- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Rencana Gila, Keringkan Laut untuk Satukan Benua Afrika-Eropa


TS
noborutakayama
Rencana Gila, Keringkan Laut untuk Satukan Benua Afrika-Eropa
Spoiler for Pembukaan:
Selamat siang gan
.
Gimana akhir pekannya? Mudah mudahan sehat sehat aja ya gan.
Maaf kalo thread ane kurang rapi, soalnya on di hp
.
Nah kali ini kita akan membahas Rencana Mega Proyek yang mempunyai alasan untuk perdamaian dan untuk umat manusia yang gagal di bangun gan
.
Padahal niat untuk membangun proyek tsbt sangat baik alasannya, namanya Atlantropa gan. Di bawah ini ane akan lebih lanjut menjelaskan rencana tersebut
.


Gimana akhir pekannya? Mudah mudahan sehat sehat aja ya gan.
Maaf kalo thread ane kurang rapi, soalnya on di hp

Nah kali ini kita akan membahas Rencana Mega Proyek yang mempunyai alasan untuk perdamaian dan untuk umat manusia yang gagal di bangun gan

Padahal niat untuk membangun proyek tsbt sangat baik alasannya, namanya Atlantropa gan. Di bawah ini ane akan lebih lanjut menjelaskan rencana tersebut


Spoiler for no repost ya gan.:

Spoiler for :
Asal Usul dan Sejarah

Herman Sörgel
Atlantropa, kadang disebut Panropa adalah proyek rekayasa besar dan kolonisasi yang dicetuskan arsitek Jerman, Herman Sörgel pada tahun 1920-an dan terus dikampanyekan oleh Sörgel sampai meninggal dunia tahun 1952.
Fitur utamanya adalah bendungan hidroelektrik di Selat Gibraltar yang akan memasok listrik bertenaga air dalam jumlah besar, menurunkan permukaan Laut Mediterania sampai 200 meter (660 ft), dan membuka lahan baru untuk ditempati seperti di Laut Adriatik yang kering total.
Proyek ini juga meliputi empat bendungan besar lain :
1. Di Dardanelles untuk membendung Laut Hitam
2. Antara Sisilia dan Tunisia agar bisa dijadikan jalan Eropa-Afrika dan menurunkan permukaan Laut Mediterania lebih dalam lagi
3. Di Sungai Kongo, tepatnya di hilir anak Sungai Kwa untuk mengisi kembali cekungan Mega-Chad di sekitar Danau Chad, memasok air tawar untuk irigasi di Sahara, dan menciptakan jalur kapal ke pedalaman Afrika
4. Memanjangkan Terusan Suez dan membangun pintu air untuk mempertahankan akses ke Laut Merah
Sörgel memandang rencananya sebagai alternatif Eropa terhadap konsep Lebensraum yang kelak menjadi alasan Nazi menjajah negara lain.Ia memperkirakan pelaksanaan proyek ini memakan waktu kurang lebih satu abad.
Atlantropa akan menyediakan lahan dan pangan, lapangan pekerjaan, tenaga listrik, dan visi baru bagi hubungan Eropa dan Afrika. Gerakan Atlantropa memiliki empat prinsip :
1. Pasifisme, berjanji memanfaatkan teknologi untuk keperluan damai
2. Sentimen pan-Eropa, memandang proyek ini sebagai cara untuk menyatukan Eropa yang hancur akibat perang
3. Sikap eurosentris terhadap Afrika yang akan bersatu dengan Eropa (Eurafrika) lewat Atlantropa, dan
4. Geopolitik neokolonial yang menganggap dunia terbagi menjadi tiga blok: Amerika, Asia, dan Atlantropa.
Hanya arsitek dan perancang dari Jerman dan beberapa negara Eropa utara yang mendukung proyek ini. Para kritikus menolak Atlantropa karena memiliki banyak kelemahan, mulai dari tidak adanya kerja sama perencanaan antara negara-negara Mediterania sampai dampak Atlantropa terhadap permukiman pantai yang terjebak di daratan setelah laut semakin surut.
Proyek ini menjadi buah bibir masyarakat pada akhir 1920-an dan awal 1930-an, kemudian akhir 1940-andan awal 1950-an, dan akhirnya tidak dibahas lagi setelah kematian Sörgel.




Herman Sörgel
Atlantropa, kadang disebut Panropa adalah proyek rekayasa besar dan kolonisasi yang dicetuskan arsitek Jerman, Herman Sörgel pada tahun 1920-an dan terus dikampanyekan oleh Sörgel sampai meninggal dunia tahun 1952.
Fitur utamanya adalah bendungan hidroelektrik di Selat Gibraltar yang akan memasok listrik bertenaga air dalam jumlah besar, menurunkan permukaan Laut Mediterania sampai 200 meter (660 ft), dan membuka lahan baru untuk ditempati seperti di Laut Adriatik yang kering total.
Proyek ini juga meliputi empat bendungan besar lain :
1. Di Dardanelles untuk membendung Laut Hitam
2. Antara Sisilia dan Tunisia agar bisa dijadikan jalan Eropa-Afrika dan menurunkan permukaan Laut Mediterania lebih dalam lagi
3. Di Sungai Kongo, tepatnya di hilir anak Sungai Kwa untuk mengisi kembali cekungan Mega-Chad di sekitar Danau Chad, memasok air tawar untuk irigasi di Sahara, dan menciptakan jalur kapal ke pedalaman Afrika
4. Memanjangkan Terusan Suez dan membangun pintu air untuk mempertahankan akses ke Laut Merah
Sörgel memandang rencananya sebagai alternatif Eropa terhadap konsep Lebensraum yang kelak menjadi alasan Nazi menjajah negara lain.Ia memperkirakan pelaksanaan proyek ini memakan waktu kurang lebih satu abad.
Atlantropa akan menyediakan lahan dan pangan, lapangan pekerjaan, tenaga listrik, dan visi baru bagi hubungan Eropa dan Afrika. Gerakan Atlantropa memiliki empat prinsip :
1. Pasifisme, berjanji memanfaatkan teknologi untuk keperluan damai
2. Sentimen pan-Eropa, memandang proyek ini sebagai cara untuk menyatukan Eropa yang hancur akibat perang
3. Sikap eurosentris terhadap Afrika yang akan bersatu dengan Eropa (Eurafrika) lewat Atlantropa, dan
4. Geopolitik neokolonial yang menganggap dunia terbagi menjadi tiga blok: Amerika, Asia, dan Atlantropa.
Hanya arsitek dan perancang dari Jerman dan beberapa negara Eropa utara yang mendukung proyek ini. Para kritikus menolak Atlantropa karena memiliki banyak kelemahan, mulai dari tidak adanya kerja sama perencanaan antara negara-negara Mediterania sampai dampak Atlantropa terhadap permukiman pantai yang terjebak di daratan setelah laut semakin surut.
Proyek ini menjadi buah bibir masyarakat pada akhir 1920-an dan awal 1930-an, kemudian akhir 1940-andan awal 1950-an, dan akhirnya tidak dibahas lagi setelah kematian Sörgel.



Spoiler for :
Meski jarak terdekat antara Afrika dan Eropa hanya 14 kilometer, namun Laut Mediterania mencegah kedua benua untuk bersatu. Tapi, pada tahun 1928, seorang arsitek Jerman mengusulkan rencana yang disebut Atlantropa.
Rencana kontroversial itu bermaksud menguras Laut Mediterania dan menciptakan 'Eurafrican superkontinen' atau Benua Super Euro-Afrika. Meski terdengar aneh, rencana itu dianggap serius oleh kepala negara, dan bahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Herman Sörgel, orang Jerman di balik ide besar ini, berharap rencana kolosal ini akan menjadi jawaban untuk krisis pengungsi Eropa pasca-Perang Dunia I dan membantu membawa perdamaian dunia.Ide tersebut terus dikumandangkan Sörgel sejak 1928 hingga kematian menjemputnya pada tahun 1952.
Dalam sebuah artikel di The Conversation, Dr Ricarda Vidal, seorang dosen di Visual Culture and Cultural History di King College London, mengatakan:
"Pengalaman dari Perang Dunia I, gejolak ekonomi dan politik tahun 1920-an dan bangkitnya Nazisme di Jerman meyakinkan Sörgel bahwa perang dunia baru hanya bisa dihindari jika solusi radikal ditemukan. Dengan sedikit keyakinan dalam politik, Sörgel berpaling ke teknologi."


Spoiler for :
1.Bagaimana Cara Menyatukannya?
Dasar untuk membangun superbenua itu adalah dengan mendirikan bendungan di sepanjang Selat Gibraltar, Dardanelles, dan berakhir di antara Sisilia dan Tunisia. Masing-masing berisi pembangkit listrik tenaga air raksasa. Dia percaya bahwa ini akan mengubah Mediterania menjadi dua cekungan, dengan bagian barat diturunkan sebesar 100 meter dan bagian timur sebanyak 200 meter. Hal ini akan menyediakan lahan baru dengan luas total 660.200 kilometer persegi dengan mereklamasi laut. Lahan baru tersebut bahkan lebih besar daripada luas Prancis yang mencapai 640.679 km persegi.
Dr Vidal mengatakan :
"Rencana tambahan untuk Atlantropa juga termasuk pembangunan dua bendungan di Sungai Kongo dan penciptaan Laut Chad dan Kongo, yang Sörgel berharap akan memiliki pengaruh moderat pada iklim Afrika sehingga membuatnya lebih menyenangkan untuk pemukim Eropa."



Dasar untuk membangun superbenua itu adalah dengan mendirikan bendungan di sepanjang Selat Gibraltar, Dardanelles, dan berakhir di antara Sisilia dan Tunisia. Masing-masing berisi pembangkit listrik tenaga air raksasa. Dia percaya bahwa ini akan mengubah Mediterania menjadi dua cekungan, dengan bagian barat diturunkan sebesar 100 meter dan bagian timur sebanyak 200 meter. Hal ini akan menyediakan lahan baru dengan luas total 660.200 kilometer persegi dengan mereklamasi laut. Lahan baru tersebut bahkan lebih besar daripada luas Prancis yang mencapai 640.679 km persegi.
Dr Vidal mengatakan :
"Rencana tambahan untuk Atlantropa juga termasuk pembangunan dua bendungan di Sungai Kongo dan penciptaan Laut Chad dan Kongo, yang Sörgel berharap akan memiliki pengaruh moderat pada iklim Afrika sehingga membuatnya lebih menyenangkan untuk pemukim Eropa."



Spoiler for :
2. Terdengar Konyol, Tapi Ditanggapi Serius.
Meski usulan ini mungkin sekarang terdengar konyol –seperti ketika Sörgel pertama kali mengusulkannya, namun diambil serius oleh arsitek, insinyur, politikus dan wartawan." Apa yang membuat Atlantropa begitu menarik adalah visi perdamaian dunia dicapai tidak melalui politik dan diplomasi, tetapi dengan solusi teknologi sederhana."kata Dr Vidal.
Atlantropa akan dikontrol oleh sebuah badan independen yang akan memiliki kekuatan untuk mematikan pasokan energi untuk setiap negara yang menjadi ancaman.
Sörgel mengatakan membangun superbenua ini akan membuat negara-negara di Eropa mengeluarkan banyak biaya sehingga mereka tidak akan memiliki cukup uang yang tersisa untuk membiayai perang.
Dia kemudian mendedikasikan sebagian besar waktunya untuk mempromosikan idenya itu, termasuk melalui program radio, film, pembicaraan dan bahkan simfoni Atlantropa.
Pada tahun 1948, UN World, majalah berbasis di New York, menulis, 'Memanfaatkan Gibraltar untuk kemaslahatan umat manusia tidak terdengar seperti mimpi. Namun di abad ke-20 ini tidak ada mimpi - bahkan kerjasama antara negara-negara - yang tidak mungkin (diwujudkan).
"Sayangnya, rencana Sörgel tidak berjalan pasca kematiannya, sementara benua Afrika dan Eropa tetap menjadi benua yang terpisah. Rencana besar Sörgel, termasuk gambar arsitektur untuk kota baru, dan surat dukungan yang diterimanya, sekarang disimpan di Deutsche Museum di Munich, Jerman.








Meski usulan ini mungkin sekarang terdengar konyol –seperti ketika Sörgel pertama kali mengusulkannya, namun diambil serius oleh arsitek, insinyur, politikus dan wartawan." Apa yang membuat Atlantropa begitu menarik adalah visi perdamaian dunia dicapai tidak melalui politik dan diplomasi, tetapi dengan solusi teknologi sederhana."kata Dr Vidal.
Atlantropa akan dikontrol oleh sebuah badan independen yang akan memiliki kekuatan untuk mematikan pasokan energi untuk setiap negara yang menjadi ancaman.
Sörgel mengatakan membangun superbenua ini akan membuat negara-negara di Eropa mengeluarkan banyak biaya sehingga mereka tidak akan memiliki cukup uang yang tersisa untuk membiayai perang.
Dia kemudian mendedikasikan sebagian besar waktunya untuk mempromosikan idenya itu, termasuk melalui program radio, film, pembicaraan dan bahkan simfoni Atlantropa.
Pada tahun 1948, UN World, majalah berbasis di New York, menulis, 'Memanfaatkan Gibraltar untuk kemaslahatan umat manusia tidak terdengar seperti mimpi. Namun di abad ke-20 ini tidak ada mimpi - bahkan kerjasama antara negara-negara - yang tidak mungkin (diwujudkan).
"Sayangnya, rencana Sörgel tidak berjalan pasca kematiannya, sementara benua Afrika dan Eropa tetap menjadi benua yang terpisah. Rencana besar Sörgel, termasuk gambar arsitektur untuk kota baru, dan surat dukungan yang diterimanya, sekarang disimpan di Deutsche Museum di Munich, Jerman.








Spoiler for :
Penutup
Yah, setelah membaca cerita tersebut ane rasa itu adalah "hal" yg gak biasa dan anti mainstream.. Membuat daratan baru untuk suatu perdamaian, tetapi banyak hal hal yg harus dipikirkan seperti berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan oleh negara negara disekitar, berapa banyak pekerja yang harus direkrut, apakah keselamatan pekerja terjamin, dll.
Tetapi hal tersebut harus dijadikan motivasi kepada kita semua bahwa perdamaian dunia tidak harus lewat politik atau perang, tetapi teknologi pun bisa menciptakan perdamaian "jika" teknologi tersebut digunakan untuk kebutuhan umat manusia.
Terima kasih agan/aganwati yg telah berkunjung thread ini, semoga bisa menambah wawasan dan ilmu agan/aganwati semua
Yah, setelah membaca cerita tersebut ane rasa itu adalah "hal" yg gak biasa dan anti mainstream.. Membuat daratan baru untuk suatu perdamaian, tetapi banyak hal hal yg harus dipikirkan seperti berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan oleh negara negara disekitar, berapa banyak pekerja yang harus direkrut, apakah keselamatan pekerja terjamin, dll.
Tetapi hal tersebut harus dijadikan motivasi kepada kita semua bahwa perdamaian dunia tidak harus lewat politik atau perang, tetapi teknologi pun bisa menciptakan perdamaian "jika" teknologi tersebut digunakan untuk kebutuhan umat manusia.
Terima kasih agan/aganwati yg telah berkunjung thread ini, semoga bisa menambah wawasan dan ilmu agan/aganwati semua

Spoiler for Ada documentary nya gan :

Spoiler for Nazi Ball:

Spoiler for :
SUMBER :
https://id.wikipedia.org/wiki/Atlant...0%2C1393881293
https://m.dream.co.id/news/rencana-g...0%2C8979231225
https://id.wikipedia.org/wiki/Atlant...0%2C1393881293
https://m.dream.co.id/news/rencana-g...0%2C8979231225
Komen agan"

Quote:
Original Posted By lantis0749►Insanity..but if it's work..it's ain't insanity..
Quote:
Original Posted By Madthink►Yaa..
Kalau yg satu berkurang, otomatis yg lain bertambah volume nya..
Krn air laut nya pasti dipindahin..
Dan emang belanda berhasil untuk ini afsluitdijk contoh nya
Kalau yg satu berkurang, otomatis yg lain bertambah volume nya..
Krn air laut nya pasti dipindahin..
Dan emang belanda berhasil untuk ini afsluitdijk contoh nya
Diubah oleh noborutakayama 08-05-2017 08:36
0
28.9K
Kutip
243
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan