- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Bea Cukai tolak perlihatkan ratusan ribu e-KTP dari Vietnam
TS
hogss
Bea Cukai tolak perlihatkan ratusan ribu e-KTP dari Vietnam
Rimanews - Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta menolak memberikan informasi tentang adanya pengiriman e-KTP atau KTP elektronik dari Vietnam kepada anggota Komisi II DPR.
"Kepala kantor tidak di tempat karena ada assesment di Kemendagri. Kalau informasi kami satu pintu. Kami akan tetap jaga kerahasiaan. Kami tidak diberikan kewenangan untuk menyampaikan informasi," kata Kabid Penindakan dan Penyidikan Bea Cukai Bandara Soetta, Amir, saat menerima Anggota Komisi II DPR RI di kantor Bea Cukai, Bandara Soetta, Jakarta, hari ini
Baca Juga
DPR sidak ratusan ribu e-KTP dari Vietnam
Kasus korupsi e-KTP, KPK periksa Ade Komarudin
Kapal patroli Bea Cukai dilempari bom molotov
Anggota DPR Komisi II, hari ini mendatangi Kantor Bea dan Cukai Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, untuk memastikan informasi ratusan ribu e-KTP yang dikirm dari Vietnam. Kedatangan Komisi II DPR yang telah mendapatkan izin dari pimpinan DPR, menindaklanjuti penolakan Bea Cukai terhadap dua anggota DPR sebelumnya, Lukman Edy dan Fandi Utomo.
Tidak dapat melihat fisik yang ingin dilihat, anggota Komisi II DPR RI, Agung Widyantoro meminta, Bea Cukai Bandara Soetta memperlihatkan dokumen pengiriman saja.
"Kami ingin lihat manifes tentang pengiriman e-KTP. Tetapi anda menolak dengan alasan tidak punya kewenangan untuk memperlihatkan barangnya, atau barangnya tidak ada, atau perlu izin tertulis? Kalau yang diperlukan izin tertulis apakah surat yang saya bawa dari pimpinan komisi II ini tidak berlaku," kata Agung sembari memperlihatkan surat izin.
Anggota Komisi II DPR RI, lainnya, Sutriono mengatakan, dengan tidak diizinkannya rombongan DPR melihat e-KTP, akan menimbulkan kecurigaan bea cukai terlibat kriminal dan melakukan konspirasi.
http://m.rimanews.com/nasional/politik/read/20170209/316225/Bea-Cukai-tolak-perlihatkan-ratusan-ribu-e-KTP-dari-Vietnam-?utm_source=dlvr.it&utm_medium=twitter
Patut dicurigai,
Hmmmmm....

Gobloook
Itu bukan angka 5
Tapi angka 6
Mata lu picek ya

778312160430
"Kepala kantor tidak di tempat karena ada assesment di Kemendagri. Kalau informasi kami satu pintu. Kami akan tetap jaga kerahasiaan. Kami tidak diberikan kewenangan untuk menyampaikan informasi," kata Kabid Penindakan dan Penyidikan Bea Cukai Bandara Soetta, Amir, saat menerima Anggota Komisi II DPR RI di kantor Bea Cukai, Bandara Soetta, Jakarta, hari ini
Baca Juga
DPR sidak ratusan ribu e-KTP dari Vietnam
Kasus korupsi e-KTP, KPK periksa Ade Komarudin
Kapal patroli Bea Cukai dilempari bom molotov
Anggota DPR Komisi II, hari ini mendatangi Kantor Bea dan Cukai Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, untuk memastikan informasi ratusan ribu e-KTP yang dikirm dari Vietnam. Kedatangan Komisi II DPR yang telah mendapatkan izin dari pimpinan DPR, menindaklanjuti penolakan Bea Cukai terhadap dua anggota DPR sebelumnya, Lukman Edy dan Fandi Utomo.
Tidak dapat melihat fisik yang ingin dilihat, anggota Komisi II DPR RI, Agung Widyantoro meminta, Bea Cukai Bandara Soetta memperlihatkan dokumen pengiriman saja.
"Kami ingin lihat manifes tentang pengiriman e-KTP. Tetapi anda menolak dengan alasan tidak punya kewenangan untuk memperlihatkan barangnya, atau barangnya tidak ada, atau perlu izin tertulis? Kalau yang diperlukan izin tertulis apakah surat yang saya bawa dari pimpinan komisi II ini tidak berlaku," kata Agung sembari memperlihatkan surat izin.
Anggota Komisi II DPR RI, lainnya, Sutriono mengatakan, dengan tidak diizinkannya rombongan DPR melihat e-KTP, akan menimbulkan kecurigaan bea cukai terlibat kriminal dan melakukan konspirasi.
http://m.rimanews.com/nasional/politik/read/20170209/316225/Bea-Cukai-tolak-perlihatkan-ratusan-ribu-e-KTP-dari-Vietnam-?utm_source=dlvr.it&utm_medium=twitter
Patut dicurigai,
Hmmmmm....

Quote:
Gobloook
Itu bukan angka 5
Tapi angka 6
Mata lu picek ya

778312160430
Diubah oleh hogss 09-02-2017 17:52
0
6.3K
45
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan
