- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Inilah Cara Menyembuhkan Gay


TS
sipuja
Inilah Cara Menyembuhkan Gay
Posting Sebelumnya: 10 Jenis Gay
Banyak gay yg menganggap gay itu takdir. Padahal itu ujian dari Allah. Dan kalau mau berusaha, bisa kok sembuh dan hidup seperti pria normal pada umumnya.
Berikut tulisan berjudul "Inilah Cara Menyembuhkan Gay"
Moga bermanfaat Gan :-)
Sumber: http://sipuja.wordpress.com/2013/09/...yembuhkan-gay/
Bisakah gay disembuhkan?
Saya yakin pasti bisa, karena tak ada yang tak mungkin bagi Allah. Tapi secara pribadi, saya sendiri merasa belum sembuh :-)
Namun terlepas dari apapun, izinkan saya menceritakan sebuah kisah nyata yang saya baca di majalah Kartini beberapa tahun lalu. Tepatnya di rubrik Oh Mama Oh Papa.
Ceritanya mengenai seorang pria pengidap SSA*. Dia pun awalnya terjerumus ke dunia gay. Namun singkat cerita, dia sadar lalu bertaubat.
Suatu hari, dia pergi umroh ke Tanah Suci. Di depan makam Rasulullah dia berdoa kepada Allah, agar dia disembuhkan, dikembalikan sebagai pria normal.
Dalam perjalanan pulang ke Tanah Air, di dalam pesawat dia berkenalan dengan seorang gadis. Secara ajaib, dia tertarik pada perempuan itu. Mereka pun kenalan, lalu menikah.
Cerita ini rasanya tak akan pernah saya lupakan seumur hidup. Cerita yang membuat saya termotivasi untuk berusaha sembuh juga seperti si pria tersebut. Cerita yang membuat saya yakin bahwa pria SSA bisa sembuh menjadi pria normal, walau saya sendiri belum berhasil membuktikannya.
Namun jika kita belum bisa sembuh, saya kira tak perlu sedih, tak perlu putus asa. Berdasarkan pengalaman saya, harapan itu masih ada, kok. Kita tetap bisa hidup normal sebagaimana pria pada umumnya. Yang penting kita mau menjalankan kiat-kiat seperti yang tertulis di bawah ini.
Kiat ini saya tulis berdasarkan pengalaman pribadi, jadi bukan teori semata. Karena itu, saya akan sangat bahagia bila teman-teman para pembaca buku ini bisa mempraktekkannya, untuk kebahagiaan hidup kita dunia dan akhirat.
Kiat Mengubah SSA Menjadi Pria Normal
Langkah I:
Ubah keyakinan Anda. Maksud saya bukan pindah agama, hehehe…. Tapi mengubah pola pikir kita mengenai hal “yang mungkin” dan “tidak mungkin”.
Selama ini banyak orang (bukan hanya SSA) yang berpandangan, “Itu tidak mungkin, mustahil, tak mungkin terjadi.” Para SSA pun banyak yang berpandangan, “Saya ini memang sudah ditakdirkan menjadi gay, tak mungkin jadi pria normal.”
Dulu, saya pernah mendatangi seorang psikolog yang biasa menangani para SSA. Tapi dia ini ternyata psikolog sesat dan aktivis LGBT. Dia bilang begini ke saya:
“Gay itu tak mungkin sembuh. Bagaimana mungkin orang yang tak suka kangkung, bisa berubah jadi penyuka kangkung? Tak mungkin! Karena itu, terima saja takdirmu. Kalau kamu mau menikah dengan perempuan, silahkan. Setelah itu jika kamu mau berhubungan dengan sesama pria, silahkan juga. Tapi jangan lupa pakai kondom agar aman.”
Duhai! Ketika mendengar ceramahnya itu, saya langsung merasa tak betah duduk di depannya, merasa telah mendatangi orang yang salah!
Sahabatku, Ketahuilah bahwa bahwa tak ada yang tak mungkin bagi Allah. Dia Maha Berkehendak. Membuat langit dan bumi sebesar ini saja pun DIA sanggup, apalagi hanya mengubah seorang pria SSA menjadi pria normal. Itu hal yang sangat sepele bagiNya! Tak ada yang tak mungkin di dunia ini selama kita yakin dan mau berusaha!
Karena itu, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah memperkuat keyakinan bahwa Allah Maha Kuasa, Allah Maha Berkehendak. Jangan ragu secuil pun terhadap hal ini.
Perkuat aqidahmu. Luruskan aqidahmu. Jika kamu belum paham apa itu aqidah dan bagaimana cara meluruskannya, jangan khawatir. Kamu bisa mempelajarinya pada Langkah VI di bawah ini.
Langkah II:
Yakinkan diri bahwa hubungan sesama jenis itu dosa, dan kita tak ingin menjalaninya. Pokoknya jangan sampai kita menganggap bahwa itu sesuatu yang sangat biasa, bagian dari hak asasi manusia. Sebab bila kita justru enjoy dan yakin dengan gaya hidup seperti itu, bagaimana mungkin kita bisa berubah?
Kalau perlu, tanamkan rasa benci pada gaya hidup sesama jenis. Jangan sampai kita menyukainya. Sebab bila sudah benci, maka itu akan memotivasi kita untuk menjauhinya. Walau akhirnya sempat terjerumus juga, namun biasasanya hanya sebentar. Setelah itu kita akan sadar dan segera berniat untuk kembali ke jalan yang benar.
Langkah III:
Jauhi pergaulan dengan orang-orang yang mendekatkan dirimu dengan kemaksiatan. Jangan ragu-ragu melakukan itu. Jangan dekati lagi komunitas gay. Jangan berkomunikasi lagi dengan orang-orang yang selama ini masih suka mengajakmu berbuat maksiat. Hapus nomor telepon mereka dari phonebook-mu. Kalau perlu, silahkan ganti nomor HP-mu. Buang nomor yang lama, agar mereka tak bisa lagi menghubungimu. Hapus pertemanan dengan mereka di Facebook. Pokoknya, putuskan semua jalan yang bisa mengarahkan kamu kembali ke dunia gay.
Langkah IV:
Bertaubat dan dekatkan diri pada Allah. Taubat yang sebenar-benarnya, bukan taubat sambal.
Perdalam agama. Ikuti pengajian seperti pengajian Salafy, MMI (Majelis Mujahidin Indonesia), atau liqo di PKS. Saya menyebut ketiga jamaah ini, karena menurut saya merekalah yang paling sesuai ajaran Islam yang sebenarnya. Jangan sampai kita semangat ikut pengajian, tapi justru terjerumus ke pengajian yang tidak benar, bahkan termasuk aliran sesat. Jangan sampai, deh!
Dengan ikut pengajian, maka keimanan kita akan terjaga. Kita selalu diingatkan untuk tetap berada di jalan kebenaran. Selain itu, kita juga akan berteman dengan orang-orang sholeh, orang-orang yang selalu mengingatkan kita untuk selalu beragama dengan benar.
Ingat bahwa lingkungan merupakan salah satu penentu kualitas iman kita.
Kalu kita berteman dengan orang-orang bejat, wajar jika kita pun sulit keluar dari kehidupan bejat. Sementara kalau berteman dengan orang-orang soleh, kita pun akan termotivasi untuk menjadi orang soleh pula.
Jangan lupa, perbanyak membaca buku agama, ceramah agama. Dengan demikian, ilmu agamamu akan semakin banyak, pemahamanmu mengenai Islam akan semakin bagus. Ini akan membuatmu makin paham mengenai tujun hidup kita yang sebenarnya, yakni untuk meraih surgaNya di akhirat nanti. Bukan untuk mengejar kesenangan duniawi semata yang sangat fana dan sementara ini.
Langkah V:
Mintalah pertolongan hanya pada Allah. Berikut analoginya:
Misalkan ibumu ingin agar kamu menjadi dokter. Tapi kamu justru ingin jadi penyanyi. Maka, ibumu pasti kecewa. Dia mungkin tak mau mendukung karirmu. Kalaupun mendukung, pasti seadanya saja.
Berbeda halnya jika kamu punya keinginan yang sejalan dengan ibumu. Kamu juga ingin jadi dokter. Pasti ibumu akan sangat bahagia. Dia pun akan mendukung kamu sepenuhnya. Dia akan mau berkorban apa saja agar dirimu berhasil menjadi dokter.
Seperti itulah analogi mengenai pertolongan Allah. DIA pasti cinta pada hambaNya yang ingin menjadi manusia yang baik, yang beragama secara lurus, yang tidak ingin terjerumus ke lembah maksiat. Karena DIA cinta pada hambaNya yang seperti itu, maka DIA pun pasti menolong dirimu yang ingin kembali ke jalan yang benar. Sebab memang itulah yang DIA kehendaki darimu.
Karena itu, mintalah pertolongan pada Allah.
Jika merasa sulit meninggalkan dunia gay, selama ini kamu mungkin hanya meminta tolong pada manusia. Padahal manusia dan makhluk lainnya justru sering membuat kecewa.
Karena itu, memintalah hanya pada Allah. Minta padaNya agar kamu diberikan jalan termudah untuk kembali ke jalan yang benar, agar bisa dengan mudah meninggalkan dunia gay.
Saya secara pribadi, sering memanjatkan doa berikut:
“Ya Allah, setiap kali hambaMu ini tergoda untuk berbuat maksiat, tolong agar persulit jalannya, tolong jangan izinkan itu sampai terjadi.”
Memang, tak ada doa seperti itu yang diajarkan oleh Rasulullah (setidaknya begitulah sepengetahuan saya). Tapi sepengetahuan saya pula, tak pernah ada larangan bagi umat Islam untuk membuat doa versi masing-masing. Selama doa itu baik dan niatnya juga baik, maka insya Allah itu boleh-boleh saja.
Dan alhamdulillah, saya mengalami sendiri bahwa doa ini seringkali dikabulkan oleh Allah. Saya sering hampir berbuat maksiat, tapi jalan ke arah sana sepertinya kok sulit sekali. Misalnya, saya dan orang tersebut sudah janjian, tapi tiba-tiba dia membatalkan janji, atau nomor HP-nya tak bisa dihubungi, atau terjadi hujan deras, dan sebagainya.
Allah akan selalu menolong hambaNya yang punya niat kuat untuk kembali ke jalan yang benar. Anda harus yakin itu. Yakin seyakin-yakinnya. Jangan pernah ada keraguan sedikit pun! Karena tak ada yang tak mungkin bagi Allah. Dia Maha Penolong. Dia Maha Berhendak. Dia Maha Kuasa.
Langkah VI:
Perbaiki kualitas dan kuantitas ibadah.
Ibadah itu sesungguhnya bertolak belakang dengan maksiat. Tak mungkin bisa bersatu, seperti air dan minyak. Jika kita banyak berbuat maksiat, pasti kualitas dan kuantitas ibadah kita berkurang. Sebaliknya jika banyak beribadah, otomatis kita akan merasa malu untuk berbuat maksiat, hingga akhirnya bertekad untuk meninggalkannya.
Jadi jika hingga hari ini kamu masih belum bisa meninggalkan maksiat, tak perlu risau. Semuanya memang butuh proses. Yang perlu kamu lakukan adalah memperbanyak kualitas dan kuantitas ibadah. Tegakkan shalat lima waktu. Perbanyak baca Al Quran. Rajin sedekah. Rajin berpuasa. Perbanyak belajar agama. Rajinlah mengikuti pengajian, mendengarkan ceramah agama. Perbanyak zikir dan mengingat Allah.
Semakin baik kualitas dan kuantitas ibadahmu, maka otomatis si perbuatan maksiat akan malu sendiri. Maksudnya, kamu akan malu sendiri untuk melakukannya. Kamu akan berpikir, “Aku rajin shalat, tapi kok masih suka main sex sesama jenis? Malu dong, ah!”
Dengan berpikir seperti itu, maka secara perlahan namun pasti, kamu akan mudah meninggalkan dunia maksiat tersebut.
Langkah VII:
Tutup semua pintu yang memungkinkan kamu kembali ke dunia gay.
Ya, godaan pasti selalu ada. Setelah menjalani lankah I hingga VI di atas, pasti godaan demi godaan akan kembali datang. Karena itu, waspadalah! Jebakan syaitan itu seringkali sangat halus. Kita bahkan sering tidak menyadari bahwa itu godaan syaitan. Karena itu, coba perdalam terus ilmu agama. Dekatkan diri pada Allah. Dan setiap kali ada godaan, usahakan agar kamu jangan sampai tergoda. Bila ada peluang yang datang (misalnya ada seorang gay yang ngajak kenalan), coba segera tutup dan hindari peluang tersebut. Sebab bila kamu mengambil kesempatan itu, maka peluang untuk kembali ke maksiat pun akan terbuka lebar kembali.
Jangan lupa, terus panjatkan doa berikut ini:
“Ya Allah, setiap kali hambaMu ini tergoda untuk berbuat maksiat, tolong agar persulit jalannya, tolong jangan izinkan itu sampai terjadi.”
Insya Allah, DIA akan menolongmu, membantumu agar terhindar dari perbuatan maksiat.
NB: Rasulullah juga mengajarkan bahwa jika kita tidak kuat menahan godaan, sebaiknya berpuasa saja. Kalau perlu, rutinkan puasa Senin Kamis.
Langkah VIII:
Menikah dengan niat ibadah demi Allah, bukan demi status.
Ini akan kita bahas pada tulisan berikutnya, karena ini termasuk yang sangat penting.
Keterangan:
SSA = Same Sex Attraction. Istilah yang digunakan untuk menggantikan gay atau homosex. Sebab istilah gay atau homosex sering diartikan secara negatif karena menyangkut gaya hidup atau perbuatan maksiat. Sedangkan SSA hanya merujuk pada KECENDERUNGAN.
—————-
NB: Silahkan download ebook “Karena Allah, Aku Mencintai dan Meninggalkanmu”.
Sebuah KISAH NYATA, kisah cinta inspiratif antara dua orang pria yang mendapat ujian “Sama Sex Attraction” (SSA, menyukai sesama jenis). Mereka saling mencintai, tapi memutuskan untuk saling melupakan, karena ingin menjalani hidup sesuai ajaran Islam. Tak ingin terjerumus ke lembah maksiat.
Ebook ini ditujukan buat Anda yang merasa sebagai pria SSA (atau sering juga disebut gay atau homosex), tapi ingin kembali ke jalan yang benar, ingin hidup lurus, sesuai ajaran Islam.
Pada ebook ini juga dibahas tentang kiat=kiat agar seorang SSA bisa sembuh, menjadi pria normal, menikah dan hidup bahagia.
Untuk mendownload, silahkan klik sipuja.wordpress.com

Banyak gay yg menganggap gay itu takdir. Padahal itu ujian dari Allah. Dan kalau mau berusaha, bisa kok sembuh dan hidup seperti pria normal pada umumnya.
Berikut tulisan berjudul "Inilah Cara Menyembuhkan Gay"
Moga bermanfaat Gan :-)
Sumber: http://sipuja.wordpress.com/2013/09/...yembuhkan-gay/
Spoiler for Inilah Cara Menyembuhkan Gay:
Bisakah gay disembuhkan?
Saya yakin pasti bisa, karena tak ada yang tak mungkin bagi Allah. Tapi secara pribadi, saya sendiri merasa belum sembuh :-)
Namun terlepas dari apapun, izinkan saya menceritakan sebuah kisah nyata yang saya baca di majalah Kartini beberapa tahun lalu. Tepatnya di rubrik Oh Mama Oh Papa.
Ceritanya mengenai seorang pria pengidap SSA*. Dia pun awalnya terjerumus ke dunia gay. Namun singkat cerita, dia sadar lalu bertaubat.
Suatu hari, dia pergi umroh ke Tanah Suci. Di depan makam Rasulullah dia berdoa kepada Allah, agar dia disembuhkan, dikembalikan sebagai pria normal.
Dalam perjalanan pulang ke Tanah Air, di dalam pesawat dia berkenalan dengan seorang gadis. Secara ajaib, dia tertarik pada perempuan itu. Mereka pun kenalan, lalu menikah.
Cerita ini rasanya tak akan pernah saya lupakan seumur hidup. Cerita yang membuat saya termotivasi untuk berusaha sembuh juga seperti si pria tersebut. Cerita yang membuat saya yakin bahwa pria SSA bisa sembuh menjadi pria normal, walau saya sendiri belum berhasil membuktikannya.
Namun jika kita belum bisa sembuh, saya kira tak perlu sedih, tak perlu putus asa. Berdasarkan pengalaman saya, harapan itu masih ada, kok. Kita tetap bisa hidup normal sebagaimana pria pada umumnya. Yang penting kita mau menjalankan kiat-kiat seperti yang tertulis di bawah ini.
Kiat ini saya tulis berdasarkan pengalaman pribadi, jadi bukan teori semata. Karena itu, saya akan sangat bahagia bila teman-teman para pembaca buku ini bisa mempraktekkannya, untuk kebahagiaan hidup kita dunia dan akhirat.
Kiat Mengubah SSA Menjadi Pria Normal
Langkah I:
Ubah keyakinan Anda. Maksud saya bukan pindah agama, hehehe…. Tapi mengubah pola pikir kita mengenai hal “yang mungkin” dan “tidak mungkin”.
Selama ini banyak orang (bukan hanya SSA) yang berpandangan, “Itu tidak mungkin, mustahil, tak mungkin terjadi.” Para SSA pun banyak yang berpandangan, “Saya ini memang sudah ditakdirkan menjadi gay, tak mungkin jadi pria normal.”
Dulu, saya pernah mendatangi seorang psikolog yang biasa menangani para SSA. Tapi dia ini ternyata psikolog sesat dan aktivis LGBT. Dia bilang begini ke saya:
“Gay itu tak mungkin sembuh. Bagaimana mungkin orang yang tak suka kangkung, bisa berubah jadi penyuka kangkung? Tak mungkin! Karena itu, terima saja takdirmu. Kalau kamu mau menikah dengan perempuan, silahkan. Setelah itu jika kamu mau berhubungan dengan sesama pria, silahkan juga. Tapi jangan lupa pakai kondom agar aman.”
Duhai! Ketika mendengar ceramahnya itu, saya langsung merasa tak betah duduk di depannya, merasa telah mendatangi orang yang salah!
Sahabatku, Ketahuilah bahwa bahwa tak ada yang tak mungkin bagi Allah. Dia Maha Berkehendak. Membuat langit dan bumi sebesar ini saja pun DIA sanggup, apalagi hanya mengubah seorang pria SSA menjadi pria normal. Itu hal yang sangat sepele bagiNya! Tak ada yang tak mungkin di dunia ini selama kita yakin dan mau berusaha!
Karena itu, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah memperkuat keyakinan bahwa Allah Maha Kuasa, Allah Maha Berkehendak. Jangan ragu secuil pun terhadap hal ini.
Perkuat aqidahmu. Luruskan aqidahmu. Jika kamu belum paham apa itu aqidah dan bagaimana cara meluruskannya, jangan khawatir. Kamu bisa mempelajarinya pada Langkah VI di bawah ini.
Langkah II:
Yakinkan diri bahwa hubungan sesama jenis itu dosa, dan kita tak ingin menjalaninya. Pokoknya jangan sampai kita menganggap bahwa itu sesuatu yang sangat biasa, bagian dari hak asasi manusia. Sebab bila kita justru enjoy dan yakin dengan gaya hidup seperti itu, bagaimana mungkin kita bisa berubah?
Kalau perlu, tanamkan rasa benci pada gaya hidup sesama jenis. Jangan sampai kita menyukainya. Sebab bila sudah benci, maka itu akan memotivasi kita untuk menjauhinya. Walau akhirnya sempat terjerumus juga, namun biasasanya hanya sebentar. Setelah itu kita akan sadar dan segera berniat untuk kembali ke jalan yang benar.
Langkah III:
Jauhi pergaulan dengan orang-orang yang mendekatkan dirimu dengan kemaksiatan. Jangan ragu-ragu melakukan itu. Jangan dekati lagi komunitas gay. Jangan berkomunikasi lagi dengan orang-orang yang selama ini masih suka mengajakmu berbuat maksiat. Hapus nomor telepon mereka dari phonebook-mu. Kalau perlu, silahkan ganti nomor HP-mu. Buang nomor yang lama, agar mereka tak bisa lagi menghubungimu. Hapus pertemanan dengan mereka di Facebook. Pokoknya, putuskan semua jalan yang bisa mengarahkan kamu kembali ke dunia gay.
Langkah IV:
Bertaubat dan dekatkan diri pada Allah. Taubat yang sebenar-benarnya, bukan taubat sambal.
Perdalam agama. Ikuti pengajian seperti pengajian Salafy, MMI (Majelis Mujahidin Indonesia), atau liqo di PKS. Saya menyebut ketiga jamaah ini, karena menurut saya merekalah yang paling sesuai ajaran Islam yang sebenarnya. Jangan sampai kita semangat ikut pengajian, tapi justru terjerumus ke pengajian yang tidak benar, bahkan termasuk aliran sesat. Jangan sampai, deh!
Dengan ikut pengajian, maka keimanan kita akan terjaga. Kita selalu diingatkan untuk tetap berada di jalan kebenaran. Selain itu, kita juga akan berteman dengan orang-orang sholeh, orang-orang yang selalu mengingatkan kita untuk selalu beragama dengan benar.
Ingat bahwa lingkungan merupakan salah satu penentu kualitas iman kita.
Kalu kita berteman dengan orang-orang bejat, wajar jika kita pun sulit keluar dari kehidupan bejat. Sementara kalau berteman dengan orang-orang soleh, kita pun akan termotivasi untuk menjadi orang soleh pula.
Jangan lupa, perbanyak membaca buku agama, ceramah agama. Dengan demikian, ilmu agamamu akan semakin banyak, pemahamanmu mengenai Islam akan semakin bagus. Ini akan membuatmu makin paham mengenai tujun hidup kita yang sebenarnya, yakni untuk meraih surgaNya di akhirat nanti. Bukan untuk mengejar kesenangan duniawi semata yang sangat fana dan sementara ini.
Langkah V:
Mintalah pertolongan hanya pada Allah. Berikut analoginya:
Misalkan ibumu ingin agar kamu menjadi dokter. Tapi kamu justru ingin jadi penyanyi. Maka, ibumu pasti kecewa. Dia mungkin tak mau mendukung karirmu. Kalaupun mendukung, pasti seadanya saja.
Berbeda halnya jika kamu punya keinginan yang sejalan dengan ibumu. Kamu juga ingin jadi dokter. Pasti ibumu akan sangat bahagia. Dia pun akan mendukung kamu sepenuhnya. Dia akan mau berkorban apa saja agar dirimu berhasil menjadi dokter.
Seperti itulah analogi mengenai pertolongan Allah. DIA pasti cinta pada hambaNya yang ingin menjadi manusia yang baik, yang beragama secara lurus, yang tidak ingin terjerumus ke lembah maksiat. Karena DIA cinta pada hambaNya yang seperti itu, maka DIA pun pasti menolong dirimu yang ingin kembali ke jalan yang benar. Sebab memang itulah yang DIA kehendaki darimu.
Karena itu, mintalah pertolongan pada Allah.
Jika merasa sulit meninggalkan dunia gay, selama ini kamu mungkin hanya meminta tolong pada manusia. Padahal manusia dan makhluk lainnya justru sering membuat kecewa.
Karena itu, memintalah hanya pada Allah. Minta padaNya agar kamu diberikan jalan termudah untuk kembali ke jalan yang benar, agar bisa dengan mudah meninggalkan dunia gay.
Saya secara pribadi, sering memanjatkan doa berikut:
“Ya Allah, setiap kali hambaMu ini tergoda untuk berbuat maksiat, tolong agar persulit jalannya, tolong jangan izinkan itu sampai terjadi.”
Memang, tak ada doa seperti itu yang diajarkan oleh Rasulullah (setidaknya begitulah sepengetahuan saya). Tapi sepengetahuan saya pula, tak pernah ada larangan bagi umat Islam untuk membuat doa versi masing-masing. Selama doa itu baik dan niatnya juga baik, maka insya Allah itu boleh-boleh saja.
Dan alhamdulillah, saya mengalami sendiri bahwa doa ini seringkali dikabulkan oleh Allah. Saya sering hampir berbuat maksiat, tapi jalan ke arah sana sepertinya kok sulit sekali. Misalnya, saya dan orang tersebut sudah janjian, tapi tiba-tiba dia membatalkan janji, atau nomor HP-nya tak bisa dihubungi, atau terjadi hujan deras, dan sebagainya.
Allah akan selalu menolong hambaNya yang punya niat kuat untuk kembali ke jalan yang benar. Anda harus yakin itu. Yakin seyakin-yakinnya. Jangan pernah ada keraguan sedikit pun! Karena tak ada yang tak mungkin bagi Allah. Dia Maha Penolong. Dia Maha Berhendak. Dia Maha Kuasa.
Langkah VI:
Perbaiki kualitas dan kuantitas ibadah.
Ibadah itu sesungguhnya bertolak belakang dengan maksiat. Tak mungkin bisa bersatu, seperti air dan minyak. Jika kita banyak berbuat maksiat, pasti kualitas dan kuantitas ibadah kita berkurang. Sebaliknya jika banyak beribadah, otomatis kita akan merasa malu untuk berbuat maksiat, hingga akhirnya bertekad untuk meninggalkannya.
Jadi jika hingga hari ini kamu masih belum bisa meninggalkan maksiat, tak perlu risau. Semuanya memang butuh proses. Yang perlu kamu lakukan adalah memperbanyak kualitas dan kuantitas ibadah. Tegakkan shalat lima waktu. Perbanyak baca Al Quran. Rajin sedekah. Rajin berpuasa. Perbanyak belajar agama. Rajinlah mengikuti pengajian, mendengarkan ceramah agama. Perbanyak zikir dan mengingat Allah.
Semakin baik kualitas dan kuantitas ibadahmu, maka otomatis si perbuatan maksiat akan malu sendiri. Maksudnya, kamu akan malu sendiri untuk melakukannya. Kamu akan berpikir, “Aku rajin shalat, tapi kok masih suka main sex sesama jenis? Malu dong, ah!”
Dengan berpikir seperti itu, maka secara perlahan namun pasti, kamu akan mudah meninggalkan dunia maksiat tersebut.
Langkah VII:
Tutup semua pintu yang memungkinkan kamu kembali ke dunia gay.
Ya, godaan pasti selalu ada. Setelah menjalani lankah I hingga VI di atas, pasti godaan demi godaan akan kembali datang. Karena itu, waspadalah! Jebakan syaitan itu seringkali sangat halus. Kita bahkan sering tidak menyadari bahwa itu godaan syaitan. Karena itu, coba perdalam terus ilmu agama. Dekatkan diri pada Allah. Dan setiap kali ada godaan, usahakan agar kamu jangan sampai tergoda. Bila ada peluang yang datang (misalnya ada seorang gay yang ngajak kenalan), coba segera tutup dan hindari peluang tersebut. Sebab bila kamu mengambil kesempatan itu, maka peluang untuk kembali ke maksiat pun akan terbuka lebar kembali.
Jangan lupa, terus panjatkan doa berikut ini:
“Ya Allah, setiap kali hambaMu ini tergoda untuk berbuat maksiat, tolong agar persulit jalannya, tolong jangan izinkan itu sampai terjadi.”
Insya Allah, DIA akan menolongmu, membantumu agar terhindar dari perbuatan maksiat.
NB: Rasulullah juga mengajarkan bahwa jika kita tidak kuat menahan godaan, sebaiknya berpuasa saja. Kalau perlu, rutinkan puasa Senin Kamis.
Langkah VIII:
Menikah dengan niat ibadah demi Allah, bukan demi status.
Ini akan kita bahas pada tulisan berikutnya, karena ini termasuk yang sangat penting.
Keterangan:
SSA = Same Sex Attraction. Istilah yang digunakan untuk menggantikan gay atau homosex. Sebab istilah gay atau homosex sering diartikan secara negatif karena menyangkut gaya hidup atau perbuatan maksiat. Sedangkan SSA hanya merujuk pada KECENDERUNGAN.
—————-
NB: Silahkan download ebook “Karena Allah, Aku Mencintai dan Meninggalkanmu”.
Sebuah KISAH NYATA, kisah cinta inspiratif antara dua orang pria yang mendapat ujian “Sama Sex Attraction” (SSA, menyukai sesama jenis). Mereka saling mencintai, tapi memutuskan untuk saling melupakan, karena ingin menjalani hidup sesuai ajaran Islam. Tak ingin terjerumus ke lembah maksiat.
Ebook ini ditujukan buat Anda yang merasa sebagai pria SSA (atau sering juga disebut gay atau homosex), tapi ingin kembali ke jalan yang benar, ingin hidup lurus, sesuai ajaran Islam.
Pada ebook ini juga dibahas tentang kiat=kiat agar seorang SSA bisa sembuh, menjadi pria normal, menikah dan hidup bahagia.
Untuk mendownload, silahkan klik sipuja.wordpress.com
Spoiler for Cover Ebook:

0
126.3K
Kutip
93
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan