- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Belajar bersama Hantu, memangnya kenapa? (cekibrott) part 3


TS
frutablend
Belajar bersama Hantu, memangnya kenapa? (cekibrott) part 3


okey gan...ini dia kelanjutan part 3nya, ini cerita terakhir gan....
untuk sebelum ane tetap saja terimakasih karena comment...
itu membantu banget gan..

Bagi agan yang belum liat cerita sebelumnya, sebaiknya baca dulu part 1 dan part 2 supaya tau jalan ceritanya. di bawah ada linknya langsung di check it out aja.
Spoiler for bagi yang belum baca:
Tanpa ingin menunda bagi yang sudah penasaran,
apalagi yang udah ikutin dari part 1 ke part 2 dan sekaranG ke part 3...
ane kasih Bonus Eventnya
langsung ikt ane ke TKP GAN...

Spoiler for Part 3 (final):
Spoiler for Cerita part 3:
[SPOILER=Gambar ilustrasi]
“Halo Chery!” sapa Andi pada seorang anak perempuan itu. “Tedy apa kamu sudah membrikan makan padanya? Tanya Andi. Tedy berjalan menghampiri adiknya (Chery), “sudah dong!, tadi barusan di kasih makan sama Ibuku, jawab Tedy”. Hampir setiap hari Andi pergi ke rumah Tedy hanya untuk bertemu dengan Chery (3tahun). Itu semua karena dia ingin selalu bertemu dengan Moriko.
Andi sudah lulus kuliah sekarang dia juga sudah mendapatkan pekerjaan tetap. Itu semua bisa membuat sang ibu bangga pada anaknya, Andi memiliki rumah, walaupun itu masih belum lunas (KPR).
Teman wanita satu kantor Andi sering mengajak untuk makan bersama, tapi dia selalu saja menolaknya. Pada saat ketika pulang kerja Andi mampir ke SMA dulu, dia ingin menikmati kenangan bersama Moriko.
Saat sampai di rumah pengurus sekolah, Andi memberikan beberapa makanan padanya, sambil berbincang sebentar. “Terima kasih untuk makanannya, kamu seharus tidak perlu repot untuk membawakan ini” kata Pak pengurus sekolah dengan bahagia. Sepertinya dia suka dengan makanan pemberian Andi.
“Aku pikir kamu harus sedikit berhati-hati saat kamu masuk nanti ya, saya pernah pulang malam saat menutup pintu sekolah. semuanya telah berubah semenjak kamu jarang ke sini lagi, meski aku tidak tahu persisnya, aku yakin itu bukan dia, yang kamu sering di temui setiap malam” kata Pak pengurus sambil makan makanan pemberian Andi.
Merasa penasaran dengan apa yang di katakan Pak pegurus, Andi langsung pergi ke sekolah untuk memeriksanya. Memang benar saat dia masuk, ada perasaan tidak nyaman yang membuatnya takut, ini tidak wajar, padahal dia sudah terbiasa ke sini. saat berada di kelas tempat dia bertemu dengan Moriko dulu, dia melihat sekelebat rambut yang terurai di seluruh kelas, lalu dari langit-langit tampak wajah yang amat menyeramkan, dia menatap Andi dengan tatapan yang tidak bersahabat.
Andi yang merasa takut pun langsung lari untuk menyelamatkan diri, tapi hantu tersebut tidak membiarkannya begitu saja, dia mengejar Andi dan saat rambutnya yang panjang mau menyentuh badan Andi. Tiba-tiba saja datang seseorang, dia melindungi Andi dari serangannya.
Entah bagaimana caranya, setelah hantu yang berambut panjang itu merasa di halangi, dia lalu pergi begitu saja. “Lama tak bertemu Andi, aku adalah Rendy. Hantu yang waktu dulu,yang ingin menyerangmu waktu itu”, kata Rendy si hantu penyelamat .
“Aku ingat, tapi apa kamu akan meyerangku sekarang” kata Andi. Dia melihat ke arah Andi, memberi tanda pada Andi, Supaya mengikutinya. “Maafkan jika dulu aku ingin meyerangmu, tapi sekarang aku tak akan melakukan itu” kata Rendy.
“Jadi apa yang kamu lakukan di sini?” Tanya Andi. “Aku tak bisa berbicara banyak padamu sekarang, tapi kamu bisa menemuiku di tempat kamu tinggal dulu, di rumah yang terdapat lintasan kereta api”. Jawab Rendy sambil berjalan mendahului Andi.
Andi teringat apa yang pernah di katakana oleh Pak guru, lalu berteriak “Kata Pak guru, hantu tidak boleh meyebutkan keberadaannya bukan?” Rendy yang jaraknya cukup jauh pun berkata dengan kencang “benar, kita bisa membahas soal hal itu juga, sekarang pulanglah. Ingat jangan kembali masuk dalam situ lagi, okey!”. Dan Rendy pun menghilang.
Andi memutuskan untuk pulang ke rumah,sepanjang perjalanan dia berpikir untuk apa, Rendy hantu yang dulu membencinya bisa datang menemuinya. Dan sekarang mengundangnya datang untuk bertemu lagi.
Besoknya setelah pulang kerja Andi berkunjung ke rumah Tedy untuk menemui Chery sebentar, habis itu dia langsung menuju ke tempat tinggal kontrakannya dulu, untuk bertemu dengan Rendy.
Sesampainya di tempat, Andi melihat lingkungan rumahnya dulu tidak sama lagi. Dan terdengar suara “ tempat ini sudah banyak berubah bukan?, sejak kamu pindah. Tempat ini sudah menjadi sepi dan rumah itu ( sambil menunjuk ke arah rumah kontrakan Andi yang dulu) tidak ada yang tinggal lagi”. Kata Rendy yang tiba-tiba muncul di hadapan Andi.
“Duduklah si sini dan sesuai dengan perkataan, aku akan menjelaskan semua padamu”. Kata Rendy. Dia bercerita kalau dia ingin bertemu dengan Andi untuk minta maaf dan ingin berteman dengannya. Lalu juga menjelaskan kalau Pak guru dan teman-teman yang lain sudah kembali hidup sama seperti Moriko. “Oleh karena itu kamu jangan menemui Pak guru lagi, atau kamu akan bertemu dengan hantu yang seperti di sekolah kemarin”.
Andi melihat bahwa Rendy benar sudah berubah, dia menjadi baik sekarang. “Lalu kenapa kamu belum terlahir kembali?” Tanya Andi penasaran. Rendy berdiri sambil berkata “ pertama karena aku melanggar aturan, jadi waktuku di tunda untuk kehidupan yang baru. Dan kedua Aku tak bisa memberitahumu apa saja aturan itu. Dan soal apa yang di katakan pak guru tentang pemberitahuan tempat adalah peraturan, dan aku melanggarnya, kalau tidak kamu tak akan tahu bagaimana cara menemuiku, bukan?.
Andy yang ikut berdiri berkata “ tak apa Rendy, terima kasih sudah menyelamatkanku kemarin, kalau tak ada kamu, aku tak tahu apa yang akan terjadi padaku”. Setelah itu Andi memutuskan untuk pulang, dia senang sekaligus tidak bisa di percaya, bahwa Rendy yang dulu membencinya malah mencarinya dan meminta pertemanan.
Dia ingat apa yang di katakan Rendy, “kapanpun kamu ada waktu datanglah, kita bisa berbincang-bincang”.
Sekarang keadaan menjadi lebih baik, Andi merasa dia perlu bercerita pada Rendy tentang Chery, karena jika bercerita pada Tedy, maka ia akan menganggap Andi benar-benar sudah gila.
Andi pun pergi menemui Rendy, saat sampai Rendy sudah menyambutnya dengan berkata “ baru pulang kerja?, senang ada yang datang menemuiku”. Mereka pun mencari tempat yang nyaman untuk berbincang. “Apa kamu suka pada Moriko?” Tanya Andi. “Sebenarnya tidak terlalu, aku hanya kagum terhadapnya, dia memiliki reputasi yang paling baik di antara semua hantu, aku hanya iri saja dia bisa menyukai manusia seperti kamu”, balas Rendy.
Lalu Andi menceritakan bahwa dia akan menunggu Chery (Moriko) sampai dewasa, dia mengatakannya dengan sungguh-sungguh. “Aku rasa kamu terlalu berlebihan Andi, dia akan hidup dengan pemuda yang lain, bukan hidup dengan bapak-bapak seperti kamu saat dia dewasa nanti, lagipula dia belum tentu akan menyukaimu”, kata Rendy. Saat mendengarkan hal itu, Andy tak menghiraukannya.
Andi pun memutuskan untuk pulang ke rumahnya. Di dalam kamarnya dia memikirkan kembali apa yang barusan di katakan oleh Rendy. Dalam hal sisi yang lain dia merasa bersalah, karena terlalu memaksa, dan dalam hal perasaan dia tak bisa menahannya.
Seperti biasa dia pun pergi ke rumah Tedy. “Halo Andi kamu pagi sekali ke sini, si Tedy belum pulang kerja” kata ibunya Tedy. Tak apa Tante, sambil menunggu, bolehkah saya bertemu dengan Chery?” jawab Andy.
Setelah di izinkan Andy pun menemui Chery, dia memberikan hadiah padanya, sebenarnya dia sudah memberikan banyak mainan untuknya. Dia melihat anak kecil itu, dia merasa bahagia. Tapi dia juga sadar akan satu hal. Tiba-tiba… “hey! Lihat siapa yang datang, paman Andy ini memang suka datang memnemuimu, aku rasa dia suka padamu (bergurau) kata Tedy yang datang dari kejauhan.
Chery tersenyum lalu berlari menghampiri kakaknya itu. lalu dari jauh Tedy bertanya “Bagimana pekerjaanmu Andi?”. “Baik, seperti biasanya” jawab Andi sambil menuju ke kursi untuk duduk bersama Tedy. “O..iya aku dengar si Caroline suka padamu, teman kantormu itu lho, beruntung banget kamu, bisa-bisanya wanita secantik itu suka sama orang kayak kamu (tertawa)”. “Biasa aja kok” jawab Andi dengan santai.
Tedy yang mendengar kata sahabatnya itu sebenarnya tahu dia akan menjawab seperti itu. jadi dia memutuskan langsung bertanya saja “apa kamu suka pada Caroline?”.
Sambil berjalan keluar hendak pergi Andy berkata “baiklah aku ingin pulang saja, terima kasih ya”. “Terima kasih apanya?, kamu belum jawab pertanyaanku yang penting itu!”, kata Tedy.
Andy pun berkata “tidak, aku tidak suka”. Lalu dia pergi dengan motornya. Tedy mengerti Andy masih memikirkan masa lalunya dengan hantu wanitanya.
Dalam perjalanan Andy berpikir hal ini membuatnya sulit untuk membuat pilihan, jika meneruskannya kemungkinan persahabatan mereka bisa hancur seketika.
Dia menghentikan motornya di pinggir jalan, dan teringat pak guru pernah bilang “Moriko tahu kamu akan kesulitan mencarinya. Maka dia mencari yang terdekat dari semua temanmu”. Dia lalu berguman sendiri “Ini berarti aku hanya bisa melihatnya, apa Moriko tidak suka padaku, mengapa?”
Dia pun pergi menemui Rendy, dia ingin bertanya semua tentang Moriko. Rendy yang mengetahui Andi datang langsung menghampirinya lalu bilang “sebaiknya kita mencari tempat lain untuk bicara, di sini memang berisik”. Lalu mereka pergi ke pantai, dan menemukan tempat untuk berbicara. “Baiklah di sini kelihatannya bagus” kata Rendy. Andi pun duduk bersamanya, dia menanyakan banyak hal pada Rendy tentang Moriko.
“Hmm..begitukah cara kamu mencintai seseorang Andi?, Tanya Rendy. Andi hanya terdiam.
“Kamu harus menghentikan ini semua, dan biarkan Moriko menjalani kehidupan barunya” Rendy melanjutkan.
Andi yang merasa tidak terima bilang “kamu sudah mati, jadi mudah bagimu untuk berkata seperti itu!”.
“Benar aku sudah mati, tapi kamu lebih menyedihkan. Kamu tahu kenapa?, Aku yang sudah mati melakukan kesalahan, itu membuatku tak bisa memperbaiki keadaan, jika di bandingkan dengan kamu yang hidup. Kamu bisa memperbaikinya, tapi ternyata kamu tidak bisa melakukannya. Jadi apa bedanya antara aku dan kamu? tanya Rendy sambil menegaskan ucapannya.
Suasana menjadi hening, tak ada pembicaraan waktu itu. Andi memutuskan pulang dan mulai melangkah menjauhi Rendy.
“Aku bukanlah Pak guru yang bisa menasehatimu dengan baik, seperti apa yang dia lakukan” kata Rendy yang sudah merasa lelah untuk menyadarkan temannya itu.
Andi menghentikan langkahnya, matanya terlihat mengeluarkan air yang tak bisa di tahannya lagi. “kamu benar tentang apa yang kamu katakan barusan, aku rasa akan memperbaikinya. O..iya kamu juga seperti Pak guru yang sedang menasehati saya” kata Andi sembari menghapus air matanya.
Suatu hari Andi bekerja lembur di kantornya, Caroline yang melihatnya mendekati untuk mengajaknya untuk makan malam, “di sini ada Cafe baru lho, kita makan di sana yuk” sambil tersenyum.
Tapi Andi menolaknya, mungkin karena masih belum bisa melepaskan masa lalunya.
Akhirnya Caroline memutuskan untuk makan sendiri, dan tiba-tiba Andi datang di hadapannya. “Inikah Café barunya?...Baiklah, hari ini aku yang teraktir!” Kata Andi dengan penuh semangat. Caroline yang terkejut akhirnya menerima tawaran Andi. Ini mungkin di karenakan sang wanita menyukainya. Jadi mereka pun makan bersama. Dan Andi sudah memutuskan untuk menjalani hidup yang baru.
[SPOILER=Bonus event 1]Saat Andy datang ke rumah Tedy bersama Caroline, Tedy yang melihat dari jauh pun terkejut, dia melihatnya dengan mata yang berkaca-kaca, lalu berlari menghampiri Andi. Dia memeluknya sambil berkata “Entah apa yang membuatmu sadar, tapi kamu adalah sahabat baruku, sekarang!”. “Tidakah kamu terlalu berlebihan mengatakan itu padaku, di depan Caroline?” Tanya Andi sambil melepaskan pelukannya dari Tedy. Di sini Andi masih membawakan hadiah untuk Chery, hadiah itu di belinya bersama Caroline.

“Halo Chery!” sapa Andi pada seorang anak perempuan itu. “Tedy apa kamu sudah membrikan makan padanya? Tanya Andi. Tedy berjalan menghampiri adiknya (Chery), “sudah dong!, tadi barusan di kasih makan sama Ibuku, jawab Tedy”. Hampir setiap hari Andi pergi ke rumah Tedy hanya untuk bertemu dengan Chery (3tahun). Itu semua karena dia ingin selalu bertemu dengan Moriko.
Andi sudah lulus kuliah sekarang dia juga sudah mendapatkan pekerjaan tetap. Itu semua bisa membuat sang ibu bangga pada anaknya, Andi memiliki rumah, walaupun itu masih belum lunas (KPR).
Teman wanita satu kantor Andi sering mengajak untuk makan bersama, tapi dia selalu saja menolaknya. Pada saat ketika pulang kerja Andi mampir ke SMA dulu, dia ingin menikmati kenangan bersama Moriko.
Saat sampai di rumah pengurus sekolah, Andi memberikan beberapa makanan padanya, sambil berbincang sebentar. “Terima kasih untuk makanannya, kamu seharus tidak perlu repot untuk membawakan ini” kata Pak pengurus sekolah dengan bahagia. Sepertinya dia suka dengan makanan pemberian Andi.
“Aku pikir kamu harus sedikit berhati-hati saat kamu masuk nanti ya, saya pernah pulang malam saat menutup pintu sekolah. semuanya telah berubah semenjak kamu jarang ke sini lagi, meski aku tidak tahu persisnya, aku yakin itu bukan dia, yang kamu sering di temui setiap malam” kata Pak pengurus sambil makan makanan pemberian Andi.
Merasa penasaran dengan apa yang di katakan Pak pegurus, Andi langsung pergi ke sekolah untuk memeriksanya. Memang benar saat dia masuk, ada perasaan tidak nyaman yang membuatnya takut, ini tidak wajar, padahal dia sudah terbiasa ke sini. saat berada di kelas tempat dia bertemu dengan Moriko dulu, dia melihat sekelebat rambut yang terurai di seluruh kelas, lalu dari langit-langit tampak wajah yang amat menyeramkan, dia menatap Andi dengan tatapan yang tidak bersahabat.
Andi yang merasa takut pun langsung lari untuk menyelamatkan diri, tapi hantu tersebut tidak membiarkannya begitu saja, dia mengejar Andi dan saat rambutnya yang panjang mau menyentuh badan Andi. Tiba-tiba saja datang seseorang, dia melindungi Andi dari serangannya.
Entah bagaimana caranya, setelah hantu yang berambut panjang itu merasa di halangi, dia lalu pergi begitu saja. “Lama tak bertemu Andi, aku adalah Rendy. Hantu yang waktu dulu,yang ingin menyerangmu waktu itu”, kata Rendy si hantu penyelamat .
“Aku ingat, tapi apa kamu akan meyerangku sekarang” kata Andi. Dia melihat ke arah Andi, memberi tanda pada Andi, Supaya mengikutinya. “Maafkan jika dulu aku ingin meyerangmu, tapi sekarang aku tak akan melakukan itu” kata Rendy.
“Jadi apa yang kamu lakukan di sini?” Tanya Andi. “Aku tak bisa berbicara banyak padamu sekarang, tapi kamu bisa menemuiku di tempat kamu tinggal dulu, di rumah yang terdapat lintasan kereta api”. Jawab Rendy sambil berjalan mendahului Andi.
Andi teringat apa yang pernah di katakana oleh Pak guru, lalu berteriak “Kata Pak guru, hantu tidak boleh meyebutkan keberadaannya bukan?” Rendy yang jaraknya cukup jauh pun berkata dengan kencang “benar, kita bisa membahas soal hal itu juga, sekarang pulanglah. Ingat jangan kembali masuk dalam situ lagi, okey!”. Dan Rendy pun menghilang.
Andi memutuskan untuk pulang ke rumah,sepanjang perjalanan dia berpikir untuk apa, Rendy hantu yang dulu membencinya bisa datang menemuinya. Dan sekarang mengundangnya datang untuk bertemu lagi.
Besoknya setelah pulang kerja Andi berkunjung ke rumah Tedy untuk menemui Chery sebentar, habis itu dia langsung menuju ke tempat tinggal kontrakannya dulu, untuk bertemu dengan Rendy.
Sesampainya di tempat, Andi melihat lingkungan rumahnya dulu tidak sama lagi. Dan terdengar suara “ tempat ini sudah banyak berubah bukan?, sejak kamu pindah. Tempat ini sudah menjadi sepi dan rumah itu ( sambil menunjuk ke arah rumah kontrakan Andi yang dulu) tidak ada yang tinggal lagi”. Kata Rendy yang tiba-tiba muncul di hadapan Andi.
“Duduklah si sini dan sesuai dengan perkataan, aku akan menjelaskan semua padamu”. Kata Rendy. Dia bercerita kalau dia ingin bertemu dengan Andi untuk minta maaf dan ingin berteman dengannya. Lalu juga menjelaskan kalau Pak guru dan teman-teman yang lain sudah kembali hidup sama seperti Moriko. “Oleh karena itu kamu jangan menemui Pak guru lagi, atau kamu akan bertemu dengan hantu yang seperti di sekolah kemarin”.
Andi melihat bahwa Rendy benar sudah berubah, dia menjadi baik sekarang. “Lalu kenapa kamu belum terlahir kembali?” Tanya Andi penasaran. Rendy berdiri sambil berkata “ pertama karena aku melanggar aturan, jadi waktuku di tunda untuk kehidupan yang baru. Dan kedua Aku tak bisa memberitahumu apa saja aturan itu. Dan soal apa yang di katakan pak guru tentang pemberitahuan tempat adalah peraturan, dan aku melanggarnya, kalau tidak kamu tak akan tahu bagaimana cara menemuiku, bukan?.
Andy yang ikut berdiri berkata “ tak apa Rendy, terima kasih sudah menyelamatkanku kemarin, kalau tak ada kamu, aku tak tahu apa yang akan terjadi padaku”. Setelah itu Andi memutuskan untuk pulang, dia senang sekaligus tidak bisa di percaya, bahwa Rendy yang dulu membencinya malah mencarinya dan meminta pertemanan.
Dia ingat apa yang di katakan Rendy, “kapanpun kamu ada waktu datanglah, kita bisa berbincang-bincang”.
Sekarang keadaan menjadi lebih baik, Andi merasa dia perlu bercerita pada Rendy tentang Chery, karena jika bercerita pada Tedy, maka ia akan menganggap Andi benar-benar sudah gila.
Andi pun pergi menemui Rendy, saat sampai Rendy sudah menyambutnya dengan berkata “ baru pulang kerja?, senang ada yang datang menemuiku”. Mereka pun mencari tempat yang nyaman untuk berbincang. “Apa kamu suka pada Moriko?” Tanya Andi. “Sebenarnya tidak terlalu, aku hanya kagum terhadapnya, dia memiliki reputasi yang paling baik di antara semua hantu, aku hanya iri saja dia bisa menyukai manusia seperti kamu”, balas Rendy.
Lalu Andi menceritakan bahwa dia akan menunggu Chery (Moriko) sampai dewasa, dia mengatakannya dengan sungguh-sungguh. “Aku rasa kamu terlalu berlebihan Andi, dia akan hidup dengan pemuda yang lain, bukan hidup dengan bapak-bapak seperti kamu saat dia dewasa nanti, lagipula dia belum tentu akan menyukaimu”, kata Rendy. Saat mendengarkan hal itu, Andy tak menghiraukannya.
Andi pun memutuskan untuk pulang ke rumahnya. Di dalam kamarnya dia memikirkan kembali apa yang barusan di katakan oleh Rendy. Dalam hal sisi yang lain dia merasa bersalah, karena terlalu memaksa, dan dalam hal perasaan dia tak bisa menahannya.
Seperti biasa dia pun pergi ke rumah Tedy. “Halo Andi kamu pagi sekali ke sini, si Tedy belum pulang kerja” kata ibunya Tedy. Tak apa Tante, sambil menunggu, bolehkah saya bertemu dengan Chery?” jawab Andy.
Setelah di izinkan Andy pun menemui Chery, dia memberikan hadiah padanya, sebenarnya dia sudah memberikan banyak mainan untuknya. Dia melihat anak kecil itu, dia merasa bahagia. Tapi dia juga sadar akan satu hal. Tiba-tiba… “hey! Lihat siapa yang datang, paman Andy ini memang suka datang memnemuimu, aku rasa dia suka padamu (bergurau) kata Tedy yang datang dari kejauhan.
Chery tersenyum lalu berlari menghampiri kakaknya itu. lalu dari jauh Tedy bertanya “Bagimana pekerjaanmu Andi?”. “Baik, seperti biasanya” jawab Andi sambil menuju ke kursi untuk duduk bersama Tedy. “O..iya aku dengar si Caroline suka padamu, teman kantormu itu lho, beruntung banget kamu, bisa-bisanya wanita secantik itu suka sama orang kayak kamu (tertawa)”. “Biasa aja kok” jawab Andi dengan santai.
Tedy yang mendengar kata sahabatnya itu sebenarnya tahu dia akan menjawab seperti itu. jadi dia memutuskan langsung bertanya saja “apa kamu suka pada Caroline?”.
Sambil berjalan keluar hendak pergi Andy berkata “baiklah aku ingin pulang saja, terima kasih ya”. “Terima kasih apanya?, kamu belum jawab pertanyaanku yang penting itu!”, kata Tedy.
Andy pun berkata “tidak, aku tidak suka”. Lalu dia pergi dengan motornya. Tedy mengerti Andy masih memikirkan masa lalunya dengan hantu wanitanya.
Dalam perjalanan Andy berpikir hal ini membuatnya sulit untuk membuat pilihan, jika meneruskannya kemungkinan persahabatan mereka bisa hancur seketika.
Dia menghentikan motornya di pinggir jalan, dan teringat pak guru pernah bilang “Moriko tahu kamu akan kesulitan mencarinya. Maka dia mencari yang terdekat dari semua temanmu”. Dia lalu berguman sendiri “Ini berarti aku hanya bisa melihatnya, apa Moriko tidak suka padaku, mengapa?”
Dia pun pergi menemui Rendy, dia ingin bertanya semua tentang Moriko. Rendy yang mengetahui Andi datang langsung menghampirinya lalu bilang “sebaiknya kita mencari tempat lain untuk bicara, di sini memang berisik”. Lalu mereka pergi ke pantai, dan menemukan tempat untuk berbicara. “Baiklah di sini kelihatannya bagus” kata Rendy. Andi pun duduk bersamanya, dia menanyakan banyak hal pada Rendy tentang Moriko.
“Hmm..begitukah cara kamu mencintai seseorang Andi?, Tanya Rendy. Andi hanya terdiam.
“Kamu harus menghentikan ini semua, dan biarkan Moriko menjalani kehidupan barunya” Rendy melanjutkan.
Andi yang merasa tidak terima bilang “kamu sudah mati, jadi mudah bagimu untuk berkata seperti itu!”.
“Benar aku sudah mati, tapi kamu lebih menyedihkan. Kamu tahu kenapa?, Aku yang sudah mati melakukan kesalahan, itu membuatku tak bisa memperbaiki keadaan, jika di bandingkan dengan kamu yang hidup. Kamu bisa memperbaikinya, tapi ternyata kamu tidak bisa melakukannya. Jadi apa bedanya antara aku dan kamu? tanya Rendy sambil menegaskan ucapannya.
Suasana menjadi hening, tak ada pembicaraan waktu itu. Andi memutuskan pulang dan mulai melangkah menjauhi Rendy.
“Aku bukanlah Pak guru yang bisa menasehatimu dengan baik, seperti apa yang dia lakukan” kata Rendy yang sudah merasa lelah untuk menyadarkan temannya itu.
Andi menghentikan langkahnya, matanya terlihat mengeluarkan air yang tak bisa di tahannya lagi. “kamu benar tentang apa yang kamu katakan barusan, aku rasa akan memperbaikinya. O..iya kamu juga seperti Pak guru yang sedang menasehati saya” kata Andi sembari menghapus air matanya.
Suatu hari Andi bekerja lembur di kantornya, Caroline yang melihatnya mendekati untuk mengajaknya untuk makan malam, “di sini ada Cafe baru lho, kita makan di sana yuk” sambil tersenyum.
Tapi Andi menolaknya, mungkin karena masih belum bisa melepaskan masa lalunya.
Akhirnya Caroline memutuskan untuk makan sendiri, dan tiba-tiba Andi datang di hadapannya. “Inikah Café barunya?...Baiklah, hari ini aku yang teraktir!” Kata Andi dengan penuh semangat. Caroline yang terkejut akhirnya menerima tawaran Andi. Ini mungkin di karenakan sang wanita menyukainya. Jadi mereka pun makan bersama. Dan Andi sudah memutuskan untuk menjalani hidup yang baru.
THE END
[SPOILER=Bonus event 1]Saat Andy datang ke rumah Tedy bersama Caroline, Tedy yang melihat dari jauh pun terkejut, dia melihatnya dengan mata yang berkaca-kaca, lalu berlari menghampiri Andi. Dia memeluknya sambil berkata “Entah apa yang membuatmu sadar, tapi kamu adalah sahabat baruku, sekarang!”. “Tidakah kamu terlalu berlebihan mengatakan itu padaku, di depan Caroline?” Tanya Andi sambil melepaskan pelukannya dari Tedy. Di sini Andi masih membawakan hadiah untuk Chery, hadiah itu di belinya bersama Caroline.
Spoiler for Bonus event 2:
Akhirnya Andi menikah dengan Caroline, dan Sang ibu senang memiliki menantu yang memang dari dulu suka mampir ke rumah untuk berbincang dengannya di tambah dia juga memiliki cucu sekarang.
Spoiler for Bonus event 3:
Pada waktu pernikahan Moriko alias Chery , Andi dan Tedy adalah tamu kehormatannya. Andi memberikan kalung yang pernah di terima dari Moriko, sekarang di kembalikan pada Chery. Dan Chery sangat senang menerimanya
“ ini adalah kakak yang paling sayang padaku sampai saat ini” seru Chery. Tedy yang mendengar itu pun merasa tak nyaman mendengar itu, padahalkan dia adalah kakak yang sebenarnya. Lalu “o..iya aku juga punya satu kakak lagi, dia adalah Tedy. (semua tamu tertawa) Tedy tak pernah tersinggung soal itu, dia hanya tersenyum saja. Dan Andi merasa bahagia bisa melihat Chery menikah dengan pria yang dia sukai.
“ ini adalah kakak yang paling sayang padaku sampai saat ini” seru Chery. Tedy yang mendengar itu pun merasa tak nyaman mendengar itu, padahalkan dia adalah kakak yang sebenarnya. Lalu “o..iya aku juga punya satu kakak lagi, dia adalah Tedy. (semua tamu tertawa) Tedy tak pernah tersinggung soal itu, dia hanya tersenyum saja. Dan Andi merasa bahagia bisa melihat Chery menikah dengan pria yang dia sukai.
Spoiler for Bonus Event 4:
Andi pernah pergi menemui Rendy, tapi ternyata dia tak menemui apapun. Dan suatu ketika Andi mendapatkan surat yang tak ada nama pengirimnya. Dia lalu membukanya.
Di dalamnya tertulis:
Halo kawan, senang melihatmu berbahagia , dan kamu tampak tua sekarang.
Aku sudah terlahir kembali, katanya sih aku telah melakukan kebaikan. Jangan menemui aku lagi. Tidak ada hantu yang mau berbicara padamu sekarang…itu karena kamu sudah punya kehidupan yang luar biasa yang membuat orang iri padamu. Salam dari sahabat hantumu Rendy!.
Setelah itu suratnya menghilang dengan sendirinya. Andi yang melihatnya senang sampai mengeluarkan Air mata.
Di dalamnya tertulis:
Halo kawan, senang melihatmu berbahagia , dan kamu tampak tua sekarang.
Aku sudah terlahir kembali, katanya sih aku telah melakukan kebaikan. Jangan menemui aku lagi. Tidak ada hantu yang mau berbicara padamu sekarang…itu karena kamu sudah punya kehidupan yang luar biasa yang membuat orang iri padamu. Salam dari sahabat hantumu Rendy!.
Setelah itu suratnya menghilang dengan sendirinya. Andi yang melihatnya senang sampai mengeluarkan Air mata.
Spoiler for Bonus EVENT 5:
Bagaimana dengan Tedy?. Dia juga sudah berkeluarga sama seperti Andi. Jika ada acara liburan Tedy suka mengajak keluar Andi, juga tak lupa Chery yang merupakan pasangan baru juga suka ikut pada acara tersebut.
Terkadang Tedy masih bertanya "Andi, apa kau masih ingat wanita hantumu itu sampai sekarang?." Andi menjawab " masih, hanya saja aku simpan dalam bentuk kenangan". lalu dia tersenyum saja.
Terkadang Tedy masih bertanya "Andi, apa kau masih ingat wanita hantumu itu sampai sekarang?." Andi menjawab " masih, hanya saja aku simpan dalam bentuk kenangan". lalu dia tersenyum saja.
Spoiler for Bonus EVENT 6:


Diubah oleh frutablend 16-08-2013 14:52
0
5.4K
Kutip
37
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan