Profil Indra Sjafri

Indra Sjafri : lahir di Lubuk Nyiur, Batang Kapas, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, 2 Februari 1963; umur 52 tahun. Adalah seorang mantan pemain sepak bola yang kemudian menjadi pelatih sepak bola Indonesia. Ia dipercaya menjadi pelatih Timnas Junior Indonesia (PSSI), seperti Timnas U-12, U-17 dan U-19 yang dijuluki Garuda Jaya. Saat ini ia melatih klub Bali United.
Indra merupakan mantan pemain sepak bola yang pernah membela PSP Padang pada tahun 1980-an, dan juga pernah menangani klub sepak bola dari ibukota provinsi Sumatera Barat itu sebagai pelatih. Tidak seperti The Legendary Coach of Indonesia Aji Santosoyang sudah pernah mencicipi klub – klub besar liga Indonesia bahkan Indra pun juga pernah bekerja sebagai pegawai kantor pos.

Pernah Kecewa Tak Masuk Timnas

Kembali ke kisah semasa Indra memperkuat PSP Padang, Indra pernah merasakan kekecewaan. Pasalnya, ketika itu Indra merasa kemampuan dalam bermain sepak bola sedang berada di posisi puncak. Tapi anehnya, Indra tak bisa masuk ke dalam jajaran pemain timnas. Untuk beberapa lama Indra memendam kekecewaan. Namun akhirnya Indra mulai berpikir positif, pasti bukan hanya dirinya yang bernasib demikian.
Mereka yang meniti karier dari desa-desa, meski memiliki kemampuan yang mumpuni, tetap harus mengalami kegagalan lantaran PSSI tidak fair dalam merekrut pemain. Peristiwa itulah yang mengilhami Indra dalam merekrut para pemain saat ini. Untuk mendapatkan bibit-bibit muda yang bagus, Indra harus rela blusukan ke pelosok daerah di seluruh Indonesia.
Bagi Indra, sangat naif rasanya bila melihat jumlah penduduk Indonesia sebanyak 240 juta jiwa dan dengan luas wilayah Indonesia yang begini besar, tak bisa menemukan pemain yang andal. Anak-anak Indonesia di kampung-kampung memiliki potensi yang luar biasa hebat, tapi mereka tak pernah diberi kesempatan. Akhirnya kemampuan itu tak tergali dengan baik.
Mungkin salah satu penyebab kenapa Indra tak masuk timnas, karena Indra hanya seorang anak kampong dan tidak punya link orang dalam PSSI , jadi tidak ada membawa atau menitipakan Indra untuk masuk PSSI heueheuheu….

Awal Karier Kepelatihan

Nah, rasa kecewa yang Indra rasakan dulu itu, sempat membuat Indra putar haluan. Di tahun 1991 Indra tak melanjutkan jadi pemain di lapangan hijau, tapi memilih meniti karier di dunia kepelatihan. Ilmu tentang kepelatihan pertama kali Indra peroleh dari pelatih asal Jerman. Suatu ketika, Kota Padang menjalin kerja sama yang disebut dengan program Sister City dengan Jerman. Bukan hanya penataan kotanya saja yang digarap, tapi sektor olah raganya juga.
Jerman kemudian mengirim seorang pelatih sepak bola bernama Adolf Remy untuk menjadi pelatih PSP Padang. Ketika ia jadi pelatih, Indra jadi asistennya. Menjadi asisten Remy tidaklah mudah. Beberapa teman Indra bahkan tak tahan akibat banyak hal. Mulai dari disiplin tinggi sampai pandangannya tentang dunia kepelatihan.
Sebaliknya, Indra justru suka terhadap Remy lantaran banyak nilai-nilai yang ditanamkannya untuk menjadi seorang pelatih yang baik. Salah satu contoh yang Indra ingat, dulu di Padang setiap ada pertandingan sepak bola, yang duduk di bangku cadangan bukan hanya pemain tapi juga pejabat dari bupati, kepala dinas, dan sebagainya.
Nah, sejak Remy menjadi pelatih PSP Padang, kebiasaan itu dilarang. Menurut Remy, yang boleh duduk di bangku cadangan, ya, hanya pemain dan official saja, lainnya tidak. Tindakan itu sempat mendapat protes dari para pejabat, namun Remy tetap teguh dengan pendiriannya. Contoh lainnya, Remy akan marah besar jika melihat ada seorang official merokok di ruang ganti pemain atau di lingkungan lapangan.
Nilai-nilai demikian sangat Indra sukai dan kemudian Indra terapkan. Tak heran bila kemudian Remy menjadi akrab dengan Indra, bahkan Indra bisa bertahan menjadi asistennya selama tiga tahun, sebelum akhrinya ia kembali ke negaranya. Berkat hubungan baik itu, Indra sempat diajaknya melihat langsung pertandingan sepak bola piala dunia dan berkunjung ke beberapa kawasan di Jerman.

Kejuaraan Tarkam AFF U-19 ( Selevel pertandingan antar RT untuk 17 Agustusan )

Pada 22 September 2013, Indra Sjafri sukses membawa tim asuhannya yang terdiri dari anak –anak kampung, Timnas Indonesia U-19 menjuarai Turnamen Kejuaraan Remaja U-19 AFF 2013 setelah di final mengalahkan tim kampung Vietnamdalam pertandingan dramatis yang berujung adu penalti, di mana tim Indonesia menang dengan skor 7-6 setelah bermain imbang 0-0 hingga perpanjangan waktu. Gelar juara ini merupakan gelar pertama Indonesia di level Tarkam sejak 22 tahun terakhir dimana Indonesia tak pernah meraih satupun gelar juara baik di level Asia Tenggara maupun level yang lebih tinggi. Kemenangan Timnas U-19 ini membuat nama Indra Sjafri mulai dikenal secara luas di dunia sepak bola tanah air khususnya untuk level Tarkam.

Kualifikasi Kejuaraan AFC U-19 (Selevel Pertandingan Antar Kecamatan )

Pada pertandingan terakhir Grup G Kualifikasi Kejuaraan U-19 AFC 2014 di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada tanggal 12 Oktober 2013, anak asuh Indra Sjafri mengalahkan juara 12 kali Kompetisi antar kecamatan Piala Asia U-19,Tim Boyband Korea Selatan dengan skor akhir 3-2, sehingga meloloskan tim tersebut lolos ke putaran final Kejuaraan Antar Kecamatan U-19 AFC 2014 yang akan digelar di salah satu kecamatan di Myanmar pada Oktober 2014.Dan Indonesia pun lolos sebagai juara grup.

Prestasi lainya di level Kelurahan

( HKFA = Hongkong Kelurahaan Football Asocation )

Tur Nusantara Keliling kecamatan

Tur Timur Tengah

Setelah serangkaian hasil megecewakan di kompetisi Tarkam, akhirnya Indra Sjafri dipecat lantaran gagal membawa Timnas U-19 melaju dan terhenti di penyisihan Final Piala Tarkam AFC 2014.

Original Posted By waweshop►tolong ditambahin gan daftar mengguncangkannya.
yaitu mengguncangkan rumah sakit..
dulu waktu u-19 lawan korsel ane lagi nganter kakak ane kontrol ke RS..
karena antri lama, para pengantri minta TV nya diganti ke pertandingan u-19. alhasil pada nobar di RS..

saatanak asuh indra safri cetak gol, sontak semua berteriak gan. terguncang tu RS karena sorakan: ngakak.
merinding bener gan permainan U19 nya, bisa bikin korsel kuwalahan...

kalo soal gak lolos waktu PD tu ane menilainya karena terlalu banyak pertandingan persahabatan di disiarin gan.. lawan jadi mudah dapat data kekuatan team u19.

pepata dari cjina
"kenali dirimu (kekuatan dan kelemahan mu) dan kenali lawanmu, maka kamu tak akan pernah terkalahkan di 1.000 pertarungan"

tp pepatah yang dibuat PSSI itu
"tunjukan kekuatan dan kelemahanmu ke lawan, dan jangan kenali lawanmu"

Original Posted By mightymavericks►Tambahan gan:
Indra safri hanya mampu mengguncang buruh pabrik yg sejenak melupakan capek krn peluh keringat.

Ane inget bgt malam2 dipabrik ane kita nobar rame2 dengan tv tuner seadanya, pas tendangan penalty terakhir vs vietnam gol pabrik seperti mau berguncang karena sorakan kita.

Original Posted By mantan.terindah►

Ane inget, dulu di kampung ane ngadain nobar pas indonesia lawan korut, gila rame banget, ane yg habis pulang kerja aja gak berasa cape kalau udah nonton timnasnya coach indra, tapi semua berubah ketika negara api menyerang

Original Posted By youQhero►disaat tv-tv nasional isinya cuma sinetron alay, berita kriminal + korupsi dan gosip-gosip sampah selebritis...

Coach Indra berhasil membuat sebuah memori paling indah di kepala gua tentang sepakbola, yakni ketika U-19 juara AFF... itulah pertandingan bola yg sampe bikin gw gemeteran dari awal sampai akhir pertandingan...