- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kartini dan Tokoh2 wanita lainnya di Nusantara. COBA BANDINGKAN...!


TS
sancimelekete
Kartini dan Tokoh2 wanita lainnya di Nusantara. COBA BANDINGKAN...!
Spoiler for Introduction:
Pernah seorang sejarawan bernama Harsja W. Bahtiar mempertanyakan KENAPA HARUS KARTINI yang dijadikan simbol perjuangan wanita Indonesia? Apakah tidak ada wanita Indonesia lain yang lebih layak ditokohkan dan diteladani dibandingkan Kartini?
Dalam buku Satu Abad Kartini (1879-1979), (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1990, cetakan ke-4), Bahtiar menulis sebuah artikel berjudul Kartini dan Peranan Wanita dalam Masyarakat Kita. Tulisan ini bernada gugatan terhadap penokohan Kartini. Kita mengambil alih Kartini sebagai lambang emansipasi wanita di Indonesia dari orang-orang Belanda. Kita tidak mencipta sendiri lambang budaya ini, meskipun kemudian kitalah yang mengembangkannya lebih lanjut,

Dari catatannya, Ini bukan sebuah gugatan sebenarnya melainkan sebuah kritik dan discover fact tentang "PENGKULTUSAN" R.A. Kartini sebagai pahlawan nasional Indonesia dan sebagai simbol perjuangan Wanita Indonesia yg utama di Nusantara ini.


Dari catatannya, Ini bukan sebuah gugatan sebenarnya melainkan sebuah kritik dan discover fact tentang "PENGKULTUSAN" R.A. Kartini sebagai pahlawan nasional Indonesia dan sebagai simbol perjuangan Wanita Indonesia yg utama di Nusantara ini.

Spoiler for Menurut Bahtiar dan TS:
Dari beberapa pendapat Bahtiar dan juga sudut pandang TS, sesungguhnya ada sesosok wanita yang hebat dalam sejarah Indonesia yaitu Sultanah Seri Ratu Tajul Alam Safiatuddin Johan Berdaulatdari Aceh. Berikut sedikit Profil tentang Sultanah Seri Ratu Tajul Alam Safiatuddin Johan Berdaulat.

Spoiler for Tentang Sultanah Safiatuddin:
1. Sultanah Safiatuddin Johan Berdaulat dari Aceh

Aksi nyata :
1. membentuk barisan perempuan pengawal istana yang turut berperang dalam Perang Malaka tahun 1639.

2. Ia meneruskan tradisi pemberian tanah kepada pahlawan-pahlawan perang sebagai hadiah dari kerajaan.
3. Ia juga berhasil menampik usaha-usaha Belanda untuk menempatkan diri di daerah Aceh. VOC pun tidak berhasil memperoleh monopoli atas perdagangan timah dan komoditi lainnya.
4. Memajukan pendidikan, baik untuk pria maupun untuk wanita di Aceh.

Lama Pengaruh dan Aksi : 35 tahun memerintah kesultanan Aceh.

Dari segi hubungan Internasional : Sejarah pemerintahan Sultana Safiatuddin dapat dibaca dari catatan para musafir Portugis, Perancis, Inggris dan Belanda. Ia menjalankan pemerintahan dengan bijak, cakap dan cerdas. Pada pemerintahannya hukum, adat dan sastra berkembang baik. Ia memerintah pada masa-masa yang paling sulit karena Malaka diperebutkan antara VOC dengan Portugis. Ia dihormati oleh rakyatnya dan disegani Belanda, Portugis, Inggris, India dan Arab.

Hal ini menunjukkan bahwa dia adalah wanita yg sangat luar biasa. Beliau dikenal sebagai sosok yang sangat pintar dan aktif mengembangkan ilmu pengetahuan. Disamping itu, Selain bahasa Aceh dan Melayu, dia menguasai bahasa Arab, Persia, Spanyol dan Urdu. Di masa pemerintahannya, ilmu dan kesusastraan berkembang pesat. Ketika itulah lahir karya-karya besar dari Nuruddin ar-Raniry, Hamzah Fansuri, dan Abdur Rauf.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Spoiler for Tokoh No. 2:
2. Laksamana Keumalahayati dari Aceh
Bahkan kalau melirik sejarah, sesungguhnya jauh-jauh hari di akhir abad ke-16 Kerajaan Aceh sudah memiliki Panglima Angkatan Laut wanita pertama,yakni Keumalahayati. Dia adalah panglima AL termahsyur yang berhasil mengusir Portugis dari Malaka dan Mempecundangi Belanda yang hendak menginvasi wilayah Sumatera dan Malaka.

Profil Keumalahayati
Aksi nyata :
1. Pada tahun 1585-1604, memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana Panglima Rahasia dan Panglima Protokol Pemerintah dari Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah IV.
2. Malahayati memimpin 2.000 orang pasukan Inong Balee(janda-janda pahlawan yang telah tewas) berperang melawan kapal-kapal dan benteng-benteng Belanda tanggal 11 September 1599 sekaligus membunuh Cornelis de Houtman dalam pertempuran satu lawan satu di geladak kapal, dan mendapat gelar Laksamana untuk keberaniannya ini, sehingga ia kemudian lebih dikenal dengan nama Laksamana Malahayati.
Lama Pengaruh dan Aksi : Sekitar 20 tahun.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bahkan kalau melirik sejarah, sesungguhnya jauh-jauh hari di akhir abad ke-16 Kerajaan Aceh sudah memiliki Panglima Angkatan Laut wanita pertama,yakni Keumalahayati. Dia adalah panglima AL termahsyur yang berhasil mengusir Portugis dari Malaka dan Mempecundangi Belanda yang hendak menginvasi wilayah Sumatera dan Malaka.


Profil Keumalahayati
Aksi nyata :
1. Pada tahun 1585-1604, memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana Panglima Rahasia dan Panglima Protokol Pemerintah dari Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah IV.

2. Malahayati memimpin 2.000 orang pasukan Inong Balee(janda-janda pahlawan yang telah tewas) berperang melawan kapal-kapal dan benteng-benteng Belanda tanggal 11 September 1599 sekaligus membunuh Cornelis de Houtman dalam pertempuran satu lawan satu di geladak kapal, dan mendapat gelar Laksamana untuk keberaniannya ini, sehingga ia kemudian lebih dikenal dengan nama Laksamana Malahayati.

Lama Pengaruh dan Aksi : Sekitar 20 tahun.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Spoiler for Ini dari Nusantara Timur Gan:
3. Martha Cristina Tiahahu (1800 - 1818) dari Maluku

Martha Christina tercatat sebagai seorang pejuang kemerdekaan yang unik yaituseorang puteri remaja yang langsung terjun dalam medan pertempuran melawan tentara kolonial Belanda.
Dia ikut serta dalam perang Pattimura tahun 1817. Di kalangan para pejuang dan masyarakat sampai di kalangan musuh, ia dikenal sebagai gadis pemberani dan konsekwen terhadap cita-cita perjuangannya.
Karena kegigihannyalah ia menjadi buronan Belanda kelas wahid di Maluku. Martha ditangkap hidup2 di sebuah perang gerilya lalu, ia dibawa dengan kapal Belanda untuk diasingkan, ketika sedang berada di Laut Banda dia meninggal karena menolak makan dan pengobatan atas penyakit yg dideritanya.
Aksi Nyata : Melawan Belanda dengan ikut serta dalam beberapa perang di Maluku walaupun dia masih berusia Remaja (15 - 18 tahun).
Lama Pengaruh dan Aksi : sekitar 3 tahun.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Martha Christina tercatat sebagai seorang pejuang kemerdekaan yang unik yaituseorang puteri remaja yang langsung terjun dalam medan pertempuran melawan tentara kolonial Belanda.


Aksi Nyata : Melawan Belanda dengan ikut serta dalam beberapa perang di Maluku walaupun dia masih berusia Remaja (15 - 18 tahun).
Lama Pengaruh dan Aksi : sekitar 3 tahun.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Spoiler for Perempuan Jurnalis Pertama di Indonesia loh:
Lebih lanjut, ada menyebut sejumlah sosok wanita yang sangat layak dimunculkan, seperti Rohana Kudus di Padang (kemudian pindah ke Medan) dan Dewi Sartika di Bandung.
4. Rohana Kudus (1884-1972) dari Sumatera Barat

Aksi Nyata :
1. Mendirikan Sekolah di Koto Gadang (Sumbar). Selain mendirikan Sekolah Kerajinan Amal Setia (1911) dan Rohana School (1916),
2. Di Bukittinggi Rohana mendirikan sekolah dengan nama “Rohana School”
3. Menjadi perantara untuk memasarkan hasil kerajinan muridnya ke Eropa yang memang memenuhi syarat ekspor. Ini menjadikan sekolah Rohana berbasis industri rumah tangga serta koperasi simpan pinjam dan jual beli yang anggotanya semua perempuan yang pertama di Minangkabau.
4. Turut membantu pergerakan politik dengan tulisannya yang membakar semangat juang para pemuda. Rohana pun mempelopori berdirinya dapur umum dan badan sosial untuk membantu para gerilyawan. Dia juga mencetuskan ide bernas dalam penyelundupan senjata dari Kotogadang ke Bukittinggi melalui Ngarai Sianok dengan cara menyembunyikannya dalam sayuran dan buah-buahan yang kemudian dibawa ke Payakumbuh dengan kereta api.
5. Menjadi jurnalis sejak di Koto Gadang sampai saat ia mengungsi ke Medan memelopori pendirian Surat kabar Cahaya Sumatera. Ia mengajar dan memimpin surat kabar Perempuan Bergerak. Kembali ke Padang, ia menjadi redaktur surat kabar Radio. Ia tercatat sebagai jurnalis wanita pertama di negeri ini.
Lama Pengaruh dan Aksi Nyata : sekitar 45 tahun.
4. Rohana Kudus (1884-1972) dari Sumatera Barat

Aksi Nyata :
1. Mendirikan Sekolah di Koto Gadang (Sumbar). Selain mendirikan Sekolah Kerajinan Amal Setia (1911) dan Rohana School (1916),
2. Di Bukittinggi Rohana mendirikan sekolah dengan nama “Rohana School”

3. Menjadi perantara untuk memasarkan hasil kerajinan muridnya ke Eropa yang memang memenuhi syarat ekspor. Ini menjadikan sekolah Rohana berbasis industri rumah tangga serta koperasi simpan pinjam dan jual beli yang anggotanya semua perempuan yang pertama di Minangkabau.

4. Turut membantu pergerakan politik dengan tulisannya yang membakar semangat juang para pemuda. Rohana pun mempelopori berdirinya dapur umum dan badan sosial untuk membantu para gerilyawan. Dia juga mencetuskan ide bernas dalam penyelundupan senjata dari Kotogadang ke Bukittinggi melalui Ngarai Sianok dengan cara menyembunyikannya dalam sayuran dan buah-buahan yang kemudian dibawa ke Payakumbuh dengan kereta api.

5. Menjadi jurnalis sejak di Koto Gadang sampai saat ia mengungsi ke Medan memelopori pendirian Surat kabar Cahaya Sumatera. Ia mengajar dan memimpin surat kabar Perempuan Bergerak. Kembali ke Padang, ia menjadi redaktur surat kabar Radio. Ia tercatat sebagai jurnalis wanita pertama di negeri ini.

Lama Pengaruh dan Aksi Nyata : sekitar 45 tahun.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Spoiler for Kalo yang ini gak sebatas Pemikiran aja, tapi udah bertindak:
5. Dewi Sartika (1884-1947) dari Jawa Barat

Aksi Nyata :
1. Tidak hanya berwacana tentang pendidikan kaum wanita. Ia bahkan berhasil mendirikan sekolah yang belakangan dinamakan Sakola Kautamaan Istri (1910) yang berdiri di berbagai tempat di Bandung dan luar Bandung.
2. Berusaha keras mendidik anak-anak gadis agar kelak bisa menjadi ibu rumah tangga yang baik, bisa berdiri sendiri, luwes, dan terampil. Untuk menutupi biaya operasional sekolah, ia membanting tulang mencari dana. Semua jerih payahnya itu tidak dirasakannya jadi beban, tapi berganti menjadi kepuasan batin.

Lama pengaruh dan aksi : 37 tahun.

Aksi Nyata :
1. Tidak hanya berwacana tentang pendidikan kaum wanita. Ia bahkan berhasil mendirikan sekolah yang belakangan dinamakan Sakola Kautamaan Istri (1910) yang berdiri di berbagai tempat di Bandung dan luar Bandung.

2. Berusaha keras mendidik anak-anak gadis agar kelak bisa menjadi ibu rumah tangga yang baik, bisa berdiri sendiri, luwes, dan terampil. Untuk menutupi biaya operasional sekolah, ia membanting tulang mencari dana. Semua jerih payahnya itu tidak dirasakannya jadi beban, tapi berganti menjadi kepuasan batin.


Lama pengaruh dan aksi : 37 tahun.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Spoiler for Tokoh2 Lainnya yg masih banyak lagi:
Lalu ada Cut Nyak Dien, Tengku Fakinah, Cut Mutia, Pecut Baren, Pocut Meurah Intan, dan Cutpo Fatimah dari Aceh, klaim-klaim keterbelakangan kaum wanita di negeri pada masa Kartini hidup ini harus segera digugurkan. Mereka adalah wanita-wanita hebat yang turut berjuang mempertahankan kemerdekaan Aceh dari serangan Belanda. 
Tengku Fakinah, selain ikut berperang juga adalah seorang ulama-wanita. Di Aceh, kisah wanita ikut berperang atau menjadi pemimpin pasukan perang bukan sesuatu yang aneh.


Tengku Fakinah, selain ikut berperang juga adalah seorang ulama-wanita. Di Aceh, kisah wanita ikut berperang atau menjadi pemimpin pasukan perang bukan sesuatu yang aneh.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Spoiler for Penokohan versi Asing kah?:
Penokohan Kartini Sebagai Pilihan Belanda?
Penelusuran Prof. Harsja W. Bachtiar terhadap penokohan Kartini akhirnya menemukan kenyataan, bahwa Kartini memang dipilih oleh orang Belanda untuk ditampilkan ke depan sebagai pendekar kemajuan wanita pribumi di Indonesia. Mula-mula Kartini bergaul dengan Cristiaan Snouck Hurgronje seorang penasehat pemerintah Hindia Belanda yang kemudian mendorong J.H. Abendanon, Direktur Departemen Pendidikan, Agama, dan Kerajinan Belanda agar memberi perhatian pada Kartini bersaudara.

Harsja Bahtiar menulis tentang kisah ini: Abendanon mengunjungi mereka dan kemudian menjadi semacam sponsor bagi Kartini. Kartini berkenalan dengan Hilda de Booy-Boissevain, istri ajudan Gubernur Jendral, pada suatu resepsi di Istana Bogor, suatu pertemuan yang sangat mengesankan kedua belah pihak.
Harsja Bahtiar kemudian mencatat : Orang-orang Indonesia di luar lingkungan terbatas Kartini sendiri, dalam masa kehidupan Kartini hampir tidak mengenal Kartini dan mungkin tidak akan mengenal Kartini bilamana orang-orang Belanda ini tidak menampilkan Kartini ke depan dalam tulisan-tulisan, percakapan-percakapan maupun tindakan-tindakan mereka.

Kalau Kartini hanya menyampaikan ide-idenya dalam surat,Tokoh-Tokoh wanita yang lain sudah lebih jauh melangkah: mewujudkan ide-ide dalam tindakan nyata. Jika Kartini dikenalkan oleh Abendanon yang berinisiatif menerbitkan surat-suratnya, seperti yang sudah dijelaskan di beberapa alinea diatas, Rohana Kubus justru menyebarkan idenya secara langsung melalui koran-koran yang ia terbitkan sendiri sejak dari Sunting Melayu (Koto Gadang, 1912), Wanita Bergerak (Padang), Radio (Padang), hingga Cahaya Sumatera (Medan). Kemudian Dewi Sartika di Bandung juga merealisasikan Pikirannya dengan mendirikan sekolah wanita. Dan para pahlawan wanita zaman lawas seperti Sultana Safiatuddin Jonan, Laksamana Keumalahayati, Cut Nyak Dien, Martha Kristina Tiahahu, dll sudah bertindak nyata dalam PERGERAKAN (tidak sebatas angan2 dalam pikiran saja)
Penelusuran Prof. Harsja W. Bachtiar terhadap penokohan Kartini akhirnya menemukan kenyataan, bahwa Kartini memang dipilih oleh orang Belanda untuk ditampilkan ke depan sebagai pendekar kemajuan wanita pribumi di Indonesia. Mula-mula Kartini bergaul dengan Cristiaan Snouck Hurgronje seorang penasehat pemerintah Hindia Belanda yang kemudian mendorong J.H. Abendanon, Direktur Departemen Pendidikan, Agama, dan Kerajinan Belanda agar memberi perhatian pada Kartini bersaudara.

Harsja Bahtiar menulis tentang kisah ini: Abendanon mengunjungi mereka dan kemudian menjadi semacam sponsor bagi Kartini. Kartini berkenalan dengan Hilda de Booy-Boissevain, istri ajudan Gubernur Jendral, pada suatu resepsi di Istana Bogor, suatu pertemuan yang sangat mengesankan kedua belah pihak.
Harsja Bahtiar kemudian mencatat : Orang-orang Indonesia di luar lingkungan terbatas Kartini sendiri, dalam masa kehidupan Kartini hampir tidak mengenal Kartini dan mungkin tidak akan mengenal Kartini bilamana orang-orang Belanda ini tidak menampilkan Kartini ke depan dalam tulisan-tulisan, percakapan-percakapan maupun tindakan-tindakan mereka.

Kalau Kartini hanya menyampaikan ide-idenya dalam surat,Tokoh-Tokoh wanita yang lain sudah lebih jauh melangkah: mewujudkan ide-ide dalam tindakan nyata. Jika Kartini dikenalkan oleh Abendanon yang berinisiatif menerbitkan surat-suratnya, seperti yang sudah dijelaskan di beberapa alinea diatas, Rohana Kubus justru menyebarkan idenya secara langsung melalui koran-koran yang ia terbitkan sendiri sejak dari Sunting Melayu (Koto Gadang, 1912), Wanita Bergerak (Padang), Radio (Padang), hingga Cahaya Sumatera (Medan). Kemudian Dewi Sartika di Bandung juga merealisasikan Pikirannya dengan mendirikan sekolah wanita. Dan para pahlawan wanita zaman lawas seperti Sultana Safiatuddin Jonan, Laksamana Keumalahayati, Cut Nyak Dien, Martha Kristina Tiahahu, dll sudah bertindak nyata dalam PERGERAKAN (tidak sebatas angan2 dalam pikiran saja)

Spoiler for Kesimpulan tentang Kartini:
Kesimpulan Kartini :
Aksi Nyata : Berkirim-kirim Surat dengan sahabatnya para elit Belanda dimana sebagian besar surat-suratnya berisi keluhan dan gugatan khususnya menyangkut budaya di Jawa yang dipandang sebagai penghambat kemajuan perempuan. Dia ingin wanita memiliki kebebasan menuntut ilmu dan belajar. Kartini menulis ide dan cita-citanya, seperti tertulis: Zelf-ontwikkeling dan Zelf-onderricht, Zelf- vertrouwen dan Zelf-werkzaamheid dan juga Solidariteit. Semua itu atas dasar Religieusiteit, Wijsheid en Schoonheid (yaitu Ketuhanan, Kebijaksanaan dan Keindahan). Surat2 tersebut diterjemahkan sebagai Habis Gelap Terbitlah Terang.

Lama Pengaruh dan Aksi : Sekitar 7 tahun.
Aksi Nyata : Berkirim-kirim Surat dengan sahabatnya para elit Belanda dimana sebagian besar surat-suratnya berisi keluhan dan gugatan khususnya menyangkut budaya di Jawa yang dipandang sebagai penghambat kemajuan perempuan. Dia ingin wanita memiliki kebebasan menuntut ilmu dan belajar. Kartini menulis ide dan cita-citanya, seperti tertulis: Zelf-ontwikkeling dan Zelf-onderricht, Zelf- vertrouwen dan Zelf-werkzaamheid dan juga Solidariteit. Semua itu atas dasar Religieusiteit, Wijsheid en Schoonheid (yaitu Ketuhanan, Kebijaksanaan dan Keindahan). Surat2 tersebut diterjemahkan sebagai Habis Gelap Terbitlah Terang.

Lama Pengaruh dan Aksi : Sekitar 7 tahun.
Begitulah, dibalik ketokohan Kartini, TANPA MENGESAMPINGKAN ATAU MENGECILKAN ARTI PERJUANGAN KARTINI SENDIRI,


-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--
Spoiler for Dari Daerah Agan ada lagi gak?:
Nah, dari daerah agan sendiri bagaimana?
Apakah ada tokoh perempuan yang lebih nyata Perbuatan dan Tindakannya?
Kalo ada silakan share dimari

Apakah ada tokoh perempuan yang lebih nyata Perbuatan dan Tindakannya?
Kalo ada silakan share dimari

Source : Berbagai Sumber
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Berikut komen2 menarik dari agan sekalian

Quote:
Original Posted By GODJIE87►
Iya betul gan, dan kalo nggak salah memang banyak berkas2 sejarah Indonesia sampe saat ini masih disimpan di Belanda, jadi mungkin nggak aneh kalau informasi-informasi sejarah di Indonesia ada yang kurang akurat.
Dan soal pembahasnnya agan ane pun sepaham, tanpa mengecilkan kontribusinya Kartini untuk Negeri ini tapi memang pada kenyataannya masih banyak Pahlawan Perempuan di Indonesia ini yang kontribusinya jauh lebih banyak, makanya IMHO menurut ane pribadi sebenernya lebih setuju kalau Hari Kartini itu harusnya dijadikan Hari Pahlawan Perempuan Nasional aja. CMIIW
Iya betul gan, dan kalo nggak salah memang banyak berkas2 sejarah Indonesia sampe saat ini masih disimpan di Belanda, jadi mungkin nggak aneh kalau informasi-informasi sejarah di Indonesia ada yang kurang akurat.
Dan soal pembahasnnya agan ane pun sepaham, tanpa mengecilkan kontribusinya Kartini untuk Negeri ini tapi memang pada kenyataannya masih banyak Pahlawan Perempuan di Indonesia ini yang kontribusinya jauh lebih banyak, makanya IMHO menurut ane pribadi sebenernya lebih setuju kalau Hari Kartini itu harusnya dijadikan Hari Pahlawan Perempuan Nasional aja. CMIIW
Quote:
Original Posted By aegisyndicate►Nah agan ini sepaham ama ane.
tanpa mengesampingkan perjuangan RA. Kartini emang masih banyak pahlawan Wanita Indonesia yang lebih cocok untuk dijadikan simbol emansipasi wanita.
selain yang udah disebutin agan ada satu lagi dari tanah Timur: Martha Tiahahu
https://www.pahlawanindonesia.com/bi...stina-tiahahu/

tanpa mengesampingkan perjuangan RA. Kartini emang masih banyak pahlawan Wanita Indonesia yang lebih cocok untuk dijadikan simbol emansipasi wanita.
selain yang udah disebutin agan ada satu lagi dari tanah Timur: Martha Tiahahu
https://www.pahlawanindonesia.com/bi...stina-tiahahu/
Quote:
Original Posted By cahsewon►aneh juga, pdhl banyak yg lebih pantes dr kartini
apa mungkin krn mereka2 justru lbh banyak yg berasal dr luar jawa yah

apa mungkin krn mereka2 justru lbh banyak yg berasal dr luar jawa yah
Quote:
Original Posted By manuslav►itulah propaganda barat terhadap indonesia dengan mengubah sejarah agar kita terbelakang dan dijajah lembali
Diubah oleh sancimelekete 13-05-2015 09:16
0
7.2K
Kutip
63
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan