- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Apa sih Butterfly Effect itu?


TS
zulkaiser
Apa sih Butterfly Effect itu?
Welcome to my Thread! 
Gimana gan? semoga agan-agan semua dapat pencerahan ya gan.
kalo bermanfaat jangan lupa
ya gan


Spoiler for Sebelumnya:
Maaf kalo
dan berantakan. Karena newbie dan first thread nih gan hehe.

Spoiler for Langsung aja Yuk:
Di awal tahun 2015 ini, Zulkaiser ingin memberikan artikel yang mungkin bisa mengubah konsep berpikir anda tentang hal kecil yang anda lakukan.
Pernahkah anda mengetahui istilah Butterfly Effect? Istilah tersebut pernah menjadi judul sebuah film di tahun 2004 yang berjudul The Butterfly Effect. Tapi apa sih sebenarnya maksud dari Butterfly Effect itu sendiri?
Menurut Wikipedia,
Nah! dari pengertian tersebut, saya akhirnya punya pandangan sendiri tentang butterfly effect. Saya punya penggambaran lain dari butterfly effect ini. Saya ambil contoh begini :
Saya sedang berjalan kaki di trotoar pada sore hari. Kemudian saya melihat sebuah paku yang ada di tengah jalan tersebut. Karena saya merasa lalu lintas cukup sepi, maka saya cuek saja dengan paku tersebut dan melanjutkan jalan-jalan saya. Dua menit kemudian, saya mendengar suara tabrakan yang keras sekali. Saya menuju ke tempat itu dan menolong seorang bapak-bapak yang baru pulang kerja dengan menaiki motor. Setelah diselediki, ternyata dia tabrakan karena oleng yang disebabkan ban motor yang pecah.
Mari kita putar waktu jalan-jalan saya tadi Lima menit kebelakang dengan versi lain.
Saya sedang berjalan kaki di trotoar pada sore hari. Kemudian saya melihat sebuah paku yang ada di tengah jalan tersebut. Saya ambil paku tersebut, lalu saya buang pada tempat sampah anorganik. Setelah itu lalu lintas di jalan tersebut cukup lancar. Saat saya hendak pulang, saya melewati sebuah rumah sederhana. Kemudian datang seorang bapak-bapak mengendarai sebuah motor ke rumah tersebut. Rupanya bapak tersebut baru pulang kerja dan membawakan makanan untuk keluarganya. Saya melihat dari luar mereka melahap makanan yang sudah dibawakan oleh bapak-bapak tadi. Bapak tersebut senang melihat anaknya menikmati makanan tersebut. Keesokan harinya, saat saya mau berangkat sekolah, saya melewati rumah bapak-bapak yang kemarin. Sambil berlalu, saya melihat anak dari bapak tersebut sedang berpamitan untuk ke sekolah kepada bapak tersebut dan ibunya. Anak tersebut terlihat semangat sekali untuk berangkat sekolah.
Beberapa tahun kemudian, anak tersebut dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia, dan anak tersebut menjadi Presiden yang adil dan Rakyatnya sejahtera secara merata. Karena saya sejahtera, saya bisa menjadi orang sukses yang saya inginkan.
Sudah mendapat gambaran? oke, saya jelaskan. Andai waktu itu saya tidak mengambil paku, mungkin yang terjadi adalah kecelakaan karena ban pecah. Kemudian bapak-bapak tersebut mengalami patah tulang dan harus diamputasi. Karena dirawat di rumah sakit, bapak tersebut membutuhkan biaya untuk pengobatan. Karena hidup dalam kesederhanaan, bapak tersebut sempat menjual barang-barang yang dimilikinya. Setelah sembuh, bapak tersebut kehilangan pekerjaannya karena kakinya diamputasi. Karena kehilangan pekerjaannya, bapak tersebut tidak bisa menghidupi keluarganya. Anaknya tidak mendapat pendidikan. Kemudian karena anaknya tidak mendapat pendidikan, dia tidak bisa meraih cita-citanya untuk menjadi presiden. Akhirnya yang menjadi presiden saat itu adalah orang yang tidak tepat. Banyak orang yang tidak sejahtera.
Begitulah contoh dari gambaran butterfly effect. Walaupun sedikit berlebihan, namun yang saya tekankan disini adalah hal kecil yang kita lakukan. Mungkin anda membantahnya dengan "Itu kan memang sudah takdirnya begitu", "Ya kali, ngga mungkin se-kebetulan itu". Walaupun hal tersebut bukan Faktor Utama. Ya memang, ini hanyalah sebuah contoh. Tapi sekali lagi yang saya tekankan adalah hal kecil yang kita lakukan saat ini. Kita tidak akan pernah tahu masa depan kita, kita tidak akan pernah tahu bagaimana kehidupan kelak. Tapi, kita bisa menentukan itu semua mulai dari sekarang, dengan mewujudkan hal-hal kecil yang berdampak kedepan. Mungkin dampak itu bukan bagi kita, melainkan bagi orang lain. Dampak itu mungkin juga tidak terjadi dalam jangka pendek, namun jangka panjang.
Banyak kisah orang besar yang bermula dari hal-hal kecil yang dilakukannya. Contoh saja Newton, andai dia tidak punya inisiatif untuk mencari udara segar dibawah pohon apakah teori gravitasi hingga saat ini ada? andai saja Soichiro Honda semangat kuliah untuk mengejar sertifikat, bukan ilmunya, akankah motor yang kita tahu sekarang ada? andai saja ibu Thomas Alva Edison patah semangat dalam mendidik anaknya, akankah tercipta lampu hingga saat ini? Sekali lagi saya tekankan pada hal-hal kecil yang dilakukan orang-orang tersebut, bukan pada 'kebetulan' yang terjadi.
Jadi, jangan remehkan hal-hal kecil dilakukan oleh seseorang. Bisa saja hal itu akan berdampak besar pada anda suatu saat. Ingat hal besar tidak terjadi begitu saja, pasti ada hal kecil yang memulainya. Lakukanlah hal-hal kecil karena itu pasti akan ada dampaknya. Siapa yang tahu salah satu penyebab kesuksesan anda berawal dari mengambil paku dijalan?
Semoga bermanfaat! - ZK
Spoiler for Pict:

Pernahkah anda mengetahui istilah Butterfly Effect? Istilah tersebut pernah menjadi judul sebuah film di tahun 2004 yang berjudul The Butterfly Effect. Tapi apa sih sebenarnya maksud dari Butterfly Effect itu sendiri?
Spoiler for Poster film The Butterfly Effect (2004):
Menurut Wikipedia,
Quote:
Butterfly Effect adalah istilah dalam "Teori Chaos" (Chaos Theory) yang berhubungan dengan "ketergantungan yang peka terhadap kondisi awal" (sensitive dependence on initial conditions), di mana perubahan kecil pada satu tempat dalam suatu sistem non-linear dapat mengakibatkan perbedaan besar dalam keadaan kemudian. Istilah yang pertama kali dipakai oleh Edward Norton Lorenz ini merujuk pada sebuah pemikiran bahwa kepakan sayap kupu-kupu di hutan belantara Brazil secara teori dapat menghasilkan tornado di Texas beberapa bulan kemudian.
Nah! dari pengertian tersebut, saya akhirnya punya pandangan sendiri tentang butterfly effect. Saya punya penggambaran lain dari butterfly effect ini. Saya ambil contoh begini :
Saya sedang berjalan kaki di trotoar pada sore hari. Kemudian saya melihat sebuah paku yang ada di tengah jalan tersebut. Karena saya merasa lalu lintas cukup sepi, maka saya cuek saja dengan paku tersebut dan melanjutkan jalan-jalan saya. Dua menit kemudian, saya mendengar suara tabrakan yang keras sekali. Saya menuju ke tempat itu dan menolong seorang bapak-bapak yang baru pulang kerja dengan menaiki motor. Setelah diselediki, ternyata dia tabrakan karena oleng yang disebabkan ban motor yang pecah.
Mari kita putar waktu jalan-jalan saya tadi Lima menit kebelakang dengan versi lain.
Saya sedang berjalan kaki di trotoar pada sore hari. Kemudian saya melihat sebuah paku yang ada di tengah jalan tersebut. Saya ambil paku tersebut, lalu saya buang pada tempat sampah anorganik. Setelah itu lalu lintas di jalan tersebut cukup lancar. Saat saya hendak pulang, saya melewati sebuah rumah sederhana. Kemudian datang seorang bapak-bapak mengendarai sebuah motor ke rumah tersebut. Rupanya bapak tersebut baru pulang kerja dan membawakan makanan untuk keluarganya. Saya melihat dari luar mereka melahap makanan yang sudah dibawakan oleh bapak-bapak tadi. Bapak tersebut senang melihat anaknya menikmati makanan tersebut. Keesokan harinya, saat saya mau berangkat sekolah, saya melewati rumah bapak-bapak yang kemarin. Sambil berlalu, saya melihat anak dari bapak tersebut sedang berpamitan untuk ke sekolah kepada bapak tersebut dan ibunya. Anak tersebut terlihat semangat sekali untuk berangkat sekolah.
***
Beberapa tahun kemudian, anak tersebut dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia, dan anak tersebut menjadi Presiden yang adil dan Rakyatnya sejahtera secara merata. Karena saya sejahtera, saya bisa menjadi orang sukses yang saya inginkan.
Sudah mendapat gambaran? oke, saya jelaskan. Andai waktu itu saya tidak mengambil paku, mungkin yang terjadi adalah kecelakaan karena ban pecah. Kemudian bapak-bapak tersebut mengalami patah tulang dan harus diamputasi. Karena dirawat di rumah sakit, bapak tersebut membutuhkan biaya untuk pengobatan. Karena hidup dalam kesederhanaan, bapak tersebut sempat menjual barang-barang yang dimilikinya. Setelah sembuh, bapak tersebut kehilangan pekerjaannya karena kakinya diamputasi. Karena kehilangan pekerjaannya, bapak tersebut tidak bisa menghidupi keluarganya. Anaknya tidak mendapat pendidikan. Kemudian karena anaknya tidak mendapat pendidikan, dia tidak bisa meraih cita-citanya untuk menjadi presiden. Akhirnya yang menjadi presiden saat itu adalah orang yang tidak tepat. Banyak orang yang tidak sejahtera.
Begitulah contoh dari gambaran butterfly effect. Walaupun sedikit berlebihan, namun yang saya tekankan disini adalah hal kecil yang kita lakukan. Mungkin anda membantahnya dengan "Itu kan memang sudah takdirnya begitu", "Ya kali, ngga mungkin se-kebetulan itu". Walaupun hal tersebut bukan Faktor Utama. Ya memang, ini hanyalah sebuah contoh. Tapi sekali lagi yang saya tekankan adalah hal kecil yang kita lakukan saat ini. Kita tidak akan pernah tahu masa depan kita, kita tidak akan pernah tahu bagaimana kehidupan kelak. Tapi, kita bisa menentukan itu semua mulai dari sekarang, dengan mewujudkan hal-hal kecil yang berdampak kedepan. Mungkin dampak itu bukan bagi kita, melainkan bagi orang lain. Dampak itu mungkin juga tidak terjadi dalam jangka pendek, namun jangka panjang.
Banyak kisah orang besar yang bermula dari hal-hal kecil yang dilakukannya. Contoh saja Newton, andai dia tidak punya inisiatif untuk mencari udara segar dibawah pohon apakah teori gravitasi hingga saat ini ada? andai saja Soichiro Honda semangat kuliah untuk mengejar sertifikat, bukan ilmunya, akankah motor yang kita tahu sekarang ada? andai saja ibu Thomas Alva Edison patah semangat dalam mendidik anaknya, akankah tercipta lampu hingga saat ini? Sekali lagi saya tekankan pada hal-hal kecil yang dilakukan orang-orang tersebut, bukan pada 'kebetulan' yang terjadi.
Jadi, jangan remehkan hal-hal kecil dilakukan oleh seseorang. Bisa saja hal itu akan berdampak besar pada anda suatu saat. Ingat hal besar tidak terjadi begitu saja, pasti ada hal kecil yang memulainya. Lakukanlah hal-hal kecil karena itu pasti akan ada dampaknya. Siapa yang tahu salah satu penyebab kesuksesan anda berawal dari mengambil paku dijalan?
Semoga bermanfaat! - ZK
Spoiler for Beberapa komentar kaskuser:
Spoiler for :
Quote:
Original Posted By fakhrues►Filmnya emang bagus gan. Tapi di kehidupan nyata buat muter waktu balik kayak di filmnya rasanya gak mungkin gan. 
Penyesalan selalu datang belakang

Penyesalan selalu datang belakang

Spoiler for :
Quote:
Original Posted By jalan88►Nah itu dia memang kita itu jangan menyepelekan hal yg sepele.. 
Banyak kecelakaan atau kejadian berawal dari hal yg sepele..

Banyak kecelakaan atau kejadian berawal dari hal yg sepele..

Spoiler for :
Quote:
Original Posted By cullen0617►Emang bener. Banyaaaak banget hal yg kelihatnya kecil, sepele, gak pentinglah. Ternyata malah berpengaruh sangat besar bagi kehidupan kita nantinya bahkan buat org lain.
Yaah, contoh kecilnya buat ane. Kalo aja taun lalu ane mau mulai belajar tekun lebih awal, serius gak main-main. Mungkin sekarang ane lagi sibuk ngerjain tugas sesuai dg bidang yg ane minati. Ya Allah, sakitttttttttttt nya tuh disiniIiii
Ya itulah manusia. Doain aja, semoga ane bisa belajar dari kesalahan-kesalahan ane dimasa lalu.
Yaah, contoh kecilnya buat ane. Kalo aja taun lalu ane mau mulai belajar tekun lebih awal, serius gak main-main. Mungkin sekarang ane lagi sibuk ngerjain tugas sesuai dg bidang yg ane minati. Ya Allah, sakitttttttttttt nya tuh disiniIiii

Ya itulah manusia. Doain aja, semoga ane bisa belajar dari kesalahan-kesalahan ane dimasa lalu.
Spoiler for :
Quote:
Original Posted By xlab.project►ane dari dulu udah terbiasa mikir kek butterfly efect kok. keuntungan cara kek gt bisa bikin kita lebih mawas diri gan. kalo bahasa lokalnya , sebab akibat, trust me its works.
Spoiler for :
Quote:
Original Posted By dark_amanest►ooo..gitu maksudnya butterfly effect...
ane rada gak pham soalnya sma filmnya kemarin
ane juga sering ngerasa gini sih terutama saat beli sesuatu.misalnya ane udah beli kaca di suatu tempat beberapa bulan yang lalu di suatu tempat yang harganya cukup lumayan mahal, nah tadi ane lihat kaca yang modelnya hampir sama (dan tentu fungsinya sama) tapi harganya beda. kalo cewek pasti nyesel lah gak dapet harga yang murah padahal cuma selisih waktu
tapi yang ane pertimbangkan kalo misalnya ane gak beli kaca beberapa bulan yang lalu, bakalan gimana tampilan ane selama ane gak punya kaca, mungkin orang2 jadi enek liat ane, ataupun wawancara kuliah ane gagal gra2 penampilan ane yang awut2an ataupun gak ada yang naksir (yah sekalipun kenyataannya ane tetep jomblo sih
)
kalo kejadian ane diatas mungkin bisa dimasukin teori relatifitas atau ekonomi yang tentu ane gak tau termasuk kategorinya apa karena ane gak belajar ilmu tersebut
ane rada gak pham soalnya sma filmnya kemarin
ane juga sering ngerasa gini sih terutama saat beli sesuatu.misalnya ane udah beli kaca di suatu tempat beberapa bulan yang lalu di suatu tempat yang harganya cukup lumayan mahal, nah tadi ane lihat kaca yang modelnya hampir sama (dan tentu fungsinya sama) tapi harganya beda. kalo cewek pasti nyesel lah gak dapet harga yang murah padahal cuma selisih waktu

tapi yang ane pertimbangkan kalo misalnya ane gak beli kaca beberapa bulan yang lalu, bakalan gimana tampilan ane selama ane gak punya kaca, mungkin orang2 jadi enek liat ane, ataupun wawancara kuliah ane gagal gra2 penampilan ane yang awut2an ataupun gak ada yang naksir (yah sekalipun kenyataannya ane tetep jomblo sih

kalo kejadian ane diatas mungkin bisa dimasukin teori relatifitas atau ekonomi yang tentu ane gak tau termasuk kategorinya apa karena ane gak belajar ilmu tersebut

Gimana gan? semoga agan-agan semua dapat pencerahan ya gan.


Diubah oleh Kaskus Support 03 09-02-2015 17:53
0
44.1K
Kutip
310
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan