sudut pandang yang diambil adalah orang pertama pelaku.

_______

aku menaiki delman yang menyusuri jalan setapak dengan melewati pepohonan berbau pinus yang sangat khas. ahh.. sudah lama aku tidak berkunjung lagi ke rumah pamanku. beliau masih energik meskipun usianya sudah tidak muda lagi. hidup di pedesaan yang jauh dari polusi, makan makanan tanpa bahan pengawet, menghirup oksigen murni setiap harinya. aku tidak heran mengapa mukanya belum keriput.

akhirnya aku sampai juga dirumah yang besar, pamanku dan anaknya sudah menungguku daritadi.

dirumah yang luas, hanya berisikan oleh 3 orang saja. pamanku, anaknya, dan seorang koki. semenjak kepergian bibi, pamanku sangat sedih, dan ia tidak bisa memasak. karena itu dia menyewa seorang koki untuk memasak setiap harinya.

aku segera masuk ke dalam kamar. besar, megah, hanya saja terlalu gelap. aku pun membuka gorden besar dan aku disuguhkan oleh pemandangan langit yang sangat indah. dari sana aku dapat melihat pamanku, dan teman baiknya. meskipun aku sudah lama tidak kemari, wajah teman baik paman tidak banyak berubah. awet muda banget deh orang orang desa.

_____

sudah saatnya makan malam. aku, paman, anaknya dan teman baiknya makan bersama. kami makan bersama agak larut karena koki kami baru pulang dari kota membawa bahan bahan masakan sekitar jam 7 malam. akhirnya kami pun makan bersama sekitar jam 9 malam.

teman paman : ayo pisangnya dimakan. itu dari kebun saya loh. hehe..
aku : hehehe.. iiya saya makan nasi dulu, sudah kelaparan. hehe..

koki : mas, mau dibangunkan jam berapa nanti?
aku : tidak usah dibangunkan, aku sudah terbiasa bangun sendiri jam 4:30.
paman : oh ya, paman lupa bilang sama kamu. kalau bangun hati hati, makanan sudah tersaji di tempat tidurmu. jangan sampai terjatuh.
aku : siap paman!
koki : jadi jam 4:30 saya antar makanannya ke kamar ya mas
aku : jangan pak. jam 5 saja baru diantar.

sementara anaknya paman tidak bersuara selama makan.

setelah selesai makan, aku menuju kamar mandi untuk mencuci tangan. aku melihat anaknya paman sedang mencari sesuatu di kulkas.

aku : cari apa bro?
ari : nggak kok, cuman liat liat doang
aku : paman biasa bangun jam berapa?
ari : gak tau deh, saya bangun dka udah lagi baca koran sambil minum kopi sama makan roti.
aku : oalah roti keju ya?
ari : hah? kok tau?
aku : itu ada roti keju di kulkas. hehe..
ari : .....


aku pun segera tidur karena mengantuk sekali.

***

-bunyi alarm-
wah sudah jam 4:30

koki : permisi mas, mau dibuatkan apa untuk sarapan?
aku : *setengah kaget* eh pak, sejak kapan ada di situ?
koki : baru saja masuk, terus alamnya berbunyi. ini saya bawakan segelas air mas.
aku : oalah. oke makasih. ada apa untuk sarapan?
koki : ada nasi goreng telur mas. atau sosis?
aku : nasi goreng sosis aja deh
koki : maaf mas, sosisnya habis, nasi goreng telur aja ya
aku : yeeh -_- oke deh nasi goreng telur aja.

setelah minum air, aku pun tidur kembali. aku pun kaget karena saat aku bangun, sudah jam 12:45. astaga ckck. aku segera turun ke bawah, melihat seluruh ruangan berantakan. astaga, apa yang terjadi.

aku menemukan koki terkapar dilantai. ia bilang setelah ia makan pisang, ia menjadi sangat mengantuk dan tertidur. ia kaget melihat sekitar. "astaga, kenapa rumah ini bisa jadi berantakan?"

aku dan koki menunju kamar ari. karena terkunci, kami mendobraknya. kami membangunkan ari. ari pun kaget karena kamarnya yang berantakan.

selanjutnya kita menuju kamar paman. kita mendobraknya dan menemukan paman sudah tidak ada. ia tidur dengan pisau dapur menancap di jantungnya.