Surabaya - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sampai hari ini belum memutuskan siapa calon walikota-wakil walikota Surabaya di pilkada yang digelar Desember 2015. PKS yang tergabung dengan Koalisi Majapahit, juga belum menentukan sikapnya, apakah akan berbalik arah mendukung Tri Rismaharini atau melawan incumbent.

"Pertama, proses politik di Surabaya menurut saya incumbentnya sangat arogan dan partai pengusungnya juga sampai detik ini belum membuka lebar-lebar pintunya, mungkin dibuka masih sedikit, sehingga kami ini juga akhirnya berpikir ini kalau kita usung lalu menang, apa kira-kira yang didapat konstituen kami," kata Ketua DPW PKS Jawa Timur drh Hamy Wahjunianto kepada wartawan di sela acara penyerahan rekomendasi ke pasangan calon kepala daerah Kabupaten Sidoarjo di kantor DPW, Jalan Gayungan, Surabaya, Sabtu (25/7/2015).

Ia menambahkan, konstituen PKS jika dihitung jumlah totalnya tidak lebih sedikit dibandingkan dengan partai pengusung Tri Rismaharini (PDIP).

"Ya kalau dikonversikan ke konstituen jumlahnya lebih banyak. Sebenarnya ini akan dapat apa dari walikota kalau kemudian mereka yang memenangkan pertarungan. Sehingga kita juga harus berpikir jernih, berpikir objektif bahwa, kita harus mencarikan lawan sepadan dengan Bu Risma. Sekalipun sejarah mencatat bahwa sekarang Bu Risma diusung oleh partai yang dulu menjadi motor mengimpeach beliau, dan wakil walikota yang digandeng beliau yang juga sekarang menjadi wakil beliau, itu juga dulu menjadi bagian menjatuhkan beliau," tuturnya.

Hamy juga mempertanyakan, kenapa Risma mau diusung oleh partai (PDIP) dan pasangan wakil walikota (Wisnu Saktibuana) yang pernah berusaha melengserkan Risma saat awal-awal memimpin Kota Surabaya.

"Pertanyaannya, mengapa kok bisa seperti itu kenapa. Nah ini yang diungkapkan oleh Bu Risma dan oleh partai pengusungnya, sehingga masyarakat di Surabaya ini jernah menangkap objektif, menangkap apa sebenarnya di balik itu, dan kemudian terbiasa terdidik tidak terkecoh oleh pencitraan," terangnya.

Menurutnya, sejujurnya Risma memimpin Surabaya prestasinya memang ada yakni, tamannya luar biasa dan juga program kebersihan green and clean.

"itu oke, tetapi tidak hanya itu. Sebagai warga penghuni metropolis, saya beri contoh misalnya banjir. Kedua, penyerapan APBD yang terhitung lebih rendah dibandingkan kota kabupaten lainnya. Berarti itu kaitannya dengan manajemen pemerintahan. Kalau penyerapannya rendah, berarti yang masuk ke masyarakat sebenarnya tidak seoptimal yang seharusnya," katanya.

Ketika ditanya tentang rencana akan menyiapkan calon untuk melawan pasangan incumbent walikota dan wakil walikota, kata Hamy, PKS dalam waktu 3 hari terakhir ini akan intens berkomunikasi dengan partai lain yang tergabung dengan Koalisi Majapahit.

"3 hari terakhir ini sangat intensif ketemu dengan Koalisi Majapahit, dan kami yang ada di wilayah, membackup penuh apapun keputusannya, apakah mengusung calon sendiri atau tidak mengusung calon, kita backup penuh," ujarnya.

"Kalau komunikasi buntu, itu salah satu pilihan politik yang sah menurut undang-undang. Yang tidak boleh kan kita melanggar undang-undang seperti usulan menerima aklamasi calon tunggal itu kan melanggar undang-undang. Ketika pemilu tertunda karena hanya 1 calon, kan tidak melanggar undang-undang," tandasnya.

sumur

PKS sakit hati dicuekin Risma


kader pks yang katanya menguasai ptn ternama dan bekerja profesional di berbagai bidang ternyata hanya jadi kerbau dicucuk hidung oleh majelis syuro ala don hilmi