Post Antibiotic Era! bahaya kiamat nyata sudah didepan mata!
TS
madjoe23
Post Antibiotic Era! bahaya kiamat nyata sudah didepan mata!
1. ini thread pertama ane mohon dimaafkan ya gan kalau berantakan (boleh kasih masukan kok gan ane terima dengan lapang dada)
2. tujuan: tentu supaya agan dan aganwati yang baca bisa menyadari bahaya yang akan ane paparin ini
3. silahkan berdiskusi secara bebas tapi sopan
4. kalau ada yang mau copas ane ga ngelarang soalnya makin banyak yang baca makin baik
5. tadi ane uda cek, harusnya ini ga repost tapi kalo repost ane minta maaf sebesar-besarnya
6. kalo ada isi thread ini yang salah jangan ragu buat mengkritisi ya gan
7. terakhir ane minta maaf sebesar2nya kalau ada kekurangan ya gan
awalnya ane lagi jalan-jalan gan, trus ga sengaja ketemu kenalan ane yang dokter, nah mulai deh kita ngobrol ngalor ngidul sampai deh kita ngobrol tentang penyakit, belakangan banyak banget penyakit mutasi baru yang muncul, contoh aja ni gan SARS (flu yang lebih ganas), EBOLA yang lebih ganas, MRSA dll dll
dan akhirnya pembicaraan mencapai "post antibiotic era" ini. mungkin uda banyak yang tau tentang hal ini, tapi ane merasa ada dorongan di-hati buat menulis thread ini, supaya makin banyak yang tau dan mulai sadar serta bersiap-siap, anggaplah sebagai reminder atau pengingat untuk kita semua kalau masalah penyakit ini bukan masalah yang sepele tapi seringkali kita luput buat memperhatikan hal-hal yang seperti ini.
Spoiler for apakah itu "Post Antibiotic Era"?:
mungkin agan-agan yang belum tau, bakal bertanya-tanya dalam hati, Apaan sih itu "Post Antibiotic Era"?
penjelasan paling sederhana adalah era atau masa dimana penyakit-penyakit yang ada sudah tidak bisa lagi dibunuh menggunakan obat-obatan umat manusia yang paling ampuh saat ini yaitu antibiotik
Spoiler for apa akibat dari "Post Antibiotic Era"?:
muncul penyakit-penyakit yang disebut SUPERBUGS, orang yang terkena penyakit superbugs sudah hampir dipastikan meninggal. kita bisa kembali ke jaman sebelum ditemukan antibiotik. penyakit flu batuk bisa jadi sangat mematikan, orang terinfeksi penyakit ->meninggal, orang luka dan luka nya terinfeksi-> meninggal
bahkan mungkin untuk menyembuhkan flu kita butuh antibiotik yang paling kuat, ibarat kata kalau flu itu tikus dan obat itu senjata nya, hama yang untuk ngebunuhnya awalnya cukup pake racun tikus, nah pada "post antibiotic era" harus pakai nuklir buat butuh tikus.
Spoiler for mengapa "Post Antibiotic Era" bisa terjadi?:
ane coba jelasin dengan penjelasan paling sederhana ya gan, pada dasarnya penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau virus itu bermutasi, menyesuaikan diri agar bisa bertahan hidup. jadi kalau mereka (penyakit) ini dibombardir sama antibiotik terus, bakteri atau virus ini bisa bermutasi jadi kebal sama antibiotik tersebut. Antibiotik sendiri memiliki banyak tingkatan gan, dari yang paling aman atau biasa sampai yang paling kuat tapi sangat merusak bahkan bisa membunuh manusia-nya. ketika penyakit ini sudah sampai tahap kebal sampai antibiotik yang paling kuat, dokter sudah pasti angkat tangan dan artinya orang yang terjangkit sudah hampir pasti meninggal.
penyakit dengan kekebalan total itu disebut "SUPERBUGS"
Nah bisa agan bayangkan kalau "SUPERBUGS" itu adalah penyakit yang tingkat penularan nya tinggi, contoh influensa, batuk, dan lain-lain....apa yang akan terjadi
selain itu ada beberapa point lagi gan
1. penemuan obat antibiotik sekarang ga secepat sebelumnya, sedangkan mutasi penyakit terjadi lebih cepat, jadi tingkat kecepatan nya ga sebanding (walaupun ane yakin scientist di seluruh dunia sedang berusaha sekeras yang mereka bisa) tapi tanpa dukungan dana dari pemerintah hampir mustahil buat menemukan obat dengan kecepatan yang kita harapkan, karena penelitian-penelitian obat-obatan begini ga murah gan, bisa sampe miliaran dollar nilainya
2. penggunaan antibiotik berlebihan di peternakan.
para peternak sering kali menggunakan antibiotik buat menjaga hewan-hewan mereka tetap sehat, hal ini tentu saja boleh dilakukan asal tidak berlebihan, tapi kenyataan nya hewan-hewan ternak ini dibombardir sama antibiotik itu, jadi sewaktu kita mengkonsumsi daging itu, penyakit-penyakit yang masuk ke tubuh kita itu sudah beradaptasi dengan antibiotik-nya kita
3. penggunaan antibiotik di masyarakat yang sembarangan tanpa konsultasi terlebih dahulu ke dokter
4. menurut penelitian di luar negeri mereka menemukan kalau bakteri-bakteri ini bahkan bisa mentransfer kekebalan mereka ke bakteri yang lain
pesan dan saran dari ane gan, ga banyak kok gan kalo ada yang mau nambahin monggo silahkan
1. Jangan sakit apa minumnya selalu antibiotik, kalau memang harus ke dokter jangan ragu gan untuk konsultasi sama mereka
2. banyak-banyak baca berita kedokteran, karena ini menyangkut kehidupan sehari-hari kita gan ( ini ane juga baru nyadar hehe )
3. sekarang ane berencana jadi vegetarian gan
4. BE READY
ok sejauh ini itu dulu ya gan, ane janji bakal update kalau ada pencerahan lagi hehe
kalo ada cendol terima kasih gan, kalo dikasi bata ane terima dengan lapang dada
Original Posted By twisctre►Ane ga pake antibiotik. Kecuali kalo dokternua....
Btw dosen ane bilang ada konspirasi antara banyak dokter sm orang farmasi
nah itu juga ane pernah denger gan, tapi tenang aja gan menurut ane walaupun emang dokter-nya konspirasi sama farmasi, ane rasa dokternya ga bakal pernah pake obat itu kalo ga bener2 berfungsi kok, soalnya ini nyangkut ke nama baik, jadi konspirasi nya cuma soal pendapatan bukan obat palsu CMIIW
Quote:
Original Posted By maxx.15►kalo ane jg ga sembarangan makan antibiotik, mendingan periksa ke dokter dulu biar dokter yg buka resep aja..
tp ane harap sih era post antibiotic itu ga terjadi, yah krn peneliti2 skrg kan selalu bs menemukan obat2an baru utk menyembuhkan berbagai macam penyakit
amin gan semoga ga terjadi ya gan negara-negara disana juga uda mulai concern kok tentang hal ini agan bisa baca di media mereka, uda pada teriak2 ilmuwan ke pemerintahnya, yang jadi pertanyaan gmn kabar Indonesia ni gan? uda bersiap2 belum?, gmn dengan regulasi peternakan tentang penggunaan antibiotik ke hewan ternak atau regulasi apotik tentang penjualan ke masyarakat? kalo ada yang tau boleh kasi pencerahan
Quote:
Original Posted By mol15►apa hubungannya sama kiamat?
Quote:
Original Posted By sekeleke►Tunggu bentar gan, ane belum nangkep kamsud trit ente
Kiamatnya dimana gan?
Ane sih tetep yakin setiap penyakit pasti ada obatnya kecuali kematian
Dan obat terkuat adalah diri sendiri
kalo ada yang tau masa-masa sebelum antibiotik ada gan, pernah ada penyakit yang namanya SPANISH FLU, tahun penyebaran 1918 waktu itu hampir sebagian besar manusia meninggal gan, menurut mbah google kira2 sekitar 6% manusia terinfeksi itu sekitar 500juta orang dan 20% orang diperkirakan meninggal, berarti sekitar 100juta orang diseluruh dunia yang tewas karena penyakit itu, jauh lebih banyak bahkan dari korban perang dunia 2, dan penyakit itu belum bermutasi secepat sekarang, kalo liat keadaan sekarang ya bisa agan perkirakan sendiri apa jadinya. kiamat yang ane maksud bukan kiamat seperti di kitab suci Agama, tapi kiamat yang berarti kematian besar-besaran umat manusia, begitu gan maksud ane hehe CMIIW
Quote:
Original Posted By pe.coret►gan,klo obat" yg di jual di warung gitu mengandung anti biotik juga ga,?
soalnya ane kalo sakit kepala,biasanya minum b*drex,kalo flu ya minum ne*zep.
dan ane udah kebiasaan minum ntu obat.
soalnya klo coba merk lain,biasanya ga mempan.
sory kepanjangan pertanyaan ane gan.
ane jadi khawatir sehabis baca trit ente
haha gpp kan ane coba jawab ya gan walopun ane bukan dokter wkwkkw hmm kalo obat yang agan sebut diatas setau ane si bukan antibiotik gan. mungkin karena agan biasa pake obat itu jadi ada efek placebo gan hehe
nah buat tambah2 info aja ni gan
berikut ini hasil pencarian ane buat antibiotik yang umum masyarakat denger gan
1. Penicillins dengan merek dagang penicillin and amoxicillin
2. Cephalosporins dengan merek dagang cephalexin (Keflex)
3. Macrolides dengan merek dagang erythromycin (E-Mycin), clarithromycin (Biaxin), and azithromycin (Zithromax)
4. Fluoroquinolones dengan merek dagang ciprofolxacin (Cipro), levofloxacin (Levaquin), and ofloxacin (Floxin)
5. Sulfonamides dengan merek dagang co-trimoxazole (Bactrim) and trimethoprim (Proloprim)
6. Tetracyclines dengan merek dagang tetracycline (Sumycin, Panmycin) and doxycycline (Vibramycin)
7. Aminoglycosides dengan merek dagang gentamicin (Garamycin) and tobramycin (Tobrex)
harusnya masih banyak lagi gan yang lebih kuat tapi itu ga dijual bebas soalnya terlalu keras
sekali lagi CMIIW hehe
Quote:
Original Posted By bramhiphip►ane dlu wkt kecil pake antibiotik tp skg puji syukur udh gak prnh lg minum antibiotik gan, semenjak SMA ane lbh kuat dan kebal gan.
skg ane cm imbangi gerak, makan buah, minum banyak air, perbanyak sayur, g rokok, g minum cola dkk, g mam indomi (kcuali klo emergency doang )
soal antibiotic post era ame prnh baca di nat geo gan.
ini yg ane takuti krm populasi manusia makin banyak, konsumsi makin tinggi, kerusakam lingkungan, daya dukung bumi berkurang, sumber daya menipis, kemiskininan meningkst, pemanasan global..itu yg ane senutin td semua efek tdk lgsg yg bs mengarah pd kemudahan penularan pandemi penyakit gan,
ada skenario klo wabah penyakit setara (sars atau ebola bhkn kombinasi daya bunuh ebola dg daya tular flu) maka puluhan juta manusia akan mati gan dtambah virus kebal antibiotik dll maka memperparah kondisi yg ada
bdoa aja smg itu g tjadi gan, aplg ebola yg mutasi dg flu
TAMBAHAN DARI AGAN-AGAN
Quote:
Original Posted By parasyte►sebenarnya hal ini udah pernah diprediksi sama WHO (ane liat di tivi), yg paling bahaya tuh varian dari virus flu burung
kabarnya kita cuma tinggal menunggu aja munculnya varian baru virus H5N1 yang lebih mematikan dan menular antar manusia
kalo bener hal itu terjadi, menurut WHO lagi, korbannya bisa milyaran orang.
yg cuma ane gagal paham, kok disebut superbugs (bug = serangga) sedangkan yg dibahas adalah virus..??
edited: eh sudah ada ding beritanya , berita lama tuh ane emang ketinggalan berita, tapi blm tahap membahayakan
Untuk pertama kalinya penelitian ilmiah melaporkan virus flu burung H7N9 yang mematikan dapat menular dari manusia ke manusia, bukan hanya dari hewan ke manusia. Sebuah riset yang dilansir oleh British Medical Journal (BMJ) hari ini menganalisis sebuah keluarga yang terinfeksi H7N9 di kawasan timur China dan menemukan virus tersebut sangat mungkin “berpindah secara langsung dari pasien index (seorang pria berusia 60 tahun) kepada putrinya". Sejauh ini temuan ini belum mendatangkan kepanikan luar biasa. Para pakar yang memberi komentar atas riset itu mengatakan temuan ini belum merupakan indikasi bahwa H7N9 akan menjadi pandemik flu berikutnya. Meskipun demikian, temuan ini harus dianggap sebagai aba-aba agar waspada. Februari lalu dunia dikejutkan dengan ditemukannya virus baru flu burung yang mematikan. Paling tidak sudah 133 orang di China dan Taiwan yang terinfeksi. Sebanyak 43 diantaranya meninggal. Mereka yang terinfeksi umumnya adalah orang-orang yang mengunjungi pasar unggas atau berinteraksi dengan unggas tujuh atau 10 hari sebelum sakit.
Dalam studi yang diterbitkan BMJ, pemimpin riset Chang-jun Bao dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Provinsi Jiangsu, bersama anggota timnya menganalisis sebuah kluster keluarga di timur China. Dua diantara anggota keluarga itu tertular virus H7N9 Maret lalu. Sang ayah berusia 60 tahun dan putrinya, 32 tahun. Disebutkan bahwa ayah yang malang itu sebelumnya secara teratur mengunjungi pasar unggas dan jatuh sakit lima atau enam hari sesuah kunjungan terakhir ke pasar hewan itu. Ia kemudian dibawa ke rumah sakit pada 11 Maret. Ketika gejala penyakitnya semakin memburuk, ia dipindahkan ke unit gawat darurat empat hari kemudian. Nyawanya tidak tertolong lalu meninggal pada 4 Mei. Penyebabnya, kegagalan multiorgan. Pasien kedua, yaitu putrinya, diketahui tidak punya riwayat pernah mengunjungi pasar unggas. Hanya saja ketika ayahnya sakit, ia yang melakukan perawatan secara rutin dan menunggui ayahnya di sisi ranjang. Enam hari sesudah kontak terakhirnya dengan sang ayah, ia juga terpaksa dirawat di rumah sakit. Persisnya pada 24 Maret. Empat hari kemudian ia dipindahkan ke ruang ICU karena kondisinya memburuk.
Lalu pada 24 April ia meninggal karena kegagalan multiorgan. Para peneliti mengatakan, ketika virus H7N9 dari masing-masing pasien diambil dan ditempatkan secara terpisah, ternyata ditemukan keduanya hampir indentik secara genetis. Ini menjadi pertanda yang kuat bahwa virus tersebut ditransmisikan secara langsung dari ayah kepada putrinya. “Menurut pengetahuan kami, ini merupakan penelitian ilmiah pertama yang melaporkan kemungkinan berpindahnya virus dari manusia ke manusia dengan data epidemologis, klinis dan virologis,” tulis para peneliti tersebut. Meskipun demikian, para peneliti ini secara hati-hati menekankan bahwa bahwa virus tersebut belum memperoleh kemampuan untuk berpindah secara efisien dari manusia ke manusia. Artinya risiko terjadinya pandemi flu burung yang ditularkan oleh manusia ke manusia masih kecil. Peter Horby dari unit riset klinik Oxford University di Hanoi, Vietnam, mengatakan riset ini telah menaikkan tingkat kekhawatiran tentang H7N9 dan mendorong keharusan pengawasan yang lebih intensif.
Thread yang bagus nih, mengedukasi pembacanya agar tidak sembarangan mempergunakan antibiotik sendiri, tanpa resep dokter.
Saya koreksi sedikit: Antibiotik adalah obat yang mengandung senyawa yang mampu membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri penyebab infeksi; bukan virus ya, gan. Obat untuk menghambat pertumbuhan virus sendiri disebut antiviral/ antivirus.
Lalu soal superbugs, terus terang saya baru dengar istilah ini. Kalo di kedokteran, penyakit infeksi yang kebal dengan berbagai macam jenis golongan & spektrum antibiotik lebih dikenal dengan MDR (multiple drugs resistance); soal spektrum saya bahas sedikit di bawah.
Resistensi (kekebalan) bakteri terhadap antibiotik memang menjadi masalah yg lumayan banyak dihadapi oleh para dokter akibat penggunaan antibiotik secara sembarangan. Tingkatan antibiotik yang disebutkan di thread, kalau di dalam dunia kedokteran/ farmasi disebut dengan spektrum.
Biasanya untuk awal2, dipergunakan antibiotik spektrum luas, artinya antibiotik yang dapat membunuh/ menghambat pertumbuhan banyak jenis bakteri. Bila bakterinya resisten terhadap spektrum luas atau bila sudah diketahui jenis bakteri spesifik penyebab infeksi (melalui pemeriksaan kultur lab), barulah digunakan antibiotik yang spektrum sempit, artinya spesifik pada jenis bakteri tertentu.
Saya sendiri juga tidak sembarangan meresepkan antibiotik kepada pasien-pasien saya. Hanya pada kasus di mana terjadi infeksi bakterial saya akan resepkan antibiotik.
Oh ya, penggunaan antibiotik secara sembarangan, selain mengakibatkan resistensi bakteri, juga dapat mematikan flora (bakteri) normal pada tubuh, misal di rongga mulut, vagina, dan usus.
Bila flora normal berkurang secara signifikan, maka dapat mengakibatkan berkembangnya infeksi jamur pada organ tersebut.
Jadi, bijak2lah menggunakan obat: gunakan antibiotik sesuai anjuran dokter.
Kalo obat2 bebas itu bukan antibiotik gan. kebanyakan cuma untuk pereda gejala penyakit
antibiotik fungsinya buat mematikan kuman/bakteri
tapi..antibiotik ngga bisa bunuh virus loh.
virus cuma bisa dilawan sama daya tahan tubuh/antibodi
seperti flu, batuk, pilek, kalau penyebabnya virus, cuma daya tahan tubuh yang bisa melawan
obat spt neozep, stopcold dll fungsinya cuma utk meredakan gejala flu nya, sambil nunggu antibodi agan bekerja melawan virus
makanya obat2 bebas itu pasti ada anjuran untuk konsultasi dokter kalau lewat 3 hari sakitnya ngga sembuh.
tandanya lewat 3 hari itu antibodi di badan agan ngga bisa menyembuhkan sakitnya sendiri, atau penyebab flunya kuman/bakteri,
yang harus dilawan pake antibiotik
kalau panadol, paramex, kandungannya paracetamol, fungsinya utk menekan syaraf yang merasakan sakit.
dia ngga menyembuhkan sakitnya, cuma menyamarkan gejala sakitnya.
misalnya agan sakit gigi, minum panadol, maka selama bbrp jam ngga terasa sakit.
tapi kalau penyebab sakit giginya ngga diatasi, setelah pengaruh obatnya abis, sakitnya muncul lagi
jadi harus ke dokter gigi
Original Posted By adhali►Nah mumpung ada trit tentang antibiotik ane mo nanya ni gan..
Kalo kita dpt dosis antibiotik dari dokter trus nggak diminum sampe habis ada pengaruhnya nggak gan? Seumpama dosisnya 6x minum tp br 5x udah sembuh trus yg dosis terakhir gak diminum gmn gan?
Mohon pencerahannya gan
Yang kek gini yg bikin bakteri jadi cepet bermutasi dan resistan gan...
Karena meskipun gejalanya udah hilang, bukan berarti bakterinya udah mati 100%, kalo bakteri yg sisa2 ini gak dimatiin dgn cara minum dosis sampe abis, simpelnya mereka bakal kabur dgn bawa sampel antibiotik ke temen2nya untuk membangun resistansi, begitu ente kambuh lagi minum antibiotik yg sama udah gak ngaruh, karena mereka udah kebal...
Itu sih yg dikasih tau anggota keluarga ane yg dokter...