Quote:
“Hutang dikatakan tidak produktif jika tidak menghasilkan apa-apa atau nilai tambahnya lebih kecil dari beban hutang yang harus dibayar.”
Quote:
Ngutang itu rasanya kaya ngeri-ngeri sedap gitu ya gan
Kenapa gitu? Karena kalo ngutang, agan jadi punya kewajiban membayar sejumlah uang di masa depan. Dan pasti akan menjadi beban dan kepikiran untuk tidak mengembalikan uang tersebut. Disisi lain juga berhutang itu terasa sedap karena menawarkan kenikmatan instan untuk mendapatkan uang tanpa kerja keras apa-apa.
Bagaimana dengan agan sendiri? Agan takut berhutang atau hutang menjadi kebiasaan agan?
Bagusnya dan idealnya sih tidak berhutang ya gan. Tapi jika memang harus berhutang, cobalah untuk berhutang secara bijaksana gan. Agan harus memastikan hutang digunakan untuk tujuan yang semestinya. Sesuaikan nilai besar kecilnya hutang dengan kemampuan agan untuk membayar. Jadi saat kewajiban untuk membayar hutang tiba, atau terdapat angsuran, hal tersebut tidak mengorbankan uang kebutuhan pokok agan
Menurut saya, hutang bukanlah halangan agan untuk hidup sejahtera jika agan bisa memanfaatkannya dengan bijak, hutang bisa menjadi cara untuk mencapai tujuan bisnis agan.

Quote:
Quote:
Perlu agan ketahui ya.. Hutang itu sendiri dibagi menjadi 2 macam loh. Yaitu HUTANG PRODUKTIF dan HUTANG KONSUMTIF
Quote:
Contohnya gan, agan mengajukan pinjaman ke bank untuk membeli mobil sebagai sarana mudah untuk pulang pergi ke kantor atau pergi ke luar negri untuk berlibur. Hal-hal tersebut bersifat konsumtif yang sama sekali tidak mendatangkan manfaat finansial secara langsung bagi agan. Hutang dikatakan tidak produktif jika tidak menghasilkan apa-apa atau nilai tambahnya lebih kecil dari beban hutang yang harus agan bayar. Hutang konsumtif memang tidak mendatangkan manfaat finansial secara langsung. Jika memang agan terpaksa dan harus menggunakan hutang konsumtif, pastikan agan memiliki uang lebih yang cukup dan stabil untuk melunasi uang cicilan tersebut.
Untuk keperluan konsumtif seperti agan membeli hp ios, sebaiknya agan gunakan kartu kredit. Karena agan akan mendapatkan beberapa fasilitas sepertu diskon atau cicilan nol persen untuk membantu agan melunasinya.
Saran saya, gunakanlah hutang produktif yang sifatnya tidak spekulatif gan. Hutang produktif juga bisa agan gunakan untuk hal yang baik dan jangka panjang sekaligus berlibur gan. Misalnya :
- Membiayai keluar negri untuk mengikuti kegiatan pameran dagang, sehingga agan bisa melunasi hutang dari keuntungan penjualan exportnya
- Untuk biaya beli mobil yang disewakan dan biaya sewa bisa menutup angsurannya
- Membeli rumah sewa yang sewanya bisa menutupi angsurannya perbulan
- Untuk mengundang makan calon customer berpresentasi atau penjualan produk agan, sehingga keuntungan penjualan bisa menutup biaya makannya
Jadi gan.. saat kita melunasi hutang, kita tidak mendapat apa-apa karena semua uang termasuk untuk melunasi hutang. Tapi setelah hutang lunas, keuntungannya 100% masuk terus ke kantong kita gan.
Contohnya nih : Agan membeli kos dengan berhutang ke bank. Selama 10 tahun, agan mencicil dengan patuh dan tidak menikmati hasilnya. Setelah lunas, maka 100% pendapatan kos di tahun ke 11 dan seterusnya, menjadi milik agan.
Sudah ada gambaran kan gan? Semoga thread ane bermanfaat untuk agan yaa

Quote:
Untuk yang mau nanya2 japri nanya detail tentang pengalaman saya bisnis investasi properti, kalo via PM kadang saya tidak sempat balas, lebih baik PM saja nomor handphonenya nanti saya invit ke grup telegram saya, saya sharing2 pengalaman saya di grup telegram, jadi kalo ngobrol lebih enak, tenang saja gratis untuk yg mau gabung , bisa langsung email jg ke email saya
pipopreneur@gmail.comatau bisa sms/wa saya di no. 0899 445 4415
salam, _/|\_
Quote: