Matatelinga.com, Alvian Ronaldo Tampubolon ,16, warga Jalan Jamin Ginting No.541, Kelurahan Titirantai, Kecamatan Medan Baru ditebas oleh tiga pria mengendarai sepedamotor Yamaha RX. King saat melintas di Jalan Ngumban Surbakti, Kelurahan Bekala, Kecamatan Medan Selayang. Akibatnya, korban tewas dengan mengelami luka koyak dibagian punggung belakang, Minggu (26/4/2015) dini hari, sekira pukul 00.00 WIB.

Informasi dilapangan menyebutkan, tewasnya remaja yang merupakan anak geng motor (CKR FUMZ) jenis bebek ini bermula saat mereka melakukan konvoi dari kediaman korban menuju ke Kota Medan. Dengan hati riang sembari membunyikan klakson, keduanya pun menguasai jalanan tersebut.

Namun setibanya di Jembatan Layang yang mengarah ke Jalan Ngumban Surbakti, Medan/Simpang Pos, korban yang saat itu dibonceng oleh kedua rekannya (tarik tiga) dengan posisi bagian belakang, digeber oleh tiga orang pria yang mengendarai sepedamotor Yamaha RX. King.

Karena darah muda yang masih melekat ditubuh korban, menimbulkan emosi yang memuncak atas geberan dari ketiga pria itu. Dan selanjutnya korban langsung menyuruh temannya untuk mengejar pengendara sepedamotor tersebut.

Disaat bersampingan, korban langsung menegur tiga pria tersebut. "Apa maksud kau geber-geber kami, nggak senang kau, main kita," ucap salah satu rekannya yang mengulangi perkataan korban saat itu.

Merasa ditantang oleh anak yang masih remaja, ketiga pria itu pun mengindahkan tantangan korban sembari mengegas sepedamotornya ke arah Simpang Pos.

Korban yang tersulut emosi tinggi, menyuruh temannya untuk tetap mengejar tiga pria itu. Bersamping-sampingan lagi, salah satu dari tiga pria itu, langsung mengeluarkan klewang sembari menebas punggung korban. "Pas dikejarnya, salah satu dari tiga pria itu, langsung membacok badan belakang korban. Disitu, korban jatuh dan bersimbah darah," kata rekannya yang mengenakan kaos warna kuning.

Setelah terjatuh, warga sekitar langsung mendatangi korban yang saat itu bersimbah darah. Kemudian, warga pun langsung membawa korban ke RS. Adam Malik, Medan dengan menggunakan mobil Suzuki Carry Pick Up untuk mendapatkan perawatan medis.

Karena korban mengeluarkan banyak darah akibat luka bacokan di punggungnya, korban pun menghembuskan nafas terakhirnya saat dalam perjalanan.

Ibu Kandung Korban Misniati boru Manik ,35, mengatakan, sebelumnya sempat melarang anaknya hendak pergi. "Malam itu dia (korban) dipanggil kawan-kawannya mau pergi keluar. Saya sempat melarang karna perasaan saya tak enak. Tapi anakku ini terus membandel untuk mau pergi. Saya tak bisa apa-apa dan saya izinkan aja dia keluar," jelasnya.

Tambah Misniati, anaknya tersebut memang terkenal bandal dikalangan teman-temannya. "Memang bandal dia (korban) kata teman-temannya. Siapa aja yang menyenggol dia pasti langsung emosi dia," kata penjual sayur di Pasar Induk Tuntungan.

Terpisah, Kapolsek Sunggal, Kompol Aldi Subartono melalui Kanit Reskrim, Iptu Adhi Putranto saat dikonfirmasi via seluler mengatakan, pihak masih menyelidiki kasus tersebut. "Ada dua saksi yang kita periksa dalam kejadian ini. Untuk sementara, pelaku sampai sekarang masih dalam pengejaran," tegasnya.

(Mt)

Sumber: http://matatelinga.com/view/Berita-S...bas-Begal.html