- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Cerita Pejalan Mancanegara
[Road Less Traveled] Trip to Hokkaido: Abashiri, Prison Break versi Jepang


TS
makanagin
[Road Less Traveled] Trip to Hokkaido: Abashiri, Prison Break versi Jepang
Quote:


![[Road Less Traveled] Trip to Hokkaido: Abashiri, Prison Break versi Jepang](https://dl.kaskus.id/i67.tinypic.com/ztvex3.jpg)
Halo, agan-agan travelers!! 
Ane share sedikit pengalaman ane waktu ke bagian utara Jepang, Hokkaido beberapa waktu lalu pas lagi winter. Kami yg anak2 equator kalapsaat harus jalan di malam hari menghadapi terpaan angin kencang bersuhu -10°C di Sounkyo. Namun tetap aja kami ngga peduli, karena terlalu asyik bermain-main dengan salju for the first time. Yes, we're totally virgin with the snow!
Ini peta trip ane selama di Hokkaido
![[Road Less Traveled] Trip to Hokkaido: Abashiri, Prison Break versi Jepang](https://dl.kaskus.id/4.bp.blogspot.com/-W8DiA2Bb89M/VPHf4LDDrOI/AAAAAAAAC1c/-hnrxclriIU/s1600/Hokkaido.JPG)
Peta Hokkaido
Thread travel in Hokkaido bagian kedua ini ceritain sekilas daerah yang bernama Abashiri yang baru dikenal oleh turis-turis lokal dan negara sekitar saja (China dan Korea). Ya, masih jarang banget orang bule apalagi orang di Asia Tenggara yg berkunjung ke sini.

Ane share sedikit pengalaman ane waktu ke bagian utara Jepang, Hokkaido beberapa waktu lalu pas lagi winter. Kami yg anak2 equator kalapsaat harus jalan di malam hari menghadapi terpaan angin kencang bersuhu -10°C di Sounkyo. Namun tetap aja kami ngga peduli, karena terlalu asyik bermain-main dengan salju for the first time. Yes, we're totally virgin with the snow!


Spoiler for Peta Hokkaido:
Peta Hokkaido
Video travel in Hokkaido
Hokkaido Trip: Let's Report Japan!!
Spoiler for Hokkaido Trip: Let's Report Japan!!:
Hokkaido Trip: Let's Report Japan!!

Quote:
Thread travel in Hokkaido bagian kedua ini ceritain sekilas daerah yang bernama Abashiri yang baru dikenal oleh turis-turis lokal dan negara sekitar saja (China dan Korea). Ya, masih jarang banget orang bule apalagi orang di Asia Tenggara yg berkunjung ke sini.
Quote:
Spoiler for Abashiri Prison Museum aerial view in summer:
![[Road Less Traveled] Trip to Hokkaido: Abashiri, Prison Break versi Jepang](https://dl.kaskus.id/www.kangoku.jp/hangul/images/top_kangoku.jpg)
Abashiri Prison Museum aerial view in summer
(Source: drive.nissan.co.jp/PHOTO/index.php?spot_id=27&pref_id=1)
Jujur saja, saya sendiri juga tidak begitu mengetahui tentang kota Abashiri ini. Namun saya yakin, kota pelabuhan ini pasti menawarkan hal-hal yang menarik, hingga menemukan diri saya berdiri tepat di depan gerbang batu bata yang melengkung. Arsitektur yang terlihat bersejarah dengan 2 pos yang menjaga di kedua sisinya itu adalah gerbang utama Abashiri Prison Museum.
Dengan rasa penasaran memanggil saya untuk lebih mengetahui akan sejarah Jepang yang tersembunyi, hal inilah yang tepat untuk menggali cerita sejarah dari masa Meiji. Tentu saja, Abashiri dapat memberikan pengalaman yang unik dengan mengunjungi museum penjara.
Museum penjara ini adalah yang paling besar dan paling tua di Jepang yang menggambarkan "masa-masa sulit" di Hokkaido di masa lalu. Dibangun untuk menampung lebih dari ribuan kriminal berbahaya dari seluruh Jepang. Tahun 1890, Takeshiro Nagayama, Gubernur Hokkaido dan juga Komandan Tentara Tonden menyadari ancaman nyata dari invasi bangsa Russia. Dia juga mengetahui bahwa Hokkaido membutuhkan jalur penghubung dari timur ke barat sebagai akses jalur persedian penting dan bala bantuan. Oleh karena itu, Penjara Abashiri dibangun untuk memasok tenaga kerja (para narapidana) demi pembangunan mega proyek tersebut.
Pembangunan jalur meliputi jalan besar Chuo-Doroyang menghubungkan Abashiri ke Hokkaido bagian tengah. 211 tahanan tewas karena kelelahan yang disebabkan oleh kerja paksa, iklim yang keras, dan kekurangan nutrisi karena kurangnya asupan makanan bergizi. Saya rasa sebagian besar rakyat Indonesia sudah tak asing lagi dengan yang namanya "Romusha".
Tahun 1984, bangunan-bangunan tua penjara dipindahkan ke lokasi saat ini dan dibuka kembali sebagai museum, yang membuka pintunya pada publik dan turis. Penjara Abashiri saat ini/modern masih beroperasi di kaki gunung Tento.
Spoiler for Abashiri Prison Museum main gate:
Spoiler for Abashiri Prison in Taisho Period (1912-1926):
Spoiler for Chuo-Doro Road/Kitami Road (Prisoner's Road):
![[Road Less Traveled] Trip to Hokkaido: Abashiri, Prison Break versi Jepang](https://dl.kaskus.id/www.sakainet.co.jp/images/news/n41_07.gif)
Chuo-Doro Road/Kitami Road (Prisoner's Road)
(Source: http://www.sakainet.co.jp/english/ne.../e_news41.html)
Di saat kami berjalan dengan hati-hati di jalanan beku yang licin untuk terus mengikuti sang pemandu museum, saya melihat ke sekeliling dan menyadari bahwa museum outdoorini terletak di kompleks yang sangat besar dengan sebagian besar gedungnya telah dipugar seutuhnya. Terdapat lebih dari 20 gedung yang sebagian besarnya terbuat dari kayu, seperti: gudang agrikultur; rumah permandian; dan yang paling mengesankan adalah radial five-winged prison house (dalam english lebih keren). Semuanya terletak di dalam satu area yang 3,5 kali lebih luas daripada Tokyo Dome.
Kami mengunjungi sebentar rumah permandian dan menyaksikan beberapa manekin napi yang tampak hidup sedang mandi. Manekin-manekin telanjang bulat yang menghadap arah berlawanan dari kami mendemonstrasikan bagaimana cara mereka mandi yang hanya sekali dalam seminggu. Sementara mereka sibuk mandi, ada pula 2 sipir yang tetap menjaga mereka. Benar-benar tugas yang canggung bagi sang sipir..
Jalan yang miring dan licin pula membuat saya berhati-hati saat melangkah. Tangan saya memegang erat pada handrail agar memastikan kedua lutut, atau bahkan yang lebih memalukan lagi pantat saya bakal mencium tanah secara tiba-tiba. Kami pun berjalan cukup pelan sambil mengarah ke sebuah gedung keren yang dibangun dengan konsep yang benar-benar berbeda dari gedung-gedung biasanya. Yaitu Radial Five-winged Prison House.
Spoiler for The incline yet slippery snow path:
The incline yet slippery snow path
Spoiler for Warden's house:
Warden's house
Spoiler for 3,5 larger than Tokyo Dome. Above is Radial Five-winged Prison House:
3,5 larger than Tokyo Dome. Above is Radial Five-winged Prison House
(Source: http://www.kangoku.jp/world/display.htm)
Spoiler for Demonstrating how to have a bath once a week:
Demonstrating how to have a bath once a week
Ketika saya memasuki gedung itu, saya pun tercengang akan interiornya yang sangat luas. Ada sebuah pos penjaga tepat di tengahnya dan juga lima lorong radial dengan ratusan sel tahanan. Konstruksi "pandangan satu arah" ini mengadopsi dari penjara gaya Belgia, sehingga para sipir mampu memonitori setiap lorong di saat yang bersamaan. Mahakarya hebat ini telah dilestarikan sebagai Harta Budaya Nasional yang memiliki bentuk seperti sedia kala.
Sel-sel tahanan dibangun dengan dasar lantai batu bata dan beton yang tebal, sehingga para napi tidak dapat menggali tanah untuk melarikan dirinya. Temboknya juga terbuat dari material yang padat dan kuat, sehingga para napi pun tidak akan mampu membuat lubang di tembok. Alhasil, bangunan penjara ini memang sangat-teramat kuat.
Spoiler for Masterpiece of Radial Five-winged Prison:
Spoiler for Post guarding at the center:
Spoiler for Prison hallway/wing with dozens of cells:
Prison hallway/wing with dozens of cells
Spoiler for He frightened me like hell when I was passing through the cell:
He frightened me like hell when I was passing through the cell
Ngomong-ngomong soal itu, pernahkah kalian menonton TV seri U.S. yang berjudul Prison Breakatau film tahun 1994 berjudul Shawshank Redemption?
Ya benar, ada kisah menarik yang cukup mirip dengan cerita tentang kabur dari penjara seperti yg dilakukan oleh Scofield dan Ellis Boyd. Tentu saja, ada seorang pria yang berhasil melarikan diri dari Alcatraz-nya Jepang. Sang pria legendaris yang sinting itu bernama Yoshie Shiratori. Tahun 1944, sang "master kabur" berhasil melepas dan juga merusak borgol di tangannya. Ia juga sukses merusak lubang inspeksi di pintu selnya hingga berkarat dengan hanya menggunakan sup miso!
Saya sendiri juga tidak tahu bagaimana hal itu bisa bereaksi secara kimiawi, namun ia berhasil keluar dari sel dan memanjat tiang besi penyangga atap. Entah bagaimana, dengan kekuatan fisik manusia super yang ia miliki, ia memecahkan atap kaca dengan sundulan kepalanya. Lalu ia berlari keluar tanpa pakaian yang layak di tengah cuaca musim dingin yang keras.
Satu skenario saja tak cukup baginya. Kemampuan Yoshie untuk kabur dari empat lapas yang berbeda membuatnya memperoleh gelar sebagai "Showa Era's escape artist". Aksi epiknya kini telah dikenang dalam bentuk diorama manekin dirinya yang sedang berusaha memanjat ke atas atap sebagai pelolos penjara paling legendaris dalam sejarah Jepang. Saya yang cuma sekadar turis biasa tentu saja kagum oleh cerita itu dan mulai beranggapan Shiratori-san sebagai anti-hero, meskipun beliau dulunya adalah kriminal yang sadis.
Spoiler for Shiratori attempting to climb up the attic (©balbo42):
![[Road Less Traveled] Trip to Hokkaido: Abashiri, Prison Break versi Jepang](https://dl.kaskus.id/c1.staticflickr.com/9/8207/8195602405_1a7984f36a_b.jpg)
Shiratori attempting to climb up the attic (©balbo42)
(Source: https://www.flickr.com/photos/balbo42/8195602405/)
Kami pun melanjutkan tur singkat ini ke Prison History Museum yang baru saja dibuka kembali pada tahun 2010 dengan interior modern. Terdapat pameran video yang menampilkan film konstruksi jalur Chuo-Doro dengan menggunakan 3 layar besar yang mengelilingi dan juga spesial efek yang dramatis.
Satu hal yang membuat saya cukup heran adalah rekonstruksi dari fasilitas penjara saat ini, terutama ruangan sel para napi. Sel berukuran kecil yang tampak layak tinggal itu terlihat rapi dan bersih. Sedikit serupa dengan kamar apartemen standard Jepang, namun lebih kecil, dan malah lebih nyaman dibandingkan kamar kos saya dulu. Ada ranjang kecil, TV kecil, wastafel, dan kloset dalam satu ruangan. Kalian pasti akan takjub bila melihat secara langsung seberapa keren dan nyamannya sel tahanan ini.
Spoiler for The movie depicts how the prisoners developed Hokkaido:
Spoiler for "Just gimme laptop and high speed internet!":
"Just gimme laptop and high speed internet!"
(Source: http://www.kangoku.jp/file/abashirik..._kantai_en.pdf)
Kami mengakhiri tur di sebuah gedung besar bergaya Eropa yang berlokasi di tengah kompleks. Rumah yang luas ini dahulunya digunakan sebagai Gedung Pemerintahan, namun saat ini telah dijadikan sebagai Toko Museum. Bermacam-macam produk suvenir yang berhubungan dengan lapas dapat dibeli di sini, seperti: pahatan kayu; gantungan kunci borgol; dan seragam napi & sipir. Ada pula produk yang sangat terkenal buatan para napi di Penjara Abashiri masa kini. Setiap musim panas, museum mengumpulkan bahan-bahan pertanian dan produk lainnya yang dikerjakan oleh para napi dan hasilnya dijual di toko ini.
Ada pula suvenir yang "tua namun berharga" yang ditampilkan dan dijual secara permanen. Suvenir itu adalah film DVD. Berkat sang sutradara Teruo Ishii, di tahun 1965, Penjara Abashiri menjadi tersohor seantero Jepang karena digunakan sebagai latar utama dalam film Abashiri Bangaichi. Filmnya menjadi sangat terkenal sebagai "dobrakan" awal di Jepang untuk film genre yakuza.
Spoiler for Government Building or the Museum Shop facade (©bryan...):
![[Road Less Traveled] Trip to Hokkaido: Abashiri, Prison Break versi Jepang](https://dl.kaskus.id/farm9.static.flickr.com/8593/16101141273_a5e84e9d38.jpg)
Government Building or the Museum Shop facade (©bryan...)
(Source: https://www.flickr.com/photos/bryans...57650792994617)
Spoiler for Museum Shop interior (other side):
Spoiler for "Abashiri Bangaichi" movie (1965):
![[Road Less Traveled] Trip to Hokkaido: Abashiri, Prison Break versi Jepang](https://dl.kaskus.id/upload.wikimedia.org/wikipedia/en/b/bd/Abashiri_Prison_%28film%29.jpg)
"Abashiri Bangaichi" movie (1965)
Posters, souvenirs, and DVD bundles displayed as featured goods
(Source: http://en.wikipedia.org/wiki/Abashiri_Prison)
Spoiler for Teruo Ishii the director:
![[Road Less Traveled] Trip to Hokkaido: Abashiri, Prison Break versi Jepang](https://dl.kaskus.id/upload.wikimedia.org/wikipedia/en/a/aa/Teruo_Ishii.jpg)
Teruo Ishii the director
Thanks to him, Abashiri Prison became famous throughout Japan
Posters, souvenirs, and DVD bundles displayed as featured goods
(Source: http://en.wikipedia.org/wiki/Teruo_Ishii)
Museum ini merupakan sumber berharga dan memiliki nilai budaya yang sangat luar biasa untuk mempelajari tentang sejarah Jepang. Kontribusinya kepada warga Abashiri begitu besar sehingga ketika gedung penjara menjadi rapuh, maka para warga sekitar bergotong royong untuk melestarikannya. Para napi pun juga bekerja dalam pembangunan infrastruktur dan membantu membangun ulang negara setelah Perang Dunia II. Saya dapat menyaksikan semua bangunan ini menampung para pahlawan tanpa tanda jasa yang turut andil dalam pembangunan Hokkaido.
Quote:
Quote:


Spoiler for SUMBER ASLI DARI BLOG ANE SENDIRI:
Quote:
Quote:
THREAD ROAD LESS TRAVELED LAINNYA BY MAKAN ANGIN
Quote:
THREAD TRAVEL LAINNYA BY MAKAN ANGIN
Quote:
"It's not just about the destination, but the journey"
Diubah oleh makanagin 01-07-2016 04:35


tata604 memberi reputasi
1
48.6K
Kutip
176
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan