Kali Ciliwung di Menteng yang Sempat Bersih dan Kotor Lagi karena Warga Bandel
Jakarta - Pemprov DKI Jakarta telah mengeruk Kali Ciliwung yang berada di sepanjang wilayah Kecamatan Menteng. Kali yang sempat mengalami pendangkalan itu dikeruk dan diperbaiki.
Bangunan-bangunan liar di atasnya dirobohkan. Sampah-sampah yang menumpuk dibuang agar aliran air semakin lancar. Tepi-tepi kali dipasangi beton dan ditinggikan. Dengan demikian, kapasitas Kali Ciliwung untuk menampung air semakin banyak.
Kali Ciliwung yang mengalir dari kawasan Menteng Dalam, RS Cipto Mangunkusumo hingga Kwitang ini sempat terlihat bersih. Bau menyengat yang sebelumnya muncul di sekitar kali, perlahan menghilang. Bahkan genangan di musim hujan pun tak kelihatan lagi di kawasan yang sebelumnya menjadi langganan banjir ini.
Namun ternyata hal itu tak berlangsung lama. Setelah kali bersih dan kembali mengalir lancar, kebiasaan masyarakat untuk membuang sampah di kali kembali muncul. Mereka beranggapan, setiap hari ada petugas yang membersihkan kali, sehingga merasa tak bersalah telah membuang sampah di kali.
"Lagian nggak ada tempat sampah besar dekat sini, jadi mau nggak mau saya buang di kali," kata salah seorang warga, Taeti (32) saat ditemui di Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Senin (5/10/2015).
Warga lain memberi tanggapan tak jauh berbeda. Ia merasa selalu membuang sampah di tempat sampah yang berada di tepi kali. Namun tak semua sampah dapat tertampung. Mengingat tempat sampahnya kecil sementara sampah yang dibuang begitu banyak setiap harinya. Tak jarang sampah-sampah itu beterbangan hingga masuk ke kali.
Selain sampah padat, limbah cair juga banyak dialirkan ke kali. Mayoritas penduduk setempat tidak memiliki tempat penampungan limbah cair yang mereka hasilkan. Bahkan tampak beberapa gedung di sepanjang kawasan tersebut juga mengalirkan limbah cairnya ke kali.
"Saya cuma sewa rumah di sini. Nggak tahu menahu soal aliran air kotornya," kata ibu-ibu yang lain, Nurjanah (28).
Sebagian sisi kali telah dipagar setinggi sekitar 3 meter. Akan tetapi, tetap saja masih banyak warga yang membuang sampah dari sisi lain. Mungkin saja Kali Ciliwung akan kembali banjir jika kebiasaan buang sampah itu tidak juga dihindari.
https://m.detik.com/news/berita/3036...a-warga-bandel
KALO BANJIR NANTI SALAH AHOK, SIAPAPUN LAH KALO MENTAL LO CACAD YA TETAP CACAD DAN PEMALAS, MULAI ITU DARI SELOKAN DEPAN RUMAH LO!!!!
Quote:
Original Posted By soktau69►Bener banget...mental third world country....masih banyak yang primitif
Denger cerita abang gw tentang sungai Rhein di Jerman...kok bisa bersih gitu ya.
Buang sampah ke sungai disana itu setara dengan felony...
nih ane copas sesuatu ttg buang sampah di Jerman..
Emang gimana sih susahnya buang sampah di Jerman? Yang bikin susah itu, selain kudu bayar iuran sampah bulanannya pake Euro, juga karena tiap sampah masing2 ada tempatnya sendiri sesuai jenisnya, sejak dari rumah sampai ke TPA. Penyortiran sampah dimulai dari rumah masing-masing. Artinya, di tiap rumah, punya tong sampah ga cukup satu atau dua, mesti 5 minimal! wah capeee dech……
Ngapain sih dibikin segitu ribet ? Maksudnya jelas, supaya ibu2 rumah tangga punya kerjaan tetap, hahahahaha…. Maksudnya agar kegiatan pengolahan sampah bisa optimal.
Tempat sampah dibagi2 sesuai jenisnya; mana yang bisa didaur ulang, mana yang bisa jadi kompos, mana yang mesti ditangani khusus dsb. Ini macam-macamnya :
1. Sampah sisa makanan (Biomüll)
Sampah dari dapur berupa sisa buah, sayur, kacang, bunga, ampas teh , rambut, kulit telur, koran, dapat dimasukkan ke dalam tong berwarna coklat. Setiap seminggu sekali, ditaruh di pinggir jalan, agar dapat diambil oleh mobil sampah. Ukuran tong bermacam-macam, ada yang 60 lt, 80 lt, 120 lt sampai 240 lt. Setelah mobil sampah datang mengosongkan tong, juga ditawarkan pelayanan mobil khusus yang datang untuk mencuci tong coklat ini dengan mesin, karena pasti kotor dan bau sekali.
2. Sampah kertas, karton (Blaue Tonne)
Diambil sekali dalam sebulan. Isinya hanya boleh sisa kertas, majalah, karton, kemasan karton dengan tanda panah melingkar grünen Punkt. Caranya sama, ditaruh di pinggir jalan sesuai jadwal pengambilan daerah tsb, biasanya sekali dalam 4 minggu. Di awal tahun, pasti dibagikan ke tiap rumah tangga : buku jadwal pengambilan sampah berdasarkan jenis dan areanya.
3. Sampah lain2 rumah tangga (Restmüll)
Biasanya jenis sampah ini yang paling banyak dihasilkan oleh rumah tangga. Dari satu bangunan apartemen, bisa berderet2 jumlahnya. Isinya mainan plastik rusak, tas bekas, porselen, karet, lampu bekas, selang, kosmetik, foto, kaset, dan semua sisa sampah rumah deh....
Tong jenis ini yang tutupnya hitam diambil oleh mobil pengangkut sampah sekali dalam 2 minggu, yang tutupnya merah diambil sekali tiap 4 minggu.
Tong warna coklat untuk sampah sisa makanan (Biomüll).
Tong tutup biru untuk sampah kertas (Blaue Tonne).
Tong tutup hitam untuk sampah lain2 rumah tangga (Restmüll)
4. Sampah kemasan (Verpackungen in Gelbe Sack)
Jenis2 kemasan yang ada tanda panah melingkar, artinya kemasan ini bisa didaur ulang dan wajib dimasukkan ke plastik kuning Gelbe Sack. Juga walau tidak ada panah melingkar, tapi tergolong kemasan juga bisa masuk ke plastik ini. Contoh : plastik chips, kemasan margarin, bekas kosmetik, botol saus, kaleng makanan, tutup alumunium, kemasan obat dsb yang terbuat dari plastik atau metal.
Plastik kuningnya bisa diminta gratis di balaikota setempat (Rathaus ). Pengumpulan sampah jenis ini dibiayai oleh industri ybs.
Kalau plastik kuning sudah penuh di rumah, kumpulkan dulu di masing2 rumah tangga, biasanya di gudang. Baru jika tiba jadwalnya pengangkutan plastik kuning, kira2 sebulan sekali, nah, keluarkan deh semua simpanan sampah yang sudah berplastik2 itu, lalu taruh di pinggir jalan.
Pernah suatu ketika, ada orang asal naruh segunduk plastik2 kuning di pinggir jalan , padahal bukan jadwal nya pengangkutan hari itu. Entah siapa yang menelpon, besoknya langsung lah datang mobil plastik kuning khusus untuk mengambil sampah itu. Alhasil rumah yang didekatnya mesti bayar ekstra, demi kebersihan dan keindahan kota.
Sampah kemasan (Verpackungen in Gelbe Sack)
5. Sampah gelas. Dibagi lagi sesuai warna gelasnya : bening, biru, coklat (Weissglass, Blaueglass, Braunglass)
Gelas atau botol beling dibuang tanpa tutup, ke tong yang sesuai warnanya, untuk memudahkan daur ulang. Tong besar ini biasanya terdapat hanya satu di suatu area, jadi tidak perlu masing2 bangunan punya tong sampah gelas. Tapi membuang sampah gelas hanya boleh hari di kerja antara jam 8.00 sd 19.00, karena berisik... prang....prang..... prang... bikin jantungan oma opa yang tinggal disebelahnya.......
TPS untuk gelas berwarna hijau
TPS untuk gelas berwarna bening
TPS untuk gelas berwarna coklat
6. Sampah batere (Alt Baterei)
Batere bekas, tidak boleh sembarang dibuang, karena beracun dan merusak lingkungan. Jika ada batere bekas, mesti dibuang ke kotak khusus yang pasti tersedia di tiap toko yang menjual batere, misalnya di supermarket atau toko elektronik.
Kotak tempat buang baterei bekas
7. Baju bekas dan sepatu bekas.
Baju dan sepatu bekas yang bersih dan layak pakai, dapat disumbang untuk yang membutuhkan lewat tempat khusus yang biasanya tersedia di dekat tong sampah gelas. Sepatu mesti di masukkan ke dalam plastik bersih per pasang.
Kalau baju dan sepatu yang sudah kotor dan tidak layak ? ya buang saja ke tong sampah Restmüll.
Tempat buang baju dan sepatu layak pakai, untuk disumbangkan ke Palang Merah Jerman
Tempat buang sepatu milik perusahaan lokal.
8. Sperrmüll
Biasanya jika ada orang pindah rumah, ada sampah meubel ukuran besar. Sofa bekas, meja, lemari, tempat tidur, kasur, karpet bekas, koper besar dan sejenisnya.
Jika ada sampah2 jenis ini, kita mesti telpon jauh hari sebelumnya, ke bagian sampah kota, agar sampah tsb diambil khusus ke rumah. Jasa ini tidak dikenakan biaya dalam 1 kali setahun, maksimum 3 m kubik. Jika lebih dari itu, dikenakan biaya ekstra. Di tempat kami, tarifnya 76 euro.
Biasanya sih kalau barangnya masih bagus, lebih baik disumbangkan saja ke tetangga yang membutuhkan. Kalau ada yang mau, kan sama2 untung ?
9. Sampah ukuran besar dan barang elektronik , diantar ke Wertstoffhof.
Yang termasuk sampah jenis ini adalah ranting2 pohon (max diameter 10 cm), mesin cuci, TV, monitor komputer, vacuum cleaner, kulkas, stereo, hair dryer, karton2 besar, tempat tidur dari metal, sepeda, jemuran, bak mandi dan sejenisnya Sampah jenis ini dapat diantar sendiri ke tempat Wertstoffhof (pusat daur ulang) yang terdapat di masing2 kota.
Jika tidak dapat mengantar sendiri, disediakan jasa pengambilan dari bagian sampah kota, yang pasti , harus bayar ongkos angkutnya .
Lain-lain :
· Meubel yang masih baik, dapat disumbangkan ke yayasan sosial , misal : Caritas, agar diperbaiki, dan dijual kembali lalu uangnya untuk sosial atau barang diberikan pada yang tidak mampu.
· Sisa obat, sebaiknya dikembalikan ke apotik. Jangan dibuang ke WC atau tong sampah, agar tidak mencemari lingkungan.
Oh ya, ada satu lagi yang unik di Jerman. Biasanya kalau kita beli minuman dalam kemasan botol plastik bertanda gambar botol dilingkari lingkaran hitam, kita mesti bayar uang jaminan botol (Pfand). Uang jaminan ada yang 25 cents (kemasan sekali pakai buang), atau 15 cents (kemasan plastik/botol beling yang bisa digunakan lagi oleh pabrik tsb).
Jadi andai beli aqua botol, kita mesti membayar harga minuman plus uang jaminan.
Kalau botolnya sudah kosong, kita bisa kembalikan ke mesin yang biasanya tersedia di supermarket2, atau ke kasir yang menjual minuman tsb. Caranya : kita masukkan botol satu persatu, kalau sudah selesai, akan keluar bon tertera jumlah uang yang bisa didapat kembali dari kasir. Jumlah uang diterima sama senilai uang jaminan yang dibayarkan.
Mesin pengembalian botol plastik 25 cents.
Hadeeuuuuhhh…… repot amat yak ? Ampe segitunya peraturan persampahan! Bener2 dipikirkan dalam jangka panjaaaaang….. Pastnya tiap industri minuman berkemasan dikenakan peraturan mesti investasi beli mesin2 mahal ini, demi orang ga buang plastik sembarangan. Akhirnya ya harga minuman kemasan jadi lebih mahal di sini L dibanding negara tetangga lain di Eropa.
Yah begitu deh cerita tentang peraturan buang sampah di Jerman.
Ribet ya? yah pasti lah, tapi demi lingkungan hidup kita, mungkin lebih baik ribet dikit dari sekarang, supaya generasi anak cucu kita bisa hidup lebih berkualitas.
Hidup lebih berkualitas maksudnya ga rutin langganan banjir karena kali kotor hitam, bau dan air macet penuh sampah. Juga ga bau asap karena tetangga bakar sampah tiap sore. Ga ngeri kena racun yang diserap tanaman dan meracuni air pompa dirumah karena ada kuburan cairan kimia berbahaya di pekarangan sebelah.........