- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
1$ mengancam kita?


TS
new111kaskus
1$ mengancam kita?

Quote:
Original Posted By
isis? falseflag!
siaga1 bahaya laten neo-komun1$
isis? falseflag!
siaga1 bahaya laten neo-komun1$
Spoiler for :
Quote:
Original Posted By
'Cerdik'
Untuk mempercepat target swasembada beras,
pemerintah ternyata punya strategi yang 'cerdik'.
Strateginya adalah dengan memilih angka konsumsi
beras 312 gram per orang per hari sebagai dasar
pengambilan kebijakan. Angka itu merupakan hasil
survei bersama Kementerian Perdagangan dengan BPS.
Masalahnya, hasil survei BPS sendiri, yang tak
melibatkan kementerian tadi, menghasilkan angka
konsumsi beras 380 gram per orang per hari.
Jadi, giliran mau impor beras, angka referensi
konsumsinya dipilih yang paling besar. Giliran
menghitung target produksi, angka referensi konsumsi
yang dipilih adalah yang lebih kecil. Sangat 'cerdik'.
'Cerdik'
Untuk mempercepat target swasembada beras,
pemerintah ternyata punya strategi yang 'cerdik'.
Strateginya adalah dengan memilih angka konsumsi
beras 312 gram per orang per hari sebagai dasar
pengambilan kebijakan. Angka itu merupakan hasil
survei bersama Kementerian Perdagangan dengan BPS.
Masalahnya, hasil survei BPS sendiri, yang tak
melibatkan kementerian tadi, menghasilkan angka
konsumsi beras 380 gram per orang per hari.
Jadi, giliran mau impor beras, angka referensi
konsumsinya dipilih yang paling besar. Giliran
menghitung target produksi, angka referensi konsumsi
yang dipilih adalah yang lebih kecil. Sangat 'cerdik'.
#traktor
#anu
#nawarcitra
Spoiler for laten:


Quote:
Original Posted By
ciee.....
Jumat, 20 Maret 2015 | 12:31 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah nama yang
merupakan mantan pejabat, politisi, akademisi, hingga
relawan Jokowi masuk ke dalam jajaran komisaris
perusahaan badan usaha milik negara (BUMN).
eject.....
ciee.....
Jumat, 20 Maret 2015 | 12:31 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah nama yang
merupakan mantan pejabat, politisi, akademisi, hingga
relawan Jokowi masuk ke dalam jajaran komisaris
perusahaan badan usaha milik negara (BUMN).
eject.....
Quote:
Original Posted By
1.Bank Mandiri
Komisaris Utama: Darmin Nasution (mantan Gubernur
Bank Indonesia )
Komisaris Independen: Cahaya Dwi Rembulan Sinaga
(kader PDI-P, Tim Transisi Jokowi-JK)
2. Bank BNI
Komisaris Utama: Rizal Ramli (mantan menteri
perekonomian)
Komisaris: Revrisond Baswir (Ekonom dari Universitas
Gadjah Mada)
Komisaris Independen: Anny Ratnawati (mantan wakil
menteri keuangan)
3. Bank BRI
Komisaris Utama: Mustafa Abubakar (mantan menteri
BUMN)
Komisasri Independen: Sonny Keraf (kader PDI-P,
mantan Menteri Lingkungan Hidup)
4. Jasa Marga
Komisari Utama: Refly Harun (pakar hukum tata negara)
5. Telkom Indonesia
Komisaris Utama: Hendri Saparini (Dosen Program
Magister UGM)
6. Telkomsel
Komisaris: Diaz Hendropriyono (Ketua Umum Koalisi
Anak Muda dan Relawan Jokowi)
bonus. Adhi Karya
Komisaris Independen: Hironimus Hilapok (Anggota Tim Transisi Jokowi-JK)
1.Bank Mandiri
Komisaris Utama: Darmin Nasution (mantan Gubernur
Bank Indonesia )
Komisaris Independen: Cahaya Dwi Rembulan Sinaga
(kader PDI-P, Tim Transisi Jokowi-JK)
2. Bank BNI
Komisaris Utama: Rizal Ramli (mantan menteri
perekonomian)
Komisaris: Revrisond Baswir (Ekonom dari Universitas
Gadjah Mada)
Komisaris Independen: Anny Ratnawati (mantan wakil
menteri keuangan)
3. Bank BRI
Komisaris Utama: Mustafa Abubakar (mantan menteri
BUMN)
Komisasri Independen: Sonny Keraf (kader PDI-P,
mantan Menteri Lingkungan Hidup)
4. Jasa Marga
Komisari Utama: Refly Harun (pakar hukum tata negara)
5. Telkom Indonesia
Komisaris Utama: Hendri Saparini (Dosen Program
Magister UGM)
6. Telkomsel
Komisaris: Diaz Hendropriyono (Ketua Umum Koalisi
Anak Muda dan Relawan Jokowi)
bonus. Adhi Karya
Komisaris Independen: Hironimus Hilapok (Anggota Tim Transisi Jokowi-JK)

Spoiler for siaga:

yang ini juga: bahaya laten

Spoiler for laten:

...so indonesia...
Spoiler for laten:
Pakai Kaos Palu Arit, Putri Indonesia 2015 Bikin Netizen Murka
Selasa, 24 Februari 2015 05:22
Pakai Kaos Palu Arit, Putri Indonesia 2015 Bikin Netizen Murka
Anindya Kusuma Putri / KapanLagi® - Budy Santoso
Kapanlagi.com - Ajang Putri Indonesia 2015 baru saja selesai digelar beberapa waktu lalu. Setelah melewati persaingan sengit, akhirnya seorang perwakilan asal Jawa Tengah, Anindya Kusuma Putri sukses keluar sebagai juaranya.
Alih-alih dipuja dan dielu-elukan, Anindya malah langsung jadi musuh publik selepas ia resmi menyandang gelar Putri Indonesia 2015. Alasannya, si cantik itu kedapatan mengunggah foto yang cukup kontroversial di akun Instagramnya beberapa bulan lalu.
Ceritanya, Anindya waktu itu terbang ke Vietnam entah dalam rangka berlibur atau aktivitas lainnya.. Masalahnya, ia mengenakan kaos warna merah bergambar palu dan arit yang merupakan simbol dari kaum komunis.

Foto kontroversial Anin beserta beberapa komen hujatan dari netizen / © Instagram
Seorang netizen yang melihat hal itu lalu menyebarkannya di Twitter dan tak pelak memancing respons linimasa lainnya. Walhasil nama Anindya sempat menghiasi kolom trending yang isinya sebagian besar hujatan pedas dari publik.
Ada yang menyebut jika wanita kelahiran Semarang itu tak pantas menyandang status Putri Indonesia. Namun tak sedikit pula yang membelanya dengan dalih jika respons para haters terlalu berlebihan.
"Kok bisa lolos ya punya paham beda gini? Masa anak sekolah nggak ngerti lambang itu? Jangan ngeles ya mbak nanti jawab kalau ditanya," tulis seorang netizen.
Kalau menurut kalian sendiri bagaimana? Hal ini biasa atau...?

...logo...
Spoiler for laten:
Putri Indonesia 2015
Anindya Putri Indonesia 2015 Pakai Kaus Palu-Arit Bikin Heboh
Senin, 23 Februari 2015 19:29 WIB
TRIBUNNEWS.COM

Anindya Putri Indonesia 2015 Pakai Kaus Palu-Arit Bikin Heboh. Anin pakai kaus itu ketika kunjungi Vietnam.
TRIBUNJATENG.COM- Sebagian masyarakat Indonesia, tampaknya masih mengidap "komunistophobia", yakni ketakutan yang berlebihan terhadap berbagai atribut yang melekat pada ideologi tersebut.
Setidaknya, itu tampak dari komentar netizen ketika Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri, mengunggah fotonya tengah memakai baju berwarna merah dan berlambang "palu-arit".
Foto tersebut, diunggah ke akun Instagram miliknya, @anindyakputri, Jumat (202/2015). "I So Vietnam Today," tulisnya sebagai keterangan foto tersebut.
Kontan, foto Putri Indonesia tersebut dinilai tak pantas dan dikecam oleh sejumlah netizen, terutama di linimasa Twitter.
"sebarkan! "@M4ngU5il: "Pantaskah Putri Indonesia 2015 @AnindyaKPutri Berkaos Lambang Komunis?" kicau akun @semesta_kicau , Senin (23/2/2015).
Sementara akun @mas_prasetiyo menuliskan, "Puteri Indonesia 2015 @anindyakputri memakai kaos berlambang komunis, silakan @TNI_AD dan @KOPASSUS_id tindak lanjut."
Sedangkan akun @sissysweety, berusaha menjelaskan persoalan gambar baju sang putri tersebut tak perlu dipersoalkan.
"@aherbawono @semesta_kicau @anindyakputri yg pake kaos ISIS di depok jg lansung di tindak kan?apa beda na?utk komunis jd permisif gitu?"
Untuk diketahui, "komunistophobia" berawal dari upaya propaganda Presiden Soeharto untuk mendisreditkan lawan-lawan politiknya pada masa Orde Baru.
Selama 32 tahun, rezim terus mengasosiasikan Komunisme sebagai "makhluk jahat" melalui berbagai cara, baik dalam "penggelapan" sejarah 1965-1967, pembuatan film, serta media massa.
Padahal, menurut penelusuran Tribun, mayoritas pendiri negara bangsa merupakan pengagum bahkan penganut Komunisme. Sebut saja Haji Muhammad Misbach, HOS Tjokroaminoto, Bung Hatta, hingga Bung Karno.
Bahkan, sejarawan juga membuktikan Partai Komunis Indonesia (PKI) merupakan organisasi pertama yang secara nasional melakukan perlawanan terbuka terhadap kolonial Belanda, yakni yang dikenal sebagai "aksi perlawanan tiga daerah" tahun 1926. (*)
#pejwan

-Gov.Kita akan berdaulat pangan! Nawacitradodol! Swaasemdada.... Stop impor beras. Stop impor sapi!
-"Rakyat" Woyyy... modal kampanye owe belon balik neh... gimana sih loe....
-Gov. Baiklah... saya 'sesuaikan' harga bbm... loe boleh ambil untung... siapin beras dan sapinya... cepetan kerja sono, jangan lupa setoran. Nah buat loe... siapin traktor buat petani! Kulo arep syuting reog neng ponorogo.... guancang!
-"Rakyat" Okeh mas bos... owe laksanaken...

.....kemudian...
Quote:
Original Posted By
- Rakyat: pemerintah amburadul, hentikan impor beras! Kasian petani kita harga jadi bersaing!!
- Gov: Hmm.. baiklah, keluarkan peraturan untuk stop impor beras agar petani kita bisa bersaing.
Beberapa hari kemudian..
- Rakyat: Woy.. ini kok harga beras naik semua ini? Mencekik rakyat woy! Pemerintah sekarang ga bener!
- Gov: Kita kekurangan stok beras nasional, musim panen jg belum tiba.
- Rakyat: Bacot..!! Pemerintah ga bener! Turunin sekarang harganya!
Gov: Oke.. baiklah.. hentikan peraturan tentang stop impor beras.
- Rakyat: ah.. enak nih kenyang perut gue, beras udah turun harganya jd ga usah takut hrg naik. Eh..? Tapi kok impor beras?
- Rakyat: Woy! pemerintah amburadul!! Kemarin stop impor, skrg buka impor, labil gila pemerintah sekarang.. TURUN!!
-Gov: #TepokJidat
Spoiler for :
Sebenarnya salah kita juga gan yg jadi rakyat, mgkin perumpamaan tmn ane ada benernya..
(kita??? loe aja kaleee...)

- Rakyat: pemerintah amburadul, hentikan impor beras! Kasian petani kita harga jadi bersaing!!
- Gov: Hmm.. baiklah, keluarkan peraturan untuk stop impor beras agar petani kita bisa bersaing.
Beberapa hari kemudian..
- Rakyat: Woy.. ini kok harga beras naik semua ini? Mencekik rakyat woy! Pemerintah sekarang ga bener!
- Gov: Kita kekurangan stok beras nasional, musim panen jg belum tiba.
- Rakyat: Bacot..!! Pemerintah ga bener! Turunin sekarang harganya!
Gov: Oke.. baiklah.. hentikan peraturan tentang stop impor beras.
- Rakyat: ah.. enak nih kenyang perut gue, beras udah turun harganya jd ga usah takut hrg naik. Eh..? Tapi kok impor beras?
- Rakyat: Woy! pemerintah amburadul!! Kemarin stop impor, skrg buka impor, labil gila pemerintah sekarang.. TURUN!!
-Gov: #TepokJidat

Spoiler for bahaya laten:
paradigma komunisme:
-jika ingin negara (pemerintah) kuat, maka rakyat harus lemah
-negara kuat, rakyat lemah
-rakyat kuat, negara lemah
-melemahkan rakyat dari perutnya
-rakyat lapar tidak berpolitik (karena sibuk ribut urusan perut)
bahaya neo-pki neo-komunis
#$p0!L3r
lebih baik hadapi daripada ngoceh #bukanurusansaya
ngomongin isis? mendingan waspada neo-komunis
Spoiler for 1$:
ISIS itu sendiri adalah rekayasa. Lalu tiba-tiba ia menjadi trend topic di Indonesia, tentulah juga ada yg merekayasa. Untuk tujuan tertentu, menutupi isu tertentu, merusak citra tertentu dan menaikkan citra tertentu.
ISIS di Indonesia, yg diawali dengan (katanya) 'menghilangnya' turis Indonesia di Turki, lalu kemudian aksi-aksi (drama) penangkapannya, kemudian berakhir di pernyataan dalam forum debat bahwa Hamas buatan Israel dan ISIS adalah bagian dari Ikhwanul Muslimin. Sungguh kentara agenda terselubung yg ingin di bangun.
Pertama, merusak hubungan bilateral Turki dan Indonesia. Kita tahu bahwa Turki sedang dalam proses desekularisasi dan re-Islamisasi. Dan salah satu pendukungnya adalah para Islamis Moderat di Indonesia. Banyak hal yg saat ini dibangun dan dikerjasamakan antara Islamis Moderat di Turki dan Islamis Moderat di Indonesia. Dan ini yg membuat para Islamic-haters gerah.
Agenda besar di tahun 2023 yg akan mengguncang peradaban dunia (Islam khususnya), membuat para aktivis pembenci Islam dag dig dug. Apalagi, rekonsiliasi para pemimpin negara-negara berpenduduk mayoritas Islam seperti Arab Saudi, Qatar dan Turki akan semakin mempercepat dan memperkuat terciptanya sebuah tatanan kehidupan dunia yg baru membuat blok tersendiri di dunia ini.
Masih ingat penangkapan relawan asal Turki di Sulawesi Selatan beberapa bulan lalu? Lalu sekarang muncul isu WNI yg hilang di Turki karena (diduga) ikut ISIS? Apakah ini kebetulan? Tidak.
Kedua, merusak citra Islamis Moderat di Indonesia. Kita tahu, bahwa begitu besar dukungan kemanusiaan yg dimotori oleh para Islamis Moderat kepada negara Palestina dan faksi perjuangannya HAMAS. Bahkan, Paleatina dan HAMAS sudah menjadi bagian dari darah perjuangan para Islamis Moderat ini, disamping dari mewujudkan negara yg adil dan sejahtera dalam agenda lokalnya.
Dan 'kebetulan', para Islamis Moderat ini bersebrangan dalam pandangan politiknya dengan pemerintahan liberal sekular yg baru di Indonesia. Sehingga, isu ISIS ini sebetulnya ditujukan untuk memberangus Islamis Moderat dan gerakannya yg saat ini selalu mengkritisi kebijakan pemerintah Indonesia.
Ketiga, menutupi isu besar ketidakmampuan pemerintahan liberal sekular yg diusung Joko Widodo dalam mewujudkan janji-janji politiknya. Hingar bingar KPK dan Polri sudah meredup. Kisruh APBD Jakarta juga sudah tidak laku lagi karena malah bisa menyeret Gubernur dan Mantan Gubernur (Presiden) ke meja hijau. Butuh isu yg lebih 'wow', maka dipilihlah isubyg sedang menginternasional, yakni isu ISIS.
Demonstrasi besar-besaran di tiap kota atas ketidakpuasan masyarakat atas kinerja pemerintah pun tak luput dari hal yg harus ditutupi.
Keempat, menaikkan citra Polisi Indonesia setelah kasus hukum dan politik petingginya melanda. Kapolri yg tak kunjung dilantik, rekening gendut sampai kinerja aparat di lapangan yg mengendur. Dengan isu ISIS, akan terlihat bahwa ada 'pahlawan' negara yg (konon) membela keutuhan bangsa.
Tentu saja, sutradara dari isu ISIS di Indonesia ini handal. Namun, sehandal-handal tupai melompat, ia akan jatuh juga. Sepandai-pandai menutupi, yg ditutupi adalah bangkai yg sudah busuk tak terkira.
#Merdeka
#SelamatkanIndonesia
#LintasanPikiran
Spoiler for 1$:
Selain itu, ada bahaya lain yang mengintai, $yiah yang jauh lebih berbahaya bagi kehidupan bangsa Indonesia dan Negara Indonesia kita, dibanding ISIS.
ISIS itu sepuluh ribu mil jaraknya dari sini, kok orang sibuk (ngurusi) ISIS, (padahal) ISIS itu sepuluh ribu mil jaraknya dari Indonesia.
Sementara $yiah ini berada di jantung kekuasaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mereka ada di DPR, orang-orang yang 'dimuliakan', itu mereka paling tidak ada hubungan dengan $yiah.
Bukan hanya itu saja, lebih menegaskan lagi akan bahayanya $yiah di bandingkan dengan ancaman ISIS: “ISIS itu sepuluh ribu mil dan itu jauh sekali. ISIS tidak datang ke sini (Indonesia) malah orang sini datang ke sana (ke Syams), iya to? $yiah ini orang Iran datang ke sini. Datang ke Indonesia baik sebagai anggota Dewan Kedutaan Iran di Jakarta atau sebagai orang-orang perahu. Orang-orang perahu bukan orang yang tersesatkan di jalan, mereka ada yang mengkoordinir di kampung-kampung mereka, itu bagian dari upaya memenuhi upaya syahwat politik kaum $yiah.
Maka betapa aneh bila hari ini pemerintah Indonesia lebih 'membungkam isu' $yiah dibandingkan isu ISIS yang terus dimunculkan. Apakah sekarang ini $yiah telah benar-benar 'memegang kekuasaan'? Atau mereka telah ditutup dengan milyaran dolar? Ada apa dengan Pemerintah KERjA ini?"
#callsign_daengucu
Polling
0 suara
nawarcitra
0
1.7K
Kutip
4
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan