa lihat saya bawa pekerjaan kantor ke rumah. Mereka sudah terbiasa lihat saya baca lembaran laporan, lalu berhenti dan memindahkan, membagi fokus untuk keluarga ataukah sekedar baca novel. Saya selesai kerja sehari jam 10 malam, kadang saya juga tertidur di mobil,” tambahnya.

bagi Sri Mulyani, kondisi Indonesia kini telah banyak berubah, kesempatan perempuan lebih luas daripada 10 tahun lalu. Perempuan pun tak perlu ragu menjalani kehidupan karir sekaligus keluarga. “Dulu ada banyak perempuan resign pasca melahirkan sebab sibuk mengurus bayi, selalu menyusui. Saat ini sudah ada ruang menyusui yang bersahabat untuk perempuan dan bagi ibu yang baru melahirkan. Mungkin ini sederhana, tetapi ini sangatlah penting, bagaimana kita perlakukan seorang perempuan dalam cara berbeda,” pungkasnya.

THREAD KEREN LAINNNYA
- Masa Sih, Ada Nenek - Nenek Cantik Seperti Ini?
- Novel Baswedan Disiram Air Keras, Apa Langkah KPK Selanjutnya?
- Mau Pindah Rumah? Yuk, Kita Angkat Rame - Rame! Gimana Caranya?
- Kisah Pilu Bayi Aqilla, Adakah Yang Mau Menolongnya?
- Tau Gak? Ternyata Makanan Khas Indonesia Ini Berasal Dari Etnis China Lho!
- Maskapai Penerbangan Ini Sediakan Pramugari Berbikini, Masa Sih?
- Samsung Galaxy S8 dan S8 Plus Akhirnya Dirilis, Apa Sajakah Kelebihannya?
- Di Suku Kreung, Ada Tradisi Gadis Mencoba “Semua Pria”, Kok Bisa? HT #1