- Beranda
- Komunitas
- Games
- Can You Solve This Game?
[Riddle] Menebak 'Twist' dan'Ending' Sebuah Cerita


TS
minangrayo
[Riddle] Menebak 'Twist' dan'Ending' Sebuah Cerita
Sebagai seorang 'tukang nonton', saya memilih film-film bermuatan twistdan shocking ending sebagai favorite. Banyak sekali film-film yang bikin kita bosan di awal tapi mangap pas di ending. Atau yang awalnya kita nyeletuk " gak jelas amat ni film" tapi tiba-tiba bisa teriak-teriak, "KAMPRET! KENAPA!? KENAPA!!? KENAPA GUE GAK KEPIKIRAN KALAU CEWEK ITU TERNYATA SILUMAN UPIL YANG SEBENARNYA!!?" pas di ending.
Nah kali ini saya mau mengajak agan-agan semua untuk menebak 'twist' pada sebuah cerita dalam bentuk flash fiction sederhana. Pada masing-masing cerita di bawah ini yang perlu agan tebak adalah dua hal ini :
1. Apa yang sebenarnya terjadi?
2. Bagaimana ending-nya? (optional)
Jika thread ini diminati, saya akan updated lagi untuk cerita-cerita yang lainnya, bilamana cerita pertama saya anggap solved.
*Tidak ada clue
*mainkan imajinasi agan
1.
FARAH
Farah tampak terengah-engah berlari pulang ke rumah. Gadis kecil yang masih duduk dikelas 2 SD itu berteriak-teriak memanggil nama Gabriel kakaknya. Gabriel yang saat itu sedang makan siang buru-buru berlari ke pintu depan.
"Kamu kenapa Far? Kok teriak-teriak gitu? Apa apa?"
"Itu kak.. barusan si Rio gangguin aku lagi." Tangis Farah meledak begitu merapat ke pelukan kakaknya. Baju seragamnya tampak kotor.
"Ya sudah. Sekarang kamu ganti baju dan jagain rumah. Anak itu biar kakak yang kasih pelajaran!"
10 menit kemudian...
Gabriel mendapati Rio sedang bersandar dan menangis di sebuah sumur tua ditengah-tengah kebun pisang.
SOLVED by CrazyUya
2.
Seorang pria menemukan dirinya tiba-tiba tergeletak ditengah-tengah hutan. Saat sadar, ia tak mengingat apapun tentang dirinya. Rambut dan bulu-bulu di wajahnya tampak sudah sangat memanjang tak terawat tak pernah dirapikan. Pakaiannya pun tampak lusuh dan sobek dibeberapa bagian.
Setelah berjuang mencari jalan ke luar dari hutan, pria itu akhirnya sampai di sebuah restoran persinggahan yang lengang dan sepi. Karena merasa sangat lapar, ia berniat masuk untuk meminta makanan.
Si pria kaget setengah mati melihat beberapa foto seorang burunan yang menempel di dinding restoran. Wajah dalam selebaran itu sangat mirip dengan dirinya. Bedanya, di dalam foto itu ia terlihat rapi, tanpa kumis, janggut dan berambut pendek. Ia sangat yakin bahwa itu adalah dirinya.
"Hei! Sedang apa kau di sini!?" Hardik sang pemilik yang tiba-tiba muncul dengan shotgun di tangannya.
"Siapa orang ini? Balas pria itu sambil menunjuk selebaran usang yang menempel di dinding.
"Dia penjahat berbahaya. Pembunuh yang sangat lapar." Jawab sang pemilik sambil me-reload shotgun-nya.
Darah pria itu seketika bepacu ke ubun-ubun.
"Aku mohon jangan bunuh aku! Aku akan menyerahkan diri.. " Teriak sang pria seraya mengangkat kedua tangannya di udara.
"Apa? Kau sudah gila ya? Bajingan itu sudah dihukum mati 5 tahun yang lalu. Aku hanya lupa membereskan selebaran-selebaran itu. Atau, apa kau ini hantunya? Ha?" Laki-laki bertopi koboi itu terbahak-bahak. Ia lalu menyimpan shotgun-nya di bawah meja kasir.
"Siapa nama orang ini?" tanya sang pria.
"Namanya John. John Hurrera. Oh ya apa kau lapar?" jawab lelaki bertopi koboi itu sambil menyimpan shotgun-nya di bawah meja kasir.
Sang pria teringat sesuatu. Ia meraba-raba saku celananya. Dengan perlahan ia membuka dompet berwana cokelat pudar yang tak kalah usang dari wajahnya. Tak ada apapun, selain sebuah kartu identitas atas nama Benjamin Wolfe.
SOLVED by darelaksa
3.
Adam dan Julia adalah sepasang kakak beradik yang terpisah sedari bayi karena perceraian kedua orang tua mereka. Saat beranjak remaja, waktu kembali mempertemukan mereka dalam ketidaktahuan asal usul. Keduanya masuk di SMA yang sama. Takdir seakan bermain-main. Mereka kemudian saling jatuh cinta.
Lama kelamaan hubungan mereka makin terbuka. Disinilah kenyataan paling menyesakkan itu mulai terbongkar. Keduanya kemudian dipisah paksa oleh orang tua masing-masing untuk yang keduakalinya. Adam melanjutkan sekolah di Amerika. Sementara Julia tetap di Indonesia.
Adam dan Julia diam-diam masih saling berhubungan melalui dunia maya. Keduanya tak kuasa membinasakan rasa cinta yang kadung meraksasa dalam hati masing-masing. Hingga suatu malam mereka sampai di puncak depresi. Keduanya merencanakan bunuh diri secara bersamaan melalui skype.
"Sayang, kau sudah siap?" Tanya Adam dengan senyumnya yang mengembang.
Julia mengangguk dengan senyum yang sama lengkungnya.
Adam berdiri kemudian menjauh dari cam. Di belakang sana, jendela apartemennya terbuka lebar. Adam kemudian membentuk lambang hati dengan kedua tangan. Dan kemudian tanpa ragu melompat ke luar jendela.
Sementara Julia mencoba memejamkan kedua mata menikmati aliran dingin darah dipergelangan tangan kirinya.
10 Tahun kemudian....
"Apa yang membedakanku dengan Adam?"
"Kedua bola matamu. Adam punya mata yang hitam dan tajam. Kau punya sepasang yang biru."
"Tapi tetap saja..."
"Sudahlah.. Kau sudah siap?" Potong Julia.
"Ya.."
Keduanya kemudian berpelukan. Membiarkan mobil yang mereka tumpangi melaju cepat ke arah jurang.
SOLVED By Reeiikkaa
4.
Sarah terus berlari terpincang-pincang membelah hutan. Kakinya lebam karena tersandung akar-akar pohon besar. Matanya terasa pedih karena basah oleh darah yang mengalir dari sobekan di kepalanya. Sesekali ia menoleh ke belakang, tampak pria --dengan senjata api di tangan--itu masih terus memburu nyawanya. Sarah terus menjerit ketakutan. Hal bodoh yang membuat pria itu dapat dengan mudah mengikuti kemanapun ia berlari.
Tak jauh dari lokasi itu, tampak mayat-mayat bergelimpangan di tepi danau. Mereka adalah rekan-rekan Sarah yang dibunuh dengan cara yang amat sadis.
Sarah terus mencoba meloloskan diri dari maut yang terus berlari tepat di belakangnya. Namun sayang, ia tersandung untuk yang kedua kalinya. Tubuh Sarah terhempas. Kepalanya membentur tanah. Kacamatanya pecah. Sebelum pingsan, samar-samar Sarah melihat pria itu datang mendekat kemudian berdiri di sisinya. Ia lalu mengarahkan moncong senapan tepat diatas ubun-ubun Sarah.
9 jam kemudian
Sarah mencoba membuka kedua kelopak matanya. Pandangannya kabur. Samar-samar yang terlihat hanya para suster perawat yang hilir mudik, dan beberapa polisi yang berjaga-jaga.
SOLVED By protocyb
5.
Flash fiction kelima ini sebenernya berupa cerpen yang udah pernah ane publish dimana-mana dengan dua versi tapi twist-nya sama, buat agan yang kebetulan pernah baca mohon nggak ikutan ye gan.
Bimala adalah seorang wartawati investigasi yang dipecat oleh kantornya karena terus-terusan mencari fakta tentang skandal seks seorang menteri dengan beberapa siswi SMA ternama di Jakarta.
Meski telah dipecat, Bimala bekerja secara independen dan melanjutkan penelusurannya akan sesuatu yang ia yakini sebagai kebenaran. Selama ini sang menteri mampu membungkam beberapa media dan selalu lolos dari isu yang sempat berhembus kencang dari setahun yang lalu.
Setiap malam Bimala akan menulis hasil investigasinya di sebuah cafe favoritnya. Ia bahkan punya meja khusus yang sudah dipesan untuk ia tempati setiap malam. Minuman favoritnya adalah cortado. Di sana, ia bisa duduk dan menulis berjam-jam sebelum beranjak pulang lewat tengah malam.
Sudah ratusan cortado yang dihidangakan Bagus untuk Bimala. Tapi ia masih saja merasa gugup bila berhadapan dengan gadis itu. Kalau sudah melihat Bimala datang, bagus akan segera membawakan cortado-nya. Dalam hati, Bagus menyukai sosok Bimala. Ia tak mau Bimala lama menunggu.
Suatu hari Bimala tampak tidak sehat. Wajahnya pucat dan kelelahan merona menimpa wajah ayunya. Semakin hari gadis itu tampak kian kurus. Melihat kondisi seperti itu, Bagus memberanikan diri berbincang lebih lama dengan Bimala, yang selama ini tak lebih dari pelanggan dan penyaji.
"Mbak kenapa? Mbak makin kurus. Mbak sakit?" Tanya Bagus dengan nada bicara yang halus dan sopan.
"Mungkin," jawab Bimala singkat sebelum ia terbatuk beberapa kali.
"Mbak harus ke dokter mbak.." timpal Bagus masih dengan suaranya yang lembut, seperti berbicara pada orang yang disayangi.
"Aku sudah berhenti merokok. Aku nggak perlu keluar duit banyak hanya untuk denger dokter bilang hal yang sama."
Bagus tak menjawab apa-apa. Ia memilih untuk mengingatkan Bimala kalau cortado-nya hampir dingin.
Selang beberapa malam, Bimala datang dengan langkah terburu-buru. Masih dengan wajahnya yang kian pucat, Bimala meminta Bagus untuk menemaninya mengobrol malam itu. Bimala mengaku merasa ada seseorang yang tengah mengincar nyawanya. Bimala bercerita bahwa ia pernah hampir ditabrak seseorang saat mengendarai motornya. Dan hari ini, ada tetangga baru yang tinggal tepat di depan kos-kosannya, yang menurt Bimala, pria itu punya tampang menyeramkan dan mencurigakan. Bimala yakin orang-orang ini adalah suruhan sang menteri untuk mencari celah kemudian membunuhnya.
Bagus sempat meragukan apa yang ditudingkan Bimala. Menurut Bagus, tak mungkin seorang menteri membunuh dengan cara kasar seperti itu. Akan mudah bagi siapapun menunjuk hidung sang menteri sebagai dalang pembunuhan wartawati yang tengah membongkar kasus skandalnya.
Bimala tetap yakin dengan kecurigaannya. Dan demi menyelamatkan semua hasil investigasinya, ia meminta Bagus untuk menyimpan semua file-file penting termasuk laptopnya. Kata Bimala, untuk jaga-jaga kalau seandainya ia terbunuh.
Sejak malam itu, Bimala tak pernah lagi datang ke kafe, hingga seminggu kemudian, di televisi, Bagus menyaksikan berita tentang kematian Bimala. Sang menteri bahkan ikut mengucapkan belasungkawa. Oleh tim dokter yang idependen, Bimala dinyatakan meninggal murni karena komplikasi penyakit yang ia derita. Tak ditemukan apapun sebagai bukti kalau Bimala dibunuh seperti apa yang didengung-dengungkan para penggiat HAM saat itu.
Dua hari setelah kematian Bimala, sang menteri menerima seorang tamu yang kemudian ia hadiah sejumlah uang yang ia janjikan.
"2 milyar, silahkan dihitung. Dan kalau kau tak keberatan, saya ingin tahu bagaimana kau melakukannya?"
Pria dihadapannya tak berkata-kata. Ia meraih koper di atas meja lalu pergi berlalu meninggalkan sang menteri degan kemenagannya sendiri.
----------------
Silahkan ditebak twist dari flash fiction ini.
Level : easy
Nah kali ini saya mau mengajak agan-agan semua untuk menebak 'twist' pada sebuah cerita dalam bentuk flash fiction sederhana. Pada masing-masing cerita di bawah ini yang perlu agan tebak adalah dua hal ini :
1. Apa yang sebenarnya terjadi?
2. Bagaimana ending-nya? (optional)
Jika thread ini diminati, saya akan updated lagi untuk cerita-cerita yang lainnya, bilamana cerita pertama saya anggap solved.
*Tidak ada clue
*mainkan imajinasi agan
1.
Spoiler for Flash Fiction Pertama:
FARAH
Farah tampak terengah-engah berlari pulang ke rumah. Gadis kecil yang masih duduk dikelas 2 SD itu berteriak-teriak memanggil nama Gabriel kakaknya. Gabriel yang saat itu sedang makan siang buru-buru berlari ke pintu depan.
"Kamu kenapa Far? Kok teriak-teriak gitu? Apa apa?"
"Itu kak.. barusan si Rio gangguin aku lagi." Tangis Farah meledak begitu merapat ke pelukan kakaknya. Baju seragamnya tampak kotor.
"Ya sudah. Sekarang kamu ganti baju dan jagain rumah. Anak itu biar kakak yang kasih pelajaran!"
10 menit kemudian...
Gabriel mendapati Rio sedang bersandar dan menangis di sebuah sumur tua ditengah-tengah kebun pisang.
SOLVED by CrazyUya
2.
Spoiler for Flash Fiction Kedua:
Seorang pria menemukan dirinya tiba-tiba tergeletak ditengah-tengah hutan. Saat sadar, ia tak mengingat apapun tentang dirinya. Rambut dan bulu-bulu di wajahnya tampak sudah sangat memanjang tak terawat tak pernah dirapikan. Pakaiannya pun tampak lusuh dan sobek dibeberapa bagian.
Setelah berjuang mencari jalan ke luar dari hutan, pria itu akhirnya sampai di sebuah restoran persinggahan yang lengang dan sepi. Karena merasa sangat lapar, ia berniat masuk untuk meminta makanan.
Si pria kaget setengah mati melihat beberapa foto seorang burunan yang menempel di dinding restoran. Wajah dalam selebaran itu sangat mirip dengan dirinya. Bedanya, di dalam foto itu ia terlihat rapi, tanpa kumis, janggut dan berambut pendek. Ia sangat yakin bahwa itu adalah dirinya.
"Hei! Sedang apa kau di sini!?" Hardik sang pemilik yang tiba-tiba muncul dengan shotgun di tangannya.
"Siapa orang ini? Balas pria itu sambil menunjuk selebaran usang yang menempel di dinding.
"Dia penjahat berbahaya. Pembunuh yang sangat lapar." Jawab sang pemilik sambil me-reload shotgun-nya.
Darah pria itu seketika bepacu ke ubun-ubun.
"Aku mohon jangan bunuh aku! Aku akan menyerahkan diri.. " Teriak sang pria seraya mengangkat kedua tangannya di udara.
"Apa? Kau sudah gila ya? Bajingan itu sudah dihukum mati 5 tahun yang lalu. Aku hanya lupa membereskan selebaran-selebaran itu. Atau, apa kau ini hantunya? Ha?" Laki-laki bertopi koboi itu terbahak-bahak. Ia lalu menyimpan shotgun-nya di bawah meja kasir.
"Siapa nama orang ini?" tanya sang pria.
"Namanya John. John Hurrera. Oh ya apa kau lapar?" jawab lelaki bertopi koboi itu sambil menyimpan shotgun-nya di bawah meja kasir.
Sang pria teringat sesuatu. Ia meraba-raba saku celananya. Dengan perlahan ia membuka dompet berwana cokelat pudar yang tak kalah usang dari wajahnya. Tak ada apapun, selain sebuah kartu identitas atas nama Benjamin Wolfe.
SOLVED by darelaksa
3.
Spoiler for Flash Fiction Ketiga:
Adam dan Julia adalah sepasang kakak beradik yang terpisah sedari bayi karena perceraian kedua orang tua mereka. Saat beranjak remaja, waktu kembali mempertemukan mereka dalam ketidaktahuan asal usul. Keduanya masuk di SMA yang sama. Takdir seakan bermain-main. Mereka kemudian saling jatuh cinta.
Lama kelamaan hubungan mereka makin terbuka. Disinilah kenyataan paling menyesakkan itu mulai terbongkar. Keduanya kemudian dipisah paksa oleh orang tua masing-masing untuk yang keduakalinya. Adam melanjutkan sekolah di Amerika. Sementara Julia tetap di Indonesia.
Adam dan Julia diam-diam masih saling berhubungan melalui dunia maya. Keduanya tak kuasa membinasakan rasa cinta yang kadung meraksasa dalam hati masing-masing. Hingga suatu malam mereka sampai di puncak depresi. Keduanya merencanakan bunuh diri secara bersamaan melalui skype.
"Sayang, kau sudah siap?" Tanya Adam dengan senyumnya yang mengembang.
Julia mengangguk dengan senyum yang sama lengkungnya.
Adam berdiri kemudian menjauh dari cam. Di belakang sana, jendela apartemennya terbuka lebar. Adam kemudian membentuk lambang hati dengan kedua tangan. Dan kemudian tanpa ragu melompat ke luar jendela.
Sementara Julia mencoba memejamkan kedua mata menikmati aliran dingin darah dipergelangan tangan kirinya.
10 Tahun kemudian....
"Apa yang membedakanku dengan Adam?"
"Kedua bola matamu. Adam punya mata yang hitam dan tajam. Kau punya sepasang yang biru."
"Tapi tetap saja..."
"Sudahlah.. Kau sudah siap?" Potong Julia.
"Ya.."
Keduanya kemudian berpelukan. Membiarkan mobil yang mereka tumpangi melaju cepat ke arah jurang.
SOLVED By Reeiikkaa
4.
Spoiler for Flash Fiction Keempat:
Sarah terus berlari terpincang-pincang membelah hutan. Kakinya lebam karena tersandung akar-akar pohon besar. Matanya terasa pedih karena basah oleh darah yang mengalir dari sobekan di kepalanya. Sesekali ia menoleh ke belakang, tampak pria --dengan senjata api di tangan--itu masih terus memburu nyawanya. Sarah terus menjerit ketakutan. Hal bodoh yang membuat pria itu dapat dengan mudah mengikuti kemanapun ia berlari.
Tak jauh dari lokasi itu, tampak mayat-mayat bergelimpangan di tepi danau. Mereka adalah rekan-rekan Sarah yang dibunuh dengan cara yang amat sadis.
Sarah terus mencoba meloloskan diri dari maut yang terus berlari tepat di belakangnya. Namun sayang, ia tersandung untuk yang kedua kalinya. Tubuh Sarah terhempas. Kepalanya membentur tanah. Kacamatanya pecah. Sebelum pingsan, samar-samar Sarah melihat pria itu datang mendekat kemudian berdiri di sisinya. Ia lalu mengarahkan moncong senapan tepat diatas ubun-ubun Sarah.
9 jam kemudian
Sarah mencoba membuka kedua kelopak matanya. Pandangannya kabur. Samar-samar yang terlihat hanya para suster perawat yang hilir mudik, dan beberapa polisi yang berjaga-jaga.
SOLVED By protocyb
5.
Spoiler for Flash Fiction Kelima:
Flash fiction kelima ini sebenernya berupa cerpen yang udah pernah ane publish dimana-mana dengan dua versi tapi twist-nya sama, buat agan yang kebetulan pernah baca mohon nggak ikutan ye gan.
Bimala adalah seorang wartawati investigasi yang dipecat oleh kantornya karena terus-terusan mencari fakta tentang skandal seks seorang menteri dengan beberapa siswi SMA ternama di Jakarta.
Meski telah dipecat, Bimala bekerja secara independen dan melanjutkan penelusurannya akan sesuatu yang ia yakini sebagai kebenaran. Selama ini sang menteri mampu membungkam beberapa media dan selalu lolos dari isu yang sempat berhembus kencang dari setahun yang lalu.
Setiap malam Bimala akan menulis hasil investigasinya di sebuah cafe favoritnya. Ia bahkan punya meja khusus yang sudah dipesan untuk ia tempati setiap malam. Minuman favoritnya adalah cortado. Di sana, ia bisa duduk dan menulis berjam-jam sebelum beranjak pulang lewat tengah malam.
Sudah ratusan cortado yang dihidangakan Bagus untuk Bimala. Tapi ia masih saja merasa gugup bila berhadapan dengan gadis itu. Kalau sudah melihat Bimala datang, bagus akan segera membawakan cortado-nya. Dalam hati, Bagus menyukai sosok Bimala. Ia tak mau Bimala lama menunggu.
Suatu hari Bimala tampak tidak sehat. Wajahnya pucat dan kelelahan merona menimpa wajah ayunya. Semakin hari gadis itu tampak kian kurus. Melihat kondisi seperti itu, Bagus memberanikan diri berbincang lebih lama dengan Bimala, yang selama ini tak lebih dari pelanggan dan penyaji.
"Mbak kenapa? Mbak makin kurus. Mbak sakit?" Tanya Bagus dengan nada bicara yang halus dan sopan.
"Mungkin," jawab Bimala singkat sebelum ia terbatuk beberapa kali.
"Mbak harus ke dokter mbak.." timpal Bagus masih dengan suaranya yang lembut, seperti berbicara pada orang yang disayangi.
"Aku sudah berhenti merokok. Aku nggak perlu keluar duit banyak hanya untuk denger dokter bilang hal yang sama."
Bagus tak menjawab apa-apa. Ia memilih untuk mengingatkan Bimala kalau cortado-nya hampir dingin.
Selang beberapa malam, Bimala datang dengan langkah terburu-buru. Masih dengan wajahnya yang kian pucat, Bimala meminta Bagus untuk menemaninya mengobrol malam itu. Bimala mengaku merasa ada seseorang yang tengah mengincar nyawanya. Bimala bercerita bahwa ia pernah hampir ditabrak seseorang saat mengendarai motornya. Dan hari ini, ada tetangga baru yang tinggal tepat di depan kos-kosannya, yang menurt Bimala, pria itu punya tampang menyeramkan dan mencurigakan. Bimala yakin orang-orang ini adalah suruhan sang menteri untuk mencari celah kemudian membunuhnya.
Bagus sempat meragukan apa yang ditudingkan Bimala. Menurut Bagus, tak mungkin seorang menteri membunuh dengan cara kasar seperti itu. Akan mudah bagi siapapun menunjuk hidung sang menteri sebagai dalang pembunuhan wartawati yang tengah membongkar kasus skandalnya.
Bimala tetap yakin dengan kecurigaannya. Dan demi menyelamatkan semua hasil investigasinya, ia meminta Bagus untuk menyimpan semua file-file penting termasuk laptopnya. Kata Bimala, untuk jaga-jaga kalau seandainya ia terbunuh.
Sejak malam itu, Bimala tak pernah lagi datang ke kafe, hingga seminggu kemudian, di televisi, Bagus menyaksikan berita tentang kematian Bimala. Sang menteri bahkan ikut mengucapkan belasungkawa. Oleh tim dokter yang idependen, Bimala dinyatakan meninggal murni karena komplikasi penyakit yang ia derita. Tak ditemukan apapun sebagai bukti kalau Bimala dibunuh seperti apa yang didengung-dengungkan para penggiat HAM saat itu.
Dua hari setelah kematian Bimala, sang menteri menerima seorang tamu yang kemudian ia hadiah sejumlah uang yang ia janjikan.
"2 milyar, silahkan dihitung. Dan kalau kau tak keberatan, saya ingin tahu bagaimana kau melakukannya?"
Pria dihadapannya tak berkata-kata. Ia meraih koper di atas meja lalu pergi berlalu meninggalkan sang menteri degan kemenagannya sendiri.
----------------
Silahkan ditebak twist dari flash fiction ini.
Level : easy
Diubah oleh minangrayo 20-09-2016 11:07

User telah dihapus memberi reputasi
1
26K
Kutip
186
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan