SOPIR INI BERANI MINTA POLISI TUNJUKKAN SURAT RESMI RAZIA
berikut Videonya
Merdeka.com - Razia seakan menjadi momok bagi para pengendara di jalanan. Surat tilang bisa melayang kapanpun bagi mereka yang ketahuan tak memiliki surat-surat kendaraan.
Meski tujuannya untuk mengantisipasi kejahatan, ternyata sebagian aparat memanfaatkannya dengan menggelar razia ilegal. Apalagi, Mabes Polri secara gencar mensosialisasikan razia yang memang digelar secara resmi.
Tak mau menjadi korban razia ilegal, seorang pengendara dengan berani menantang polisi yang menghentikan kendaraannya untuk menunjukkan surat resmi. Keberanian ini ditunjukkan langsung dalam video bertajuk 'JANGAN TAKUT MENGHADAPI RAZIA ILEGAL OKNUM POLISI NAKAL' yang diunggah Benni Eduward.
Dalam video berdurasi 1 menit 58 detik itu, seorang polisi lalu lintas meminta pengendara berkaos merah untuk memperlihatkan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) serta Surat Izin Mengemudi (SIM) miliknya. Kejadian ini berlangsung di Jalan Lintas Sumatera dari Riau menuju Medan.
Berhadapan dengan petugas tak lantas membuat pengendara mobil ini merasa takut. Dengan tegas, dia meminta petugas menunjukkan surat razia yang dikeluarkan kantor kepolisian setempat.
Ternyata, polisi tersebut tak mampu menunjukkan surat resmi yang dimintanya. Bahkan, dia tampak kebingungan mendengarnya. Mendapati hal itu, pengendara ini enggan menunjukkan STNK atau SIM miliknya.
Merasa haknya tak dijawab, pengendara itu pun mengungkapkan hak masyarakat yang bisa meminta surat razia seperti yang disosialisasikan Mabes Polri. Petugas yang mendengarnya hanya mengangguk-anggukan kepala, namun berkilah bahwa razia tersebut digelar dengan resmi.
Lewat postingannya, Benni mengungkapkan jalur tersebut razia ilegal memang kerap kali digelar. Incarannya kendaraan-kendaraan berpelat nomor luar kota. Hingga kini, video tersebut sudah dilihat sebanyak 22.326 kali.
"Video saat di stop oknum polisi di tikungan jalan yang sepi, jalan Lintas Sumatera Utara, Riau - Medan, dimana memang diberitakan sering terjadi razia ilegal oknum polisi tanpa atribut yang lengkap dan tanpa surat perintah dan tanda-tanda operasi resmi kepolisian, seringkali mengincar plat mobil/motor luar kota. Sebagai pengendara yang tahu hukum, harus bijak dan teliti dalam membedakan antara razia resmi dan razia ilegal, dapat dilihat pada page fb Divisi Humas Polri," tulisnya. SUMBER
UPDATE MEME MEME
Quote:
Spoiler for 1:
Spoiler for 2:
Spoiler for 3:
Spoiler for 4:
Spoiler for 5:
Spoiler for 6:
Spoiler for 7:
Spoiler for 8:
Spoiler for 9:
Spoiler for 10:
Spoiler for 11:
Spoiler for 12:
Spoiler for 13:
Spoiler for 14:
Quote:
APAKAH HARUS LANGSUNG DI TILANG YA PAK BUKAN DI BERI PERINGATAN TERLEBIH DAHULU (PENGALAMAN BERHADAPAN DENGAN POLISI LALU LINTAS)
Quote:
Original Posted By gambar hanya ilustrasi
Sebelum nya mohon maaf bila thread yg saya buat ini Salah kamar..
Buat agan dan aganwati sekalian yang pernah lewat jalan Lintas Timur Lampung-Palembang pasti disaat berada di kota tulang bawang Propinsi Lampung pernah berhadapan dengan Polisi Lalu Lintas disana yang sering melakukan Razia..
kalau ada yang pernah pasti agan dan aganwati sekalian akan emosi menghadapinya.
nah disini ane akan berikan sedikit pengalaman berhadapan dengan Polisi disana di saat ane lagi jalan-jalan ke Lampung dan mau Pulang ke daerah ane Palembang..
pada saat ane sudah berada di Tulang Bawang terjadi lah kemacetan yang tak terlalu panjang tapi agak mengganggu keadaan lalu lintas jalan disana..dan ternyata eh ternyata di sana sedang terjadi razia...para polisi tersebut menyetopi seluruh kendaraan baik itu motor mobil pribadi maupun mobil bus dan truk..dan akhirnya termasuk kendaraan ane kena stop oleh Polisi tersebut..dan terjadilah pembicaraan ane dengan pak Polisi:
Polisi : selamat siang Pak..
Ane : siang
Polisi : ada sim nya gak pak..
Ane : ada pak
setelah ane memeberikan SIM ane pak polisi itu melihat2 kearah belakang kendaraan ane karena di bagian tempat duduk tengah ada kakak ane yang duduk sambil memakai sabuk pengaman..tapi Polisi tersebut tidak berhenti disana dia kemudian masih berbincang dengan ane agar ane menunjukkan Segitiga Merah dan P3K..
ane biingung gan karena setau ane kendaraan ane tidak memiliki Segita Merah dan P3K...akhirnya setelah dicari-cari tidak ketemu juga akhirnya ane bilang..
ane : gak da pak
Polisi : ya sudah bapak ane Tilang
ane : apaaaa...(dalam hati terkejut gan kayak film2 sinetron gak jelas )
akhirnya ane nemuin kakak ane untuk meminta uang 50rb untuk persiapan kalau2 benar kena tilang..tapi ternyata kakak ane gak pegang uang tersebut karena kita memang dalam perjalanan belum mengambil uang di ATM...dan akhirnya ane hadapin aja dah si pak Polisinya dan terjadilah pembicaraan
Polisi : bapak tau undang-undang bila tidak membawa segitiga merah dan P3k
ane : gak tau pak (ane aja bingung gan segitiga merah itu apa ya..apkah sama kayak kolor yg ane pake warna merah.. klo P3K ane tau)..
Polisi : nih pak undang2 nya (isi nya sebagai berikut : Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor beroda empat atau lebih di Jalan yang tidak dilengkapi dengan perlengkapan berupa cadangan, segitiga pengaman, dongkrak, pembuka roda, dan peralatan pertolongan pertama pada kecelakaansebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 ayat (3) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling paling banyak Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah)"
ane : apaaa.... (terkejut lagi gan kayak film sinetron)...tapi saya kan tidak tau klo ternyata ada persyaratan demikian dalam berkendaraan
Polisi : itu resiko Bapak apa gunanya bapak dapat SIM tapi gak tau di undang2 tersebut
ane : lah pak mana saya tau kan di saat ane mendapat SIM gak da sosialisasi bilang demikian ...
kemudian ada polisi sebelah nya kayak mau nakut-nakutin ane bilang gini ke polisi yg mau nilang ane...tilang aja...tilang aja....cuma ane cuekin...kemudian pak polisi itu bilang lagi
Polisi : ya sudah bapak nanti ikut pengadilan aja
Ane : Wah pak mana bisa gitu ane ini pulang jauh pak di Palembang sana masak harus kepengadilan disini
Polisi : ya itu resiko bapak karena melanggar peraturan..
Ane : oke pak gini...kan tadi saya da bilang klo saya tidak mengetahui klo segitiga pengaman( merah) dan P3K harus ada dalam kendaraan..setidaknya jangn dulu lah pak di tilang kasih kita peringatan aja terlebih dahulu..klo saya tau saya pasti akan siapkan loh pak
Polisi : lah itu resiko pak yang namanya perjalanan jauh ya harus siap semuanya
Ane : saya sudah siap semuanya pak cuma saya kan gak tau klo itu harus ada juga..(ane belum bilang untuk kata damai gan..karena ane da emosi dulan liat polisi nya nyolot sama ane)
Polisi : Bapak jangan melawan ya saya tonjok nanti...
(apa seorang Polisi kok berani ngomong gitu sama oarang yang dilayani nya..sungguh gan ane terkejut tapi ane gak tinggal diam)
Ane : silahkan bapak tonjok saya (dengan badan menantang) setelah bitu bapak akan saya TUNTUT..
Polisi : Silahkan anda TUNTUT saya (sambil nyolot)
Ane : oke Saya akan TUNTUT bapak..saya akan menelpon Saudara saya yg polisi apa bener peraturan nya demikian..
Polisi : silahkan bapak telp saudara bapak
Polisi itu lengah gan gak tau sengaja atau gak dia meninggalkan STNK dan SIM saya di atas Mobil nya..dan akhirnya langsung ane ambil tu STNK dan SIM saya..tapi polisi itu gak ngelawan pas ane ambil tu STNK dan SIM...hanya diam aja
akhirnya ane gak jadi nelp Saudara ane...dan ane langsung balik ke kendaraan ane..
dan polisi itu masih mengikuti ane dan bilang kayak gini
Polisi : kamu ini sudah melanggar...Melawan lagi...lain kali lengkapi seluruh syarat2 dalam berkendaraan..
ane : ahh sudah lah pak...kemudian ane langsung nyosor......pergii.....dan akhirnya ane gak jadi kena tilang...dan tak mengeluarkan uang sepeser pun..
nah begitulah gan kira2 kisah ane dalam perjalanan pulang..di daerah sana dalam mengahdapi polisi yang sedang melakukan Razia...
pertanyaan ane ya gan....kok bisa ya di daerah tersebut sering amat melakukan Razia terutama di bulan2 penghujung..kemudian apakah tidak ada toleransi lagi bila ada pengendara yang tidak tahu dengan syarat2 polisi yg sebutkan tadi untuk hanya DIBERI PERINGATAN terlebih dahulu karena ane yakin pasti agan dan aganwati yang berada disini pada gak tau kalau harus ada syarat2 yang di sebutkan polisi di atas...dan setidaknya klo pun syarat2 itu bisa di laksanakan oleh masyarakat setidaknya Polisi melakukan sosialisasi agar para masyarakat tau dengan syarat2 tersebut...jangan seolah2 sengaja untuk mencari2 kesalahan pada pengendara agar mengeluarkan uang DAMAI...
Dan akhirnya ane berfikir wajar kalau masyarakat sekarang kurang respect dengan Polisi..karena bisa dilihat dari kisah yang ane buat..dan setelah ane browsing2 di internet ternyata kejadina kyak gini pernah terjadi pada tahun 2012 dengan daerah yang sama...yaitu di TULANG BAWANG PROPINSI LAMPUNG..ini silahkan baca aja gan sendiri ane kasih sumber nya Jangan Lupakan Kotak P3K dan Segitiga Pengaman di Mobil
ternyata kejadian tersebut sudah lama gan..berarti sudah bertahun2..dan juga ternyata ada cerita dengan orang yang ane kenal dia juga pernah kena tilang di sana dengan alasan yang di bangku tengah gak pake sabuk pengaman (apaa itu aja harus kena tilang) dan akhirnya temen ane ngeluarin uang 50rb sebagai tanda DAMAI...
mohon maaf bila ada Polisi yang bertugas disana baca kisah ane ini..karena kalau bisa polisi disana jangan lah buat orang selalu menyumpahi anda2 yang bertugas disana..mungkin Poisi disana gak kan merasakan apa2 karena SUMPAHAN seluruh orang yang pernah kena tilang disana..tapi apakah polisi disana gak takut ya nanti itu bila berdampak ama keluarga nya ke depan...bila terjadi apa2..
oh ya dari pada ane kasih sumber link nya kejadian yang sama kayak ane disini ane buat aja deh kisah yang hampir sama kayak ane
Quote:
Jangan Lupakan Kotak P3K dan Segitiga Pengaman di Mobil
Kemarin ada razia polisi lalu lintas di jalan lintas sumatera antara Lampung dan palembang. Saya beserta teman berkendara mobil melintasi jalan tersebut, lalu kami pun di stop dan diperiksa kelengkapan kendaraan seperti sabuk pengaman, SIM, STNK, Kotak P3K, segitiga pengaman dan kunci roda.
Cukup aneh juga hanya beberapa kendaraan saja yang di stop, sedangkan yang lewat lalu lalang banyak. Karena di mobil tak ada kelengkapan kotak P3K dan segitiga pengaman, kami pun akan ditilang. Oleh petugas terlebih dahulu dijelaskan mengenai pelanggaran serta ditunjuk pasal pelanggaran dan denda sebesar 250 ribu rupiah.
Agak kaget juga karena kami bertiga di dalam mobil tak memiliki uang segitu banyak untuk membayar denda langsung. Masih oleh petugas dijelaskan mekanisme pembayaran yang bisa untuk menebus SIM yang akan ditilang.
Lalu teman saya pun meminta ‘kebijakan’ petugas bagaimana tindakan selanjutnya. Kami tak ada uang segitu banyak, perjalanan masih jauh, untuk menebus SIM pun kami tentu harus bolak-balik Polres yang pastinya bikin capek bila ditilang.
Petugas tetap bertahan akan menilang bila tak mampu membayar denda. Namun teman saya memaksa untuk minta diturunkan dendanya. Karena sedikit dipaksa, Petugas pun ambil kebijakan dengan menurunkan denda sebesar 200 ribu.
Tentu Kami masih keberatan, uang segitu memang ada, tapi cukup untuk ongkos perjalanan beli bensin dan makan saja. Teman pun minta waktu berembuk kepada petugas. Selesai berembuk dan bermusyawarah, kami pun sepakat bayar denda 100 ribu, kalau pun tak bisa diterima nanti, biarlah SIM ditahan.
Oleh petugas uang kami pun diterima dan menulis bukti kwitansi penerimaan. SIM pun diberikan, Namun agak sedikit konyol ketika saya ngidupin rokok, petugas malah minta rokok sebatang ama saya. Mungkin buat pertemanan ke saya, dan saya pun jelas tak akan timbal balik nganggap dia teman.
Kami bertiga di dalam mobil jelas tak tahu kalau perlengkapan kotak P3K dan Segitiga pengaman itu dibutuhkan kalau berkendara. Baik itu di Palembang atau di Lampung tak ada sosialisasi mengenai itu, yang ada hanya sosialisasi mengenakan sabuk pengaman. Kalau saja ada sosialisasi mengenai itu, pasti akan kami lengkapi sebelum berkendara.
Kalau sudah begini, seperti masuk dalam perangkap atau ‘jebakan betmen’. Dilihatnya surat menyurat lengkap dan sabuk pengaman dikenakan, cari-cari pasal buat pelanggaran mengenai kelengkapan berkendara.
Atas hal ini, POLRI harus mengadakan sosialisasi dan pengarahan kepada masyarakat luas. Belum tentu semua tahu kalau kotak P3K dan segitiga pengaman itu diperlukan bagi berkendara. Sekarang ini masyarakat hanya tahu soal sabuk pengaman dan tak banyak yang tahu mengenai kelengkapan kecil berkendara sesuai Undang-undang.
Jadi gini gan , OM nya bini ane kan kafasus yak nah waktu fulang ke jawa krn ada acara fernikahan.. Om'nya bini ane bawa mobil tafi tiba2 tuh lamfu depan mati, nah fas di daerah jawa tengah di berentiin folisi..
Folisi : selamat malam fak
Om kofasus: malam fak
Folisi : bisa liat surat2 nya
Om kofasus : nyodorin surat"nya
Folisi : ini lampu kenapa ga nyala
Om kofasus : yak fak nih lamfu rusak td di jalan
Folisi : wah klo gitu membahayakan fengendara yg lainya
Om kofasus : tanfa ba bi bu krn kefengen buru" langsung di sodorin id card anggota
folisi : surat" bafak lengkap.. Klo gitu sekalian lamfunya kita benerin
Akhirnya mobil di finggirin nah ntuh folisi malah bantuin benerin lamfu yg rusak gan..
Disaat yg lain kena tilang
Eh folisi malah baek bgt samfe bantuin benerin lamfu...
Makasih fak folisi km baik bgt
Quote:
Original Posted By 3case►Ane tinggal di jalan lintas timur gan tepatny indralaya secara disini kan rata* mahasiswa jadi mereka bisa dibilang rutin seminggu pasti ada razia dan target mereka mobil atau bus dengan plat luar sumatera selatan,pada dipinggirin deh dan sering juga ane liat si sopir keluarin duit dan parahny pake ada duit kembaliannya
Quote:
Original Posted By nonameneer►Ane pernah hampir kena tilang polantas. Waktu itu emang lg ada razia gabungan.
Mana ane gk punya sim, stnk gk bawa, plat nmr motor mati pula.
Ane udah pasrah aja.
Ee gk taunya abis ditanya2 m polkis, ane disuruh jln trs.
Alesan ane sih gampang, ane mau nengok sodara ane yg lg dirawat di UGD, cz emg wktu itu razianya tepat di sebelah RS.
Alhamdulillah ane lolos razia gr2 polisinya gk mikir razia kok dkt RS. Masa iya org yg keadaannya kritis musti distop dl?
Haddeehh..
Original Posted By trunkz.14►Saya orng Lampung gan, ga cma di daerah Tulang Bawang aja kok mslh segitiga pengaman sama kotak P3K da terkenal bngt di Lampung klo ada razia klo surat2 lengkap psti yg ditnyain itu gan, nah krna da sering bnyk yg ketilang skrng kan pada lengkap bawa segitiga pengaman m kotak P3K, mau tau ga yg ditnyain apaan skrng??? Alat pemadam kebakaran yg kecil itu gan yg tabung kecil buat taro di mobil... What the f*ck... Ini bener2 pengalaman ane gan... Apa ga ngeselin banget cba...
Ga ada respek2na ane ma polishit dsni gan...
Quote:
Original Posted By klonone►bro ane tambahin 1 lagi bro,
kloa da polisit bilang STNK pajak (yg 1 tahun) telat bayar jangan mau ditilang. karena itu urusannya ke dispenda langsung.
kecuali STNK mati (yg tiap 5 tahun) baru deh bisa ditilang karena STNK sudah tidak sah.
klo misalkan polisi masih kampret, minta dibacain pasal nya gan,
inget gan MINTA DIBACAIN PASAL YANG MENIMPA AGAN, klo polisi kampret pasti glegepan menyebutin bunyi pasalnya. klo perlu minta BUKU PASALNYA GAN, MINTA TUNJUKIN.