- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Hargailah PROFESI berikut ini gan!


TS
takkandikenal
Hargailah PROFESI berikut ini gan!

Selamat Datang di trit Ane nih agan KASKUSer semua.
Thank's buat yang udah menyempatkan waktu buat mampir.
Salam Sejahtera aja deh...

Thank's buat yang udah menyempatkan waktu buat mampir.
Salam Sejahtera aja deh...

Spoiler for Cek Repsol:

Quote:

Ane buat trit ini sebagai penyaluran uneg-uneg yang udah bikin ane miris, bahkan sampai ngelus dada.

Curhat dikit nih gan.. Jadi beberapa hari lalu, Ane mau pergi ke supermarket nih, pas di jalan ane kena lampu merah. Motor ane kebetulan berhenti di bagian kanan belakang sebuah sedan mewah. Ane peratiin ternyata supirnya lagi transaksi sama pedagang asongan, entahlah apa yang dia beli. Yang buat ane shock tuh proses pembayarannya gan! Dilempar gan! Iya itu uang pembayarannya yang cuma ribuan dilempar gitu aja ke muka tukang asongannya gan! Ane makin sedih pas liat ternyata tukangnya sampe berkaca-kaca sambil ngelus dada alih-alih emosi. Itu sedan kampret langsung ngacir aja gan karna udah lampu ijo.
Ane penasaran apakah salah si bapak pedagang sampai dapat perlakuan serendah itu? Kalau si bapak berbuat curang, gak mungkin rasanya dia bakal nangis sedih begitu.
Apakah karena hanya berprofesi sebagai pedagang asongan dengan pakaian lusuh dan topi kumuh maka tindakan sehina itu layak diterima si bapak?
Ini namanya pelecehan! Perih banget ane liat kejadian itu.
Akhirnya sebagai empati ane ngasi uang puluhan ke si bapak, ane juga bilang ke bapaknya supaya sabar, ane gabisa bicara banyak karena posisi kendaraan ane yang ditengah.
Mohon maaf bagi yang minta pict, ane gasempet poto si bapak. Kejadiannya berlangsung cepet dan ane juga gakepikiran buat moto karena ane udah kebawa emosi ngeliatnya.
Nah jadi dengan dibuatnya trit ini ane ingin mengingatkan diri ane pribadi dan agan KASKUSer semua untuk lebih menghargai orang seperti bapak pedagang asongan yang ane temukan, ataupun orang-orang lain yang (masih saja) dianggap rendah karena profesinya.
Siapa saja kah? Inilah mereka gan....

Spoiler for Hargai jerih payah mereka ya gan:
Quote:
Pengepul Sampah/Pemulung


Ternyata masih banyak dari kita yang memandang profesi ini dengan sebelah mata.
Masih ada saja orang yang melihat mereka dengan tatapan jijik.
Sadarkah agan walaupun mereka akrab dengan kubangan sampah, tapi mereka masih berusaha mencari rezeki yang halal dengan keringat mereka?
Mereka lebih memilih untuk bergelut dengan bau yang menusuk ketimbang duduk manis mengadahkan tangan di lampu merah ataupun pasar-pasar.
Mereka meneteskan peluh untuk tetap hidup dan masih ada saja yang menganggap mereka rendah? Sungguh tak adil.
Ane sendiri kalau memang ingin berbagi, maka ane lebih memilih menyisihkan uang buat para pemulung ini ketimbang tukang minta-minta yang mungkin saja tidak lebih membutuhkan ketimbang para pemulung sampah.
Masih ada saja orang yang melihat mereka dengan tatapan jijik.
Sadarkah agan walaupun mereka akrab dengan kubangan sampah, tapi mereka masih berusaha mencari rezeki yang halal dengan keringat mereka?
Mereka lebih memilih untuk bergelut dengan bau yang menusuk ketimbang duduk manis mengadahkan tangan di lampu merah ataupun pasar-pasar.
Mereka meneteskan peluh untuk tetap hidup dan masih ada saja yang menganggap mereka rendah? Sungguh tak adil.
Ane sendiri kalau memang ingin berbagi, maka ane lebih memilih menyisihkan uang buat para pemulung ini ketimbang tukang minta-minta yang mungkin saja tidak lebih membutuhkan ketimbang para pemulung sampah.
Spoiler for Hargai yang ini juga gan:
Quote:
Tukang Sapu Jalanan


Biarpun sebenarnya mereka adalah pekerja yang dibayar oleh pemerintah, tapi nyatanya mereka masih kurang diapresiasi oleh masyarakat.
Lihatkah tetesan keringat yang membasahi seragam mereka? Tahukah itu semua demi kenyamanan kita para pengguna jalan?
Ayolah gan setidaknya beri mereka ucapan terima kasih atau sekedar senyum agar mereka merasa lebih dihargai.
Lihatkah tetesan keringat yang membasahi seragam mereka? Tahukah itu semua demi kenyamanan kita para pengguna jalan?
Ayolah gan setidaknya beri mereka ucapan terima kasih atau sekedar senyum agar mereka merasa lebih dihargai.
Spoiler for Yang ini jangan lupa gan:
Quote:
Pelayan Rumah Tangga


Ini juga nih gan.. Ane miris kadang kalo liat ngeliat ada pelayan yang seolah dijadikan budak oleh tuannya. Suruh bawa ini, suruh bawa itu. Memang sih itu tugas mereka sebagai pelayan bagi sang majikan. Tapi lupakah sang majikan bahwa pelayan itu juga manusia yang memiliki keterbatasan, apalagi kalau pelayan perempuan.
Bagi para majikan, ane berpesan agar lebih memperhatikan kesejahteraan pelayannya. Pikirkan dulu apakah pekerjaan yang agan berikan sudah sesuai kemampuan mereka.
Hargailah mereka sebagai manusia, para majikan dan pelayannya adalah sama. Yang membedakan hanya masalah 'punya dan tidak punya'.
Jadi bagi orang yang punya, tunjukkan rasa bersyukur kita dengan menghargai sesama ya..
Bagi para majikan, ane berpesan agar lebih memperhatikan kesejahteraan pelayannya. Pikirkan dulu apakah pekerjaan yang agan berikan sudah sesuai kemampuan mereka.
Hargailah mereka sebagai manusia, para majikan dan pelayannya adalah sama. Yang membedakan hanya masalah 'punya dan tidak punya'.
Jadi bagi orang yang punya, tunjukkan rasa bersyukur kita dengan menghargai sesama ya..
Spoiler for Hargai ini juga gan:
Quote:
Pedagang Keliling


Tidakkah agan iba ketika liat kakek tua atau ibu-ibu yang sedang keliling menjajakan barang dagangannya? Kalau ane sih iba gan.
Ane sering ngebayangin betapa lelahnya mereka keliling seharian berjualan tapi hanya mendapatkan hasil yang tidak seberapa.
Mereka membanting tulang demi mencukupi kehidupan. Tidakkah agan berpikir berapa buah mulut yang harus diisi dengan hasil dari berjualan tersebut?
Saran ane berikan mereka penghargaan atas usaha mereka, jangan abaikan mereka begitu saja.
Belilah dagangan mereka. Sapalah mereka. Atau minimal siapkan sebuah senyum terbaik agan dan hadiahkan pada mereka.
Ane sering ngebayangin betapa lelahnya mereka keliling seharian berjualan tapi hanya mendapatkan hasil yang tidak seberapa.
Mereka membanting tulang demi mencukupi kehidupan. Tidakkah agan berpikir berapa buah mulut yang harus diisi dengan hasil dari berjualan tersebut?
Saran ane berikan mereka penghargaan atas usaha mereka, jangan abaikan mereka begitu saja.
Belilah dagangan mereka. Sapalah mereka. Atau minimal siapkan sebuah senyum terbaik agan dan hadiahkan pada mereka.
Quote:
Pesan TS :
Jadilah manusia yang me-manusia-kan orang lain.
Ingat bahwa setiap manusia memiliki hak untuk di-manusia-kan.
Jika ingin dihargai, maka hargailah orang lain terlebih dahulu.
Sadarlah bahwa kehadiran orang-orang seperti mereka diantara kita adalah bentuk keadilan Tuhan, mereka berperan sebagai penyeimbang kehidupan.
Jadi sekali lagi, hargailah mereka....
Jadilah manusia yang me-manusia-kan orang lain.
Ingat bahwa setiap manusia memiliki hak untuk di-manusia-kan.
Jika ingin dihargai, maka hargailah orang lain terlebih dahulu.
Sadarlah bahwa kehadiran orang-orang seperti mereka diantara kita adalah bentuk keadilan Tuhan, mereka berperan sebagai penyeimbang kehidupan.
Jadi sekali lagi, hargailah mereka....
Terima Kasih buat para CENDOL'ers dan ABU'ers yaa...




Koreksi dari agan
Quote:
Original Posted By Danu24►Setau ane arti kata profesi itu :
"bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dan sebagainya) tertentu"
Emang banyak yang mensalah artikan kalau semua pekerjaan itu profesi.
"bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dan sebagainya) tertentu"
Emang banyak yang mensalah artikan kalau semua pekerjaan itu profesi.

Quote:
Original Posted By llll.llll.llll►
Beda loh gan antara profesi ama pekerjaan.
Beberapa tahun lalu saya sempat terlibat diskusi hangat dengan seorang teman tentang perbedaan antara profesi dan pekerjaan. Terus terang diskusi itu belum tuntas hingga hari ini. Bagi kebanyakan orang, profesi dan pekerjaan sama saja. Saya juga pernah berpendapat demikian sampai saya menemukan bukti-bukti empiris untuk membedakan keduanya. Tentu saja berdasarkan argumentasi saya.
Diantara keduanya bisa berhimpit, bisa juga terpisah. Bagaimana penjelasannya? Mari kita mengambil contoh dalam kehidupan keseharian. Mari kita mengambil contoh pekerjaan yang paling sering kita lihat sehari-hari, sebutlah pekerjaan tukang parkir. Yang kita maksudkan tentu saja adalah tukang parkir resmi. Apa sebenarnya tugas seorang tukang parkir?
Jawabannya secara garis besar adalah mengatur kendaraan yang masuk ke tempat parkir agar tidak simpang siur penempatannya, menjaganya selama masih di dalam area parkir dan memastikan kendaraan bisa keluar saat pemiliknya bermaksud mengambil kendaraannya. Katakanlah nama tukang parkir itu adalah bang Jali yang menjadi tukang parkir resmi di salah satu rumah makan Padang.
Ketika selesai bertugas sekitar jam lima sore, bang Jali pulang dan digantikan oleh Hamid. Di tengah perjalanan pulang, bang Jali melihat di depan sebuah rumah makan yang menjual ayam taliwang, kendaraan parkir tunggang langgang. Dapatkah bang Jali singgah untuk mengatur parkir di tempat itu? Jawabannya, tentu saja tidak boleh karena pekerjaannya adalah tukang parkir di rumah makan padang.
Bagaimana dengan seorang dokter yang baru saja pulang dari sebuah rumah sakit tempatnya bertugas dan mendapati seorang korban kecelakaan tergeletak dipinggir jalan. Bolehkah dia mampir untuk memberikan pertolongan medis? Jawaban saya, bukan hanya boleh tetapi seharusnya memang begitu. Di tempat kerjanya, dokter Syamsul, sebutlah namanya demikian, adalah Kepala Rumah Sakit yang membawahi sekian banyak dokter, perawat dan pegawai administrasi.
Nah, dari kedua contoh tadi dapat dibedakan mana yang tergolong pekerjaan dan mana yang tergolong profesi. Tukang parkir adalah contoh yang saya sebut pekerjaan dimana yang bersangkutan hanya boleh menggunakan keahliannya di tempat dimana dia ditugaskan. Sementara dokter saya katagorikan profesi karena selain di tempat tugasnya, dia boleh menggunakan keahliannya sebagai dokter dimana saja, tetapi dia tidak boleh mengurus manajemen organisasi di rumah sakit yang lain, meski ia juga ahli manajemen rumah sakit, meskipun rumah sakit yang lain itu manajemennya amburadul.
Bagaimana dengan pemadam kebakaran, penulis, wartawan, peragawati/ peragawan, pilot, guru, pegawai negeri/ swasta, sopir, penyanyi, tukang masak, pengrajin, pelayan, perawat, pengasuh bayi, pembantu rumah tangga, penceramah, wakil rakyat, presiden, gubernur, pengusaha, perantara, penggali kubur, penjudi, perampok, pencuri, pencopet, penipu, penadah. konsultan, pelatih, manajer, direktur, pengkhotbah, peternak, petani, nelayan, tukang cukur, penari, pelajar, olahragawan/ olahragawati, tukang jahit, tukang sablon, tukang foto copy, dan lain-lain yang sempat anda ingat, silahkan ditambahkan.
Bila anda dalam posisi sebagai Direktur Pengembangan Sumberdaya Manusia, manakah yang menurut anda lebih berguna untuk dikembangkan, apakah profesi orang-orang yang ada di dalam wilayah kewenangan anda ataukah pekerjaannya?
Sumber
Pejwan juga dunk kalo dirasa perlu!
Beda loh gan antara profesi ama pekerjaan.
Apakah Profesi dan Pekerjaan Dua Hal yang Sama?
Beberapa tahun lalu saya sempat terlibat diskusi hangat dengan seorang teman tentang perbedaan antara profesi dan pekerjaan. Terus terang diskusi itu belum tuntas hingga hari ini. Bagi kebanyakan orang, profesi dan pekerjaan sama saja. Saya juga pernah berpendapat demikian sampai saya menemukan bukti-bukti empiris untuk membedakan keduanya. Tentu saja berdasarkan argumentasi saya.
Diantara keduanya bisa berhimpit, bisa juga terpisah. Bagaimana penjelasannya? Mari kita mengambil contoh dalam kehidupan keseharian. Mari kita mengambil contoh pekerjaan yang paling sering kita lihat sehari-hari, sebutlah pekerjaan tukang parkir. Yang kita maksudkan tentu saja adalah tukang parkir resmi. Apa sebenarnya tugas seorang tukang parkir?
Jawabannya secara garis besar adalah mengatur kendaraan yang masuk ke tempat parkir agar tidak simpang siur penempatannya, menjaganya selama masih di dalam area parkir dan memastikan kendaraan bisa keluar saat pemiliknya bermaksud mengambil kendaraannya. Katakanlah nama tukang parkir itu adalah bang Jali yang menjadi tukang parkir resmi di salah satu rumah makan Padang.
Ketika selesai bertugas sekitar jam lima sore, bang Jali pulang dan digantikan oleh Hamid. Di tengah perjalanan pulang, bang Jali melihat di depan sebuah rumah makan yang menjual ayam taliwang, kendaraan parkir tunggang langgang. Dapatkah bang Jali singgah untuk mengatur parkir di tempat itu? Jawabannya, tentu saja tidak boleh karena pekerjaannya adalah tukang parkir di rumah makan padang.
Bagaimana dengan seorang dokter yang baru saja pulang dari sebuah rumah sakit tempatnya bertugas dan mendapati seorang korban kecelakaan tergeletak dipinggir jalan. Bolehkah dia mampir untuk memberikan pertolongan medis? Jawaban saya, bukan hanya boleh tetapi seharusnya memang begitu. Di tempat kerjanya, dokter Syamsul, sebutlah namanya demikian, adalah Kepala Rumah Sakit yang membawahi sekian banyak dokter, perawat dan pegawai administrasi.
Nah, dari kedua contoh tadi dapat dibedakan mana yang tergolong pekerjaan dan mana yang tergolong profesi. Tukang parkir adalah contoh yang saya sebut pekerjaan dimana yang bersangkutan hanya boleh menggunakan keahliannya di tempat dimana dia ditugaskan. Sementara dokter saya katagorikan profesi karena selain di tempat tugasnya, dia boleh menggunakan keahliannya sebagai dokter dimana saja, tetapi dia tidak boleh mengurus manajemen organisasi di rumah sakit yang lain, meski ia juga ahli manajemen rumah sakit, meskipun rumah sakit yang lain itu manajemennya amburadul.
Bagaimana dengan pemadam kebakaran, penulis, wartawan, peragawati/ peragawan, pilot, guru, pegawai negeri/ swasta, sopir, penyanyi, tukang masak, pengrajin, pelayan, perawat, pengasuh bayi, pembantu rumah tangga, penceramah, wakil rakyat, presiden, gubernur, pengusaha, perantara, penggali kubur, penjudi, perampok, pencuri, pencopet, penipu, penadah. konsultan, pelatih, manajer, direktur, pengkhotbah, peternak, petani, nelayan, tukang cukur, penari, pelajar, olahragawan/ olahragawati, tukang jahit, tukang sablon, tukang foto copy, dan lain-lain yang sempat anda ingat, silahkan ditambahkan.
Bila anda dalam posisi sebagai Direktur Pengembangan Sumberdaya Manusia, manakah yang menurut anda lebih berguna untuk dikembangkan, apakah profesi orang-orang yang ada di dalam wilayah kewenangan anda ataukah pekerjaannya?
Sumber
Pejwan juga dunk kalo dirasa perlu!

Spoiler for Yang terakhir gan:
Quote:
Hargai TS


Udah dulu ya Gan, sekali lagi trimakasih yang sudah sudi mampir dan membaca trit Ane, moga ada manfaatnya buat agan semuanya.
Bagi yang sudi berbagi CENDOLtuk sekedar melepas dahaga juga Ane terima gan.
Kalau belum ISO ya rate5 agan juga sangat Ane hargai.
Atau sekedar berkomentar pun tak mengapa gan, supaya trit ini terlihat hidup hehehe.
Jangan di BATA ya gan



Diubah oleh takkandikenal 21-11-2015 22:33
0
26.5K
Kutip
291
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan