- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Alasan Kenapa Lulusan Terbaik Masih Nganggur
TS
kangbari
Alasan Kenapa Lulusan Terbaik Masih Nganggur
Halo agan & sista, ketemu lagi sama ane, Kangbari
Sehubungan dengan akan datangnya bulan wisuda di Agustus mendatang ( di daerah ane pada bulan itu banyak kampus yang melakukan wisuda ). Pada kesempatan kali ini ane akan membagi sedikit informasi tentang kenapa masih banyak lulusan sarjana yang hingga saat ini masih juga belum mendapatkan perkerjaan. Bahkan banyak diantaranya mereka yang merupakan lulusan terbaik ( temen ane lulusan terbaik juga masih nganggur soalnya
). Padahal mereka itu rata-rata pintar, nilai tinggi, attitude baik, lapangan perkerjaan juga banyak. Lalu apa yang menyebabkan para lulusan terbaik ini masih nganggur ? 
. Menurut hasil penerawangan ane, berikut beberapa hal yang menyebabkan hal itu terjadi :
Sehubungan dengan akan datangnya bulan wisuda di Agustus mendatang ( di daerah ane pada bulan itu banyak kampus yang melakukan wisuda ). Pada kesempatan kali ini ane akan membagi sedikit informasi tentang kenapa masih banyak lulusan sarjana yang hingga saat ini masih juga belum mendapatkan perkerjaan. Bahkan banyak diantaranya mereka yang merupakan lulusan terbaik ( temen ane lulusan terbaik juga masih nganggur soalnya
). Padahal mereka itu rata-rata pintar, nilai tinggi, attitude baik, lapangan perkerjaan juga banyak. Lalu apa yang menyebabkan para lulusan terbaik ini masih nganggur ? . Menurut hasil penerawangan ane, berikut beberapa hal yang menyebabkan hal itu terjadi :Quote:
1. Musti Sesuai Jurusan
sumber gambar
Hal pertama yang menyebabkan banyak lulusan terbaik masih nganggur atau belum juga mendapatkan perkerjaan adalah karena mereka ingin pekerjaan yang sesuai dengan jenjang pendidikan mereka. Memang tidak ada yang salah dengan hal ini, dan seharusnya memang demikian. Namun yang namanya kehidupan tentu ada kalanya dimana kenyataan tidak sesuai dengan harapan. Bisa jadi lowongan yang sesuai dengan jurusan itu tidak ada atau lebih tepatnya belum ada. Maka akan lebih bijak kalau agan & sista berkerja di sembarang tempat terlebih dahulu. Sembarang tempat disini tentu yang baik dan halal ya gan sis
, dan yang tidak ribet dengan kontrak kerja 
. Sebari bekerja disitu, agan bisa sambil memantu apakah lowongan yang sesuai jurusan sudah ada atau belum. Kalau sudah ada, agan bisa resign dari tempat kerja yang ini untuk kemudian melamar pekerjaan di tempat baru yang diinginkan. Pengalaman bos ane dulu ( ane sekarang sudah mandiri gan ), beliau baru bisa dapat pekerjaan yang sesuai dengan jurusan kuliahnya setelah kurang lebih 3 tahun bekerja di sembarang tempat.
Quote:
sumber gambar
Hal pertama yang menyebabkan banyak lulusan terbaik masih nganggur atau belum juga mendapatkan perkerjaan adalah karena mereka ingin pekerjaan yang sesuai dengan jenjang pendidikan mereka. Memang tidak ada yang salah dengan hal ini, dan seharusnya memang demikian. Namun yang namanya kehidupan tentu ada kalanya dimana kenyataan tidak sesuai dengan harapan. Bisa jadi lowongan yang sesuai dengan jurusan itu tidak ada atau lebih tepatnya belum ada. Maka akan lebih bijak kalau agan & sista berkerja di sembarang tempat terlebih dahulu. Sembarang tempat disini tentu yang baik dan halal ya gan sis
, dan yang tidak ribet dengan kontrak kerja . Sebari bekerja disitu, agan bisa sambil memantu apakah lowongan yang sesuai jurusan sudah ada atau belum. Kalau sudah ada, agan bisa resign dari tempat kerja yang ini untuk kemudian melamar pekerjaan di tempat baru yang diinginkan. Pengalaman bos ane dulu ( ane sekarang sudah mandiri gan ), beliau baru bisa dapat pekerjaan yang sesuai dengan jurusan kuliahnya setelah kurang lebih 3 tahun bekerja di sembarang tempat.Quote:
2. Gengsi / Pilih - PIlih Pekerjaan
sumber gambar
Hampir sama dari alasan pertama tadi, banyak lulusan terbaik yang belum juga mendapatkan perkerjaan karena mereka pilih - pilih dalam hal pekerjaan. Padahal lowongan pekerjaan banyak, lihat saja di koran-koran, hampir setiap hari ada ratusan lowongan perkerjaan yang tersedia. Tapi kan ane lulusan sarjanana pendidikan, masak iya jadi admin warnet sih gan ?
. Nah prinsip seperti inilah yang menyebabkan lulusan terbaik masih banyak yang nganggur. Sekarang mari kita rubah pertanyaannya, kalau lowongan sesuai jurasannya itu belum ada, ente mau ngapain ? nganggur ? 
Iya kalau cuma 1 bulan 2 bulan, kalau sampe 1 tahun belum ada juga ? . Tambah bikin repot ortu tentunya. Kembali lagi ke yang awal tadi, Kalau tujuan agan & sista adalah langsung bekerja setelah lulus, maka tidak ada salahnya agan bekerja seadanya terlebih dahulu, sambil menunggu loker yang sesuai jurusan itu tersedia.
Quote:
sumber gambar
Hampir sama dari alasan pertama tadi, banyak lulusan terbaik yang belum juga mendapatkan perkerjaan karena mereka pilih - pilih dalam hal pekerjaan. Padahal lowongan pekerjaan banyak, lihat saja di koran-koran, hampir setiap hari ada ratusan lowongan perkerjaan yang tersedia. Tapi kan ane lulusan sarjanana pendidikan, masak iya jadi admin warnet sih gan ?
. Nah prinsip seperti inilah yang menyebabkan lulusan terbaik masih banyak yang nganggur. Sekarang mari kita rubah pertanyaannya, kalau lowongan sesuai jurasannya itu belum ada, ente mau ngapain ? nganggur ? Iya kalau cuma 1 bulan 2 bulan, kalau sampe 1 tahun belum ada juga ? . Tambah bikin repot ortu tentunya. Kembali lagi ke yang awal tadi, Kalau tujuan agan & sista adalah langsung bekerja setelah lulus, maka tidak ada salahnya agan bekerja seadanya terlebih dahulu, sambil menunggu loker yang sesuai jurusan itu tersedia. Quote:
3. Ingin Gaji Tinggi
sumber gambar
Yang ini mari kita anggap bahwa agan & sista sudah menemukan pekerjaan yang sesuai dengan jurusan. Kemudian agan dikasih berbagai macam informasi tentang perusahaan dan pekerjaan yang musti agan sista lakukan. Termasuk di dalamnya gaji yang akan diterima. Dan ternyata gajinya tidak sesuai dengan apa yang agan harapkan. Eh gan,, ane diterima kerja di instansi pendidikan ni, tapi gajinya masak kalah ama admin warnet ?
yaudah akhirnya ane ga mau lanjutin. Ohh... jadi ente mendingan nganggur dari pada kerja sesuai jurusan tapi gaji kecil ya ? 
. Sekali lagi tidak ada yang salah jika kita mengharapakan gaji tinggi. Sudah habisin banyak duit, waktu dan tenaga buat kuliah, tentu kita ingin dapat pekerjaan dengan gaji tinggi. Tapi musti diingat bahwa gaji tinggi itu berproses, tidak satu bulan dua bulan. Ibarat menanam, kita butuh waktu, perjuangan dan kesabaran agar bisa menghasilkan panen yang berlimpah 
Quote:
sumber gambar
Yang ini mari kita anggap bahwa agan & sista sudah menemukan pekerjaan yang sesuai dengan jurusan. Kemudian agan dikasih berbagai macam informasi tentang perusahaan dan pekerjaan yang musti agan sista lakukan. Termasuk di dalamnya gaji yang akan diterima. Dan ternyata gajinya tidak sesuai dengan apa yang agan harapkan. Eh gan,, ane diterima kerja di instansi pendidikan ni, tapi gajinya masak kalah ama admin warnet ?
yaudah akhirnya ane ga mau lanjutin. Ohh... jadi ente mendingan nganggur dari pada kerja sesuai jurusan tapi gaji kecil ya ? . Sekali lagi tidak ada yang salah jika kita mengharapakan gaji tinggi. Sudah habisin banyak duit, waktu dan tenaga buat kuliah, tentu kita ingin dapat pekerjaan dengan gaji tinggi. Tapi musti diingat bahwa gaji tinggi itu berproses, tidak satu bulan dua bulan. Ibarat menanam, kita butuh waktu, perjuangan dan kesabaran agar bisa menghasilkan panen yang berlimpah Quote:
4. Kurang Relasi
sumber gambar
Sebenarnya yang satu ini tidak hanya lulusan terbaik saja yang kesulitan, semua orang yang punya sedikit relasi tentu akan lebih susah mendapatkan perkerjaan dibandingkan dengan mereka yang punya banyak relasi. Namun kalau kita cermati lebih dalam, kebanyakan para lulusan terbaik itu mempunyai sifat pendiam, menutup diri, dan kurang dalam bergaul ( istilah modernnya kutu buku
). Ane bilang kebanyakan ya gan, jadi masih ada beberapa yang punya relasi banyak . Itulah mengapa banyak karekter utama di Anime itu bodoh dan ceroboh, karena dengan begitu mereka bisa mendapatkan banyak teman ( yaelah sampe bawa2 anime segala ). Untuk masalah ini ane tidak punya solusi yang bisa digunakan, karena relasi yang kita punyai sekarang itu didapat di masa lalu. Jadi bagi agan sista yang saat ini masih menempuh pendidikan, mulai dari sekarang carilah sebanyak mungkin relasi. Salah satu caranya adalah dengan aktif di organisasi atau kegiatan kampus.
Quote:
sumber gambar
Sebenarnya yang satu ini tidak hanya lulusan terbaik saja yang kesulitan, semua orang yang punya sedikit relasi tentu akan lebih susah mendapatkan perkerjaan dibandingkan dengan mereka yang punya banyak relasi. Namun kalau kita cermati lebih dalam, kebanyakan para lulusan terbaik itu mempunyai sifat pendiam, menutup diri, dan kurang dalam bergaul ( istilah modernnya kutu buku
). Ane bilang kebanyakan ya gan, jadi masih ada beberapa yang punya relasi banyak . Itulah mengapa banyak karekter utama di Anime itu bodoh dan ceroboh, karena dengan begitu mereka bisa mendapatkan banyak teman ( yaelah sampe bawa2 anime segala ). Untuk masalah ini ane tidak punya solusi yang bisa digunakan, karena relasi yang kita punyai sekarang itu didapat di masa lalu. Jadi bagi agan sista yang saat ini masih menempuh pendidikan, mulai dari sekarang carilah sebanyak mungkin relasi. Salah satu caranya adalah dengan aktif di organisasi atau kegiatan kampus. Itu lah beberapa hal yang menurut ane menjadi faktor kenapa hingga saat ini masih banyak lulusan terbaik yang belum juga mendapatkan pekerjaan. Jika agan sista punya padangan lain atau pengalaman mengenai hal tersebut bisa dishare dimari, nanti ane taroh pejwan . Biar bisa jadi tambahan referensi buat agan sista yang baru lulus dan mau mencari pekerjaan
. Biar bisa jadi tambahan referensi buat agan sista yang baru lulus dan mau mencari pekerjaan Terimakasih sudah mampir dan membaca trit sederhana dari ane
Sumber tulisan : Pengalaman dan pemikiran ane sendiri
Catatan : Ane disini befokus pada pembahasan soal faktor penyebab para lulusan terbaik yg belum juga dapat kerjaan. Kalau ada yg berdebat soal jd karyawan atau pengusaha silahkan saja. Karna menurut ane,, karyawan dan pengusaha harus sama2 ada. Ga ada pengusaha, karyawan mau kerja dimana ? Ga ada karyawan, siapa yg mau bantuin para pengusaha menjalankannya usahanya ?
TAMBAHAN DARI KASKUSER
Ternyata ga aktif di organisasi ga papa gan sis. Yg penting waktu luangnya dipakai untuk kegiatan yg produktif. Seperti agan ini
Quote:
Original Posted By jakartaspider2►Jadi mahasiswa kupu-kupu belum tentu jelek koq.. Jaman ane kuliah dulu tiap kuliah langsung pulang ga ikut UKM soalnya di rumah kerjaan sambilan desain ane yang udah sebrek, jadi harus selesai pas deadline.. Sampe sekarang lulus masih lanjut dan almhamdulillah udah bikin rumah desain sendiri.
Jadi ikut kegiatan itu salah satu pilihan buat nambah relasi & pengalaman bray, ga mesti harus di cap mahasiswa kuper, pengalaman bisa dateng dari mana aja
Jadi ikut kegiatan itu salah satu pilihan buat nambah relasi & pengalaman bray, ga mesti harus di cap mahasiswa kuper, pengalaman bisa dateng dari mana aja
Quote:
Original Posted By monikaruwaimana►Tergantung orangnya pribadi sih gan, tapi yg biasa jadi masalah pilih2 kerja emang gaji. Ane mau share pengalaman aja.
Ane dulu S1 lulusan terbaik, n kerjaan selalu ada aja. Sebelum lulus ane ngelamar buat magang di LIPI sebulan. Ini gak digaji, ane keluar transport buat ke jakarta, ngekost, beli tiket sendiri ke Bali buat field trip. Diitung2 ane rugi 3juta. Tapi ane dapat banyak kenalan sama koneksi.
Abis pendadaran, dari koneksi magang, ane dapat tawaran kerja jadi tour guide buat mahasiswa2 jepang yg ke taman nasional (ke Komodo sama Bali Barat). Volunteer, gada gaji, tapi tiket ma akomodasi dibayarin. Ane saat itu gak mikir gaji, yg penting pengalaman, lagian ane masih ada tabungan dari hasil kerja sambilan pas kuliah. Dan syukurnya, pas term ke-3 g jadi tour guide, dapat 250rb/hari gan (buat program 2 minggu). Lemayan juga. Cuma kan ini programnya musiman, jadi gak bisa buat nggantungin idup.
Tapi dari ikut program tour ini, ane dapat koneksi buat kerja di NGO di bali. Ane terima aja, gaji kecil gan, 50rb/hari. sebulan 1.500.000, sementara teman2 seangkatan ane pada ngincar yg minimal 3jt/bulan. Ane sih terima aja, soale tempat tinggal ditanggung, n emang kerjaannya passion ane (nyelam terus, keliling Indonesia, ane sampe ke Raja Ampat gratis). Buat nambah2 ane nyambil jadi translator buat peneliti luar yg mau wawancara orang lokal (ini g dapat 200rb/hari).
Sambil kerja setahun, ane lamar beasiswa S2. Dapat di Eropa, 'digaji" 1000 EUR/bulan, kerasa banyak banget kalo dirupiahin (15jt) tapi ya buat idup di eropa berasa kayak duit 2 juta idup di Jakarta. Cuma ane hemat2, masak sendiri, makan keluar kalo ada perayaan aja. Kalo ke bar pesen bir 1, minumnya pelan2 soale eman mahal.
Sebelum lulus tawaran udah datang sendiri, dari kampus S1 ane nawarin jadi dosen, gajinya kecil, awal masuk 2.5juta. Tapi ya ane mau2 aja soale buat ngisi waktu sama buat pengalaman, sambil nunggu buat ngelamar S3. Disini teman ane banyak yang komen "Lah kamu S2 diluar kok mau2nya jadi dosen di Indonesia, gaji cuma 2,5 juta?". Soale teman2 ane yg kerja di perusahaan swasta aja rata2 4-5 juta. Ane sih cincay aja, bilang kan gajinya buat idup di Jogja, ya 2,5 cukup lah.
Ane mikirnya jadi dosen jenjangnya jelas, sertifikasi dapat 1x gaji pokok, ane lanjut S3, perjam ngajar bakal naik dari 75rb ke 10rb. Sama ane bisa sambilan juga kan, ntah nerjemahin, buat proyek dsb. Dan kerjaan dosen itu santai, banyak libur jadi ane bisa main game sama ngaskus
Disini yang paling penting ane rasa kerjaan itu jangan terlalu terpatok gaji. Kadang kerja gratis (volunteer, magang dsb) walopun gak digaji, bahkan rugi duit, malah ngebuka kesempatan agan buat terkoneksi, dan ujung2nya bakal dapat kerjaan yg lebih baik. Prioritas ane buat pilih kerja itu: suka atau nggak kerjaanya, ada kesempatan buat ngembangin karir atau nggak, ada waktu buat sambilan atau nggak. Gaji termasuk pertimbangan yg belakangan, karena cari duit gak cuma lewat kerjaan utama aja.
Ane dulu S1 lulusan terbaik, n kerjaan selalu ada aja. Sebelum lulus ane ngelamar buat magang di LIPI sebulan. Ini gak digaji, ane keluar transport buat ke jakarta, ngekost, beli tiket sendiri ke Bali buat field trip. Diitung2 ane rugi 3juta. Tapi ane dapat banyak kenalan sama koneksi.
Abis pendadaran, dari koneksi magang, ane dapat tawaran kerja jadi tour guide buat mahasiswa2 jepang yg ke taman nasional (ke Komodo sama Bali Barat). Volunteer, gada gaji, tapi tiket ma akomodasi dibayarin. Ane saat itu gak mikir gaji, yg penting pengalaman, lagian ane masih ada tabungan dari hasil kerja sambilan pas kuliah. Dan syukurnya, pas term ke-3 g jadi tour guide, dapat 250rb/hari gan (buat program 2 minggu). Lemayan juga. Cuma kan ini programnya musiman, jadi gak bisa buat nggantungin idup.
Tapi dari ikut program tour ini, ane dapat koneksi buat kerja di NGO di bali. Ane terima aja, gaji kecil gan, 50rb/hari. sebulan 1.500.000, sementara teman2 seangkatan ane pada ngincar yg minimal 3jt/bulan. Ane sih terima aja, soale tempat tinggal ditanggung, n emang kerjaannya passion ane (nyelam terus, keliling Indonesia, ane sampe ke Raja Ampat gratis). Buat nambah2 ane nyambil jadi translator buat peneliti luar yg mau wawancara orang lokal (ini g dapat 200rb/hari).
Sambil kerja setahun, ane lamar beasiswa S2. Dapat di Eropa, 'digaji" 1000 EUR/bulan, kerasa banyak banget kalo dirupiahin (15jt) tapi ya buat idup di eropa berasa kayak duit 2 juta idup di Jakarta. Cuma ane hemat2, masak sendiri, makan keluar kalo ada perayaan aja. Kalo ke bar pesen bir 1, minumnya pelan2 soale eman mahal.
Sebelum lulus tawaran udah datang sendiri, dari kampus S1 ane nawarin jadi dosen, gajinya kecil, awal masuk 2.5juta. Tapi ya ane mau2 aja soale buat ngisi waktu sama buat pengalaman, sambil nunggu buat ngelamar S3. Disini teman ane banyak yang komen "Lah kamu S2 diluar kok mau2nya jadi dosen di Indonesia, gaji cuma 2,5 juta?". Soale teman2 ane yg kerja di perusahaan swasta aja rata2 4-5 juta. Ane sih cincay aja, bilang kan gajinya buat idup di Jogja, ya 2,5 cukup lah.
Ane mikirnya jadi dosen jenjangnya jelas, sertifikasi dapat 1x gaji pokok, ane lanjut S3, perjam ngajar bakal naik dari 75rb ke 10rb. Sama ane bisa sambilan juga kan, ntah nerjemahin, buat proyek dsb. Dan kerjaan dosen itu santai, banyak libur jadi ane bisa main game sama ngaskus
Disini yang paling penting ane rasa kerjaan itu jangan terlalu terpatok gaji. Kadang kerja gratis (volunteer, magang dsb) walopun gak digaji, bahkan rugi duit, malah ngebuka kesempatan agan buat terkoneksi, dan ujung2nya bakal dapat kerjaan yg lebih baik. Prioritas ane buat pilih kerja itu: suka atau nggak kerjaanya, ada kesempatan buat ngembangin karir atau nggak, ada waktu buat sambilan atau nggak. Gaji termasuk pertimbangan yg belakangan, karena cari duit gak cuma lewat kerjaan utama aja.
Quote:
Quote:
Original Posted By agung_blaire►Semua balik ke masing-masing pribadi Gan, pilihan hidup. Jangan lupa, adanya faktor x
Pengalaman ane, dari jaman lulus kuliah thn '05 udah kagak bisa (kagak bisa ya Gan, bukan bisa dengan kecil kemungkinan) yang namanya idealis harus dapet kerja sesuai jurusan, kecuali Agan outstanding di bidangnya, atau punya relasi yang juga punya pengaruh , dan atau Agan beruntung . Temen ane ngalamin nganggur bertahun2, giliran udah pasrah dapetnya juga gak sesuai jurusan
Ane lulusan Ekonomi, pernah jadi CS, call center, serabutan, medrep, admin, dan alhamdulillah udah 8 thn belakangan dapet yang sesuai jurusan, keuangan.
Apapun kerjaannya syukuri selama itu halal, insyaallah berkah. Terus berjuang Gan, manfaatkan kesempatan karena kesempatan jarang dateng dua kali
Pengalaman ane, dari jaman lulus kuliah thn '05 udah kagak bisa (kagak bisa ya Gan, bukan bisa dengan kecil kemungkinan) yang namanya idealis harus dapet kerja sesuai jurusan, kecuali Agan outstanding di bidangnya, atau punya relasi yang juga punya pengaruh , dan atau Agan beruntung . Temen ane ngalamin nganggur bertahun2, giliran udah pasrah dapetnya juga gak sesuai jurusan
Ane lulusan Ekonomi, pernah jadi CS, call center, serabutan, medrep, admin, dan alhamdulillah udah 8 thn belakangan dapet yang sesuai jurusan, keuangan.
Apapun kerjaannya syukuri selama itu halal, insyaallah berkah. Terus berjuang Gan, manfaatkan kesempatan karena kesempatan jarang dateng dua kali
Quote:
Original Posted By yansah1►Selama ini yg ane liat sih kebanyakan itu kaya di point 1 sampe 3 :
1. musti banget sesuai jurusan. padahal kenyataan kalo kerja udah di lapangan (praktek kantor/perusahaan) pasti jauh beda sama apa yang lo harepin. jadi jangan berharap terlalu lebay dengan ekspektasi tinggi. kebanyakan ga mau ngejalanin terus keluar dengan alasan "gak cocok"
2.gengsi/pilih-pilih kerjaan. kalo yg ini lebih parah, belom diterima aja udah komentar "ah perusahaan itu mah gak bonafit, blablabla" atau "gw sih suka nya di perusahaan/kantor yang begini..atau begitu.. blablabla" padahal cari kerja itu udah tau susah. kadang malahan udah di terima di perusahaan yg mereka inginkan , ujung2 nya keluar padahal baru 3 bulanan. dengan alasan yg sama juga pastinya.
3.ingin gaji tinggi. ini nih yang terakhir, kebanyakan ngeliat "masa gue lulusan UI masuk perusahaan ini gaji segini. ya males lah gue, rugi cooy!! capek2 otak gue kuliah dulu cuma di bayar segitu, mendingan cari yang laen lah gue!" lalu 1 - 25 tahun kemudian tetep nganggur. ujung2 nya "ah mendingan gue jadi OP warnet aja lah daripada nganggur..".
krikkkk~ ini temen gue banget nih, setahun lulus ga dapet kerjaan. giliran ane tanya jawaban nya ya begitu. padahal ane yg cuma lulusan SMK aja udah kerja, jauh di dari jurusan, dan gaji yang alhamdulillah cukup (beda lagi kalo gaya hidup nya wah pasti ga cukup).
kadang di beberapa perusahaan, pengalaman kerja jauh lebih penting daripada selembar kertas "ijazah" dengan IP yang pas pasan. jadi yg penting kerja dulu sesuai dengan perusahaan yang agan lamar, pelajari tentang perusahaan nya, cara kerja nya dll. pastikan minimal 1 tahun bertahan, karna kalo ga betah di satu perusahaan, udah pasti kedepan nya bakal pindah2 terus.
1. musti banget sesuai jurusan. padahal kenyataan kalo kerja udah di lapangan (praktek kantor/perusahaan) pasti jauh beda sama apa yang lo harepin. jadi jangan berharap terlalu lebay dengan ekspektasi tinggi. kebanyakan ga mau ngejalanin terus keluar dengan alasan "gak cocok"
2.gengsi/pilih-pilih kerjaan. kalo yg ini lebih parah, belom diterima aja udah komentar "ah perusahaan itu mah gak bonafit, blablabla" atau "gw sih suka nya di perusahaan/kantor yang begini..atau begitu.. blablabla" padahal cari kerja itu udah tau susah. kadang malahan udah di terima di perusahaan yg mereka inginkan , ujung2 nya keluar padahal baru 3 bulanan. dengan alasan yg sama juga pastinya.
3.ingin gaji tinggi. ini nih yang terakhir, kebanyakan ngeliat "masa gue lulusan UI masuk perusahaan ini gaji segini. ya males lah gue, rugi cooy!! capek2 otak gue kuliah dulu cuma di bayar segitu, mendingan cari yang laen lah gue!" lalu 1 - 25 tahun kemudian tetep nganggur. ujung2 nya "ah mendingan gue jadi OP warnet aja lah daripada nganggur..".
krikkkk~ ini temen gue banget nih, setahun lulus ga dapet kerjaan. giliran ane tanya jawaban nya ya begitu. padahal ane yg cuma lulusan SMK aja udah kerja, jauh di dari jurusan, dan gaji yang alhamdulillah cukup (beda lagi kalo gaya hidup nya wah pasti ga cukup
). kadang di beberapa perusahaan, pengalaman kerja jauh lebih penting daripada selembar kertas "ijazah" dengan IP yang pas pasan. jadi yg penting kerja dulu sesuai dengan perusahaan yang agan lamar, pelajari tentang perusahaan nya, cara kerja nya dll. pastikan minimal 1 tahun bertahan, karna kalo ga betah di satu perusahaan, udah pasti kedepan nya bakal pindah2 terus.
QUOTE AMAZING DARI KASKUSER
Quote:
Quote:
Quote:
Original Posted By isenkisenk►banyak yang ber analogi, hidup untuk bekerja, bekerja menghasilkan uang, lalu bahagia,...
akhirnya kita sendiri di perbudak oleh uang, namun lucunya, tetap tidak menemukan kebahagiaan,..
dalam penelitian pakar di amerika,
orang Bekerja - Menghasilkan uang - Bahagia ? (jawabannya, tidak)
lalu mereka mencari kebenaraan dan solusi,..
yang seharusnya dilakukan adalah
Bahagia lah dahulu - Maka anda bekerja dengan bahagia pula, lalu dpat menghasilkan uang yg banyak,....
hehe,.. gtu nuut ane gan,..
sekian tips dari oom
pekiwan juga boleh
akhirnya kita sendiri di perbudak oleh uang, namun lucunya, tetap tidak menemukan kebahagiaan,..
dalam penelitian pakar di amerika,
orang Bekerja - Menghasilkan uang - Bahagia ? (jawabannya, tidak)
lalu mereka mencari kebenaraan dan solusi,..
yang seharusnya dilakukan adalah
Bahagia lah dahulu - Maka anda bekerja dengan bahagia pula, lalu dpat menghasilkan uang yg banyak,....
hehe,.. gtu nuut ane gan,..
sekian tips dari oom
pekiwan juga boleh
Quote:
Quote:
Diubah oleh kangbari 25-07-2016 09:33
0
82.6K
544
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan