- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Suka Duka Bisnis Breng Temen


TS
rajuuu
Suka Duka Bisnis Breng Temen
Assalamualaikum para kaskuser semua

Welcome to my first thread 

Alhamdulillah HT pertama ane gan
Terimakasih momod, mimin, agan dan sista kaskuser semua


Terimakasih momod, mimin, agan dan sista kaskuser semua

Spoiler for Alhamdulillah HT#1:

Spoiler for Bisnis:

Menurut ane bisnis merupakan usaha menjual barang atau jasa dengan dilakukan oleh perorangan, kelompok ataupun suatu organisasi. Tujuan utama dari bisnis adalah untuk memperoleh keuntungan atau laba.
Bicara mengenai bisnis, pertama kali ane tertarik dengan bisnis waktu ane semester awal kuliah mengajak beberapa temen untuk mengikuti lomba-lomba bisnis yang ada di kampus ane. Menurut ane waktu itu jika ane membangun bisnis bareng temen yang sudah ane kenal deket itu akan mudah dan bakal menyenangkan.
Dengan berbekal tekad dan semangat yang kuat kita bersama-sama merancang bisnis yang akan diajukan untuk bisa mendapatkan modal. Stelah mendapatkan modal kita mulai menjalankan bisnis tersebut.
Dan disinilah ane merasakan suka dan duka membangun bisnis bareng temen.
Berikut ini suka dan duka yang ane rangkum menurut pengalaman pribadi ane sendiri :
Bicara mengenai bisnis, pertama kali ane tertarik dengan bisnis waktu ane semester awal kuliah mengajak beberapa temen untuk mengikuti lomba-lomba bisnis yang ada di kampus ane. Menurut ane waktu itu jika ane membangun bisnis bareng temen yang sudah ane kenal deket itu akan mudah dan bakal menyenangkan.

Dengan berbekal tekad dan semangat yang kuat kita bersama-sama merancang bisnis yang akan diajukan untuk bisa mendapatkan modal. Stelah mendapatkan modal kita mulai menjalankan bisnis tersebut.
Dan disinilah ane merasakan suka dan duka membangun bisnis bareng temen.
Berikut ini suka dan duka yang ane rangkum menurut pengalaman pribadi ane sendiri :
Spoiler for Dukanya :

Spoiler for 1. Temen yang hanya banyak bicara:
Diskusi dan sharing pendapat sangat dibutuhkan disini, karena masing-masing orang mempunyai ide dan pemikiran yang berbeda dan beragam. Apalagi jika agan menjadi seorang ketua di dalam kelompok bisnis tersebut maka ide dari setiap anggota agan sangatlah dibutuhkan untuk bisa membangun dengan baik bisnis bersama ini. Ada beberapa tipe temen yang jika diminta pendapat ataupun ide, salah satunya adalah temen yang mempunyai banyak ide brilian dengan memberikan solusi-solusi yang real untuk dapat memecahkan masalah dalam bisnis tersebut. Tidak jarang dia menjadi gudang ide dan selalu menyampaikan ide yang terpikirkan olehnya. Namun, apa jadinya jika solusi yang diberikan hanyalah merupakan bentuk lain dari suatu perintah darinya? Ya, tipe temen ini hanya mengandalkan banyak bicaranya namun jika diajak berkerja sama menjalankan apa yang sudah dia sampaikan tapi dia selalu menghindar bahkan menghilang. 

Spoiler for 2. Temen yang diam seribu bahasa:
Tipe yang satu ini adalah kebalikan dari tipe sebelumnya. Jika tipe sebelumnya sangat antusias menyampaikan idenya maka tipe ini tidak menghasilkan ide apapun walupun sedikit. Tipe seperti ini biasanya hanya selalu mengikuti saja papa yang dilakukan namun jika ditanyai mengenai solusi pasti jawabannya tidak tau. Namun, tipe ini setidaknya bisa diandalkan tenaganya
. Tapi bagaimanapun kalau kerja bareng pasti sangat membutuhkan yang namanya pendapat.

Spoiler for 3. Temen yang hilang komitmen:
Sebelum memulai bisnis bersama ataupun sebelum merekrut anggota pasti dibutuhkan komitmen yang jelas untuk setiap orangnya. Jadi jangan sampai jika waktu di tengah-tengah nanti ada yang hilang komitmen. Akan menjadi masalah besar hilangnya komitmen dari para anggota tersebut. Tipe temen ini jika di awal mereka sangat antusias dan sangat yakin untuk bergabung. Namun, pada waktu bisnis sudah berjalan mereka tiba-tiba hilang komitmen dengan banyak alasan yang akan diberikan. Salah satunya adalah masalah akademik, yang sebagian besar menjadi alasan mereka untuk tidak berkomitmen lagi dalam bisnis bersama ini.
Spoiler for 4. Temen yang gak mau susah:
Misal ane ambil contoh jika bisnis berjalan di bidang kuliner maka akan ada pembagian giliran jadwal untuk berjualan setiap harinya. Pada saat agan telah menjalankan jadwal giliran berjualan dengan baik, berkeliling ataupun dengan rajin standby melayani konsumen seketika itu agan ingat bahwa pada hari itu seharusnya adalah giliran temen agan maka agan akan menghubunginya untuk mengingatkan jadwalnya. Sayangnya temen dengan tipe ini akan memiliki banyak seribu alasan untuk dapat lolos dari jadwal giliran tersebut.
Spoiler for 5. Temen yang suka protes soal gaji:
Setiap anggota sudah mempunyai tugas masing-masing, sudah memegang divisinya sendiri. Pada saat waktu pembagian gaji, tipe temen ini akan selalu protes soal besar kecilnya gaji tersebut. Padahal bisnis baru dimulai, tapi dia protes karena tidak digaji, cuma diajak makan bersama aja. Ini temen minta gaji langsung gedeee atau apaaa 

Walaupun terdapat dukanya tapi tetep ada sukanya gan sis 

Spoiler for Sukanya:

Spoiler for 1. Temen yang berkomitmen tinggi:
Tipe temen seperti ini sangat sangat dibutuhkan dalam membangun bisnis bersama. Komitmennya selalu dijunjung tinggi. Bahkan dia sudah memberikan semuanya dalam bisnis tersebut. Bisnis kan menjadi mudah untuk dijalankan
Spoiler for 2. Temen yang loyal:
Temen yang satu ini sangat loyal, loyal dengan tenaganya, waktunya dan apapun yang dimilikinya. Jika dibutuhkan dia sangat siap dan antusias melakukannya. Tidak mempermasalahkan itu sulit ataupun mudah yang terpenting bisnis menjadi maju dan sukses.
Spoiler for 3. Temen yang tidak protes soal gaji:
Jika pada pembagian gaji pertama temen satu ini menyambutnya dengan besar hati. Walaupun hanya sekedar makan bersama, tapi dia mengerti bahwa untuk bisnis yang masih dini dibutuhkan kesadaran bagi setiap anggotanya untuk soal gaji. Jika bisnis tersebut telah berjalan telah lama dan sudah mulai menampakkan perkembangannya maka dia mengerti apa yang seharusnya didapatkannya.
Spoiler for 4. Temen jauh tapi menjadi dekat:
Pada poin ini teman yang tidak begitu dekat dengan agan tapi mau bergabung dengan bisnis bersama. Pada saat bisnis berjalan tidak disangka dialah yang mempunyai loyalitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan temen deket agan. Hal ini ane ngerasain sendiri gan, waktu bisnis pertama ane mengajak temen-temen deket ane yang setiap dikampus selalu bareng untuk bisnis bareng. Tapi seiring berjalannya waktu banyak masalah yang muncul, sehingga bisnis pertama ane bener-bener berhenti
. Sedangkan bisnis kedua ane yang sekarang ane tidak sengaja bertemu temen lama yang dulu tidak begitu deket entah ada apa ane membangun bisnis dengannya. Dan selama ini ane merasakan bahwa tujuan ane dan dia sama, sehingga rasanya menjalankan bisnis ini bisa lebih mudah walaupun ada masalah pasti kita dapat menyelesaikannya.


Pada dasarnya setiap temen mempunyai sifat masing-masing tidak dapat dijadikan patokan kalau bisnis bareng temen akan menimbulkan banyak dukanya dibanding sukanya ataupun sebaliknya. Menurut ane yang terpenting adalah komitmen bersama.
Terimakasih untuk para kaskuser yang meluangkan waktu untuk membaca thread ane yang pertama
Wassalamualaikum
Terimakasih untuk para kaskuser yang meluangkan waktu untuk membaca thread ane yang pertama

Wassalamualaikum
Spoiler for Pengalaman dari para kaskuser:
Quote:
Original Posted By mulyarko►Haduh, jadi keinget jaman kuliah dulu.. sempet berbisnis bareng dengan teman. Awalnya sih ga kenal, malah bisa dibilang sebagai pesaing usaha, karena kita ada dibidang yang sama. ikut sedikit share yah gan, siapa tau bisa menambah referensi, hehe..
Jadi awalnya dulu ane mengajak teman satu kosan untuk berjualan produk jadi dikota Solo, karena ane pikir dia bisa diajak kerja sama dan terlebih bisa dipercaya, akhirnya awalnya jalan tuh kita berdua. beberapa hari kemudian tiba-tiba ada pesaing tanya nih masalah rahasia dapur dll, ternyata eh ternyata si pesaing itu temen deket partner awal ane, sebut saja si B dan yang awalnya jadi pesaing itu si C.
naaah akhirnya ane ketemuan tuh sama si C atas bantuan si B. ngobrol ngalor ngidul, akhirnya kita margin tuh jadi satu atas nama ane dengan pembagian modal dan aset 50:50, karena si B ga bisa memberi sumbangsih modal, akhirnya kita tetap berpartner namun dalam pembagian hasilnya agak sedikit berbeda.
Next nya malah si B tersebut berkali2 menggunakan barang dagangan dengan sistem hutang, nah karena hal tersebut berkali-kali terjadi dan sangat mengganggu arus kas kami, akhirnya ane dan si C sepakat untuk mengkahiri hubungan kerja sama si B, awalnya jujur ga tega gan. tapi bagaimana lagi daripada bangkrut diawal, meski secara sumbangsih si B itu udah banyak membantu mempromosikan keberbagai komunitas dan membuka jalan diawal, namun kembali lagi daripada bangkrut diawal berjalan nya usaha. Sebenrnya jelek juga sih kalau jadi pedangan punya sifat ga tegaan, tapi untungnya si C ngimbangin dengan ketegasan dia. Akhirnya setelah kita bicarakan baik-baik, si B pun menerima pandangan kami dan segera melunasi apa yang menjadi tanggungan dia.
Nah seiring berjalannya waktu hanya ane dan si C nih yang mengurus lapak tersebut, keributan yang sering terjadi siih pas pemilihan produk yang mau kita ambil dari supplier dan pencatatan keluar masuknya barang. busyet si C kalau udah urusan catat mencatat, ada selisih 5k perak pun diuber ama dia ampe ketemu, padahal ane sih selo kalu selisih barang 5k perak. namun lama2 ane juga mikir, bener juga yah yang namanya dagang itu harus teliti dan tertib dari segala hal. nah dari situ ane belajar banyak dari C, namun jeleknya doi tuh pelupa paraah. hari ini dia menyarankan / berpendapat ini, besoknya jadi itu. jadi ya sering adu argumennya diseputaran itu sih. sampai suatu saat sang calon bini menginginkan ane untuk jadi pegawai daripada bergrilya sebagai pedagang (kebetulan si C udah kerja dan sudah menjadi pegawai) ya sudah, hingga detik ini ane dan si C mem-vakumkan usaha tersebut sampai kondisi kondusif, dimana ane dan C sama-sama pegang aset negara 50:50 dan siap jika untuk memulai lagi, maklum gan usaha udah lumayan lama. ngerasaain gmn pas kesusahan modal dimana pasar lagi deres-deresnya, kelebihan barang pas pasar lagi sepi, ngambil barang ke suplier ampe ngesot2, digantungin ama suplier, dll deh.
Sebenarnya banyak yang pingin ane share, tp terakhir nih. Ane disini bukan untuk menceritakan kejelekan Ane, B, dan C. tapi yang ane bisa bilang dari pengalaman ane.
1. Belum tentu orang yang baik dan kenal sama kita itu bisa diajak berbisnis bersama.
2. Belum tentu pula orang yg awalnya menjadi pesaing kita itu bakal menghancurkan usaha kita ketika diajak berbisnis bersama.
3. Banyak yang bisa kita ambil secara positif dari masing-masing kelebihan dan kekurangan partner kita.
4. Jika memang usaha tersebut dijalani secara serius, coba pahami pola pikir partner agan dan berjalan disatu pola yang sama (ibaratnya suami istri gt deh) dan jangan ampe pecah kongsi karena kalau menurut ane jika pecah kongsi karena suatu hal sepele apalagi emosi, yakin deh ntr ente nyesel.
5. Jangan pernah berfikir untuk mendominasi apalagi mengatur partner agan. selalu coba diskusikan keputusan-keputusan yang akan agan dan partner agan ambil. jika keadaan tidak memungkinkan, coba dibagi waktu pengambilan keputusan tsbt, misal ente 3 bulan, 3 bulan berikutnya tanggung jawab partner ente. tapi jangan pada lepas tangan, pantau terus dan ingatkan.
6. Balik ke nomer 4 sih, anggap aja partner ente tu bini ente, kasih kesempatan dan ingatkan jika ente merasa salah memilih partner (namun kalau bini salah milih yaa jangan dicere gan, huehehue) nah keputusan berikutnya terserah ente. mau cere ama partner dengan urusan harta gono gini ya monggoh.
7. Semua tergantung cara kita melihat dan mengelola.
Dah ye gan, sekian dulu dari aneeee, si boss dateng nih, ga enak, hahahaha

Jadi awalnya dulu ane mengajak teman satu kosan untuk berjualan produk jadi dikota Solo, karena ane pikir dia bisa diajak kerja sama dan terlebih bisa dipercaya, akhirnya awalnya jalan tuh kita berdua. beberapa hari kemudian tiba-tiba ada pesaing tanya nih masalah rahasia dapur dll, ternyata eh ternyata si pesaing itu temen deket partner awal ane, sebut saja si B dan yang awalnya jadi pesaing itu si C.
naaah akhirnya ane ketemuan tuh sama si C atas bantuan si B. ngobrol ngalor ngidul, akhirnya kita margin tuh jadi satu atas nama ane dengan pembagian modal dan aset 50:50, karena si B ga bisa memberi sumbangsih modal, akhirnya kita tetap berpartner namun dalam pembagian hasilnya agak sedikit berbeda.
Next nya malah si B tersebut berkali2 menggunakan barang dagangan dengan sistem hutang, nah karena hal tersebut berkali-kali terjadi dan sangat mengganggu arus kas kami, akhirnya ane dan si C sepakat untuk mengkahiri hubungan kerja sama si B, awalnya jujur ga tega gan. tapi bagaimana lagi daripada bangkrut diawal, meski secara sumbangsih si B itu udah banyak membantu mempromosikan keberbagai komunitas dan membuka jalan diawal, namun kembali lagi daripada bangkrut diawal berjalan nya usaha. Sebenrnya jelek juga sih kalau jadi pedangan punya sifat ga tegaan, tapi untungnya si C ngimbangin dengan ketegasan dia. Akhirnya setelah kita bicarakan baik-baik, si B pun menerima pandangan kami dan segera melunasi apa yang menjadi tanggungan dia.
Nah seiring berjalannya waktu hanya ane dan si C nih yang mengurus lapak tersebut, keributan yang sering terjadi siih pas pemilihan produk yang mau kita ambil dari supplier dan pencatatan keluar masuknya barang. busyet si C kalau udah urusan catat mencatat, ada selisih 5k perak pun diuber ama dia ampe ketemu, padahal ane sih selo kalu selisih barang 5k perak. namun lama2 ane juga mikir, bener juga yah yang namanya dagang itu harus teliti dan tertib dari segala hal. nah dari situ ane belajar banyak dari C, namun jeleknya doi tuh pelupa paraah. hari ini dia menyarankan / berpendapat ini, besoknya jadi itu. jadi ya sering adu argumennya diseputaran itu sih. sampai suatu saat sang calon bini menginginkan ane untuk jadi pegawai daripada bergrilya sebagai pedagang (kebetulan si C udah kerja dan sudah menjadi pegawai) ya sudah, hingga detik ini ane dan si C mem-vakumkan usaha tersebut sampai kondisi kondusif, dimana ane dan C sama-sama pegang aset negara 50:50 dan siap jika untuk memulai lagi, maklum gan usaha udah lumayan lama. ngerasaain gmn pas kesusahan modal dimana pasar lagi deres-deresnya, kelebihan barang pas pasar lagi sepi, ngambil barang ke suplier ampe ngesot2, digantungin ama suplier, dll deh.
Sebenarnya banyak yang pingin ane share, tp terakhir nih. Ane disini bukan untuk menceritakan kejelekan Ane, B, dan C. tapi yang ane bisa bilang dari pengalaman ane.
1. Belum tentu orang yang baik dan kenal sama kita itu bisa diajak berbisnis bersama.
2. Belum tentu pula orang yg awalnya menjadi pesaing kita itu bakal menghancurkan usaha kita ketika diajak berbisnis bersama.
3. Banyak yang bisa kita ambil secara positif dari masing-masing kelebihan dan kekurangan partner kita.
4. Jika memang usaha tersebut dijalani secara serius, coba pahami pola pikir partner agan dan berjalan disatu pola yang sama (ibaratnya suami istri gt deh) dan jangan ampe pecah kongsi karena kalau menurut ane jika pecah kongsi karena suatu hal sepele apalagi emosi, yakin deh ntr ente nyesel.
5. Jangan pernah berfikir untuk mendominasi apalagi mengatur partner agan. selalu coba diskusikan keputusan-keputusan yang akan agan dan partner agan ambil. jika keadaan tidak memungkinkan, coba dibagi waktu pengambilan keputusan tsbt, misal ente 3 bulan, 3 bulan berikutnya tanggung jawab partner ente. tapi jangan pada lepas tangan, pantau terus dan ingatkan.
6. Balik ke nomer 4 sih, anggap aja partner ente tu bini ente, kasih kesempatan dan ingatkan jika ente merasa salah memilih partner (namun kalau bini salah milih yaa jangan dicere gan, huehehue) nah keputusan berikutnya terserah ente. mau cere ama partner dengan urusan harta gono gini ya monggoh.
7. Semua tergantung cara kita melihat dan mengelola.
Dah ye gan, sekian dulu dari aneeee, si boss dateng nih, ga enak, hahahaha

Quote:
Original Posted By 54ndro►wah ane bisa share disini nih tentang bisnis ane bareng temen ane
jadi ane 1tahun lalu bikin bisnis bareng gan, 4 orang anggota termasuk ane, 2 laki 2 perempuan dan masih sama2 kuliah, awal2 kita semangat karena banyak yg order, masalah terjadi karena 1 perempuan temen ane sebut saja D, dia suka ngilang dan susah dihubungi, akhirnya perempuan yg satunya sebut aja N gasuka sama sifatnya D dan ijin untuk keluar, padahal awalnya N dan D itu SAHABAT loh gan, ya mereka akhirnya tidak saling menyapa *namanya juga cewek
tinggalah ane bertiga sama temen laki ane sebut aja H, seiring berjalannya waktu, si H ini ada perasaan sama si D
namun karna si D ini lebih banyak sifat negatifnya daripada positifnya, ya itu tadi dia ga komitmen dan menganggap enteng kerjaan, kaya ga ada perubahan setelah ditinggalin sahabatnya sendiri. H mulai ilfil dan ijin keluar pula
akhirnya ane tegesin si D mau gimana maunya, maunya dia keluar aja
ya, akhirnya yg jalanin bisnis tinggal ane sendiri dan alhamdulillah masih berjalan ampe sekarang dengan sistem yg ane ubah dan harga yg ane naekin karena ane harus membayar lebih untuk membayar orang. namun entah kenapa, tiga orang temen ane si N, D dan H sekarang udah temenan baik lagi bahkan mereka ngajak ane maen kaya dulu lagi *bukan bisnis lagi ya
tapi setahun ini ane bener2 mengalami perjuangan berat dan pengalaman berharga soal pertemanan dan keuangan
NB: di bidang bisnis ini ane bener2 ga paham dan ga punya ilmu di bidangnya, dan selama 1tahun terakhir ane yg paling pasif tapi tetep membantu menjalankan bisnis, eh malah ane yang bertahan
jadi ane 1tahun lalu bikin bisnis bareng gan, 4 orang anggota termasuk ane, 2 laki 2 perempuan dan masih sama2 kuliah, awal2 kita semangat karena banyak yg order, masalah terjadi karena 1 perempuan temen ane sebut saja D, dia suka ngilang dan susah dihubungi, akhirnya perempuan yg satunya sebut aja N gasuka sama sifatnya D dan ijin untuk keluar, padahal awalnya N dan D itu SAHABAT loh gan, ya mereka akhirnya tidak saling menyapa *namanya juga cewek

tinggalah ane bertiga sama temen laki ane sebut aja H, seiring berjalannya waktu, si H ini ada perasaan sama si D



ya, akhirnya yg jalanin bisnis tinggal ane sendiri dan alhamdulillah masih berjalan ampe sekarang dengan sistem yg ane ubah dan harga yg ane naekin karena ane harus membayar lebih untuk membayar orang. namun entah kenapa, tiga orang temen ane si N, D dan H sekarang udah temenan baik lagi bahkan mereka ngajak ane maen kaya dulu lagi *bukan bisnis lagi ya


tapi setahun ini ane bener2 mengalami perjuangan berat dan pengalaman berharga soal pertemanan dan keuangan

NB: di bidang bisnis ini ane bener2 ga paham dan ga punya ilmu di bidangnya, dan selama 1tahun terakhir ane yg paling pasif tapi tetep membantu menjalankan bisnis, eh malah ane yang bertahan

Quote:
Original Posted By hiriya►thread bagus nih.. ane curcol sedikit ya gan,ane udah 3x nyoba joinan usaha sama temen yang berbeda2 dan hasilnya adalahhhh MAKAN ATI.
pengalaman ane :
1. Ane joinan bikin IT developer sama 3 rekan kantor ane (freelance), ampe jalan beberapa project yg full cape cuma ane ama temen ane yg programmer. 2 orang lagi alesan sibuk mulu,dikasi tugas selalu ga kelar tp selalu minta bagian gede ato selalu ngoceh nilai project kekecilan.
2. Ane bikin usaha jasa ama 2 temen ane,umur usaha ane cuma setaon gara2 salah satu temen ane moody-an,bntar2 ngambek ga jelas trus suka ga ngasih info soal beberapa keputusan bisnis yang dia buat.
3. Ane usah jasa berempat (sampai sekarang masih jalan),dari awal ampe sekarang jalannya tersendat2 soalnya 1 rekan ane tipe orang ga mau susah + moody, 1 rekan sambil kerja fulltime,yang bisa diajak susah + tukar pikiran cuma 1 orang sisanya.
Berdasarkan ketiga pengalaman ane, ane ga bilang joinan usaha ama temen ga bagus cuma klo bisa sangat selektif dalam memilih partner bisnis. Jangan asal milih gan..
Dan ane sangat menyarankan klo agan2 emang baru terjun ke dunia usaha lebih baik coba joinan dulu aja karena dijamin agan bakal dapet banyak pengalaman + resiko bisa dibagi rata,tapi klo ada kesempatan lain atau klo udah ngerasa CAPE ATI lebih baik agan mundur dan bikin usaha sendiri. Yang terpenting agan2 jangan males-malesan, jadi pengusaha itu harus gesit
salam sukses buat para pengusaha

pengalaman ane :
1. Ane joinan bikin IT developer sama 3 rekan kantor ane (freelance), ampe jalan beberapa project yg full cape cuma ane ama temen ane yg programmer. 2 orang lagi alesan sibuk mulu,dikasi tugas selalu ga kelar tp selalu minta bagian gede ato selalu ngoceh nilai project kekecilan.
2. Ane bikin usaha jasa ama 2 temen ane,umur usaha ane cuma setaon gara2 salah satu temen ane moody-an,bntar2 ngambek ga jelas trus suka ga ngasih info soal beberapa keputusan bisnis yang dia buat.
3. Ane usah jasa berempat (sampai sekarang masih jalan),dari awal ampe sekarang jalannya tersendat2 soalnya 1 rekan ane tipe orang ga mau susah + moody, 1 rekan sambil kerja fulltime,yang bisa diajak susah + tukar pikiran cuma 1 orang sisanya.
Berdasarkan ketiga pengalaman ane, ane ga bilang joinan usaha ama temen ga bagus cuma klo bisa sangat selektif dalam memilih partner bisnis. Jangan asal milih gan..
Dan ane sangat menyarankan klo agan2 emang baru terjun ke dunia usaha lebih baik coba joinan dulu aja karena dijamin agan bakal dapet banyak pengalaman + resiko bisa dibagi rata,tapi klo ada kesempatan lain atau klo udah ngerasa CAPE ATI lebih baik agan mundur dan bikin usaha sendiri. Yang terpenting agan2 jangan males-malesan, jadi pengusaha itu harus gesit

salam sukses buat para pengusaha


Quote:
Original Posted By salemsaz►Kejadiannya sama kayak bisnis abang (komisaris) ane. Yg punya ide bisnis, yg punya relasi temennya (dirut). Abang ane selaku pemberi modal pertama dan pemberi proyek pertama untuk perusahaan yg dibentuk ini. Ini perusahaan karyawannya diisi sama keluarga dan temen si dirut. Abang ane gk pernah ikut campur n gk pernah tau ini perusahaan pergerakannya kayak gimana. Pokoknya klo ditanya soal RUPS jawaban si dirut selalu bilang "utang perusahaan banyak bro". Tapi kenyataannya dalam 3 tahun 2 mobil, 2 ruko kebeli, yg katanya itu aset perusahaan padahal atas nama pribadi. Klo butuh opeasional utangnya ke abang ane.
Hati-hati gan klo join usaha sama temen, pastiin dulu bagi tugasnya apa baru ngomongin bagi hasil
Hati-hati gan klo join usaha sama temen, pastiin dulu bagi tugasnya apa baru ngomongin bagi hasil
Quote:
Original Posted By dede.desi►Nice Thread,..
Pengalaman ane, ditipu abis-abisan ma temen kuliah ane,.. 300,000K melayang..
Sekedar share pengalaman nih gan, ane sempet diskusi dengan pengacara dan aparat, ternyata modus bisnis bareng teman itu dah banyak korban, dikarenakan kekurang pahaman kita dari sisi hukum, misal buat surat perjanjian hanya bermodalkan materai dan saksi-saksi yang kita kenal, ternyata secara hukum lemah, fungsi notaris diperlukan disini.
Dan parahnya lagi, tersangka merasa tidak bersalah dan ngomong ke orang-orang bahwa dia diuber-uber ane,.. Kalo ketemu dianya cuma cengar-cengir bawaannya pengen nimpuk ajah
Sedih dah Gan,.. Duit ilang, usaha lenyap, kalo inget-inget SEDIH dah

Pengalaman ane, ditipu abis-abisan ma temen kuliah ane,.. 300,000K melayang..
Sekedar share pengalaman nih gan, ane sempet diskusi dengan pengacara dan aparat, ternyata modus bisnis bareng teman itu dah banyak korban, dikarenakan kekurang pahaman kita dari sisi hukum, misal buat surat perjanjian hanya bermodalkan materai dan saksi-saksi yang kita kenal, ternyata secara hukum lemah, fungsi notaris diperlukan disini.
Dan parahnya lagi, tersangka merasa tidak bersalah dan ngomong ke orang-orang bahwa dia diuber-uber ane,.. Kalo ketemu dianya cuma cengar-cengir bawaannya pengen nimpuk ajah

Sedih dah Gan,.. Duit ilang, usaha lenyap, kalo inget-inget SEDIH dah
Quote:
Original Posted By elvisharcher►Menurut pengalaman saya berusaha, teman baru ketahuan sifat aslinya kalau sudah urusan duit.
Yang diajak berteman enak, kelihatannya adil, orangnya fair, eeeh begitu urusan duit bisa beda 180 derajat.
Selain itu, mungkin teman kita orangnya enak diajak berbisnis bareng... tapi pasangan hidupnya (istri / suami-nya) belum tentu. Padahal pengaruh dia terhadap teman kita besar sekali. (lha iya lah, dari bangun tidur hingga mau tidur lagi kan ketemu dia). Ujung2nya teman kita kejepit antara menghormati persahabatan dan bisnis, vs. mengikuti kemauan pasangan hidup.
Sudah beberapa kali kejadian yang kayak gini ini.
Yang diajak berteman enak, kelihatannya adil, orangnya fair, eeeh begitu urusan duit bisa beda 180 derajat.
Selain itu, mungkin teman kita orangnya enak diajak berbisnis bareng... tapi pasangan hidupnya (istri / suami-nya) belum tentu. Padahal pengaruh dia terhadap teman kita besar sekali. (lha iya lah, dari bangun tidur hingga mau tidur lagi kan ketemu dia). Ujung2nya teman kita kejepit antara menghormati persahabatan dan bisnis, vs. mengikuti kemauan pasangan hidup.
Sudah beberapa kali kejadian yang kayak gini ini.
Spoiler for Saran dari kaskuser:
Quote:
Original Posted By voodoo78►Gan buat masukan ya gan, dari pengalaman2 dan cerita2 orang yang udah ngalamin. Dari 10 kasus bisnis bersama, cuma ada 1 -2 yang berhasil jalan jangka panjang.
Kalau bisa ya mandiri aja gan, lebih banyak gagalnya dari pada suksesnya jika bisnis di jalankan bersama. Kecuali agan itu adalah perusahaan besar yang sudah jelas tentang rule2, persyaratan, cara kerja, visi misi semua di atur oleh consultan dsbnya.
Untuk awal rata2 bisnis bersama itu berjalan lancar tanpa ada masalah, MASALAH itu akan timbul, jika bisnis agan mulai berkembang dan menghasilkan. Selisih pendapat tak akan terelakkan. percaya deh ama gua.
Ujung2 nya TEMAN JADI LAWAN ! bukan saya pesimis ya gan, tapi kenyataan di lapangan memang demikian.
Kalau bisa ya mandiri aja gan, lebih banyak gagalnya dari pada suksesnya jika bisnis di jalankan bersama. Kecuali agan itu adalah perusahaan besar yang sudah jelas tentang rule2, persyaratan, cara kerja, visi misi semua di atur oleh consultan dsbnya.
Untuk awal rata2 bisnis bersama itu berjalan lancar tanpa ada masalah, MASALAH itu akan timbul, jika bisnis agan mulai berkembang dan menghasilkan. Selisih pendapat tak akan terelakkan. percaya deh ama gua.
Ujung2 nya TEMAN JADI LAWAN ! bukan saya pesimis ya gan, tapi kenyataan di lapangan memang demikian.
Quote:
Quote:
Original Posted By herilovemetal►bagus gan..pengalaman ane sekarang bisnis bareng kawan...solusi paling jitu adalah jangan banyak nuntut hal di awal bisnis, percayalah jika kedepannya bisnis maju kita akan sama2 merasakan itu namanya hak kita..malahan lebih dari itu
semangatt!! buat all startup indonesia...
semangatt!! buat all startup indonesia...
Quote:
Original Posted By jepdepil►Ya betul gan, jangan lihat bisnisnya, lihat teman yg di ajak bisnis,
apakah orangnya kompeten aatau banyak omong doang seperti point no.1..
Bisnis sejelek apapun jika di jalankan dengan baik dengan orang2 yg baik, dan diri sendiri jg baik, pasti hasilnya juga akan baik....
Dan sebaliknya, jika bisnis nya bagus, teori2nya bagus, manis2 di mulut, tp kalo temennya omdo, gk mau kerja, males2, sok2 ngebos, lupakanlahhhhh.... Mungkin dia lelahhhhh
apakah orangnya kompeten aatau banyak omong doang seperti point no.1..
Bisnis sejelek apapun jika di jalankan dengan baik dengan orang2 yg baik, dan diri sendiri jg baik, pasti hasilnya juga akan baik....
Dan sebaliknya, jika bisnis nya bagus, teori2nya bagus, manis2 di mulut, tp kalo temennya omdo, gk mau kerja, males2, sok2 ngebos, lupakanlahhhhh.... Mungkin dia lelahhhhh
Quote:
Original Posted By semarphone►Hati2 kalo mau bisnis sistem join, konsi, kongsi atau apalah itu, pengalan saya dulu join sama temen deket, buka usaha resto, entah kenapa kok sepi bgt, pas dateng temen saya yg ustadz katanya usaha ane ditutup secara mistis dan yg nutup temen ane sendiri
. Usut punya usut ternyata ngejer duit asuransi, kan asuuu 
pekiwan Om


pekiwan Om

Quote:
Original Posted By ueki19►bisnis apaan dulu gan . kalo bisnis fokus di perdagangan seh mnding sendiri aja bebas ambil keputusan
.kalo bisnis bidang IT macem bikin software terus dijualin paling butuh temen buat mbantu ngodingnyajauh lbh efektif kalo dikerjakan dgn byk org
.kalo bisnis bidang IT macem bikin software terus dijualin paling butuh temen buat mbantu ngodingnyajauh lbh efektif kalo dikerjakan dgn byk org
Spoiler for Sumber:
Google untuk gambar
Opini dan pengalaman pribadi TS sendiri
Opini dan pengalaman pribadi TS sendiri
Diubah oleh rajuuu 11-05-2016 02:07
0
42.5K
Kutip
323
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan