- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
5 Negara Barat Akhirnya Dukung Palestina Merdeka


TS
faizeko
5 Negara Barat Akhirnya Dukung Palestina Merdeka


Quote:
Thx Gan Buat Cendolnya



Spoiler for Pendahuluan:

Majelis Umum PBB mengakui negara Palestina
Mahmoud Abbas selaku presiden otoritas palestina meminta kepada dewan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk segera menentukan tanggal dan waktu November 2016 kepada israel untuk mengentikan seranganya pada palestina sejak tahun 1967.
Selain itu, Palestia juga meminta Yerusalem Timur juga dibebaskan dan selanjutnya akan menjadi bagian dari Palestina.
Baik Fatah maupun Hamas, kompak menyebut 138 negara mengakui mereka berdaulat. Selain Indonesia, Malaysia, dan negara mayoritas muslim Timur Tengah, pengakuan pun datang dari Afrika Selatan, Brasil, Argentina, sampai China.
Adapun Uni Eropa dan Amerika tetap bersikukuh terhadap status palestina sekarang ini, sehingga membuat Israel berada di atas angin selama 1 dekade terakhir yang akhirnya membuat negosiasi perdamaian pun tidak pernah dilakukan.
Namun saat ini nampaknya kenyataan berkata lain, karena sebagian dari negara Eropa sudah mengubah sikap dan tidak lagi membela negara Zionis tersebut. Karena rakyat mereka menganggap penjajahan Israel terhadap palestina tidak lagi dapat ditoleransi.
Seperti yang dilansir merdeka.com, Inilah kelima Negara yang akhirnya sepakat untuk mendukung Palestina untuk merdeka.
Selain itu, Palestia juga meminta Yerusalem Timur juga dibebaskan dan selanjutnya akan menjadi bagian dari Palestina.
Baik Fatah maupun Hamas, kompak menyebut 138 negara mengakui mereka berdaulat. Selain Indonesia, Malaysia, dan negara mayoritas muslim Timur Tengah, pengakuan pun datang dari Afrika Selatan, Brasil, Argentina, sampai China.
Adapun Uni Eropa dan Amerika tetap bersikukuh terhadap status palestina sekarang ini, sehingga membuat Israel berada di atas angin selama 1 dekade terakhir yang akhirnya membuat negosiasi perdamaian pun tidak pernah dilakukan.
Namun saat ini nampaknya kenyataan berkata lain, karena sebagian dari negara Eropa sudah mengubah sikap dan tidak lagi membela negara Zionis tersebut. Karena rakyat mereka menganggap penjajahan Israel terhadap palestina tidak lagi dapat ditoleransi.
Seperti yang dilansir merdeka.com, Inilah kelima Negara yang akhirnya sepakat untuk mendukung Palestina untuk merdeka.

Spoiler for 1. Swedia:

Swedia bakal menjadi negara Uni Eropa yang pertama yang mengakui Palestina sebagai negara yang berdaulat. Perdana menteri Swedia, Stefan Lovren mengatakan kalau peperangan antara Israel dan Palestina akan dapat diselesaikan dengan peundingan hukun internasional. karena dua negara tersebut butuh pengakuan dan hidup dengan damai, dan jika ini bisa dilaksanakan maka kami akan mengakui Palestina sebagai negara Berdaulat.
Meskipun dua tahun lalu PBB secara resmi mengumumkan dan mengakui Palestina sebagai negara de facto namun beberapa negara yang berada di Uni Eropa belum mau mangakuinya secara resmi.
Beberapa negara sebelum masuk jadi bagian Uni Eropa seperti Hungaria, Polandia, dan Slovakia juga pernah mengakui kedaulatan Palestina.
Meskipun dua tahun lalu PBB secara resmi mengumumkan dan mengakui Palestina sebagai negara de facto namun beberapa negara yang berada di Uni Eropa belum mau mangakuinya secara resmi.
Beberapa negara sebelum masuk jadi bagian Uni Eropa seperti Hungaria, Polandia, dan Slovakia juga pernah mengakui kedaulatan Palestina.
Spoiler for 2. Polandia:

Pada bulan November tahun lalu, dalam jumpa pers di Ibu Kota Warsawa Menteri luar negeri Polandia Radoslaw Sikorski telah menyatakan dukunganya terhadap kemerdekaan Palestina.
Sikorski mengatakan kalau Polandia telah mengakui kemerdekaan Palestina sejak tahun 1980, kami juga mendukung rakyat Palestina untuk memiliki negara sendiri.
Sikorski juga mengatakan kalau pembangunan pemukiman Israel di tanah milik palestina adalah Ilegal.
Spoiler for 3. Rusia:

Meski belum diajukan secara resmi namun Rusia, sebagai salah satu negara anggota tetap Dewan Keamanan, akan mendukung resolusi itu, seperti dilansir situs CNSNews.com, Senin (13/10).
"Kami pikir rakyat Palestina berhak menentukan nasibnya sendiri dengan mendirikan negara," kata Wakil menteri Luar negeri rusia Mikhail Bogdanov kepada wartawan di Kairo, Mesir, saat konferensi negara donor bagi pembangunan Gaza.
Spoiler for 4. Perancis:

Sejak dua tahun lalu, Perancis memang sudah mendukung Palestina, meskipun Palestina merupakan negara yang berstatus sebagai bukan anggota PBB.
Pada bulan November dua tahun lalu, Menteri luar Negeri Perancis, Laurebt Fabius mengatakan kalau pErancis akan memilih untuk mendukung Palestina merdeka.
Perancis juga merupakan negara anggota dewan tetap keamanan negara Eropa pertama yang mendukung kemerdekaan Palestina.
Pada bulan November dua tahun lalu, Menteri luar Negeri Perancis, Laurebt Fabius mengatakan kalau pErancis akan memilih untuk mendukung Palestina merdeka.
Perancis juga merupakan negara anggota dewan tetap keamanan negara Eropa pertama yang mendukung kemerdekaan Palestina.
Spoiler for 5. Inggris:

Parlemen Inggris telah menggelar pemungutan suara terkait penyebutan status Palestina. Hasilnya, wakil rakyat di Negeri Ratu Elizabeth mayoritas setuju Palestina adalah negara merdeka.
Surat kabar the Guardian, Selasa (14/10), mengumumkan 274 anggota parlemen rendah (house of commons) mengakui kedaulatan Palestina. Cuma 12 legislator menolak.
Pengakuan ini berkat lobi gigih Partai Buruh Inggris. Partai sayap kiri itu sejak dekade 1980-an sudah aktif menyebut Palestina dijajah oleh Israel.
Ketua Partai Buruh Ed Milliband, selaku pemimpin oposisi di Inggris, bahkan berhasil melobi Partai Konservatif yang sekarang memerintah untuk ikut mendukung voting pengakuan kedaulatan Palestina.
Pimpinan Partai Konservatif di Parlemen Inggris, Richard Ottoway, menyatakan, mayoritas pihaknya beralih mendukung agenda Partai Buruh karena kecewa melihat agresi Israel selama beberapa tahun terakhir.
Inggris memang salah satu pendukung awal pendirian Israel setelah Perang Dunia II. Bahkan tanah di dekat dataran tinggi Golan yang jadi modal awal Israel adalah pemberian otoritas Britania Raya.
Ottoway melihat, pemimpin Negara Zionis sekarang enggan mencari perdamaian. Padahal nyaris seluruh dunia sepakat tidak ada jalan lain, kecuali berdiri dua negara sejajar di kawasan seputar Yerusalem. Bahkan dia kecewa melihat Israel masa bodoh menghancurkan pemukiman warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
"Saya harus katakan pada Israel. Jika mereka kehilangan dukungan orang seperti saya, maka mereka akan kehilangan sangat banyak pendukung lainnya," kata Ottoway.
Politikus Partai Buruh Grahame Morris Morris mengakui, ada sebagian politikus tak suka pada kekuasaan Hamas di Gaza, sehingga pengakuan kedaulatan jadi molor.
"Tapi kita harus lihat keadaan sekarang. Gaza sudah jauh lebih nestapa akibat konflik. Dan kita menyaksikan sendiri penyerobotan lahan di Tepi Barat oleh Israel sekarang paling parah dalam 30 tahun terakhir," ujarnya.
Surat kabar the Guardian, Selasa (14/10), mengumumkan 274 anggota parlemen rendah (house of commons) mengakui kedaulatan Palestina. Cuma 12 legislator menolak.
Pengakuan ini berkat lobi gigih Partai Buruh Inggris. Partai sayap kiri itu sejak dekade 1980-an sudah aktif menyebut Palestina dijajah oleh Israel.
Ketua Partai Buruh Ed Milliband, selaku pemimpin oposisi di Inggris, bahkan berhasil melobi Partai Konservatif yang sekarang memerintah untuk ikut mendukung voting pengakuan kedaulatan Palestina.
Pimpinan Partai Konservatif di Parlemen Inggris, Richard Ottoway, menyatakan, mayoritas pihaknya beralih mendukung agenda Partai Buruh karena kecewa melihat agresi Israel selama beberapa tahun terakhir.
Inggris memang salah satu pendukung awal pendirian Israel setelah Perang Dunia II. Bahkan tanah di dekat dataran tinggi Golan yang jadi modal awal Israel adalah pemberian otoritas Britania Raya.
Ottoway melihat, pemimpin Negara Zionis sekarang enggan mencari perdamaian. Padahal nyaris seluruh dunia sepakat tidak ada jalan lain, kecuali berdiri dua negara sejajar di kawasan seputar Yerusalem. Bahkan dia kecewa melihat Israel masa bodoh menghancurkan pemukiman warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
"Saya harus katakan pada Israel. Jika mereka kehilangan dukungan orang seperti saya, maka mereka akan kehilangan sangat banyak pendukung lainnya," kata Ottoway.
Politikus Partai Buruh Grahame Morris Morris mengakui, ada sebagian politikus tak suka pada kekuasaan Hamas di Gaza, sehingga pengakuan kedaulatan jadi molor.
"Tapi kita harus lihat keadaan sekarang. Gaza sudah jauh lebih nestapa akibat konflik. Dan kita menyaksikan sendiri penyerobotan lahan di Tepi Barat oleh Israel sekarang paling parah dalam 30 tahun terakhir," ujarnya.



Quote:
Quote:
Tambahan dari agan/sista
Quote:
Original Posted By Avangelino►Sama satu lagi gan islandia, taro di pekiwan gan. Liputan6.com, London - Parlemen Inggris baru saja menyatakan Palestina sebagai negara merdeka berdasarkan hasil voting. Terkait hal itu Israel -- sebagai negara yang tengah berkonflik dengan Palestina -- berang.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Israel menyatakan bahwa hasil voting wakil rakyat Inggris berisiko mengganggu prospek perdamaian antara negeri zionis dengan Palestina.
"Itu merupakan pengakuan internasional yang prematur. Ini sama saja mengirimkan pesan kepada pemimpin Palestina bahwa mereka sulit menentukan pilihan," demikian pernyataan Kemenlu Israel, seperti dimuat Al-Arabiya, Selasa (14/10/2014).
"Pengakuan tersebut telah merusak kesempatan untuk mencapai kesepakatan damai secara nyata," imbuh Israel.
Dalam voting yang digelar pada Senin 13 Oktober malam, sebanyak 274 anggota dewan Inggris memilih setuju untuk mengakui Palestina sebagai negara merdeka. Sisanya, 12 wakil rakyat Negeri Kerajaan tersebut menolak.
"Mengakui Palestina sebagai negara berdaulat yang hidup berdampingan dengan Israel, sebagai bagian untuk mencapai solusi bagi kedua negara," demikian pernyataan parlemen Inggris, seperti dikutip dari BBC.
Hingga saat ini, Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron belum berkomentar soal pengakuan parlemen atas Palestina. Namun menurut seorang juru bicara, Cameron memilih sikap abstain dari voting parlemen. Kata juru bicara itu, Pak PM juga meminta menteri kabinetnya untuk abstain.
Pengakuan ini merupakan hasil usaha keras Partai Buruh Inggris yang berhasil melobi Partai Konservatif -- yang berada di pihak pemerintah -- untuk ikut mendukung voting pengakuan kedaulatan Palestina. Sejak dekade 1980-an, Partai Buruh Inggris gencar mengkampanyekan bahwa Palestina dijajah Israel.
Menurut Richard Ottoway selaku Pimpinan Partai Konservatif di Parlemen Inggris, sebagian besar anggotanya beralih mendukung langkah Partai Buruh lantaran kecewa atas agresi Israel terhadap Palestina dalam beberapa tahun terakhir.
Hal ini berubah dari sikap Inggris sebelumnya yang secara penuh mendukung pendirian negara Israel. Setelah Perang Dunia II, Inggris memberikan tanah di dekat dataran tinggi Golan sebagai modal awal Israel membangun negara.
Dengan pengakuan, Inggris kemungkinan besar akan menjadi negara ketiga dari Uni Eropa yang menyatakan dukungan untuk kemerdekaan Palestina. Sebelumnya ada Islandia (pengakuan resmi dinyatakan pada 15 Juli 2013) dan Swedia (pengakuan resmi pada awal Oktober 2014).
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Israel menyatakan bahwa hasil voting wakil rakyat Inggris berisiko mengganggu prospek perdamaian antara negeri zionis dengan Palestina.
"Itu merupakan pengakuan internasional yang prematur. Ini sama saja mengirimkan pesan kepada pemimpin Palestina bahwa mereka sulit menentukan pilihan," demikian pernyataan Kemenlu Israel, seperti dimuat Al-Arabiya, Selasa (14/10/2014).
"Pengakuan tersebut telah merusak kesempatan untuk mencapai kesepakatan damai secara nyata," imbuh Israel.
Dalam voting yang digelar pada Senin 13 Oktober malam, sebanyak 274 anggota dewan Inggris memilih setuju untuk mengakui Palestina sebagai negara merdeka. Sisanya, 12 wakil rakyat Negeri Kerajaan tersebut menolak.
"Mengakui Palestina sebagai negara berdaulat yang hidup berdampingan dengan Israel, sebagai bagian untuk mencapai solusi bagi kedua negara," demikian pernyataan parlemen Inggris, seperti dikutip dari BBC.
Hingga saat ini, Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron belum berkomentar soal pengakuan parlemen atas Palestina. Namun menurut seorang juru bicara, Cameron memilih sikap abstain dari voting parlemen. Kata juru bicara itu, Pak PM juga meminta menteri kabinetnya untuk abstain.
Pengakuan ini merupakan hasil usaha keras Partai Buruh Inggris yang berhasil melobi Partai Konservatif -- yang berada di pihak pemerintah -- untuk ikut mendukung voting pengakuan kedaulatan Palestina. Sejak dekade 1980-an, Partai Buruh Inggris gencar mengkampanyekan bahwa Palestina dijajah Israel.
Menurut Richard Ottoway selaku Pimpinan Partai Konservatif di Parlemen Inggris, sebagian besar anggotanya beralih mendukung langkah Partai Buruh lantaran kecewa atas agresi Israel terhadap Palestina dalam beberapa tahun terakhir.
Hal ini berubah dari sikap Inggris sebelumnya yang secara penuh mendukung pendirian negara Israel. Setelah Perang Dunia II, Inggris memberikan tanah di dekat dataran tinggi Golan sebagai modal awal Israel membangun negara.
Dengan pengakuan, Inggris kemungkinan besar akan menjadi negara ketiga dari Uni Eropa yang menyatakan dukungan untuk kemerdekaan Palestina. Sebelumnya ada Islandia (pengakuan resmi dinyatakan pada 15 Juli 2013) dan Swedia (pengakuan resmi pada awal Oktober 2014).
Spoiler for Thread TS yang lainnya:
Diubah oleh faizeko 02-01-2015 14:13
0
30.1K
Kutip
166
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan