- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
PANASONIC GLOBEL AWARD 2015 DAN KEMUNDURAN PERTELEVISIAN INDONESIA
TS
darkyzQ
PANASONIC GLOBEL AWARD 2015 DAN KEMUNDURAN PERTELEVISIAN INDONESIA
Gan ane semalem sempet liat acara Panasonic Gobel Award sebetulnya cuman lagi nunggu iklan SUCI 5 Kompas TV. Ane heran Pemenangnya kalo nominasinya ada acara RCTI pasti RCTI menang. Ane juga melihat tidak ada acara NET TV yang menjadi nominasi mungkin karena Stasiun ini baru seumur jagung. Padahal beberapa acara NET TV pernah masuk nominasi Asian TV Award (Net TV). Bahkan Rajawali Televisi (RTV) yang berumur 1 tahun bisa mengirim acara beritanya masuk nominasi. Seharusnya NET TV yang sudah berumur 2 tahun bisa ikut serta dalam award tersebut. Kemudian acara favorit ane seperti My Trip My Adventure tidak masuk nominasi Hobi, Gaya Hidup & Petualangan yang menang justru Mister Tukul yang sekarang acara setan-setanan. Kemudian yang kontroversi adalah masuknya kategori Program Religi dan Host Program Religi yang menurut ane akan menimbulkan isu SARA (Dikritik Ulama)
Menonton acara award semalam bisa dilihat rendahnya selera acara televisi Indonesia. Ane bingung pada Dewan Juri atau Panitia bagaimana bisa memasukkan beberapa acara yang menurut saya belum pantas dan bahkan ada acara yang sudah tidak ada lagi bisa masuk nominasi untuk diikutsertakan dan apa tolak ukur mereka? Hanya mereka yang bisa jawab.
Ane mulai jenuh dengan acara pertelevisian Indonesia, mulai banyaknya acara yang berbau India, kemudian acara sinetron yang tak memiliki ending, acara komedi yang isinya malah lebih banyak ngegosip, acara musik yang malah masak-memasak, acara Game show, Variety Show dan Reality show yang tidak dikemas secara baik. Ini merupakan suatu kemunduran pertelevisian Indonesia yang ane rasakan dan mungkin ada beberapa masyarakat Indonesia juga rasakan. Ane gak sepenuhnya menyalahkan orang tv gan karena masyarakat tertentu juga punya peran.
Saran Ane, kalian masyarakat Indonesia yang cerdas jangan terbuai untuk mengirim polling sms yang membuat pulsa kalian terbuang percuma karena acara ini tidak memberikan transparasi perolehan sms yang didapat dan membuat award ini tidak Reliable (website Panasonic Award). Saya berharap untuk kedepan Panasonic Award bisa membuat penilaian secara obyektif tanpa ada tekanan dari pihak manapun mungkin dengan “merolling” penyelenggaraan di stasiun TV yang berbeda sertiap tahunnya. Ane juga berharap untuk para pekerja di Pertelevisian bisa membuat acara yang lebih bermutu. Jangan buat masyarakat Indonesia menuju kebodohan.
Ane tau emang gak ada gunanya ngomong di kaskus soalnya ane gak yakin orang KPI ngaskus dan orang2 yg kerja di pertelevisian gak semua ngaskus atau mungkin mereka ngaskus tapi gak peduli. Ane buat thread ini cuman pengen ngeluarin unek2 dan bertukar pikiran aja gan Entah kenapa ane lebih prefer nuangin ini di kaskus. Maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan sebelumnya ane hanya mengutarakan isi hati dan otak ane. Maju Terus Pertelevisian Indonesia!!!
Menonton acara award semalam bisa dilihat rendahnya selera acara televisi Indonesia. Ane bingung pada Dewan Juri atau Panitia bagaimana bisa memasukkan beberapa acara yang menurut saya belum pantas dan bahkan ada acara yang sudah tidak ada lagi bisa masuk nominasi untuk diikutsertakan dan apa tolak ukur mereka? Hanya mereka yang bisa jawab.
Ane mulai jenuh dengan acara pertelevisian Indonesia, mulai banyaknya acara yang berbau India, kemudian acara sinetron yang tak memiliki ending, acara komedi yang isinya malah lebih banyak ngegosip, acara musik yang malah masak-memasak, acara Game show, Variety Show dan Reality show yang tidak dikemas secara baik. Ini merupakan suatu kemunduran pertelevisian Indonesia yang ane rasakan dan mungkin ada beberapa masyarakat Indonesia juga rasakan. Ane gak sepenuhnya menyalahkan orang tv gan karena masyarakat tertentu juga punya peran.
Saran Ane, kalian masyarakat Indonesia yang cerdas jangan terbuai untuk mengirim polling sms yang membuat pulsa kalian terbuang percuma karena acara ini tidak memberikan transparasi perolehan sms yang didapat dan membuat award ini tidak Reliable (website Panasonic Award). Saya berharap untuk kedepan Panasonic Award bisa membuat penilaian secara obyektif tanpa ada tekanan dari pihak manapun mungkin dengan “merolling” penyelenggaraan di stasiun TV yang berbeda sertiap tahunnya. Ane juga berharap untuk para pekerja di Pertelevisian bisa membuat acara yang lebih bermutu. Jangan buat masyarakat Indonesia menuju kebodohan.
Ane tau emang gak ada gunanya ngomong di kaskus soalnya ane gak yakin orang KPI ngaskus dan orang2 yg kerja di pertelevisian gak semua ngaskus atau mungkin mereka ngaskus tapi gak peduli. Ane buat thread ini cuman pengen ngeluarin unek2 dan bertukar pikiran aja gan Entah kenapa ane lebih prefer nuangin ini di kaskus. Maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan sebelumnya ane hanya mengutarakan isi hati dan otak ane. Maju Terus Pertelevisian Indonesia!!!
Quote:
Berita Terbaru
Quote:
Original Posted By 077lawless►Nah loh disuruh berhenti ma DPR. Nih ada beritanya :
VIVA.co.id - Ketua Komisi I DPR (salah satunya membidangi penyiaran), Mahfudz Siddiq, meminta perhelatan Panasonic Gobel Award dihentikan. Mahfudz punya alasan kenapa ajang yang sudah berlangsung lama ini harus dihentikan untuk dikaji ulang.
"Perhelatan ini punya gengsi, karena sudah berlangsung selama belasan tahun dan ada nama besar Gobel di balik Panasonic. Namun, mengejutkan sekali menyaksikan nominasi program-program acara yang dihasilkan dan pemenang yang diumumkan dalam Panasonic Award," jelas Mahfudz dalam siaran persnya, Minggu 31 Mei 2015.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera ini mengatakan nominator pada award tersebut justru banyak yang telah diberi sanksi oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Sebab, isi tayangannya melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS).
"Coba bayangkan, ada program YKS yang sudah diberhentikan KPI, tapi masuk nominasi. Ada program sinetron 7 Manusia Harimau yang ditegur keras KPI, malah jadi pemenang. Lebih konyol lagi, program Pesbuker yang pernah diberhentikan sementara oleh KPI, juga menjadi pemenangan," jelas Mahfuz.
Menurut dia, wajar kalau ada reaksi negatif dari publik. Apalagi, penghargaan ini mengacu survei yang dilakukan oleh AC Nielsen.
Bagi Mahfudz, kalau tetap diteruskan, maka Panasonic Award bisa dituduh banyak pihak lebih sebagai agen industri dan pembenaran terhadap selera rendah sebagian masyarakat Indonesia.
Apalagi, penilaiannya tidak melibatkan KPI sebagai lembaga yang oleh UU Penyiaran diberikan otoritas penilaian dan pengawasan isi siaran.
"Jadi menurut saya, jika Panasonic Award tidak bisa dan tidak mau melakukan perbaikan dalam sistem penilaian dan memperhatikan sungguh-sungguh UU Penyiaran, maka sebaiknya Panasonic Award dihentikan saja," Mahfuz menegaskan.
Source http://nasional.news.viva.co.id/news...edium=facebook
Masukin pejwan om TS
VIVA.co.id - Ketua Komisi I DPR (salah satunya membidangi penyiaran), Mahfudz Siddiq, meminta perhelatan Panasonic Gobel Award dihentikan. Mahfudz punya alasan kenapa ajang yang sudah berlangsung lama ini harus dihentikan untuk dikaji ulang.
"Perhelatan ini punya gengsi, karena sudah berlangsung selama belasan tahun dan ada nama besar Gobel di balik Panasonic. Namun, mengejutkan sekali menyaksikan nominasi program-program acara yang dihasilkan dan pemenang yang diumumkan dalam Panasonic Award," jelas Mahfudz dalam siaran persnya, Minggu 31 Mei 2015.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera ini mengatakan nominator pada award tersebut justru banyak yang telah diberi sanksi oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Sebab, isi tayangannya melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS).
"Coba bayangkan, ada program YKS yang sudah diberhentikan KPI, tapi masuk nominasi. Ada program sinetron 7 Manusia Harimau yang ditegur keras KPI, malah jadi pemenang. Lebih konyol lagi, program Pesbuker yang pernah diberhentikan sementara oleh KPI, juga menjadi pemenangan," jelas Mahfuz.
Menurut dia, wajar kalau ada reaksi negatif dari publik. Apalagi, penghargaan ini mengacu survei yang dilakukan oleh AC Nielsen.
Bagi Mahfudz, kalau tetap diteruskan, maka Panasonic Award bisa dituduh banyak pihak lebih sebagai agen industri dan pembenaran terhadap selera rendah sebagian masyarakat Indonesia.
Apalagi, penilaiannya tidak melibatkan KPI sebagai lembaga yang oleh UU Penyiaran diberikan otoritas penilaian dan pengawasan isi siaran.
"Jadi menurut saya, jika Panasonic Award tidak bisa dan tidak mau melakukan perbaikan dalam sistem penilaian dan memperhatikan sungguh-sungguh UU Penyiaran, maka sebaiknya Panasonic Award dihentikan saja," Mahfuz menegaskan.
Source http://nasional.news.viva.co.id/news...edium=facebook
Masukin pejwan om TS
Ini tanggapan dari Pihak PGA nya gan
Quote:
Quote:
TAMBAHAN DARI KASKUSER
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Original Posted By pasukan87►PGA mah kagak heran gan , pokoknya yang berhubungan award dengan rc*i lah udah kagak heran lagi,, tu buktinya trans tv sampe sekarang masih ngeboikot tu acara karna lebih nguntungi rcti mulu, dan gak mau pindah2 chanel lain dalam penayangan puncak penghargaan nya dan dulu kalau acara tv lain yang menang pasti penyerahan nya kagak di tayangin rcti, semenjak di protes trans tv baru dah beberapa pemenang dari tv lain di tayangin ama RC*I 
dan kenapa acara2 net. tidak ada yang masuk sedangkan rajawali tv masuk , ya masih wajarlah kagak masuk
kan net. sampe detik ini tidak semua daerah indonesia bisa ngakses beda sama rajawali tv. (minimal seluruh ibukota provinsi dapatlah itu chanel net. biar makin banyak penonton acara nya )
dan kenapa acara2 net. tidak ada yang masuk sedangkan rajawali tv masuk , ya masih wajarlah kagak masuk
kan net. sampe detik ini tidak semua daerah indonesia bisa ngakses beda sama rajawali tv. (minimal seluruh ibukota provinsi dapatlah itu chanel net. biar makin banyak penonton acara nya )
Quote:
Quote:
Original Posted By goodmouse►
klo menurut bocoran salah satu orang pertelevisian yg ane kenal gan, begitu menyinggung soal hiburan, televisi yang besar dan mainstream pasti akan melihat rating gan. begitu acara yang memuakan itu rating nya tinggi. maka itu lah yang di pertahankan demi masuknya iklan
sebaliknya dengan acara yang menghibur beneran tapi ratingnya jelek, ya di "kick".
klo menurut bocoran salah satu orang pertelevisian yg ane kenal gan, begitu menyinggung soal hiburan, televisi yang besar dan mainstream pasti akan melihat rating gan. begitu acara yang memuakan itu rating nya tinggi. maka itu lah yang di pertahankan demi masuknya iklan
sebaliknya dengan acara yang menghibur beneran tapi ratingnya jelek, ya di "kick". Quote:
Quote:
Quote:
Original Posted By glukosa123►Ane salah satu anak TV gan..
Sharing dikit, sebenrnya skrg persaingan di TV bukan hanya program yg bagus, tp ujung2nya melihat rating dan share. Semakin tinggi rating, semakin banyak brand2 yg akan sponsor di tv tsb.
Contoh nya beberapa sinetron yg masuk nominasi, itu sinetronnya jg ada yg ga masuk diakal, tp karena ratingnya tinggi, dy bs jd sinetron nomer 1.
Dan FYI, di Indonesia pendapatannya rata2 masi menengah kebawah dimana masuk ke kelas B dan C.
Jd tontonannya masih berbau entertainment dan sinetron2 yg "ngga biasa".
CMIIW
Sharing dikit, sebenrnya skrg persaingan di TV bukan hanya program yg bagus, tp ujung2nya melihat rating dan share. Semakin tinggi rating, semakin banyak brand2 yg akan sponsor di tv tsb.
Contoh nya beberapa sinetron yg masuk nominasi, itu sinetronnya jg ada yg ga masuk diakal, tp karena ratingnya tinggi, dy bs jd sinetron nomer 1.
Dan FYI, di Indonesia pendapatannya rata2 masi menengah kebawah dimana masuk ke kelas B dan C.
Jd tontonannya masih berbau entertainment dan sinetron2 yg "ngga biasa".
CMIIW
Quote:
Quote:
Original Posted By cicingbeler►Kebetulan ane kerja di salah satu station TV "news" yang bisa dibilang masih cukup baru di dunia pertelevisian Indonesia.. Kalo yg dari ane pahamin, rating dan share adalah hal mutlak yang harus dikejar di sebuah station tv, soalnya dari situ bisa datengin sponsor, dan kalo sponsor banyak, duit yg masuk juga banyak.. 
So, untuk saat ini, kesimpulan ane adalah : Ga penting acara bagus atau nggak, yang penting rating share tinggi, sponsor banyak, duit masuk, boss happy, karyawan happy..
FYI untuk saat ini ane ada di divisi R&D, jadi ane tau tuh perhari rating share dari 14 TV yang ada di Indonesia.. Soalnya udah tugas ane buat ngebaca pergerakan rating dan share dari kompetitor, untuk kemudian di analisis dan dilaporkan ke bagian programming dan ke boss2..
So, untuk saat ini, kesimpulan ane adalah : Ga penting acara bagus atau nggak, yang penting rating share tinggi, sponsor banyak, duit masuk, boss happy, karyawan happy..
FYI untuk saat ini ane ada di divisi R&D, jadi ane tau tuh perhari rating share dari 14 TV yang ada di Indonesia.. Soalnya udah tugas ane buat ngebaca pergerakan rating dan share dari kompetitor, untuk kemudian di analisis dan dilaporkan ke bagian programming dan ke boss2..
Quote:
Original Posted By sportivity►Kalo soal MNC group mah emang gitu gan.
Teman ane yg kerja di MNC group bilang, kalo masalah apapun yg berhubungan dengan voting yg berkaitan dengan MNC group, itu dipastikan bisa dipermainkan.
Yang mereka permainkan bukan angkanya, tapi yg memperoleh angka tersebut.
Contoh begini:
Ada 5 nominator
Perolehan suara asli
* Nominator A 1264 suara
* Nominator B 764 suara
* Nominator C 128 suara
* Nominator D 356 suara
* Nominator E 456 suara
Harusnya dari suara yang diperoleh, yang menang itu nominator A
Tapi mereka ingin nominator C yang menang dengan alasan rating (misal: nominator C punya sesuatu yang bisa dikembangkan, seperti latar belakang yg unik, skandal yg bisa dipanaskan, atau pesanan).
Jadi hasil suara yang diumumkan menjadi:
* Nominator A 128 suara
* Nominator B 764 suara
* Nominator C 1264 suara
* Nominator D 356 suara
* Nominator E 456 suara
Jumlah suara nominator A ditukar dengan nominator C
Contoh kasus yang masih sangat hangat terjadi ketika IMA yang diselenggarakan RCTI bagian soundtrack movies, yg menang Angel Pieters yang sama sekali tidak masuk nominasi, setelah diperhatikan dengan seksama, ternyata pencipta lagunya Liliana Tanoesudibyo.
Setelah menjadi heboh & pihak RCTI mengklarifikasi, dibilang kalo perolehan suaranya 70%
Oke, ane percaya semua yg teman ane katakan.
Yang kasihan si Angel nya, yg minta menang bukan si penyanyi, tapi si pencipta lagu, tapi yg dibully malah dia
Teman ane yg kerja di MNC group bilang, kalo masalah apapun yg berhubungan dengan voting yg berkaitan dengan MNC group, itu dipastikan bisa dipermainkan.
Yang mereka permainkan bukan angkanya, tapi yg memperoleh angka tersebut.
Contoh begini:
Ada 5 nominator
Perolehan suara asli
* Nominator A 1264 suara
* Nominator B 764 suara
* Nominator C 128 suara
* Nominator D 356 suara
* Nominator E 456 suara
Harusnya dari suara yang diperoleh, yang menang itu nominator A
Tapi mereka ingin nominator C yang menang dengan alasan rating (misal: nominator C punya sesuatu yang bisa dikembangkan, seperti latar belakang yg unik, skandal yg bisa dipanaskan, atau pesanan).
Jadi hasil suara yang diumumkan menjadi:
* Nominator A 128 suara
* Nominator B 764 suara
* Nominator C 1264 suara
* Nominator D 356 suara
* Nominator E 456 suara
Jumlah suara nominator A ditukar dengan nominator C
Contoh kasus yang masih sangat hangat terjadi ketika IMA yang diselenggarakan RCTI bagian soundtrack movies, yg menang Angel Pieters yang sama sekali tidak masuk nominasi, setelah diperhatikan dengan seksama, ternyata pencipta lagunya Liliana Tanoesudibyo.
Setelah menjadi heboh & pihak RCTI mengklarifikasi, dibilang kalo perolehan suaranya 70%
Oke, ane percaya semua yg teman ane katakan.
Yang kasihan si Angel nya, yg minta menang bukan si penyanyi, tapi si pencipta lagu, tapi yg dibully malah dia
Diubah oleh darkyzQ 03-06-2015 14:24
0
195.8K
1.6K
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan