- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Bodohnya Gerakan Donasi Buat Ibu Warung Terkena Razia


TS
5am4
Bodohnya Gerakan Donasi Buat Ibu Warung Terkena Razia
Quote:
selamat datang di THREAD ane, lagi rame-ramenya tentang ibu-ibu korban razia di banten, ane iseng iseng searcing di google tentang ibu ibu tersebut. dan menemukan artikel yang cukup menarik menurut ane, dan beda dari yang tersebar di dunia maya. langsung saja tanpa basa basi, ane langsung ambil dari sumbernya tanpa ane kurangin atau tambahin silahkan dibaca
Sekali lagi ane tegasin, ane ngambil artikel ini langsung dari sumbernya, tanpa ane tambahin atau kurangin. ane buat THREAD ini supaya ada Opini yang berbeda dari yang sudah ada, Sehingga kaskuser bisa mengambil Opini dari 2 Sisi, mau Pro atau Kontra itu hak Ente masing masing, Sekian

Quote:
Dari Mbak Ditya Sibarani saya jadi tau ada gerakan donasi bagi ibu-ibu pemilik warteg yang terkena razia satpol PP. Gerakan donasi 10,000 ini digagas oleh Dwika Putra. Saat tulisan ini dibuat sudah terkumpul 130 juta rupiah.
Semula, sejak semalam saya ingin mengupas habis tentang Pak Mantan, meskipun sudah berkali-kali ada orang kirimkan capture berita ibu penjaga warteg dirazia satpol PP. Tapi melihat gerakan donasi sepertinya tak terbendung, sepertinya saya harus ikut terlibat membahas.
Bagi saya, satpol PP yang merazia warung buka pada bulan Ramadhan ini hanya menjalankan tugas. Jika ada orang yang paling harus kita lempari sandal karena tidak setuju dengan razia tersebut, maka dia adalah Bupati Serang. Tidak mungkin Satpol PP bergerak sendiri tanpa instruksi.
Di luar itu, ternyata memang ada sura edaran Walikota Serang 451.13/739-kesra/2015 tentang pelarangan membuka warung pada siang hari selama bulan Ramadhan. Jika terpaksa buka, maka akan diberi teguran. Jika sudah 2 kali teguran tetap memaksa buka, maka akan dikenakan sanski 50 juta dan kurungan 3 bulan penjara.
Masalahnya adalah, aturan seperti ini berlaku sejak dulu. Dari 2010 memang sudah ada Perdanya.
Nah sekarang kembali ke donasi 130juta rupiah yang sudsh terkumpul. Para donaturnya dari seluruh Indonesia. Kurang dari 24 jam sudah terkumpul sebanyak itu, luar biasa.
Dari banyak teman yang ikut donasi, alasan mereka adalah karena menjunjung tinggi toleransi. Berpuasa itu tidak harus memaksa orang lain berpuasa. Negara tidak punya hak untuk memaksa warganya berpuasa. Tidak harus memaksa orang berjualan siang hari untuk tutup, mereka mencari rejeki. Toh sebenarnya warung buka pada siang hari sebenarnya tidak mengganggu sama sekali, seharusnya. Saya biasa puasa dan tetap menemui klien atau teman-teman di restoran, santai.
Melihat wajah si ibu penjaga warung yang sangat memprihatinkan, seperti hendak menangis ketika barang dagangannya ditertibkan, siapa yang tidak sedih? Beliau hanya rakyat jelata yang coba bertahan hidup dengan berjualan di warung.
Tapi begini, toleransi itu tentang dua sisi. Kita bisa merasa tidak terganggu dengan warung buka siang hari dan menyalahkan Satpol PP atas nama toleransi, tapi di Serang hal itu diatur oleh Perda sejak 2010. Pertanyaannya kemudian, apakah kita mau menghargai Perda tersebut? Kalau menjunjung tinggi toleransi seharusnya mulai saat ini kita sadar bahwa apa yang dilakukan Satpol PP sudah benar. Resmi, peraturan daerah.
Perdanya ada, jika tidak diterapkan maka Walikotanya yang salah. Memang seharusnya Satpol PP bergerak. Aturannya sudah begitu.
Jika kita mau menggunakan sisi baper, memang kasihan. Saya pun tak tega melihat ibu penjaga warung dirazia dan disita barang dagangannya. Tapi dalam hal ini kita harus berpikir jernih dan sedikit melupakan tentang perasaan. Karena sekali lagi ini tetang dua sisi yang pasti menimbulkan pro kontra.
Sama lah seperti aturan-aturan pemerintah yang lain seperti hukuman mati bagi pengedar narkoba, hukum kebiri bagi pemerkosa dan sebagainya. Ambil contoh hukuman mati, banyak orang menilai bahwa itu sangat berlebihan atau tidak pantas. Tapi toh Presiden tetap melaksanakan aturan tersebut tanpa ragu. Aturannya sudah ada. Alasannya karena banyak anak muda terjerat kasus narkoba dan sudah banyak yang meninggal dunia karenanya.
Nah di Serang, buka warung pada siang hari itu dilarang. Perdanya ada, surat edarannya juga sudah ada. Alasannya pasti untuk menciptakan suasana kondusif. Aturan ini jelas wilayah mereka. Kita boleh tidak suka, mengkritik dan sebagainya. Tapi menyalahkan Satpol PP dan melakukan donasi saya pikir sudah di luar batas ekspresi.
Dampak buruk dari penggalangan donasi ini adalah menjadikan rakyat bawah tidak terdidik. Bagaimanapun mereka bersalah karena sudah melanggar aturan. Lalu kita kemudian menggalang dana hingga 130 juta untuk ibu penjaga warung.
Sekarang mari kita tanya, uang tersebut mau dibuat apa? Jujur saya tidak pernah setuju dengan gerakan seperti ini, karena menurut saya sangat bodoh sekali. Bagaimana mungkin rakyat yang melanggar aturan lalu kita belanjakan? memberinya uang? Tapi ya beginilah kondisi di Indonesia, penghina Pancasila menjadi duta Pancasila, pembetak Polwan malah jadi duta narkoba. Sekarang ibu penjaga warung malah mendapat hadiah 130 juta rupiah. Luar biasa.
Disadari atau tidak, kita sudah pernah alami ini sebelumnya. Dulu tvone pernah melakukan donasi untuk Darsem yang terancam hukuman mati di Arab, kemudian terkumpul 1.2 milyar rupiah karena maraknya berita tetang Ruyati yang sebelumnya sudah dihukum pancung.
Setelah nego panjang, akhirnya hanya Ruyati yang dihukum pancung. Sementara Darsem divonis bebas. Tapi dana sumbangan tersebut terlanjur terkumpul dan harus diberikan. Setelah itu hidup Darsem kemudian berubah drastis dan bermewah-mewahan. Banyak warga yang menyayangkan sikapnya, namun Darsem punya hak menggunakan hartanya untuk apa.
Pertanyaannya adalah, apakah yang seperti itu masih tidak bisa disebut bodoh? Bodohnya lagi kini terulang lagi. Nominal sumbangan 130 juta sudah terkumpul, setelah ini mau dibagikan ke ibu penjaga warung? Terlepas apakah si ibu penjaga warung akan tetap rendah hati atau sombong setelah ini, yang jelas akan menimbulkan kecemburuan sosial. Karena yang ditertibkan pasti bukan hanya beliau. Selain itu secara otomatis kita tidak menghargai produk aturan yang ada. Padahal katanya menjunjung tinggi toleransi.
Apakah kisahnya akan sama seperti Ruyati dan Darsem? Keluarga Ruyati hanya diberikan 20 juta oleh Darsem, itupun setelah ditelpon migrant care.
Terakhir, mohon maaf kalau saya menyimpulkan bahwa gerakan donasi buat ibu penjaga warung adalah tindakan yang sangat bodoh.
Begitulah kura-kura.
Semula, sejak semalam saya ingin mengupas habis tentang Pak Mantan, meskipun sudah berkali-kali ada orang kirimkan capture berita ibu penjaga warteg dirazia satpol PP. Tapi melihat gerakan donasi sepertinya tak terbendung, sepertinya saya harus ikut terlibat membahas.
Bagi saya, satpol PP yang merazia warung buka pada bulan Ramadhan ini hanya menjalankan tugas. Jika ada orang yang paling harus kita lempari sandal karena tidak setuju dengan razia tersebut, maka dia adalah Bupati Serang. Tidak mungkin Satpol PP bergerak sendiri tanpa instruksi.
Di luar itu, ternyata memang ada sura edaran Walikota Serang 451.13/739-kesra/2015 tentang pelarangan membuka warung pada siang hari selama bulan Ramadhan. Jika terpaksa buka, maka akan diberi teguran. Jika sudah 2 kali teguran tetap memaksa buka, maka akan dikenakan sanski 50 juta dan kurungan 3 bulan penjara.
Masalahnya adalah, aturan seperti ini berlaku sejak dulu. Dari 2010 memang sudah ada Perdanya.
Nah sekarang kembali ke donasi 130juta rupiah yang sudsh terkumpul. Para donaturnya dari seluruh Indonesia. Kurang dari 24 jam sudah terkumpul sebanyak itu, luar biasa.
Dari banyak teman yang ikut donasi, alasan mereka adalah karena menjunjung tinggi toleransi. Berpuasa itu tidak harus memaksa orang lain berpuasa. Negara tidak punya hak untuk memaksa warganya berpuasa. Tidak harus memaksa orang berjualan siang hari untuk tutup, mereka mencari rejeki. Toh sebenarnya warung buka pada siang hari sebenarnya tidak mengganggu sama sekali, seharusnya. Saya biasa puasa dan tetap menemui klien atau teman-teman di restoran, santai.
Melihat wajah si ibu penjaga warung yang sangat memprihatinkan, seperti hendak menangis ketika barang dagangannya ditertibkan, siapa yang tidak sedih? Beliau hanya rakyat jelata yang coba bertahan hidup dengan berjualan di warung.
Tapi begini, toleransi itu tentang dua sisi. Kita bisa merasa tidak terganggu dengan warung buka siang hari dan menyalahkan Satpol PP atas nama toleransi, tapi di Serang hal itu diatur oleh Perda sejak 2010. Pertanyaannya kemudian, apakah kita mau menghargai Perda tersebut? Kalau menjunjung tinggi toleransi seharusnya mulai saat ini kita sadar bahwa apa yang dilakukan Satpol PP sudah benar. Resmi, peraturan daerah.
Perdanya ada, jika tidak diterapkan maka Walikotanya yang salah. Memang seharusnya Satpol PP bergerak. Aturannya sudah begitu.
Jika kita mau menggunakan sisi baper, memang kasihan. Saya pun tak tega melihat ibu penjaga warung dirazia dan disita barang dagangannya. Tapi dalam hal ini kita harus berpikir jernih dan sedikit melupakan tentang perasaan. Karena sekali lagi ini tetang dua sisi yang pasti menimbulkan pro kontra.
Sama lah seperti aturan-aturan pemerintah yang lain seperti hukuman mati bagi pengedar narkoba, hukum kebiri bagi pemerkosa dan sebagainya. Ambil contoh hukuman mati, banyak orang menilai bahwa itu sangat berlebihan atau tidak pantas. Tapi toh Presiden tetap melaksanakan aturan tersebut tanpa ragu. Aturannya sudah ada. Alasannya karena banyak anak muda terjerat kasus narkoba dan sudah banyak yang meninggal dunia karenanya.
Nah di Serang, buka warung pada siang hari itu dilarang. Perdanya ada, surat edarannya juga sudah ada. Alasannya pasti untuk menciptakan suasana kondusif. Aturan ini jelas wilayah mereka. Kita boleh tidak suka, mengkritik dan sebagainya. Tapi menyalahkan Satpol PP dan melakukan donasi saya pikir sudah di luar batas ekspresi.
Dampak buruk dari penggalangan donasi ini adalah menjadikan rakyat bawah tidak terdidik. Bagaimanapun mereka bersalah karena sudah melanggar aturan. Lalu kita kemudian menggalang dana hingga 130 juta untuk ibu penjaga warung.
Sekarang mari kita tanya, uang tersebut mau dibuat apa? Jujur saya tidak pernah setuju dengan gerakan seperti ini, karena menurut saya sangat bodoh sekali. Bagaimana mungkin rakyat yang melanggar aturan lalu kita belanjakan? memberinya uang? Tapi ya beginilah kondisi di Indonesia, penghina Pancasila menjadi duta Pancasila, pembetak Polwan malah jadi duta narkoba. Sekarang ibu penjaga warung malah mendapat hadiah 130 juta rupiah. Luar biasa.
Disadari atau tidak, kita sudah pernah alami ini sebelumnya. Dulu tvone pernah melakukan donasi untuk Darsem yang terancam hukuman mati di Arab, kemudian terkumpul 1.2 milyar rupiah karena maraknya berita tetang Ruyati yang sebelumnya sudah dihukum pancung.
Setelah nego panjang, akhirnya hanya Ruyati yang dihukum pancung. Sementara Darsem divonis bebas. Tapi dana sumbangan tersebut terlanjur terkumpul dan harus diberikan. Setelah itu hidup Darsem kemudian berubah drastis dan bermewah-mewahan. Banyak warga yang menyayangkan sikapnya, namun Darsem punya hak menggunakan hartanya untuk apa.
Pertanyaannya adalah, apakah yang seperti itu masih tidak bisa disebut bodoh? Bodohnya lagi kini terulang lagi. Nominal sumbangan 130 juta sudah terkumpul, setelah ini mau dibagikan ke ibu penjaga warung? Terlepas apakah si ibu penjaga warung akan tetap rendah hati atau sombong setelah ini, yang jelas akan menimbulkan kecemburuan sosial. Karena yang ditertibkan pasti bukan hanya beliau. Selain itu secara otomatis kita tidak menghargai produk aturan yang ada. Padahal katanya menjunjung tinggi toleransi.
Apakah kisahnya akan sama seperti Ruyati dan Darsem? Keluarga Ruyati hanya diberikan 20 juta oleh Darsem, itupun setelah ditelpon migrant care.
Terakhir, mohon maaf kalau saya menyimpulkan bahwa gerakan donasi buat ibu penjaga warung adalah tindakan yang sangat bodoh.
Begitulah kura-kura.
Quote:
Quote:
Quote:
Original Posted By blackliar►Ya ela tong, artikel sesat lu posting
Btw ini emang elu yang penulisnya (ALIFURRAHMAN) apa cuma copas doang tong?
Lantas tanggapan ente sendiri dengan artikel apa? Setuju doang tong?
Ginian lu cari siapa paling bodoh... Kebiasaan orang Indonesia ya itu, banyak pakar mendadak kalau ada suatu masalah dan tidak sedikit yang mencoba berpikir out of the box. Kenyataannya? Hasilnya Kosong!!!
Bacot doang digedein.. Pengaruh politik yang cacat atau memang kurang naik gunung, ane ga tau.
Ane juga paham ane masih punya banyak kekurangan, tapi kalau hanya untuk menilai siapa benar dan salah, ampe lu mati juga ga bakal kelar2 tong. ::maaf kasar
Lu setuju tong bilang bodoh yang buat gerakan tsb? Emang Lu dah buat apaan tong untuk orang lain tong? ga usah sampe untuk negaralah.
Ane justru bersyukur masih ada orang Indonesia yang peduli terhadap sesama manusia tanpa membeda-bedakan RAS.
Tong, Yang kamu lakuin ini S.E.S.A.T.!
Ga perlu sampai ngebahas toleransi ataupun lu kate "baper", Kalau mau tau siapa paling bodoh antara Pembuat Perda/Perda/Ibu2 penjual. Salahkan yang buat Perda! Yang mengeluarkan itu adalah orang paling tolol se Indonesia. Miris rasanya melihat orang tolol (pernah/bisa) menjadi pemimpin. Hasil dari memimpin hanya bisa menghasilkan perda begituan
Dan (maaf saudara/i *curhat*) gw turut bingung dengan saudara/i muslimin/muslimah, mengapa nafsunya hanya sebatas warung doang? setipis itukah ilmu dan pengetahuannya sampai melarang orang yang berjualan? Atau atau atau dan atau? ::maaf ane bukan pengamat maupun pakar::
Ane ga tau apa tuh Perda bakal dihapus apa kagak, yang ane tau Wapres JK sudah melarang ada perda begituan. Semoga negara kita maju dan berkembang
PW tong kalau berkenan

Btw ini emang elu yang penulisnya (ALIFURRAHMAN) apa cuma copas doang tong?
Lantas tanggapan ente sendiri dengan artikel apa? Setuju doang tong?

Ginian lu cari siapa paling bodoh... Kebiasaan orang Indonesia ya itu, banyak pakar mendadak kalau ada suatu masalah dan tidak sedikit yang mencoba berpikir out of the box. Kenyataannya? Hasilnya Kosong!!!
Bacot doang digedein.. Pengaruh politik yang cacat atau memang kurang naik gunung, ane ga tau.

Ane juga paham ane masih punya banyak kekurangan, tapi kalau hanya untuk menilai siapa benar dan salah, ampe lu mati juga ga bakal kelar2 tong. ::maaf kasar
Lu setuju tong bilang bodoh yang buat gerakan tsb? Emang Lu dah buat apaan tong untuk orang lain tong? ga usah sampe untuk negaralah.

Tong, Yang kamu lakuin ini S.E.S.A.T.!
Ga perlu sampai ngebahas toleransi ataupun lu kate "baper", Kalau mau tau siapa paling bodoh antara Pembuat Perda/Perda/Ibu2 penjual. Salahkan yang buat Perda! Yang mengeluarkan itu adalah orang paling tolol se Indonesia. Miris rasanya melihat orang tolol (pernah/bisa) menjadi pemimpin. Hasil dari memimpin hanya bisa menghasilkan perda begituan

Dan (maaf saudara/i *curhat*) gw turut bingung dengan saudara/i muslimin/muslimah, mengapa nafsunya hanya sebatas warung doang? setipis itukah ilmu dan pengetahuannya sampai melarang orang yang berjualan? Atau atau atau dan atau? ::maaf ane bukan pengamat maupun pakar::
Ane ga tau apa tuh Perda bakal dihapus apa kagak, yang ane tau Wapres JK sudah melarang ada perda begituan. Semoga negara kita maju dan berkembang

PW tong kalau berkenan

Ane bukan yang nulis ini, di artikel sudah ada SUMBERNYA, kalo mau langsung ke penulisnya silahkan klik sumbernya., di baris pertama sudah ane jelasin, sudah ada kalimat ane langsung ambil dari sumbernya tanpa ane kurangin atau tambahin silahkan dibaca. sudah paham ?.Terus kenapa ane buat THREAD ini ? sebagai penyeimbang berita, kalo ente mau baca berita tentang yang PRO sama ibu ibu tersebut, cari dimedia mainstream sudah banyak kan ? tujuan ane supaya Kaskuser tidak hanya melihat dari satu sisi saja, jadi ane buat Tread ini untuk kasih Opini yang berbeda dari yang sudah ada. hasil akhirnya silahkan, mau PRO atau KONTRA itu hak pribadi masing masing.
UPDATE KOMENG KASKUSER
Spoiler for Komen Kaskuser:
Quote:
Original Posted By dellahurahura►terlalu berlebihan aja sih . ya smuanya lebay
Quote:
Original Posted By bhironx►Bukan Indonesia namanya klo engga begini
Quote:
Original Posted By rizalnht►yang penting nyumbang nya iklas, urusan duit nya buat apa itu urusan mereka. kalo ga mau nyumbang ya ga usah nyumbang
Quote:
Original Posted By triznaXXX►sebenernya antusiasnya mendukung, tapi sayang eksekusinya bodoh
kenapa nggak dibikin petisi aja buat ngehapus perdanya, rakyat yg menentukan
trus barang sitaannya suruh balikin ke yg punya
kelar kan masalah
kenapa nggak dibikin petisi aja buat ngehapus perdanya, rakyat yg menentukan
trus barang sitaannya suruh balikin ke yg punya
kelar kan masalah

Quote:
Original Posted By cryingbrutal►bener uga nih 
nanti pada ngiri terus buat salah kaya berita ini terus pada manja biar dapet donasi
enak bgt yah dipikir2 
untung ane gak ikut donasi
karna ane tau pasti udah ada perda dan sudah jelas ibu itu salah entah apa alasannya mengais rejeki tetap salah, ada perda yah perda jadi masyarakat yg patuh yah ditindak jan mewek.
untung aje emak ane ngerti perda jadi selama puasa warung dilarang buka sampai sedikit lagi adzan maghrib tiba

nanti pada ngiri terus buat salah kaya berita ini terus pada manja biar dapet donasi


untung ane gak ikut donasi

karna ane tau pasti udah ada perda dan sudah jelas ibu itu salah entah apa alasannya mengais rejeki tetap salah, ada perda yah perda jadi masyarakat yg patuh yah ditindak jan mewek.
untung aje emak ane ngerti perda jadi selama puasa warung dilarang buka sampai sedikit lagi adzan maghrib tiba

Quote:
Original Posted By jual.nmr.cantik►paling ending nya bakalan kek darsem
dapat duit runtuh dari langit (sumbangan masyarakat), abis dipake buat beli sawah, perhiasan (toko emas berjalan), rumah, motor, dll
orang miskin dikasi duit berapapun, bakal habis tak tersisa

toko emas berjalan
dapat duit runtuh dari langit (sumbangan masyarakat), abis dipake buat beli sawah, perhiasan (toko emas berjalan), rumah, motor, dll
orang miskin dikasi duit berapapun, bakal habis tak tersisa

toko emas berjalan
Quote:
Original Posted By ohrangutan►Penggalangan dana macam apa ini?
Kalo mau menyalahkan, salahkan perdanya! Salahkan yang membuat perda!
Perda ini udah berlaku bertahun2, baru di tahun ini ter-exposed di publik. Satpol PP hanya menegakkan peraturan, si ibu pun melanggar peraturan, tidak ada yg salah dengan mereka berdua, salahkan yang membuat perda berjenis miskin toleransi seperti ini!!!
Kalo mau menyalahkan, salahkan perdanya! Salahkan yang membuat perda!
Perda ini udah berlaku bertahun2, baru di tahun ini ter-exposed di publik. Satpol PP hanya menegakkan peraturan, si ibu pun melanggar peraturan, tidak ada yg salah dengan mereka berdua, salahkan yang membuat perda berjenis miskin toleransi seperti ini!!!
Quote:
Original Posted By wazka►Yang nyumbang gak bodoh lah gan. Menurut ane mereka tergerak sisi kemanusiannya, dan itu normal.
Utk ibunya sendiri emang salah, udah jelas ada perdanya tp masih jualan. Tapi, apa iyya, pamerintah udah sosialisasi ke tempatnya ibu itu? Kalopun udah, pas di razia apa gak bisa ditegur dlu.
Liat aja ni sekarang, presiden sampe ngasih donasi ke ibunya, ya NORMAL. PRESIDEN JUGA MANUSIA. Tau berita terbaru? Gubernur banten mah sampe minta maaf. Akibat oerilaku anggotanya di lapangan. See? Skrg siapa yg salah? Ibunya salah krna melanggar perda, tapi satpol pp? Ya lebih salah lagi, negakin aturan tp gak peka ama kondisi. *ini menurut ane
Utk ibunya sendiri emang salah, udah jelas ada perdanya tp masih jualan. Tapi, apa iyya, pamerintah udah sosialisasi ke tempatnya ibu itu? Kalopun udah, pas di razia apa gak bisa ditegur dlu.
Liat aja ni sekarang, presiden sampe ngasih donasi ke ibunya, ya NORMAL. PRESIDEN JUGA MANUSIA. Tau berita terbaru? Gubernur banten mah sampe minta maaf. Akibat oerilaku anggotanya di lapangan. See? Skrg siapa yg salah? Ibunya salah krna melanggar perda, tapi satpol pp? Ya lebih salah lagi, negakin aturan tp gak peka ama kondisi. *ini menurut ane
Quote:
Original Posted By bamboni►Begitulah gan, karena terlalu baper jdnya donasinya berlebihan.. Tapi dlu pernah ada kejadian donasinya hanya diambil sejumlah uang kerugian aja sisanya dikembalikan atau di sumbangkan kemana gt.. Yah mudah2an ibu2nya seperti itu gan, amin
Quote:
Original Posted By urtin3►Ane skrg malah bingung mana yg lebih bodoh. Gerakan donasinya ato perdanya? 

Quote:
Original Posted By kamujahat21►Emang bodoh banget, makanya gw diem gak mau bahas ginian . Gw gak mau bikin muka jelek gw ini disemprot gara gara komentar pedas ane yg biasa ane koment
Kayanya netizen yg paling waras cuma anak KASKUS

Kayanya netizen yg paling waras cuma anak KASKUS

Quote:
Original Posted By annanizsa►Mendonasikan uang untuk pelanggar hukum? so genius.
Udah tau itu perda udah berlaku sejak lama knpa masih dilanggar juga. Cuma mau menggeser jam buka warungnya ke sore susahnya minta ampun. Segitu takutnya rejekinya berkurang.
Udah tau itu perda udah berlaku sejak lama knpa masih dilanggar juga. Cuma mau menggeser jam buka warungnya ke sore susahnya minta ampun. Segitu takutnya rejekinya berkurang.
ada yang mulai SARA
Quote:
Original Posted By jiwanampol2009►
analogi yg sangat islami sekali
(red:tolol)
buka warung siang hari bukan kejahatan seperti menjual narkoba dan tindak pemerkosaan
tidak ada UU yg melarang jualan nasi siang hari pas puasa
kalo mau menegakkan syariat,silahkan minggat ke arab
jangan indonesia...ini negara beragama bukan negara agama.
islam cocok buat agama binatang
analogi yg sangat islami sekali

buka warung siang hari bukan kejahatan seperti menjual narkoba dan tindak pemerkosaan
tidak ada UU yg melarang jualan nasi siang hari pas puasa
kalo mau menegakkan syariat,silahkan minggat ke arab
jangan indonesia...ini negara beragama bukan negara agama.
islam cocok buat agama binatang

Lanjutan Komen kaskuser
Lanjutan komen kaskuser
Diubah oleh 5am4 12-06-2016 23:22
0
128.8K
Kutip
1K
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan