Quote:
Original Posted By phd.in.hatred►http://www.jurnas.com/artikel/7738/P...-Akun-Polling/
Jakarta - Prediksi akan ketatnya persaingan antar kandidat di Pilkada DKI 2017 mendatang semakin terlihat gejalanya.
Sejak awal, ketiga pasangan cagub-cawagub antara Agus-Sylviana, Anies-Sandiaga dan Ahok-Djarot memang dinilai memiliki potensi kekuatan yang sebanding untuk menjadi pemenang Pilkada.
Salah satu media pengukur kekuatan setiap pasangan cagub-cawagub dapat dilihat dari berbagai akun twitter yang melakukan polling berkaitan dengan Pilkada DKI 2017. Salah satunya, akun twitter polling partai pengusung cagub-cawagub Ahok-Djarot dengan nama akun @Golkar5.
Akun tersebut berusaha menjaring responden untuk menyuarakan pilihan. Sebuah pertanyaan diajukan mengenai siapa pilihan responden dari pilihan 3 kandidat cagub-cawagub yang siap maju di Pilkada DKI nanti.
“Menurut anda, pasangan mana yang paling pas memimpin DKI Jakarta 2017-2022?," begitu kalimat pertanyaan yang diajukan akun @Golkar5.
Namun hasil polling sepertinya menunjukkan hal yang tidak diinginkan admin akun polling @Golkar5. Pasalnya, pada polling yang dilakukan pada hari Sabtu 24 September 2016 tersebut memperlihatkan pasangan cagub-cawagub Agus-Sylviana mendapatkan pilihan responden paling banyak. Hingga pukul 20.30 WIB, Agus-Sylviana unggul sementara dengan perolehan persentase pilihan responden 48 persen.
Sementara pasangan Anies-Sandiaga mendapatkan perolehan angka 27 persen. Dan pasangan Ahok-Djarot justru terlempar diposisi paling kecil dengan perolehan pilihan hanya 25 persen dari 2.097 responden.
Cukup mengejutkan bagaimana poling berbasis twitter yang mengatasnamakan partai partai Golkar justru memperlihatkan dukungan kecil terhadap pasangan Ahok-Djarot yang menjadi cagub-cawagub usungannya.
Mungkin karena tidak sesuai harapan atau muncul kepanikan, dalam sekejap akun twitter polling @Golkar5 sudah tak terlihat lagi di laman twitter. Sepertinya sudah tutup akun karena kecewa pasangan Ahok-Djarot kalah pendapatan dukungan dari responden.
Namun para responden tak membiarkan akun @Golkar5 menghilang begitu saja. Berbagai cecaran muncul mempertanyakan penutupan akun tersebut.
Salah satu akun dengan nama @Restyes mempertanyakan ihwal menghilangnya akun @Golkar5. Berbeda dengan @Resties, akun lain @TofaLemon justru menilai penutupan akun @Golkar5 sebagai cara yang pengecut.
"Mestinya gk usah dihapus. Baru namanya laki. Terima fakta, susah amat." komentar akun @TofaLemon yang diketahui milik salah satu surveyor Mustofa Nara sambil memosting ulang gambar polling @Golkar5 yang dihapus.
Sementara itu, nama akun twitter @SeputarNU juga melakukan metode pooling yang sama. Akun tersebut menulis "Survei Pilgub DKI: Menggunakan hak pilih hukumnya wajib. Siapa prmimpin yg anda pilih dlm Pemilihan Gubernur DKI mendatang.
Sejumlah responden ramai melempar komentar menimpali polling ber-akun @SeputarNU tersebut. Beberapa komentar menunjukkan respon positif para responden terhadap kemunculan pasangan cagub-cawagub Agus-Sylviana yang diusung partai Demokrat dan tiga partai islam PKB, PAN dan PPP.
Salah satunya, akun @deddy_kang mengatakan opsi dirinya yang tidak ingin memilih pemimpin non-muslim.
"kami keluarga NU bismillah berpatokan pada dalil alquran," tulis pemilik akun @deddy_kang.
Beda penyampaian dengan @deddy_kang, akun @tamaralc307 menunjukkan dukungannya terhadap pasangan Agus-Sylviana.
"Haqul gus,,!!#Agus-SylviForDKI2017," tulisnya.
KUNING KEK ... MENGAMBANG DI KALI 
KEJET-KEJET, AYAN, BIBIR PECAH2 ANTRI RAPI DI BAWAH KOMENNYA 
Quote:
Original Posted By titisan.sukarno►
itu cuma imajinasi panastak pemakan bangkai
ini baru bener
Quote:
Original Posted By truthhunter9999►
Yg kalah di pilgub.. Dulu jadi bupati, sebelum lepas jabatan ikut pilgub.
klo ahok nggak jadi gubernur DKI Jakarta 2017, gw rela potong titid deh, camkan itu wahai nasbung laknat!!!
PANASTAK ADA YG MO POTONG PLER MIKRONYA
JAKARTA, KOMPAS.com - Sosok Agus Harimurti Yudhoyono dan Slylviana Murni yang diusung Koalisi Cikeas dinilai mampu meraih elektabilitas tinggi dalam Pilkada DKI 2017.
Direktur Eksekutir Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, Agus-Sylviana mampu merebut banyak suara kelompok-kelompok masyarakat di Jakarta, terutama segmen pemilih pemula.
Menurut Pangi, pemilih pemula lebih menyenangi sosok baru dalam kontestasi Pilkada DKI. Ini didasarkan preferensi mereka yang dipengaruhi oleh teman dan orangtua.
"Pemilih pemula bisa menjadi basis Agus-Sylviana. Ini tak bisa dianggap remeh sebab ada sekitar 30 persen pemilih pemula di wilayah DKI Jakarta," ujar Pangi ketika dihubungi di Jakarta, Sabtu (24/9/2016).
(baca: Ini Alasan Agus Yudhoyono Pilih Tinggalkan TNI untuk Maju Pilkada DKI)
Pangi menuturkan, basis pemilih pemula yang bisa diraih pasangan Agus-Sylviana terdiri dari perempuan dan anak muda.
Sylviana, lanjut Pangi, dapat menjadi representasi kelompok perempuan. Pasalnya, dia merupakan satu-satunya perempuan yang ikut serta dalam kontestasi.
Sedangkan, Agus dinilai dapat meraih banyak suara karena tampilannya yang sesuai selera anak muda.
"Agus juga sosok yang disiplin, tegas, sangat intelektual. Pada saat yang sama, Sylviana adalah birokrat Betawi, mantan wali kota Jakarta Pusat," kata Pangi.
(baca: Sambil Menahan Tangis, Agus Harimurti Ungkap Berat Hati Tinggalkan TNI)
Pangi menambahkan, Agus juga lekat dengan figur Presiden keenam, Susilo Bambang Yudhoyono. SBY yang masih dilirik masyarakat diprediksi dapat mendongkrak elektabilitas Agus.
"Coat-tail effect figur SBY yang masih disukai rakyat otomatis akan mendongkrak elektibilitas Agus," ucap Pangi.
(baca: Ruhut: Agus Yudhoyono Dibunuh Kariernya di TNI oleh Demokrat)
Selain itu, Agus-Sylviana juga memungkinkan mendapat limpahan suara dari dua partai pengusungnya, yakni Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
"Kemungkinan Agus juga mendapat limpahan elektoral dari ormas terbesar di Indonesia seperti Muhammadiyah dan NU," ucapnya.
Pangi mengatakan, suku Agus yang berasal dari Jawa juga dinilai mampu meningkatkan suara mereka. Pasalnya banyak pemilih di Jakarta berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Ada kemungkinan banyak pemilih menjatuhkan pilihan karena faktor daerah hingga pada akhirnya memilih Agus," ujar Pangi.
http://nasional.kompas.com/read/2016....ini.alasannya
GANTENG GAGAH PERKASA EMAK EMAK SUKA
