hobi_linuxAvatar border
TS
hobi_linux
RJ Lino Menangkis 'Kepretan' Rizal Ramli
awalnya
Quote:



thx gan

Quote:



Jakarta -Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli, 'mengepret' beberapa langkah yang dilakukan BUMN pengelola pelabuhan Tanjung Priok, yakni PT Pelindo II (Persero).

Pertama, soal iklan Pelindo II yang dipasang di dua media massa nasional yang diduga menghabiskan dana miliaran rupiah. Iklan yang dipasang Pelindo II, terkait proyek New Tanjung Priok tersebut dituding Rizal sebagai cara Lino untuk melawan dirinya dan sebagai pemborosan BUMN.

Kedua, soal kebijakan Pelindo II yang membeton rel kereta pelabuhan warisan Belanda. Kebijakan ini dianggap sebagai ketidakefisienan Pelindo II, karena tak memanfaatkan fasilitas rel kereta yang dianggap bisa menjadi solusi logistik di Pelabuhan Tanjung Priok.

Berikut wawancara singkat detikFinance, dengan Direktur Utama Pelindo II, RJ Lino, Selasa malam (15/9/2015).

Menteri Rizal Ramli menyebut biaya iklan Pelindo II soal New Tanjung Priok, sampai miliaran rupiah itu betul?
Saya nggak tahu, nggak tahu hitungannya, ada bagian yang khusus menangani. Jadi iklan itu bukan sekali, semenjak saya ada 10 kali.

Tujuan iklan itu untuk kasih tahu ke investor bahwa Indonesia akan punya pelabuhan hebat. Di dalam iklan itu ada World Bank, Kadin, bankir bicara semua memuji. Ini supaya orang mempromosikan Indonesia.

Rizal Ramli sempat menyebut iklan itu untuk melawan dia?
Iklan ini untuk promosi Indonesia, bukan untuk saya. Di bagian belakang iklan ada car terminal, bahwa memberi tahu bahwa Indonesia ekspor mobil.

Rizal Ramli menganggap iklan Pelindo II pemborosan BUMN sampai miliaran rupiah?
Kalau Pak RR (Rizal Ramli) tanya saja dia. Ini bisnis, saya mengeluarkan, tentu ada hitungannya.

Terkait pembetonan rel kereta di Pelabuhan Tanjung Priok oleh Pelindo II juga dapat kritan Rizal Ramli, apa tanggapan Anda?
Beliau lupa, orang Indonesia bangsa yang kaca spion selalu lihat masa lalu, akhirnya tabrak sana tabrak sini, rel kereta api zaman Belanda itu betul sekali sampai dermaga, tapi bukan zaman sekarang seperti di Pelabuhan Rotterdam, Hamburg, tak ada rel masuk ke dermaga pelabuhan.

Apa penjelasannya kenapa banyak pelabuhan tak pakai kereta barang?
Kalau masuk dermaga akan turun kapasitas (bongkar muat) sampai 35% di Tanjung Priok. Hitungannya 1 crane bisa sampai 30 boks per jam, satu kapal ada 3 crane, jadi setiap 0,6 menit atau sekitar 45 detik ada boks yang dibongkar, apakah kereta api bisa menangani itu, bisa nggak, nggak? Beliau mesti banyak belajar lah. Kalau saya diam saja, orang akan percaya (omongan Rizal Ramli).

Jadi menurut Anda kereta pelabuhan perlu?
Kereta api boleh masuk ke pelabuhan, tapi nggak di dermaga. Sekarang di JICT (Jakarta International Container Terminal) lokasinya 300 meter di belakang dermaga, sekarang nggak bisa masuk, karena pembebasan lahan yang di luar tanggung jawab saya. Saya sudah siapkan lahan di dekat Mbah Priok (untuk bongkar muat kereta barang).

Hitungannya seperti apa efisiensi kereta pelabuhan?
Di Jepang mirip pulaunya panjang seperti Pulau Jawa. Namun market share (pangsa pasar) kereta barang hanya 3,8%, selebihnya 55-60% angkutan kapal, sisanya angkutan darat.

Angkutan barang untuk kereta api efisien kalau lebih dari 300 km, karena kereta nggak bisa bersaing dengan truk. Alasannya karena kereta tak bisa mengantar barang ke depan rumah, perlu biaya lagi. Kereta api nggak efisien, kalau kurang 300 km. Di Priok hinterland-nya itu 250 km paling jauh itu Cirebon. Jadi kereta nggak efisien, kalau Priok saja bisa 3% itu sudah hebat bagus.

Di sekitar Priok ada 3 lintasan sebidang di jalan raya, sampai Kemayoran berapa lintasan sebidangnya, angkutan kereta hanya bisa malam. Jadi kalau ada yang bilang kereta masuk ke pelabuhan menyelesaikan kemacetan itu nggak benar.

Lalu apa solusi Pelindo II?
Makanya kita ada solusi perbaikan kanal (Cikarang-Bekasi-Laut/CBL), untuk mengurangi kemacetan, biaya freight bisa dikurangi, kalau pakai kanal (Priok-Kawasan Industri di Timur Jakarta) maka biaya US$ 30-40 per kontainer bisa turun. Sekarang biaya satu kontainer Rp 1,7 juta per kontainer. Kalau kanal itu jadi maka bisa kurangi biaya US$ 30-40/kontainer.

Rizal Ramli pernah bilang bahwa adanya kereta di pelabuhan bisa menekan dwell time?
Kereta api nggak ada kaitannya dengan dwell time. Dwell time itu penyelesaian dokumen, tak ada kaitannya. Kalau dokumen belum diselesaikan, maka barang tak bisa keluar pelabuhan.

Desakan ada kereta di pelabuhan makin kuat karena alasan bisa jadi transportasi pilihan?
Kalau alasan kereta pelabuhan sebagai opsi lain itu benar, tapi nggak akan mengurangi dwell time, waktunya bukan ditentukan oleh pihak pelabuhan. Dari 5 tahun saya sudah ngomong soal dwell time.

Soal pembetonan rel kereta di Pelabuhan Priok, bisa jelaskan?
Pembetonan, yang kita pasang adalah beton yang lunak yang gampang dibongkar, rel masih ada. Rel kita siapkan kalau ada pembongkaran lokomotif, agar bisa bongkar di situ. Juga soal lapangan, di sana kita naikkan karena banjir. Itu bisa dipakai untuk lalu lintas truk dan bongkar muat.

Soal kereta pelabuhan belum tersambung masuk ke pelabuhan, dari dulu saya sediakan lahan di JICT, itu bukan (rel belum tersambung) karena saya, saya sudah siapkan lahan di dekat makam Mbah Priok. Lahan untuk kereta masuk biar bongkar barang, luasnya lebih dari 1 hektar.
-
sumber: http://finance.detik.com/read/2015/0...an-rizal-ramli
-

Quote:


gak bisa nyampe dermaga ???
Quote:


credit...

Quote:


ditunggu , episode selanjutnya . . .
Diubah oleh hobi_linux 16-09-2015 03:20
0
5.5K
43
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan