- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Tumbangnya E- Commerce di Indonesia. Gimana nasib FJB kaskus yg kita cintai ??


TS
nomoretrick
Tumbangnya E- Commerce di Indonesia. Gimana nasib FJB kaskus yg kita cintai ??
Pagi agan dan sista semua..
Langsung aja ya gan baca artikel ini lebih lanjut !! Serem gan !!

Langsung aja ya gan baca artikel ini lebih lanjut !! Serem gan !!


Quote:
Sumber Prajurit komputer
"Ada yang tumbuh ada pula yang tumbang ",
Kira nya itulah kiasan yang tepat untuk menggambarkan trend bisnis E commerce.
Sejumlah situs-situs e-commerce maupun akun Facebook online shop bertebaran bak jamur di musim hujan. Gelembung (bubble) Bisnis perdagangan elektronik (e-commerce) memang sedang bergairah.
Bagaimana tidak. Dalam catatan Direktorat E-Business Kementerian Komunikasi dan Informatika, bisnis ini berpotensi memutar uang Rp330 triliun. Wow!
Tak mengherankan jika kini sudah puluhan pemain yang terjun ke dalam bisnis ini. Sebut saja Kaskus.co.id, Multiply.com, olx.co.id, Blibli.com maupun Rakuten Belanja Online (RBO).
Tak kalah dengan e commerce yang lebih dulu start, kini muncul e commerce debutan yang menyediakan platform dan pelayanan yang memanjakan konsumen sebut saja SENSOR, SENSOR, mataharimall.com , lazada.co.id dan masih banyak lagi lainnya.
Berbicara bisnis ecommerce ada sejumlah catatan kelam mengenai kejatuhan pelaku e commerce satu per satu.
Pengguna situs belanja online di Indonesia saat ini tidak sedikit. Seperti Multiply.com, pengguna sudah mencapai tiga jutaan dengan 80.000 merchant. Sementara Blibli.com memiliki 300 merchant partner dengan rata-rata transaksi 200-300 per hari. Di Kaskus lebih cerah, terjadi 38 juta transaksi per bulan.
Walaupun pasar terbuka lebar, ada tiga tantangan utama dalam bisnis online di Indonesia. Pertama, mengubah budaya yang tadinya beli di toko dengan melihat langsung barang, berubah dengan secara online. Kedua, kejelasan aturan yang memayungi dan melindungi transaksi bisnis online. Dan ketiga, banyaknya penipuan jual barang mendompleng bisnis online.
Bisa jadi gelembung bisnis e-commerce mulai bocor. Zalora Indonesia, sebagai salah satu e-commerce fashion yang juga memiliki ‘outlet’ di beberapa negara, dikabarkan mulai melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap karyawan-karyawannya, terutama di bagian perdagangan barang (merchandise). Sebelum Zalora, perusahaan E-commerce raksasa Jepang, Rakuten, secara resmi mengakhiri kerja sama pemberian layanan e-commerce di Indonesia dengan PT Global Media (MNC).
Perkembangan perdagangan elektronik di Indonesia yang baru bertumbuh, menumbangkan pemainnya. Setelah Zalora, kini Multiply.co.id atau juga multiply. com terpaksa menutup usahanya.
Pengumuman penutupan usaha Multiply yang baru mengganti logo diumumkan secara langsung di ha laman muka situs e-commerce ini.
“Dengan sangat menyesal, kami umumkan bahwa situs Multiply.co.id (dan Multiply.com) akan kami tutup per 6 Mei 2013 dan kami akan menghentikan semua kegiatan usaha kami per 31 Mei 2013,” tulis Multiply.
Dijelaskan bahwa, Multiply.co.id akan menjalankan kegiatan seperti normal sampai 6 Mei 2013. Kemudian, waktu yang tersisa hingga akhir Mei 2013 digunakan mereka untuk memastikan bahwa semua hal dalam proses jual beli sudah terselesaikan dan seluruh penjual dan pembeli mendapat haknya.
Tumbangnya sejumlah pemain teras memicu pertanyaan, apakah bisnis e-commerce di Indonesia hanya sebagai gelembung, yang setiap saat bisa kempis? Kita lihat saja ke depan.
"Ada yang tumbuh ada pula yang tumbang ",
Kira nya itulah kiasan yang tepat untuk menggambarkan trend bisnis E commerce.
Sejumlah situs-situs e-commerce maupun akun Facebook online shop bertebaran bak jamur di musim hujan. Gelembung (bubble) Bisnis perdagangan elektronik (e-commerce) memang sedang bergairah.
Bagaimana tidak. Dalam catatan Direktorat E-Business Kementerian Komunikasi dan Informatika, bisnis ini berpotensi memutar uang Rp330 triliun. Wow!
Tak mengherankan jika kini sudah puluhan pemain yang terjun ke dalam bisnis ini. Sebut saja Kaskus.co.id, Multiply.com, olx.co.id, Blibli.com maupun Rakuten Belanja Online (RBO).
Tak kalah dengan e commerce yang lebih dulu start, kini muncul e commerce debutan yang menyediakan platform dan pelayanan yang memanjakan konsumen sebut saja SENSOR, SENSOR, mataharimall.com , lazada.co.id dan masih banyak lagi lainnya.
Berbicara bisnis ecommerce ada sejumlah catatan kelam mengenai kejatuhan pelaku e commerce satu per satu.
Pengguna situs belanja online di Indonesia saat ini tidak sedikit. Seperti Multiply.com, pengguna sudah mencapai tiga jutaan dengan 80.000 merchant. Sementara Blibli.com memiliki 300 merchant partner dengan rata-rata transaksi 200-300 per hari. Di Kaskus lebih cerah, terjadi 38 juta transaksi per bulan.
Walaupun pasar terbuka lebar, ada tiga tantangan utama dalam bisnis online di Indonesia. Pertama, mengubah budaya yang tadinya beli di toko dengan melihat langsung barang, berubah dengan secara online. Kedua, kejelasan aturan yang memayungi dan melindungi transaksi bisnis online. Dan ketiga, banyaknya penipuan jual barang mendompleng bisnis online.
Bisa jadi gelembung bisnis e-commerce mulai bocor. Zalora Indonesia, sebagai salah satu e-commerce fashion yang juga memiliki ‘outlet’ di beberapa negara, dikabarkan mulai melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap karyawan-karyawannya, terutama di bagian perdagangan barang (merchandise). Sebelum Zalora, perusahaan E-commerce raksasa Jepang, Rakuten, secara resmi mengakhiri kerja sama pemberian layanan e-commerce di Indonesia dengan PT Global Media (MNC).
Perkembangan perdagangan elektronik di Indonesia yang baru bertumbuh, menumbangkan pemainnya. Setelah Zalora, kini Multiply.co.id atau juga multiply. com terpaksa menutup usahanya.
Pengumuman penutupan usaha Multiply yang baru mengganti logo diumumkan secara langsung di ha laman muka situs e-commerce ini.
“Dengan sangat menyesal, kami umumkan bahwa situs Multiply.co.id (dan Multiply.com) akan kami tutup per 6 Mei 2013 dan kami akan menghentikan semua kegiatan usaha kami per 31 Mei 2013,” tulis Multiply.
Dijelaskan bahwa, Multiply.co.id akan menjalankan kegiatan seperti normal sampai 6 Mei 2013. Kemudian, waktu yang tersisa hingga akhir Mei 2013 digunakan mereka untuk memastikan bahwa semua hal dalam proses jual beli sudah terselesaikan dan seluruh penjual dan pembeli mendapat haknya.
Tumbangnya sejumlah pemain teras memicu pertanyaan, apakah bisnis e-commerce di Indonesia hanya sebagai gelembung, yang setiap saat bisa kempis? Kita lihat saja ke depan.
Quote:
Baca juga Lainnya...
Ini dia cara menggunakan 2 whatsapp dalam 1 Android [MASUK GAN]
Teknik Menyalakan Api Tanpa Korek Api (Teknik Survival) [Pencinta Alam Masuk]
Temukan Info menarik lainnya yang mungkin belum kamu ketahui di Prajurit Komputer
Ini dia cara menggunakan 2 whatsapp dalam 1 Android [MASUK GAN]
Teknik Menyalakan Api Tanpa Korek Api (Teknik Survival) [Pencinta Alam Masuk]
Temukan Info menarik lainnya yang mungkin belum kamu ketahui di Prajurit Komputer
Dari artikel di atas bagaimana ya nasib FJB kaskus kedepannya menurut agan-agan semua ??
Apa saran agan & sista kedepannya untuk kemajuan FJB kaskus ??
Ada baiknya kita simak pendapat para agan disini mengenai FJB kaskus
Quote:
Original Posted By orang sakit►Ts asal copas nih, beberapa nama ada yg kena sensor.
Setau ane ada 3 jenis e-commerce
1. Perusahaan yang punya inventori barang, misal zal*ra, ber*y benka dll
2. Perusahaan yg bertindak sebagai market place seperti tokope*ia, buka*apak
3. Perusahaan campuran punya inventori barang dan sebagai marketplace misal blib*i, mataha*imall dll
Kalo menurut ane yg bakal tutup duluan yg punya inventori, karena modal harus gede tapi jualannya belum tentu laku.
Kalo ini bukan e-commerce.
Penjual yg direct sales melalui numpang di sosmed, contoh lewat fb atau instagram. (Yg ini rawan penipuan)
Setau ane ada 3 jenis e-commerce
1. Perusahaan yang punya inventori barang, misal zal*ra, ber*y benka dll
2. Perusahaan yg bertindak sebagai market place seperti tokope*ia, buka*apak
3. Perusahaan campuran punya inventori barang dan sebagai marketplace misal blib*i, mataha*imall dll
Kalo menurut ane yg bakal tutup duluan yg punya inventori, karena modal harus gede tapi jualannya belum tentu laku.
Kalo ini bukan e-commerce.
Penjual yg direct sales melalui numpang di sosmed, contoh lewat fb atau instagram. (Yg ini rawan penipuan)
Quote:
Original Posted By kamujahat21►
Sebenernya ini gimana cara pemain melihat pesaingnya, siapa yg paling cerdas ama cekatan. Fjb mah kaya keong., makanya ancur sendirinya.
Kita menganut asas demokrasi yg berarti yg dipercaya yg kuat, yg modal gede yg kuat, ambil suara terbanyak aja..banyak kan e comerce bermunculan lalu tumbang, ini peran pemerintah musti ada, meskipun akan adanya MEMONOPOLI.
liat jepang, semuanya serba teratur.
1 ampe 2 yg bermain, dalam berbagai bidang , dgn sedikitnya pemain pemerintah pasti tdk susah memantaunya.
Nih yg bakaln efisiensi, vendot telekomunikasi.
Dulu kan bejibun paling sekarang 3 pemain.
Telkomsel, xl, indosat oredeo.
Selain dari itu cuma ampas yg bakalan merger kayanya
Sebenernya ini gimana cara pemain melihat pesaingnya, siapa yg paling cerdas ama cekatan. Fjb mah kaya keong., makanya ancur sendirinya.
Kita menganut asas demokrasi yg berarti yg dipercaya yg kuat, yg modal gede yg kuat, ambil suara terbanyak aja..banyak kan e comerce bermunculan lalu tumbang, ini peran pemerintah musti ada, meskipun akan adanya MEMONOPOLI.
liat jepang, semuanya serba teratur.
1 ampe 2 yg bermain, dalam berbagai bidang , dgn sedikitnya pemain pemerintah pasti tdk susah memantaunya.
Nih yg bakaln efisiensi, vendot telekomunikasi.
Dulu kan bejibun paling sekarang 3 pemain.
Telkomsel, xl, indosat oredeo.
Selain dari itu cuma ampas yg bakalan merger kayanya
Diubah oleh nomoretrick 11-07-2016 17:18
0
9.7K
Kutip
125
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan