Beberapa hari lalu, kita sempatkan dikejutkan dengan sebuah berita yang mengatakan jika buruh merasa upahnya harus dibayar sebesar Rp 7 juta. Itulah pernyataan dari seorang buruh di kawasan industri MM 2100, Cikarang Barat, Budi yang saat ini sebenarnya sudah mengenyam gaji sebesar Rp6 juta (kalah sarjana S1). Ia pun menyetujui jika sebenarnya gaji buruh yang ideal itu adalah Rp 7 juta.

Kenapa sih buruh selalu mengeluh dan mendemo tentang kenaikan upah,

terutama setiap ada info kenaikan BBM dan barang-barang? Mungkin

jawabannya ada d bawah ini :

Seperti yang dilansir dari Tempo, Budi mengaku jika gajinya sekarang Rp 6 juta tidak begitu cukup. Hal itu dikarenakan, ia harus membayar angsuran motor kawasaki ninja seharga Rp 35 juta sebesar Rp 1,3 juta. Bisa saja, demo buruh yang terjadi di hari ini akan membuat para buruh kekurangan terus, karena tak menutup kemungkinan mereka akan mengganti lagi jenis kendaraannya yang lebih mewah lagi.

Inilah sebuah persepsi yang salah dari seorang buruh. Jika dilihat dari ucapan Budi, para buruh ini sepertinya membandingkan rate gaji kita dengan negara maju seperti Korea, dimana buruh disana digaji sebesar Rp 21 juta.

Ya berdasarkan komentar pedas yang ada di sosial media Mindtalk.com, demo buruh menuntuk kenaikan gaji sebesar Rp 7 juta dikarenakan biaya hidup yang mahal sekali. Maklum saja, jika kamu tinggal di Bekasi, pasti akan menyadarinya karena jika ingin pergi kemanapun pasti jauh, lama dan macet.

Dikarenakan cuaca di Bekasi terkenal dengan panasnya, ada kemungkinan demo buruh terkait kenaikan upah adalah karena faktor mereka ingin memenuhi rumahnya dengan pendingin ruangan (AC) yang banyak. Biar terasa seperti di Bandung.