![[Fakta] Secangkir Kopi Luwak Yang Kamu Nikmati, Ribuan Luwak Hidup Secara Tragis](https://s.kaskus.id/images/2015/11/04/7822056_20151104012249.jpg)
Luwak (Paradoxurus hermaphroditus) merupakan hewan musang, yang hanya hidup di daerah Asia Tenggara. Khususnya di Indonesia, Malaysia, Vietnam dan Filipina. Luwak hanya memakan buah kopi yang berkualitas dan yang telah benar-benar matang. Di dalam perutnya, Luwak memproses buah kopi kemudian mengeluarkan biji kopi bersama kotorannya.
![[Fakta] Secangkir Kopi Luwak Yang Kamu Nikmati, Ribuan Luwak Hidup Secara Tragis](https://s.kaskus.id/images/2015/11/04/7822056_20151104012346.jpg)
hewan ini biasanya hidup dekat dengan perkebunan kopi manusia, karena itulah saat musim panen mereka bisa memakan biji kopi dengan leluasa di malam hari. Para pekerja kebun kopi kemudian akan mengambil biji kopi yang terletak dalam kotoran luwak. Enzim pencernaan luwak memproses biji kopi secara unik sehingga kopi luwak memiliki rasa yang khas.
Sayangnya, saat ini sudah hampir tidak mungkin menemukan kopi luwak yang original.
![[Fakta] Secangkir Kopi Luwak Yang Kamu Nikmati, Ribuan Luwak Hidup Secara Tragis](https://s.kaskus.id/images/2015/11/04/7822056_20151104012526.jpg)
Kopi Luwak memang merupakan salah satu kopi termahal yang pernah ada. Produksi kopi luwak sangat kecil, namun permintaan yang ada sangat tinggi. Maka tak heran jika harga biji kopi luwak arabika yang telah disangrai bisa mencapai Rp 1 juta/kg, padahal biji sangrai kopi arabika biasa dijual seharga Rp 200 ribu/kg. Bahkan menurut informasi yang didapat dari situs resmi Kementerian Perdagangan, harga kopi luwak di pasar expor bisa mencapai $200/kg atau setara dengan Rp 2,4 juta/kg. Hal ini pula-lah yang menjadikan kopi luwak sebagai komoditi yang banyak diperdagangkan di dunia internasional.
![[Fakta] Secangkir Kopi Luwak Yang Kamu Nikmati, Ribuan Luwak Hidup Secara Tragis](https://s.kaskus.id/images/2015/11/04/7822056_20151104012632.jpg)
Kondisi ini membuat luwak mengalami penderitaan karena luwak kini harus hidup berjejal-jejal dalam kandang. Hal ini tidak cocok untuk luwak yang sebenarnya merupakan hewan liar.
Mereka juga dipaksa untuk memakan biji kopi sebanyak mungkin, keadaan yang menyedihkan ini akhirnya sering membuat sejumlah luwak stres dan mati dalam kandang.
Organisasi penyelamat hewan dunia People For The Ethical Treatment of Animals atau PETA merilis investigasi dibalik produksi kopi luwak di salah satu penagkaran luwak di Bali. PETA menemukan luwak-luwak yang ada di kandang menderita Zukosis, yaitu tanda-tanda hewan yang akan menjadi gila. Hal ini dapat terlihat dari perilaku luwak yang suka berjalan mondar-mandir gelisah di dalam kandang, mengangguk-anggukan kepala, berputar, dan mulai mnggigit-gigit bagian tubuhnya sendiri. Investigasi tersebut juga ditayangkan ulang oleh salah satu stasiun tv swasta di Indonesia.
Karena produsen kopi luwak memaksa luwak untuk terus menerus mengkonsumsi buah kopi, padahal kopi bukanlah makanan utama mereka.
Jika permintaan dari pembeli tidak dapat dipenuhi, maka prosusen akan mencampur kopi luwak dengan kopi biasa. Bahkan di pasar luar negeri sana, banyak embel-embel wild civet coffee tersemat di bungkus-bungkus kopi demi untuk meyakinkan pembeli.
![[Fakta] Secangkir Kopi Luwak Yang Kamu Nikmati, Ribuan Luwak Hidup Secara Tragis](https://s.kaskus.id/images/2015/11/04/7822056_20151104012948.jpg)
Pernahkah kamu berpikir? Untuk segelas kopi di cangkir yang kamu nikmati, ribuan luwak harus hidup menderita dalam kandang yang sempit dan akhirnya ada yang mati.
Luwak ku sayang Luwak ku malang
Quote:
Original Posted By twiguard14►
yg minum kopi luwak harus bayar pajak seperti penanganan luwak secara baik
ingat bukan untuk keuntungan pribadi,tapi biaya penanganan luwak yang baik
penangkapan liar terpaksa mesti di gantung bray
biar sangar dikit lah hukum indonesia
ide gw bermutu kagak

Quote:
Original Posted By jodieisme►tritnya bagus walo menjurus..
dulu kehidupan luwak yg tragis macem itu cuma dianggap collateral damage, tapi sekarang petani lokal uda banyak yg bijak kok..
artikel di
sinar tani tentang
kopi luwak cikole bukan cuma program anget-anget tai kucing kok, mereka sampe sekarang masi nerapin praktek yg bijak & memposisikan luwak sebagai partner dlm memproduksi kopinya..
sedikit penampakannya:
![[Fakta] Secangkir Kopi Luwak Yang Kamu Nikmati, Ribuan Luwak Hidup Secara Tragis](https://dl.kaskus.id/kopiluwakcikole.com/image/Penangkaran/nakanpepaya.jpg)
luwak gak cuman makan kopi, mereka dikasi makan makanan alaminya, ini dilakuin selain supaya luwaknya gak stres, juga supaya nambah aroma, rasa, dan mengurangi taint dari kopinya itu sendiri nantinya..
![[Fakta] Secangkir Kopi Luwak Yang Kamu Nikmati, Ribuan Luwak Hidup Secara Tragis](https://dl.kaskus.id/kopiluwakcikole.com/image/Penangkaran/IMG_7612.JPG)
luwak yg lagi hamil, dipisahin supaya asupan gizinya lebih terkontrol..
dan sekarang, budidaya maupun proses produksi kopi luwak di perkebunan & koperasi-koperasi lain juga uda mulai ngikutin model percontohan di atas..
semua kebun kopi dibawah naungan ptpn 12 juga uda nerapin pola diatas..
komen ane disini gak bersifat kontra ato gimana ke tritnya agan, karena ane juga tau, blm semua produsen kopi luwak nerapin cara yg sama..
ane juga gak bermaksud promosiin kopi produk tertentu, cuman sharing informasi aja, indikasi utk menuju ke arah yg lebih baik uda banyak..
dan PRnya industri kopi indonesia juga bukan cuman animal welfare kok gan, contohnya aja edukasi konsumen atas tingkat transparansi kopi komersil juga masi kurang, dibanding kopi spesialti yg lagi marak, PRnya di bidang kopi komersil sebenernya lebih banyak dan uda mengakar, udah membudaya..
pergeseran paradigmanya gak bisa dilakuin dg pendekatan yg sama kyk di bidang kopi spesialti, krn sifatnya masif..
Quote:
Original Posted By aperabotan►Sekarang sudah ada lho gan peternakan luwak yang memang ditujukan untuk budidaya kopi luwak. Salah kaprah juga kalau menyebut luwak yang dipelihara bakal dipaksa harus makan biji kopi sebanyak-banyaknya. Karena faktanya luwak tetap diberikan pakan yang variatif seperti ikan, pisang, pepaya, madu, susu, dan lain-lain. Buah-buah kopi yang telah matang akan diberikan saat malam hari sebagai cemilan. Itupun terserah si musangnya mau mengemil biji-biji kopi tersebut seberapa banyak. Dalam budidaya kopi luwak, luwak merupakan aset yang sangat berharga sehingga wajib dirawat sebaik-baiknya.