- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kronolis Provokator Kericuhan si CONGORHOAX dalam rapat mediasi


TS
congorhoax
Kronolis Provokator Kericuhan si CONGORHOAX dalam rapat mediasi
PESAN GUA BUAT KALIAN JANGAN MUDAH PERCAYA DAN GAMPANG DI GIRING GIRING CAM DOMBA 
COBA BERPIKIR DULU
EMANG BELUM KAPOK KAPOK JUGA DAN PAHAM JUGA METODE PENCITRAAN MURAHAAN JAMAN DULU
JAKARTA - Dalam rekaman video yang dibuat Pemprov DKI Jakarta, tergambar jelas bagaimana kericuhan di ruang sidang terjadi. Rekaman video yang dimiliki Humas Pemprov DKI Jakarta saat ini masih dalam proses unggah di situs resmi Pemprov DKI.
Dalam rekaman tersebut, nampak Sekjen Kemendagri Yuswandi A. Temenggung memberikan kesempatan kepada Ahok untuk memberikan penutup
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengatakan, dalam pembahasan APBD DKI Jakarta pihaknya tidak melakukan diskriminasi kepada anggota dewan. Namun dia meminta untuk melakukan pengawasan.
"Saya perlu katakan sekali tidak mendiskriminasi dan meminta SKPD mengawasi pembahasan. Yang saya minta jangan menginput yang bukan hasil pembahasan. Saya mau tanya pada beliau (SKPD), ini sesuai pembahasan atau tidak. Coba tolong angkat tangan," katanya kepada SKPD yang berada di dalam ruang pertemuan di Kantor Kemendagri, Kamis (5/3/2015).
Belum sempat dijawab oleh SKPD, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana atau Haji Lulung memotong pembicaraan Ahok tersebut.
Pasalnya Ahok sebelumnya Rabu 4 Maret 2015 siang kemarin mengumpulkan lurah dan camat untuk menandatangani 'angket' versi Ahok di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta. Tujuannya untuk memilih mana APBD yang mereka usulkan, apakah versi Pemprov DKI atau DPRD DKI.
"Inikan setelah bapak kumpulin kemarin. ini pokoknya hasil pembahasan. Ini sesuai peraturan apa enggak," potongnya.
Dengan santai mantan Politisi Gerindra ini menjawab, "Ini sesuai peraturan."
Namun, anggota dewan yang hadir nampak tidak terima. Bahkan mereka membantah semua pernyataan yang disampaikan Ahok. Hingga akhirnya mantan politisi Golkar ini tidak dapat berbicara.
Untuk memecah keramaian tersebut, Ahok meninggikan nada bicaranya dan menunjuk Walikota Jakarta Barat Annas Effendi untuk menjawab pertanyaannya.
"Apakah anda membahas UPS 4,2 miliar perkelurahan di Jakarta Barat, jawab?" tegasnya sambil menunjuk Annas, bahkan mukanya merah.
Annas akhirnya berdiri namun belum sempat menyatakan satu kata pun. Anggota dewan yang tidak terima dengan pertanyaan Ahok berteriak dan memintanya lebih tenang.
"Pak Gub, saya kira bapak bisa menahan emosi bapak. Jangan teriak-teriak Pak Gub, Jangan kaya preman pak gubernur," kata salah satu anggota dewan. "Saya minta tolong ini rapat kita," timpal Yuswandi.
"Bapak gubernur apa preman?" teriak salah seorang anggota dewan. Setelah itu, beberapa anggota dewan berdiri dan meneriaki Ahok tanpa menggunakan alat pengeras suara.
"Saya mohon kita rapat dengan tertib. Saya nyatakan ini proses evaluasi ditutup. Saya kira kami sudah cukup denhgn materi yang bapak ibu sampaikan. Jadi terima kasih, pak gub, wagub dan pimpinan dewan dan skpd. Dan saya sekali lagi terima kasih" ujar Yuswandi.
Setelah rapat ditutup, Ahok sempat melakukan jabat tangan dan cipika cipiki dengan Yuswandi. Lalu dia keluar melalui pintu belakang dengan pengawalan.
Seakan tidak terima anggota dewan masih meneriaki Ahok yang coba meninggalkan ruangan. "Sangat memalukan. Lawan... lawan...," teriak sejumlah anggota dewan. Setelah itu, anggota DPRD keluar, dan Ahok pergi tanpa ketahuan dari awak media.
http://metro.sindonews.com/read/9725...h-1425549092/1
SI CONGORHOAX MAU PAKAI CARA PREMAN LU HAYUK BRAY LU PIKIR MEREKA TAKUT
TAK DINYANA ADA YANG MAU MENJELASKAN TENTANG APA ITU KRONOLIS

http://www.kaskus.co.id/post/54f85fe...cb17bc7f8b456d

COBA BERPIKIR DULU

EMANG BELUM KAPOK KAPOK JUGA DAN PAHAM JUGA METODE PENCITRAAN MURAHAAN JAMAN DULU

Quote:
JAKARTA - Dalam rekaman video yang dibuat Pemprov DKI Jakarta, tergambar jelas bagaimana kericuhan di ruang sidang terjadi. Rekaman video yang dimiliki Humas Pemprov DKI Jakarta saat ini masih dalam proses unggah di situs resmi Pemprov DKI.
Dalam rekaman tersebut, nampak Sekjen Kemendagri Yuswandi A. Temenggung memberikan kesempatan kepada Ahok untuk memberikan penutup
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengatakan, dalam pembahasan APBD DKI Jakarta pihaknya tidak melakukan diskriminasi kepada anggota dewan. Namun dia meminta untuk melakukan pengawasan.
"Saya perlu katakan sekali tidak mendiskriminasi dan meminta SKPD mengawasi pembahasan. Yang saya minta jangan menginput yang bukan hasil pembahasan. Saya mau tanya pada beliau (SKPD), ini sesuai pembahasan atau tidak. Coba tolong angkat tangan," katanya kepada SKPD yang berada di dalam ruang pertemuan di Kantor Kemendagri, Kamis (5/3/2015).
Belum sempat dijawab oleh SKPD, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana atau Haji Lulung memotong pembicaraan Ahok tersebut.
Pasalnya Ahok sebelumnya Rabu 4 Maret 2015 siang kemarin mengumpulkan lurah dan camat untuk menandatangani 'angket' versi Ahok di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta. Tujuannya untuk memilih mana APBD yang mereka usulkan, apakah versi Pemprov DKI atau DPRD DKI.
"Inikan setelah bapak kumpulin kemarin. ini pokoknya hasil pembahasan. Ini sesuai peraturan apa enggak," potongnya.
Dengan santai mantan Politisi Gerindra ini menjawab, "Ini sesuai peraturan."
Namun, anggota dewan yang hadir nampak tidak terima. Bahkan mereka membantah semua pernyataan yang disampaikan Ahok. Hingga akhirnya mantan politisi Golkar ini tidak dapat berbicara.
Untuk memecah keramaian tersebut, Ahok meninggikan nada bicaranya dan menunjuk Walikota Jakarta Barat Annas Effendi untuk menjawab pertanyaannya.
"Apakah anda membahas UPS 4,2 miliar perkelurahan di Jakarta Barat, jawab?" tegasnya sambil menunjuk Annas, bahkan mukanya merah.
Annas akhirnya berdiri namun belum sempat menyatakan satu kata pun. Anggota dewan yang tidak terima dengan pertanyaan Ahok berteriak dan memintanya lebih tenang.
"Pak Gub, saya kira bapak bisa menahan emosi bapak. Jangan teriak-teriak Pak Gub, Jangan kaya preman pak gubernur," kata salah satu anggota dewan. "Saya minta tolong ini rapat kita," timpal Yuswandi.
"Bapak gubernur apa preman?" teriak salah seorang anggota dewan. Setelah itu, beberapa anggota dewan berdiri dan meneriaki Ahok tanpa menggunakan alat pengeras suara.
"Saya mohon kita rapat dengan tertib. Saya nyatakan ini proses evaluasi ditutup. Saya kira kami sudah cukup denhgn materi yang bapak ibu sampaikan. Jadi terima kasih, pak gub, wagub dan pimpinan dewan dan skpd. Dan saya sekali lagi terima kasih" ujar Yuswandi.
Setelah rapat ditutup, Ahok sempat melakukan jabat tangan dan cipika cipiki dengan Yuswandi. Lalu dia keluar melalui pintu belakang dengan pengawalan.
Seakan tidak terima anggota dewan masih meneriaki Ahok yang coba meninggalkan ruangan. "Sangat memalukan. Lawan... lawan...," teriak sejumlah anggota dewan. Setelah itu, anggota DPRD keluar, dan Ahok pergi tanpa ketahuan dari awak media.
http://metro.sindonews.com/read/9725...h-1425549092/1
SI CONGORHOAX MAU PAKAI CARA PREMAN LU HAYUK BRAY LU PIKIR MEREKA TAKUT

TAK DINYANA ADA YANG MAU MENJELASKAN TENTANG APA ITU KRONOLIS


http://www.kaskus.co.id/post/54f85fe...cb17bc7f8b456d
Quote:
Diubah oleh congorhoax 05-03-2015 14:11
0
6.9K
96


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan