- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Apa yang Dilakukan Jika Harus Menunggu Transit Perjalanan Selama dan Sepanjang ini?
TS
ibnutiangfei
Apa yang Dilakukan Jika Harus Menunggu Transit Perjalanan Selama dan Sepanjang ini?
Quote:
Quote:
Halo gansis ketemu lagi dengan ane nih
Semoga ente tidak merasa bosan ya
Melalui trit ini, ane ingin mengajak ente semua berandai-andai jika seandainya harus menunggu transit perjalanan yang lama dan panjang di sebuah kota yang bisa dikatakan asing bagi kita. Seberapa lamakah itu? Buat ente yang pernah atau sering melakukan perjalanan jauh, seperti naik kapal atau pesawat, tentu adakalanya harus melakukan transit terlebih dahulu di sebuah kota atau negara lain. Berapa lamakah waktu transit yang biasa dialami? Mungkin bisa memakan waktu berjam-jam bahkan hingga berhari-hari.
Semoga ente tidak merasa bosan ya Melalui trit ini, ane ingin mengajak ente semua berandai-andai jika seandainya harus menunggu transit perjalanan yang lama dan panjang di sebuah kota yang bisa dikatakan asing bagi kita. Seberapa lamakah itu? Buat ente yang pernah atau sering melakukan perjalanan jauh, seperti naik kapal atau pesawat, tentu adakalanya harus melakukan transit terlebih dahulu di sebuah kota atau negara lain. Berapa lamakah waktu transit yang biasa dialami? Mungkin bisa memakan waktu berjam-jam bahkan hingga berhari-hari.Quote:
Quote:
Quote:
Meskipun baru sebatas simulasi, karena dia ingin membandingkan harga dengan perusahaan travel lainnya, namun hasilnya sangat mengejutkan dan membuatnya bertanya langsung ke pihak Skyscanner, mengenai apa yang bisa dilakukannya sembari menunggu waktu transit perjalanan selama dan sepanjang itu. Oh iya, ane belum menyebutkan berapa lama waktu transit perjalanannya jika menggunakan Skyscanner
Sengaja biar ente penasaran nih
Sengaja biar ente penasaran nih Quote:
Spoiler for Waktu Transit Perjalanannya:
Quote:
Quote:
Melalui simulasi laman resmi Skyscanner, James Lloyd diharuskan menunggu selama 413.000 jam lebihdi waktu transit perjalanan dari New Zealand menuju Inggris. Jika dihitung dengan ukuran tahun, maka waktu transitnya adalah sekitar 47 tahun gansis Wow, fantastis sekali lamanya Dan kota yang menjadi tempat transitnya adalah Bangkok, Thailand. Akibat hasil simulasi yang wow seperti itu, tentu mengundang pertanyaan James Lloyd ke pihak Skyscanner, tentang apa yang bisa diperbuatnya di kota Bangkok selagi menunggu selama 47 tahun itu.
Wow, fantastis sekali lamanya Dan kota yang menjadi tempat transitnya adalah Bangkok, Thailand. Akibat hasil simulasi yang wow seperti itu, tentu mengundang pertanyaan James Lloyd ke pihak Skyscanner, tentang apa yang bisa diperbuatnya di kota Bangkok selagi menunggu selama 47 tahun itu.Quote:
Spoiler for Jawaban Dari Skyscanner:
Quote:
Quote:
Jawabannya cukup cerdas gansisMungkin maksudnya bercanda gansis Di antaranya Skyscanner menyarankan James untuk mengunjungi The Moon Bar yang menawarkan pemandangan di atas ketinggian atau mengarungi sungai Chao Phraya supaya terlihat tetap sibuk atau juga mengunjungi taman Lumpini supaya bisa menjadi ahli Tai Chi dll. Saran dari Skyscanner cukup menghibur juga bukan?
Mungkin maksudnya bercanda gansis Di antaranya Skyscanner menyarankan James untuk mengunjungi The Moon Bar yang menawarkan pemandangan di atas ketinggian atau mengarungi sungai Chao Phraya supaya terlihat tetap sibuk atau juga mengunjungi taman Lumpini supaya bisa menjadi ahli Tai Chi dll. Saran dari Skyscanner cukup menghibur juga bukan?Quote:
Jika seandainya ane sendiri yang mengalami kejadian di atas, yakni harus menunggu selama 47 tahun di kota Bangkok, mungkin ini nih yang bakal ane lakukanTapi mudah-mudahan jangan sampai terjadi dah
Tapi mudah-mudahan jangan sampai terjadi dahQuote:
Quote:
Quote:
Quote:
Mungkin ini naluri alamiah ane sebagai lelaki gansisTentu saja menunggu waktu selama 47 tahun bukanlah perkara sederhana. Lebih baik mencari wanita baik-baik dan segera menikahinya, mengingat Bangkok merupakan kota yang banyak kehidupan malamnya yang tentu sarat godaan di sana sini Namun perlu ane garis bawahi, bahwa wanita yang dinikahi itu benar-benar wanita loh gansis. Bukan wanita imitasi yang terkenal banyak berkeliaran di Thailand
Waduh jadi merinding deh ane jika ternyata wanita yang akan dinikahi itu adalah
Tentu saja menunggu waktu selama 47 tahun bukanlah perkara sederhana. Lebih baik mencari wanita baik-baik dan segera menikahinya, mengingat Bangkok merupakan kota yang banyak kehidupan malamnya yang tentu sarat godaan di sana sini Namun perlu ane garis bawahi, bahwa wanita yang dinikahi itu benar-benar wanita loh gansis. Bukan wanita imitasi yang terkenal banyak berkeliaran di Thailand Waduh jadi merinding deh ane jika ternyata wanita yang akan dinikahi itu adalahQuote:
Quote:
Quote:
Quote:
Menunggu selama 47 tahun tanpa melakukan sesuatu yang menghasilkan, rasanya keterlaluan gansis. Demi mencari sesuap nasi, ane pikir merupakan sesuatu yang wajar jika ingin berbisnis di kota Bangkok. Yah, mungkin pada awalnya ikut bekerja dulu dengan seseorang atau sebuah perusahaan, sembari menunggu dengan sabar sambil mengumpulkan modal sedikit demi sedikit. Sebisa mungkin jangan berhutang dah di negeri orangMengingat hutang di negeri sendiri saja belum kelar-kelar Setelah modal terkumpul, mulai deh berbisnis. Entah itu usaha kuliner, property atau apalah yang penting halal
Mengingat hutang di negeri sendiri saja belum kelar-kelar Setelah modal terkumpul, mulai deh berbisnis. Entah itu usaha kuliner, property atau apalah yang penting halalQuote:
Quote:
Quote:
Quote:
Setelah bisnisnya berjalan dengan baik, mulailah sedikit demi sedikit menabung untuk membeli atau membangun rumah sendiri. Jangan hanya kontrak terus gansisTapi kalau betah mengontrak terus sih, silahkan saja gansis Kalau bagi ane, jika memang sudah mampu membangun rumah sendiri, kenapa tidak? Selain lebih nyaman, juga bisa menjadi investasi jangka panjang. Dan nanti jika waktu 47 tahun sudah terlampaui, kan rumah tersebut bisa dijual atau dikontrakkan ke yang lainnya Benar tidak? Atau jika sudah terlanjur betah di sana dan tidak mau melanjutkan perjalanan Ya sudahlah, menetap saja di sana
Tapi kalau betah mengontrak terus sih, silahkan saja gansis Kalau bagi ane, jika memang sudah mampu membangun rumah sendiri, kenapa tidak? Selain lebih nyaman, juga bisa menjadi investasi jangka panjang. Dan nanti jika waktu 47 tahun sudah terlampaui, kan rumah tersebut bisa dijual atau dikontrakkan ke yang lainnya Benar tidak? Atau jika sudah terlanjur betah di sana dan tidak mau melanjutkan perjalanan Ya sudahlah, menetap saja di sanaQuote:
Spoiler for Sumber Referensi:
Quote:
Quote:
Diubah oleh ibnutiangfei 04-09-2016 08:59
0
36.9K
213
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan