- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Prijanto: Anak SMA Saja Ngomong Ada Kerugian di Sana, Masa KPK Nggak


TS
puma2000
Prijanto: Anak SMA Saja Ngomong Ada Kerugian di Sana, Masa KPK Nggak
Quote:
Kasus Sumber Waras
Selasa, 19 April 2016 18:38 WIB
Prijanto: Anak SMA Saja Ngomong Ada Kerugian di Sana (Tribunnews.com)
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang pernah mendampingi Fauzi Bowo memimpin Jakarta, Prijanto mengatakan kecil kemungkinan bagi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terhindar dari penetapan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Menurutnya, polemik pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras sangat jelas akan menjerat Ahok menjadi seorang tersangka KPK.
"Kecil kemungkinannya Pak Ahok terhindar dari tersangka KPK sebab kasusnya sangat jelas," ujar Prijanto usai gelar konferensi pers di McD Cafe, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/4/2016).
Prijanto menuturkan, siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) pun turut menuding Ahok merugikan negara terkait dengan pembelian lahan RS tersebut.
"Anak SMA saja ngomong, bahwa itu ada kerugian negara di sana," imbuhnya.
Ia menganggap penyidik KPK aneh, karena tidak juga memberi kejelasan bahwa Ahok merugikan negara.
"Kalo tidak, menjadi aneh kan, anak SMA aja ngomong ada kerugian negara-nya, masa KPK nggak, aneh gitu loh," katanya.
Menanggapi mengenai sertifikat Sumber Waras, ia memaparkan, ada aktivis yang mencurigakan.
"Secara administrasi, menurut Pajak Bumi Bangunan (PBB), tagihannya itu karena Sumber Waras itu ada di Jalan Kyai Tapa, di sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) ditulis di Jalan Kyai Tapa, tapi setelah saya membaca, ada dari aktivis yang mencurigai, mencurigai loh ya".
Prijanto menjelaskan dugaannya terkait dengan Nilai Jual Obyek Pajak sebesar Rp 20 jutaan.
"Itu yang menjadi pegangan DKI 'bahwa gue membeli tanah di Kyai Tapa, maka pake NJOP 20 juta', kan gitu"
Ia menantang Ahok untuk menyambangi Jalan Kyai Tapa bersama, dan menunjukkan kepadanya, Hak Guna Bangunan (HGB) jika ada di lokasi tersebut.
"Kalo saya sederhana saja, cari Pak Ahok, Sekda, mari kita jalan-jalan ke Kyai Tapa, dari ujung ke ujung, tunjukkan tanda HGB itu di mana? Apakah akan ketemu? Pasti jawabannya tidak ketemu, sebab HGB 3,6 ha itu adanya di Tomang Utara," tegasnya. (*)
Selasa, 19 April 2016 18:38 WIB
Prijanto: Anak SMA Saja Ngomong Ada Kerugian di Sana (Tribunnews.com)
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang pernah mendampingi Fauzi Bowo memimpin Jakarta, Prijanto mengatakan kecil kemungkinan bagi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terhindar dari penetapan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Menurutnya, polemik pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras sangat jelas akan menjerat Ahok menjadi seorang tersangka KPK.
"Kecil kemungkinannya Pak Ahok terhindar dari tersangka KPK sebab kasusnya sangat jelas," ujar Prijanto usai gelar konferensi pers di McD Cafe, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/4/2016).
Prijanto menuturkan, siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) pun turut menuding Ahok merugikan negara terkait dengan pembelian lahan RS tersebut.
"Anak SMA saja ngomong, bahwa itu ada kerugian negara di sana," imbuhnya.
Ia menganggap penyidik KPK aneh, karena tidak juga memberi kejelasan bahwa Ahok merugikan negara.
"Kalo tidak, menjadi aneh kan, anak SMA aja ngomong ada kerugian negara-nya, masa KPK nggak, aneh gitu loh," katanya.
Menanggapi mengenai sertifikat Sumber Waras, ia memaparkan, ada aktivis yang mencurigakan.
"Secara administrasi, menurut Pajak Bumi Bangunan (PBB), tagihannya itu karena Sumber Waras itu ada di Jalan Kyai Tapa, di sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) ditulis di Jalan Kyai Tapa, tapi setelah saya membaca, ada dari aktivis yang mencurigai, mencurigai loh ya".
Prijanto menjelaskan dugaannya terkait dengan Nilai Jual Obyek Pajak sebesar Rp 20 jutaan.
"Itu yang menjadi pegangan DKI 'bahwa gue membeli tanah di Kyai Tapa, maka pake NJOP 20 juta', kan gitu"
Ia menantang Ahok untuk menyambangi Jalan Kyai Tapa bersama, dan menunjukkan kepadanya, Hak Guna Bangunan (HGB) jika ada di lokasi tersebut.
"Kalo saya sederhana saja, cari Pak Ahok, Sekda, mari kita jalan-jalan ke Kyai Tapa, dari ujung ke ujung, tunjukkan tanda HGB itu di mana? Apakah akan ketemu? Pasti jawabannya tidak ketemu, sebab HGB 3,6 ha itu adanya di Tomang Utara," tegasnya. (*)
tribunnews.com

Quote:
Update:
karena tadi thread Ane sempat berantakan, maka sebagai permohonan maaf Ane
sama fans boys Ane
(ngarep), maka Ane kasih bonus Anak SMA

karena tadi thread Ane sempat berantakan, maka sebagai permohonan maaf Ane



Quote:
KOMENG-KOMENG UNIK KASKUSER Versi Ane
:

Quote:
Original Posted By psycho182►anak sd saja bisa membedakan mana jalan a dan jalan b
☆☆☆
Quote:
Original Posted By namakulyna►Mustinya ketua kpk diganti sama anak sma 

☆☆☆
Quote:
Original Posted By keroboll►Ane Masih menunggu komen anak stm, smk sama kejar paket c
☆☆☆
Quote:
Original Posted By bos.bha.bhi►Anak SMA nya yang mana pak ?
Oo... yang kemarin ditilang ngaku anak polisi itu ?
Alay tukang catut gitu kok dijadiin contoh sih pak ?

Oo... yang kemarin ditilang ngaku anak polisi itu ?
Alay tukang catut gitu kok dijadiin contoh sih pak ?

☆☆☆
Quote:

☆☆☆
Quote:
Original Posted By golbezz►Anak sma pada mikirin ujian sm sbmptn, mana ngerti soal begituan 

☆☆☆
Quote:
Original Posted By Core3Trio►Anak sma mana pak?
Anak ente?atau anak yg di bayar sama ente?
Paling males nih sama org begini cm bs ngmg serasa profesor doktor blablabla,pas di suruh aksi nol gedee
Anak ente?atau anak yg di bayar sama ente?
Paling males nih sama org begini cm bs ngmg serasa profesor doktor blablabla,pas di suruh aksi nol gedee
☆☆☆
Quote:
☆☆☆
Quote:
Original Posted By wirocx►
lu tanya aja sama yg ini to 



☆☆☆
Quote:
Original Posted By footballplayer►Ga malu yak, jenderal kaya gini mau aja jadi jongos disuruh-suruh orang untuk jatohin orang lain. Dari jaman masih jadi Wagub emang mulutnya ngga nyambung sama otak.
" Minggu 16 Mar 2008, 16:37 WIB
Aksi Tambal Jalan PKS Dipicu Komentar Wagub Prijanto
- detikNews
Jakarta - Ternyata aksi menambal jalan berlubang merupakan cara PKS mengkritik komentar Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto. Daripada membalas dengan komentar, lebih baik beraksi langsung.
"Wagub ngomong, mungkin mabuk itu yang jatuh-jatuh (karena lubang) itu. Itu tidak bertanggung jawab," kata Ketua Badan Humas DPW PKS DKI Jakarta, Dedi Supriadi, kepada detikcom, Minggu (16\/3\/2008).
PKS menilai komentar itu menunjukkan pemerintah DKI di bawah Gubernur Fauzi Bowo dan Wakil Gubernur Prijanto tidak menunjukkan tanggung jawabnya. Menurut PKS, sebagian besar korban yang meninggal akibat lubang adalah tulang punggung keluarga.
"Almarhum Suhendar itu anaknya tiga, istrinya sedang hamil. Bukannya dibantu malah Suhendar dibilang mabuk," kata Dedi.
Sehingga, selain aksi menambal jalan, PKS juga berencana membantu keluarga Suhendar. "Kita berencana membantu juga," imbuh Dedi.
Selanjutnya, PKS akan menunggu respons pemerintah DKI Jakarta. Jika tak ada respons memadai, PKS akan melakukan gerakan penambalan jalan yang lebih besar-besaran lagi.
"Daripada bikin kolam renang di jalan, lebih baik menambalnya," pungkas Dedi. (aba/nrl) "
Sumber : http://m.detik.com/news/berita/90908...wagub-prijanto
" Minggu 16 Mar 2008, 16:37 WIB
Aksi Tambal Jalan PKS Dipicu Komentar Wagub Prijanto
- detikNews
Jakarta - Ternyata aksi menambal jalan berlubang merupakan cara PKS mengkritik komentar Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto. Daripada membalas dengan komentar, lebih baik beraksi langsung.
"Wagub ngomong, mungkin mabuk itu yang jatuh-jatuh (karena lubang) itu. Itu tidak bertanggung jawab," kata Ketua Badan Humas DPW PKS DKI Jakarta, Dedi Supriadi, kepada detikcom, Minggu (16\/3\/2008).
PKS menilai komentar itu menunjukkan pemerintah DKI di bawah Gubernur Fauzi Bowo dan Wakil Gubernur Prijanto tidak menunjukkan tanggung jawabnya. Menurut PKS, sebagian besar korban yang meninggal akibat lubang adalah tulang punggung keluarga.
"Almarhum Suhendar itu anaknya tiga, istrinya sedang hamil. Bukannya dibantu malah Suhendar dibilang mabuk," kata Dedi.
Sehingga, selain aksi menambal jalan, PKS juga berencana membantu keluarga Suhendar. "Kita berencana membantu juga," imbuh Dedi.
Selanjutnya, PKS akan menunggu respons pemerintah DKI Jakarta. Jika tak ada respons memadai, PKS akan melakukan gerakan penambalan jalan yang lebih besar-besaran lagi.
"Daripada bikin kolam renang di jalan, lebih baik menambalnya," pungkas Dedi. (aba/nrl) "
Sumber : http://m.detik.com/news/berita/90908...wagub-prijanto
☆☆☆
Quote:
Original Posted By wagonr2002►Pertama, soal konpers. Ngapain ya pak prijanto bikin gelar konpers segala? Emang dia salah satu pihak yang punya wewenang nanganin kasus sumber waras? Penting ya sampe bikin konpers segala?
Kedua, soal anak sma. kenapa yang digedein2 buat punchline pak prijanto itu omongan anak sma, emang dia gak punya sumber valid yang bisa punchline dan buktiin secara valid pula?
Konklusinya, dari niat banget bikin konpers dan sumber yang gak valid ini mah namanya mau bikin isu manas2 in yang penting sensasional tapi isinya kosong. Ingat lah background mu yang sangat terhormat itu pak. Salam
Kedua, soal anak sma. kenapa yang digedein2 buat punchline pak prijanto itu omongan anak sma, emang dia gak punya sumber valid yang bisa punchline dan buktiin secara valid pula?
Konklusinya, dari niat banget bikin konpers dan sumber yang gak valid ini mah namanya mau bikin isu manas2 in yang penting sensasional tapi isinya kosong. Ingat lah background mu yang sangat terhormat itu pak. Salam
☆☆☆
Quote:

Diubah oleh puma2000 21-04-2016 18:30
0
54.3K
Kutip
326
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan