- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Tak Ingin Diam, Ayo #SelfieAsap untuk #TuntaskanKabutAsap di Sumatera dan Kalimantan


TS
nomorcentral
Tak Ingin Diam, Ayo #SelfieAsap untuk #TuntaskanKabutAsap di Sumatera dan Kalimantan
Terima kasih untuk kepeduliannya
Terima kasih sudah meluangkan waktu sekitar 5-10 Menit untuk membaca Thread ini sampai selesai
Terima kasih sudah meluangkan waktu sekitar 5-10 Menit untuk membaca Thread ini sampai selesai
Quote:
Dalam beberapa minggu terakhir isu mengenai kabut asap semakin popular di media massa nasional ataupun di media sosial dan forum internet. Bahkan Kabut Asap Di Jambi Sudah Berbahaya, Pemerintah Daerah hanya Diam?. Tidak hanya Jambi, daerah-daerah lain bahkan kondisinya lebih parah atau juga terkena dampak. Riau sudah lebih dahulu "mencicipi" kabut asap, sekarang Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatera Utara, Kalimantan, dan bahkan Malaysia dan Singapurajuga terkena dampak kabut asap. Lalu kita hanya akan diam?

Dipost oleh teman saya di facebook pada 11 September 2015
Spoiler for foto satelit:
Dipost oleh teman saya di facebook pada 11 September 2015
Quote:
Tergerak dengan kepedulian terhadap kondisi saudara-saudara kita, beberapa teman telah melakukan aksi kampanye simpatik #TuntaskanKabutAsapdi daerah CFD, Bundaran HI pada (13/09) dengan mengusung gerakan #SelfieAsap sebagai bentuk keprihatinan sekaligus tuntutan penyelesaian bencana kabut asap di Indonesia secara permanen. Dalam kesempatan itu pula, teman-teman memberikan sosialisasi kepada orang-orang yang lewat megnenai temuan, fakta, serta solusi permanen yang potensial yang bisa dilakukan pemerintah. Lewat Thread ini juga, teman-teman kaskuser dapat ikut serta dan mengajak teman, kenalan, dan tokoh publik dalam gerakan #SelfieAsap untuk #TuntaskanKabutAsap di berbagai media sosial yang agan-agan sekalian punya dan sebarkan juga kajian ilmiah agar orang-orang lebih mengerti akar masalah kabut asap yang ada
Aksi ini telah didahului dengan petisi online di change.org dengan Mohon segera adakan "duduk bersama" untuk mencari solusi permanen untuk bencana kabut asapdan masih dalam proses penggalangan tanda tangan dukungan. Selain gerakan di change.org salah seorang teman saya juga telah membuat kajian ilmiah terkait masalah kabut asap ini yang cukup komprehensif dan dilandaskan pada literatur terkait. Silahkan jika agan ingin membaca dan menyebarkannya Klik Disini [Kajian Kabut Asap]

Code:
Gerakan ini murni tanpa ada dorongan materi dari saya ataupun teman-teman dan hanya dilandaskan oleh kepedulian kami terhadap bencana kabut asap yang selalu datang kembali di Indonesia yang kami cintai
Aksi ini telah didahului dengan petisi online di change.org dengan Mohon segera adakan "duduk bersama" untuk mencari solusi permanen untuk bencana kabut asapdan masih dalam proses penggalangan tanda tangan dukungan. Selain gerakan di change.org salah seorang teman saya juga telah membuat kajian ilmiah terkait masalah kabut asap ini yang cukup komprehensif dan dilandaskan pada literatur terkait. Silahkan jika agan ingin membaca dan menyebarkannya Klik Disini [Kajian Kabut Asap]
Quote:
Kenapa Harus dengan #SelfieAsap?
Selfie disini simbolisasi gerakan kita aja gan. Selain selfie, tadi kita juga ngasih informasi kepada orang-orang yang lewat mengenai akar masalah kabut asap dan solusi permanen yang potensial. Gerakan yang mengisyaratkan kita sebagai masyarakat khususnya netizen tidak diam dalam menunggu solusi dari pemerintah dan memilih untuk menyebarkan fakta dan desakan terhadap solusi pemanen yang wajib dilakukan pemerintah. Lebih baik bergerak sedikit kan gan? daripada hanya mengeluh lewat keyboard?
Memang kalo selfie tidak bisa secara langsung menghilangkan asap. Tapi, yang ingin kita incar dari gerakan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu dan kajian mengenai #TuntaskanKabutAsap, serta tujuan utamanya adalah membuat sebuah gerakan sosial untuk mendesak pemerintah dalam menuntaskan masalah ini secepatnya.
Code:
Semakin gerakan ini masif -> semakin banyak orang yang ikut dan menjadi perantara pesan -> semakin besar isu dan tuntutan #TuntaskanKabutAsap -> diharapkan akan ada tekanan sosial kepada pemerintah pusat dan daerah agar segera dapat bertindak.
Dalam gerakan yang sedang teman-teman bangun ini juga dilandasi oleh tulisan ilmiah gan yang dibangun dari studi literatur dan kasus-kasus terdahulu. Dalam kajian ilmiah yang dibuat oleh teman saya (bisa dilihat di SINI), didalamnya terdapat beberapa solusi dan tuntutan diantaranya:
1. Menghentikan pengalihfungsian lahan gambut
2. Revisi UU No. 39 tahun 2009 dan pengawasan serta penegakan UU
3. Pengalokasian dana APBD untuk pencegahan kebakaran hutan dengan teknik sekat kanal dan modifikasi cuaca.
Quote:
Bagaimana bergabung dengan gerakan #SelfieAsap?
Agan cukup foto selfie dengan menggunakan maskerdan bisa memasukkan quote dibawah ini sebagai caption di media sosial
Quote:
Halo semua yang belum ikutan foto #TuntaskanKabutAsap #SelfieAsap bisa pakai tulisan atau masker dengan tulisan #TuntaskanKabutAsap upload ke sosial media, ganti foto profile kalian. Semakin #TuntaskanKabutAsap tersebar, semakin banyak yang peduli, semakin banyak yang berdoa, semakin cepat pemerintah bertindak. Terimakasih atas dukungan dan doanya

Quote:
Hasil Kampanye #SelfieAsap Untuk #TuntaskanKabutAsap
Quote:

Quote:

Quote:

Quote:

Quote:

Quote:

Quote:

Quote:
Foto-foto kampanye #SelfieAsap untuk #TuntaskanKabutAsap dilakukan secara sukarela
Quote:
Bahkan Si Juki aja udah turut mendukung
Quote:
#TuntaskanKabutAsap

#SelfieAsap
(13 September 2015 untuk Udara Segar Kini dan Nanti)
(13 September 2015 untuk Udara Segar Kini dan Nanti)
Quote:
Kalo penjelasan ane kurang, mungkin ini bisa ngelengkapin gan. 

Quote:
Original Posted By murgeb►Halo agan semua,
Disini ane mau ngebantu ngejelasin:
Kenapa sih harus selfie?
Kenapa kita gak buat gerakan yang menggalang dana aja seperti gerakan menggalang dana untuk korban letusan gunung berapi, Tanah longsor, dan banjir aja?
Tapi sebelumnya, mari ane paparkan case study dulu tentang pergerakan pro migran di Eropa yang dipantik dengan ditemukan Aylan Kurdi.
Agan tau kenapa isu migran sekarang sudah mulai mereda di Eropa dan negara-negara Eropa mulai membuka hati buat para migran? Karena mereka melihat Aylan Kurdi yang ditemukan di pantai dengan keadaan sudah meninggal. Padahal sebelumnya pendapat kontra-migran lebih luas pendukungnya. Nah, mulai dari keprihatinan satu orang akhirnya muncul gerakan beramai-ramai oleh illustrator untuk menggambar Aylan Kurdi. Dan isu itu menjadi viral. Dengan menjadi viralnya isu tersebut, maka semakin banyak perhatian terhadap isu migran. Semakin banyaknya perhatian dari masyarakat, pemerintah semakin terdesak untuk membuat kebijakan pro migran. Padahal sebelum ada gerakan Aylan Kurdi, sudah ratusan bahkan ribuan orang migran yang meninggal dalam perjalanan mereka ke Eropa. Tapi akhirnya baru setelah ada Aylan Kurdi, isu pro-migran ini menjadi isu mayor. Sebelumnya? selalu ketutupan gan, dan negara-negara lebih opresif terhadap migran. Tetapi setelah isu Aylan Kurdi mendunia, negara-negara menjadi lebih lunak. It is what we call with civil society movement.
Nah dari kasus itu kita analisa.
Isu Migran (Isu Minor, pemerintah opresif terhadap migran) --> Ditemukan Aylan Kurdi (ikon) --> Memunculkan concern orang --> gerakan pro-migran digagas oleh illustrator --> Concern meluas --> Isu migran menjadi isu mayor --> pemerintah merasa perlu mengeluarkan kebijakan pro migran.
Sekarang balik lagi ke gerakan kita #TuntaskanKabutAsap
Isu kabut asap --> muncul concern dari kita --> muncul gerakan #TuntaskanKabutAsap --> memunculkan ikon gerakan --> #selfieasap --> Concern meluas --> diperhatikan pemerintah --> mediasi ---> kebijakan preventif mencegah kebakaran hutan
Mengapa #selfieasap?
Gini gan, sebenernya selfie itu cuma bentuk simbolisasi dari concern agan-agan kepada masyarakat yang sekarang menderita kabut asap.
Kita udah belajar teori-teori pergerakan kok. Tenang aja gan
Nah disini kita ngajak temen-temen buat selfie karena selfie paling mudah untuk dilakukan. Memang selfie gak akan menghilangkan kabut asap seketika. Tapi, please see the bigger picture
Kenapa kita gak menggalang dana?
Kita setuju kok sama penggalangan dana. Tapi kita merasa perlu melakukan lebih agar kejadian ini gak terulang kembali kedepannya.
Penggalangan dana --> gerakan reaktif langsung
#TuntaskanKabutAsap --> gerakan yang menginginkan perubahan, solusi yang PERMANEN jangka panjang untuk masalah kabut asap.
Kita bias-bias aja galang dana, tapi apakah dengan menggalang dana dan memberikan bantuan masker dan obat-obatan dapat mencegah kejadian ini untuk tidak terulang tahun depan?
TIDAK
Kita perlu menyebarkan concern ini agar pemerintah mendengar dan memberikan solusi permanen jangka panjang supaya ini tidak terulang lagi tahun depan.
Kita juga sudah ingin membantu pemerintah dengan memberikan solusi rekomendasi kebijakan jangka panjang
silahkan baca di bit.ly/tuntaskankabutasap
Terimakasih
Semoga bisa menjawab semua pertanyaan dan kegelisahan agan-agan semua.
Disini ane mau ngebantu ngejelasin:
Kenapa sih harus selfie?
Kenapa kita gak buat gerakan yang menggalang dana aja seperti gerakan menggalang dana untuk korban letusan gunung berapi, Tanah longsor, dan banjir aja?
Tapi sebelumnya, mari ane paparkan case study dulu tentang pergerakan pro migran di Eropa yang dipantik dengan ditemukan Aylan Kurdi.
Agan tau kenapa isu migran sekarang sudah mulai mereda di Eropa dan negara-negara Eropa mulai membuka hati buat para migran? Karena mereka melihat Aylan Kurdi yang ditemukan di pantai dengan keadaan sudah meninggal. Padahal sebelumnya pendapat kontra-migran lebih luas pendukungnya. Nah, mulai dari keprihatinan satu orang akhirnya muncul gerakan beramai-ramai oleh illustrator untuk menggambar Aylan Kurdi. Dan isu itu menjadi viral. Dengan menjadi viralnya isu tersebut, maka semakin banyak perhatian terhadap isu migran. Semakin banyaknya perhatian dari masyarakat, pemerintah semakin terdesak untuk membuat kebijakan pro migran. Padahal sebelum ada gerakan Aylan Kurdi, sudah ratusan bahkan ribuan orang migran yang meninggal dalam perjalanan mereka ke Eropa. Tapi akhirnya baru setelah ada Aylan Kurdi, isu pro-migran ini menjadi isu mayor. Sebelumnya? selalu ketutupan gan, dan negara-negara lebih opresif terhadap migran. Tetapi setelah isu Aylan Kurdi mendunia, negara-negara menjadi lebih lunak. It is what we call with civil society movement.
Nah dari kasus itu kita analisa.
Isu Migran (Isu Minor, pemerintah opresif terhadap migran) --> Ditemukan Aylan Kurdi (ikon) --> Memunculkan concern orang --> gerakan pro-migran digagas oleh illustrator --> Concern meluas --> Isu migran menjadi isu mayor --> pemerintah merasa perlu mengeluarkan kebijakan pro migran.
Sekarang balik lagi ke gerakan kita #TuntaskanKabutAsap
Isu kabut asap --> muncul concern dari kita --> muncul gerakan #TuntaskanKabutAsap --> memunculkan ikon gerakan --> #selfieasap --> Concern meluas --> diperhatikan pemerintah --> mediasi ---> kebijakan preventif mencegah kebakaran hutan
Mengapa #selfieasap?
Gini gan, sebenernya selfie itu cuma bentuk simbolisasi dari concern agan-agan kepada masyarakat yang sekarang menderita kabut asap.
Kita udah belajar teori-teori pergerakan kok. Tenang aja gan

Nah disini kita ngajak temen-temen buat selfie karena selfie paling mudah untuk dilakukan. Memang selfie gak akan menghilangkan kabut asap seketika. Tapi, please see the bigger picture

Kenapa kita gak menggalang dana?
Kita setuju kok sama penggalangan dana. Tapi kita merasa perlu melakukan lebih agar kejadian ini gak terulang kembali kedepannya.
Penggalangan dana --> gerakan reaktif langsung
#TuntaskanKabutAsap --> gerakan yang menginginkan perubahan, solusi yang PERMANEN jangka panjang untuk masalah kabut asap.
Kita bias-bias aja galang dana, tapi apakah dengan menggalang dana dan memberikan bantuan masker dan obat-obatan dapat mencegah kejadian ini untuk tidak terulang tahun depan?
TIDAK
Kita perlu menyebarkan concern ini agar pemerintah mendengar dan memberikan solusi permanen jangka panjang supaya ini tidak terulang lagi tahun depan.
Kita juga sudah ingin membantu pemerintah dengan memberikan solusi rekomendasi kebijakan jangka panjang
silahkan baca di bit.ly/tuntaskankabutasap
Terimakasih

Semoga bisa menjawab semua pertanyaan dan kegelisahan agan-agan semua.
Beberapa Berita yang Membuat Ane ga kuat membacanya 

Quote:
Gawat! ISPU Kota Jambi Hari Ini Terparah

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Tommy Kurniawan
TRIBUNJAMBI.COM - Kabag Humas Setda Kota Jambi, Abu Bakar mengatakan, dari data Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Jambi saat ini ISPU di Kota Jambi mencapai 409 dengan kategori berbahaya.
"ISPU hari ini (12/9) 409 kategori Berbahaya, Sumber BLH Provinsi Jambi," kata Abu Bakar saat dikonfirmasi melalui pesan singkat Blackberry Masengasr (BBM).
Angka tersebut merupakan yang tertinggi jika dibandingkan tahun 2014 dan juga hari kemarin, pasalnya pada hari Jumat kemarin angka ISPU di angka 360.
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Tommy Kurniawan
TRIBUNJAMBI.COM - Kabag Humas Setda Kota Jambi, Abu Bakar mengatakan, dari data Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Jambi saat ini ISPU di Kota Jambi mencapai 409 dengan kategori berbahaya.
"ISPU hari ini (12/9) 409 kategori Berbahaya, Sumber BLH Provinsi Jambi," kata Abu Bakar saat dikonfirmasi melalui pesan singkat Blackberry Masengasr (BBM).
Angka tersebut merupakan yang tertinggi jika dibandingkan tahun 2014 dan juga hari kemarin, pasalnya pada hari Jumat kemarin angka ISPU di angka 360.
Quote:
Asap Bercampur Abu Beterbangan di Pemukiman, dr Deri: Ini Berbahaya

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Jambi, dr Deri Mulyadi mengatakan jika dibandingkan dengan kondisi kabut pada dua minggu terakhir, maka dalam satu pekan terakhir kondisi kabut sudah sangat berbahaya bagi kesehatan warga.
Ini dikarenakan adanya campuran partikel kasar dalam bentuk abu yang bercampur asap. "Sudah sangat berbahaya. Jangankan debu, asapnya saja sudah cukup berbahaya. Ditambah lagi abunya," katanya.
Dijelaskan dr Deri, bahkan partikel debu ini bisa dilihat secara kasat mata pada benda-benda yang ada di luar ruangan. Jika kondisi seperti ini terus dihirup oleh warga, maka akan meningkatkan resiko gangguan kesehatan, seperti infeksi tenggorokan, sesak nafas, hingga penyakit paru-paru.
Partikel asap bercampur debu ini juga sangat membahayakan bagi anak. Untuk itu, dr Deri mengingatkan agar warga mengurangi aktivitas di luar ruangan, "Jangankan di luar, di dalam ruangan saja saya pribadi pakai masker. Karena partikel udaranya sudah kasar, bercampur abu. Memang sebaiknya kurangi aktivitas di luar ruangan," katanya.
Terus memburuknya kondisi udara di Jambi juga dapat terlihat lewat jarak pandang yang jauh dari batas normal penerbangan. Dari rilis BMKG pada Jumat, jarak pandang hanya 500-600 meter.Sebanyak 40 titik hotspot dengan convident level antara 70-100 dari 93 titik hotpot. Di mana confident di atas 70 dapat dikategorikan sebagai titik api, pantauan ini sesuai yang diperoleh BMKG melalui Satelit TERA dan AQUA.
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Jambi, dr Deri Mulyadi mengatakan jika dibandingkan dengan kondisi kabut pada dua minggu terakhir, maka dalam satu pekan terakhir kondisi kabut sudah sangat berbahaya bagi kesehatan warga.
Ini dikarenakan adanya campuran partikel kasar dalam bentuk abu yang bercampur asap. "Sudah sangat berbahaya. Jangankan debu, asapnya saja sudah cukup berbahaya. Ditambah lagi abunya," katanya.
Dijelaskan dr Deri, bahkan partikel debu ini bisa dilihat secara kasat mata pada benda-benda yang ada di luar ruangan. Jika kondisi seperti ini terus dihirup oleh warga, maka akan meningkatkan resiko gangguan kesehatan, seperti infeksi tenggorokan, sesak nafas, hingga penyakit paru-paru.
Partikel asap bercampur debu ini juga sangat membahayakan bagi anak. Untuk itu, dr Deri mengingatkan agar warga mengurangi aktivitas di luar ruangan, "Jangankan di luar, di dalam ruangan saja saya pribadi pakai masker. Karena partikel udaranya sudah kasar, bercampur abu. Memang sebaiknya kurangi aktivitas di luar ruangan," katanya.
Terus memburuknya kondisi udara di Jambi juga dapat terlihat lewat jarak pandang yang jauh dari batas normal penerbangan. Dari rilis BMKG pada Jumat, jarak pandang hanya 500-600 meter.Sebanyak 40 titik hotspot dengan convident level antara 70-100 dari 93 titik hotpot. Di mana confident di atas 70 dapat dikategorikan sebagai titik api, pantauan ini sesuai yang diperoleh BMKG melalui Satelit TERA dan AQUA.
Quote:
Asap Riau makin parah, warga mulai sakit-sakitan dan ekonomi lumpuh

Merdeka.com - Pekatnya kabut asap di Riau akibat kebakaran hutan dan lahan, membuat hampir semua warga sakit-sakitan. Pada umumnya mengalami batuk, pusing dan radang tenggorokan.
"Sudah pakai Masker pun, tetap sakit kepala saya kena asap ini, sampai ke dalam rumah asapnya," ujar Nurhidayana, salah seorang warga Pekanbaru kepada merdeka.com, Jumat (11/9).
Selain Nurhidayana, Wulan yang juga warga Pekanbaru mengeluhkan dampak kabut asap terhadap bayinya yang masih berusia 10 bulan. Gejala infeksi saluran pernapasan akut sudah mulai terlihat pada anak semata wayangnya itu. Bagaimana tidak, masih bayi sudah disuguhi asap, meski hanya berada di dalam rumah.
"Anak saya sekarang demam, batuk-batuk. Karena asapnya masuk ke dalam rumah, sudah ditutup pintu juga masuk, rumah kami gak pakai AC, hanya ada kipas angin untuk mengusir asap, itu pun tak juga mampu," kata Wulan.
Tak hanya itu, kabut asap juga berdampak pada perekonomian di Riau, baik pedagang kecil, menengah dan atas. Salah satunya pedagang pecel lele, yang biasanya laris, kini sepi pembeli karena warga malas keluar rumah akibat pekatnya asap.
"Gak ada untungnya lagi jualan pecel lele mas, bisa balik modal aja syukur Alhamdulillah, soalnya gak ada yang beli, biasanya ramai sih, tapi ini asapnya pekat sekali, warga gak ada keluar rumah kalau malam hari," keluh Suparto, pedagang pecel lele.
Selain pedagang, pegawai perbankan juga mengakui transaksi perbankan sangat jauh dari seperti biasanya. Sebab, untuk transaksi, nasabah harus keluar rumah.
"Untuk mengambil duit di ATM misalnya, tentu harus keluar rumah, sementara di mana-mana ada kabut asap, pekat pula lagi. Alhasil, transaksi pun sepi, kalau begini terus, ekonomi semakin memburuk," ujar Dhoni, salah seorang pegawai bank pemerintah di Pekanbaru.
Mulai besok Sabtu (12/9), Dinas Pendidikan kota Pekanbaru meliburkan siswanya hingga batas waktu yang tidak ditentukan, mengingat pekatnya kabut asap. Sempat mengalami cuaca yang normal dua hari lalu, sekolah beraktivitas kembali, namun hari ini, asap kembali datang dari provinsi tetangga.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Edward engasr mengatakan, kabut asap di Riau sekarang dominan berasal dari kebakaran lahan di dua provinsi, Jambi dan Sumatera Selatan.
"Di Riau hanya ada beberapa titik api, tidak sampai 10 titik, dan asap dari kebakaran lahan di Riau tidak begitu pekat karena langsung kita tanggulangi dengan memadamkan apinya," ujar kepala Edward.
Merdeka.com - Pekatnya kabut asap di Riau akibat kebakaran hutan dan lahan, membuat hampir semua warga sakit-sakitan. Pada umumnya mengalami batuk, pusing dan radang tenggorokan.
"Sudah pakai Masker pun, tetap sakit kepala saya kena asap ini, sampai ke dalam rumah asapnya," ujar Nurhidayana, salah seorang warga Pekanbaru kepada merdeka.com, Jumat (11/9).
Selain Nurhidayana, Wulan yang juga warga Pekanbaru mengeluhkan dampak kabut asap terhadap bayinya yang masih berusia 10 bulan. Gejala infeksi saluran pernapasan akut sudah mulai terlihat pada anak semata wayangnya itu. Bagaimana tidak, masih bayi sudah disuguhi asap, meski hanya berada di dalam rumah.
"Anak saya sekarang demam, batuk-batuk. Karena asapnya masuk ke dalam rumah, sudah ditutup pintu juga masuk, rumah kami gak pakai AC, hanya ada kipas angin untuk mengusir asap, itu pun tak juga mampu," kata Wulan.
Tak hanya itu, kabut asap juga berdampak pada perekonomian di Riau, baik pedagang kecil, menengah dan atas. Salah satunya pedagang pecel lele, yang biasanya laris, kini sepi pembeli karena warga malas keluar rumah akibat pekatnya asap.
"Gak ada untungnya lagi jualan pecel lele mas, bisa balik modal aja syukur Alhamdulillah, soalnya gak ada yang beli, biasanya ramai sih, tapi ini asapnya pekat sekali, warga gak ada keluar rumah kalau malam hari," keluh Suparto, pedagang pecel lele.
Selain pedagang, pegawai perbankan juga mengakui transaksi perbankan sangat jauh dari seperti biasanya. Sebab, untuk transaksi, nasabah harus keluar rumah.
"Untuk mengambil duit di ATM misalnya, tentu harus keluar rumah, sementara di mana-mana ada kabut asap, pekat pula lagi. Alhasil, transaksi pun sepi, kalau begini terus, ekonomi semakin memburuk," ujar Dhoni, salah seorang pegawai bank pemerintah di Pekanbaru.
Mulai besok Sabtu (12/9), Dinas Pendidikan kota Pekanbaru meliburkan siswanya hingga batas waktu yang tidak ditentukan, mengingat pekatnya kabut asap. Sempat mengalami cuaca yang normal dua hari lalu, sekolah beraktivitas kembali, namun hari ini, asap kembali datang dari provinsi tetangga.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Edward engasr mengatakan, kabut asap di Riau sekarang dominan berasal dari kebakaran lahan di dua provinsi, Jambi dan Sumatera Selatan.
"Di Riau hanya ada beberapa titik api, tidak sampai 10 titik, dan asap dari kebakaran lahan di Riau tidak begitu pekat karena langsung kita tanggulangi dengan memadamkan apinya," ujar kepala Edward.
Terima kasih untuk yang sudah ingin peduli dan ikut bergerak
Semoga kabut asap segera mereda dan udara segar tak lagi menjadi barang langka di negeri sendiri

Semoga kabut asap segera mereda dan udara segar tak lagi menjadi barang langka di negeri sendiri



Diubah oleh nomorcentral 13-09-2015 17:09
0
30.3K
Kutip
312
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan