- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[CERMATI SAPI] Ketahuan Siapa Ternyata Mafia Sapi Itu


TS
corocodile
[CERMATI SAPI] Ketahuan Siapa Ternyata Mafia Sapi Itu
Menteri Dari PKS Hentikan Impor Untuk Tingkatkan Produksi Sapi Lokal, Jokowi Malah Buka Kran Impor Sapi Australia
Para eksportir ternak sapi Australia terkejut dengan rencana Indonesia untuk menerbitkan izin impor 264.000 ekor sapi dari Benua Kanguru, pada kuartal keempat 2014 ini. Jumlah itu melebihi harapan para eksportir Australia yang sebelumnya hanya memperkirakan 146.000 ternak untuk diimpor dari negara mereka.
![[CERMATI SAPI] Ketahuan Siapa Ternyata Mafia Sapi Itu](https://s.kaskus.id/images/2014/11/29/6460656_20141129045044.jpg)
Quote:
Ashley James, dari lembaga Frontier International, mengatakan, industri ternak di utara Australia bisa-bisa berjuang keras untuk memenuhi permintaan tersebut.
“Saya pikir jumlah itu akan sulit dipenuhi. Indonesia menginginkan sapi Brahman yang gemuk, dan saya tak yakin jenis itu dalam jumlah besar bisa dipenuhi tahun ini. Jumlah izin itu sangat besar, di luar perkiraan kami,” jelasnya.
Permintaan yang besar dan kurangnya suplai telah membuat harga ternak itu naik sebesar 2,30 dolar per kilogram.
Ashley mengatakan, informasi terbaru yang ia dapatkan dari pasar Indonesia menunjukkan bahwa harga daging sapi di sana belum turun, meski ternak sapi dalam jumlah besar diimpor dari Australia tahun ini.
Ia menuturkan, ikan di pasar tradisional dijual sekitar 35.000 Rupiah/kg, daging ayam dijual sekitar Rp 30.000/kg, sementara daging sapi masih berada di kisaran Rp 100.000 - Rp 110.000/kg.
“Sebagai eksportir, kekhawatiran saya adalah apakah kami bisa menjual ternak sapi ke Indonesia dengan harga setinggi itu. Kondisi inilah nanti yang membuat kita mengetahui apakah rumah tangga di Indonesia akan membeli daging sapi atau justru kembali ke seafood dan ayam,” utaranya.
Ashley menjelaskan, belum ada satupun izin impor yang sebenarnya telah diterbitkan. Para eksportir di Australia akan mengetahui detil lebih lanjut pada akhir pekan ini.
Salah satu harian berbahasa Inggris di Indonesia melaporkan bahwa Pemerintah Indonesia menginginkan jumlah ekstra untuk menambah pasokan di kuartal pertama 2015.
“Kami belajar dari pengalaman bahwa kelangkaan daging sapi di Indonesia terjadi pada awal-awal tahun. Sehingga kami harus menimbun pasokan untuk memenuhi permintaan, setidaknya untuk dua bulan pertama,” ujar Direktur Jenderal Perdagangan Internasional Indonesia, Partogi Pangaribuan.
Partogi menjelaskan, impor ternak tambahan untuk kuartal keempat bisa dilakukan karena pada kuartal sebelumnya, impor ternak sapi tak memenuhi kuota.
Harian berbahasa Inggris itu menyebut, Pemerintah Indonesia ingin membuat ‘lumbung’ daging sapi dalam negeri untuk mengantisipasi lonjakan permintaan dari negara-negara lain.
“Kami memonitor perkembangan pasar ternak sapi di Australia dan melihat bahwa kami harus bersaing dengan pembeli dari China dan Amerika Serikat. Meski demikian, saya yakin, karena kerjasama kami dengan para peternak Australia yang telah terjalin cukup lama, Indonesia masih menjadi pembeli favorit bagi ternak mereka karena dalam situasi normal, kami tetaplah importir nomor satu mereka,” demikian dikemukakan Partogi dengan percaya diri.
“Saya pikir jumlah itu akan sulit dipenuhi. Indonesia menginginkan sapi Brahman yang gemuk, dan saya tak yakin jenis itu dalam jumlah besar bisa dipenuhi tahun ini. Jumlah izin itu sangat besar, di luar perkiraan kami,” jelasnya.
Permintaan yang besar dan kurangnya suplai telah membuat harga ternak itu naik sebesar 2,30 dolar per kilogram.
Ashley mengatakan, informasi terbaru yang ia dapatkan dari pasar Indonesia menunjukkan bahwa harga daging sapi di sana belum turun, meski ternak sapi dalam jumlah besar diimpor dari Australia tahun ini.
Ia menuturkan, ikan di pasar tradisional dijual sekitar 35.000 Rupiah/kg, daging ayam dijual sekitar Rp 30.000/kg, sementara daging sapi masih berada di kisaran Rp 100.000 - Rp 110.000/kg.
“Sebagai eksportir, kekhawatiran saya adalah apakah kami bisa menjual ternak sapi ke Indonesia dengan harga setinggi itu. Kondisi inilah nanti yang membuat kita mengetahui apakah rumah tangga di Indonesia akan membeli daging sapi atau justru kembali ke seafood dan ayam,” utaranya.
Ashley menjelaskan, belum ada satupun izin impor yang sebenarnya telah diterbitkan. Para eksportir di Australia akan mengetahui detil lebih lanjut pada akhir pekan ini.
Salah satu harian berbahasa Inggris di Indonesia melaporkan bahwa Pemerintah Indonesia menginginkan jumlah ekstra untuk menambah pasokan di kuartal pertama 2015.
“Kami belajar dari pengalaman bahwa kelangkaan daging sapi di Indonesia terjadi pada awal-awal tahun. Sehingga kami harus menimbun pasokan untuk memenuhi permintaan, setidaknya untuk dua bulan pertama,” ujar Direktur Jenderal Perdagangan Internasional Indonesia, Partogi Pangaribuan.
Partogi menjelaskan, impor ternak tambahan untuk kuartal keempat bisa dilakukan karena pada kuartal sebelumnya, impor ternak sapi tak memenuhi kuota.
Harian berbahasa Inggris itu menyebut, Pemerintah Indonesia ingin membuat ‘lumbung’ daging sapi dalam negeri untuk mengantisipasi lonjakan permintaan dari negara-negara lain.
“Kami memonitor perkembangan pasar ternak sapi di Australia dan melihat bahwa kami harus bersaing dengan pembeli dari China dan Amerika Serikat. Meski demikian, saya yakin, karena kerjasama kami dengan para peternak Australia yang telah terjalin cukup lama, Indonesia masih menjadi pembeli favorit bagi ternak mereka karena dalam situasi normal, kami tetaplah importir nomor satu mereka,” demikian dikemukakan Partogi dengan percaya diri.
"Bener nggk tuh? Ane masih bingung, om!"

Quote:
Original Posted By tjahpekok►saya kemaren baca-baca ada sumber resminya kok knapa kran impor dibuka... kurang lebih isinya demand daging sapi banyak tapi supply lokal masih rendah, kl nggak impor bisa bisa harga melejitttttttttt. Jadi impor dibukak di kuartal ini. (ntar kl ketemu linknya saya coba masukkan sini)
meningkatkan produksi lokal daging sapi secara cepat bukan hal mudah, butuh proses kisaran minimal 1 tahunan (yg peternak sapi pasti ngarti deh,.... kebetulan didesa saya ada peternakan sapi juga yg tiap tahun dapat bantuan pemerintah, kayaknya tahun ini dapat bantuan lebih besar dari tahun sebelumnya hasil dari pengalihan BBM subsidi kemaren).
coba ntar lihat tahun depan, kl masih impor dlm jumlah besar berarti pemerintah gagal membangun dan menerapkan swasembada daging sapi.
note : mau impor atau nggak tetep ada kritik, nggak impor harga jadi mahallll , impor juga kena kritik dibilang nggak sesuai dengan program. yah mau bilang apa? tapi saya yakin untuk menjalankan sebuah program ada proses yang harus dilalui, bisa jadi prosesnya ini yang memang akan selalu tidak mengenakkan, tapi semoga membuahkan hasil, ibarat minum obat kadang rasanya pahit diawal, namun akan berasa lebih enakan diakhirnya. untuk indonesia yang lebih baik.
meningkatkan produksi lokal daging sapi secara cepat bukan hal mudah, butuh proses kisaran minimal 1 tahunan (yg peternak sapi pasti ngarti deh,.... kebetulan didesa saya ada peternakan sapi juga yg tiap tahun dapat bantuan pemerintah, kayaknya tahun ini dapat bantuan lebih besar dari tahun sebelumnya hasil dari pengalihan BBM subsidi kemaren).
coba ntar lihat tahun depan, kl masih impor dlm jumlah besar berarti pemerintah gagal membangun dan menerapkan swasembada daging sapi.
note : mau impor atau nggak tetep ada kritik, nggak impor harga jadi mahallll , impor juga kena kritik dibilang nggak sesuai dengan program. yah mau bilang apa? tapi saya yakin untuk menjalankan sebuah program ada proses yang harus dilalui, bisa jadi prosesnya ini yang memang akan selalu tidak mengenakkan, tapi semoga membuahkan hasil, ibarat minum obat kadang rasanya pahit diawal, namun akan berasa lebih enakan diakhirnya. untuk indonesia yang lebih baik.
Padahal dulu . . .
Quote:
Original Posted By Martadipura►REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-
...
"Kita harus punya keberanian untuk beralih dari konsumsi ke produksi. Selama ini kita tidak berani berproduksi karena tidak ada kemauan," kata Jokowi di sela-sela blusukan di Pasar Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, Sabtu, 29 Maret 2014.
Ia pun menyampaikan Indonesia tidak boleh takut kekurangan pasokan karena ada peternakan dengan produksi sapi yang cukup di Nusa Tenggara. Karena itu, swasembada daging sapi bisa terwujud jika program ini dikerjakan secara serius. "Bukan sesuatu yang sulit," ujar Jokowi. Namun pada berita 25 november 2014, Pemerintahan Jokowi menyatakan akan meningkatkan impor sapi dari Australia.
....

...
"Kita harus punya keberanian untuk beralih dari konsumsi ke produksi. Selama ini kita tidak berani berproduksi karena tidak ada kemauan," kata Jokowi di sela-sela blusukan di Pasar Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, Sabtu, 29 Maret 2014.
Ia pun menyampaikan Indonesia tidak boleh takut kekurangan pasokan karena ada peternakan dengan produksi sapi yang cukup di Nusa Tenggara. Karena itu, swasembada daging sapi bisa terwujud jika program ini dikerjakan secara serius. "Bukan sesuatu yang sulit," ujar Jokowi. Namun pada berita 25 november 2014, Pemerintahan Jokowi menyatakan akan meningkatkan impor sapi dari Australia.
....

Nah, biar tidak rancu:
Quote:
Original Posted By corocodile►
Om-om.. stok daging sapi itu adalah produk jadi, ada di hilir. Sedangkan swasembada itu adalah proses di hulu. (khusus dalam negeri)
Kita bisa memenuhi permintaan pasar dengan produk dari dalam atau luar negeri. Kalo masalahnya cuman buat nyetok di hari raya dan tahun baru, iya kita bisa impor, selama ini juga begitu kan?
Tapi swsembada itu perkara lain. Tujuan swasembada tidak hanya meningkatkan kualitas produksi, tapi juga kualitas peternakan itu sendiri, dan lainnya.
Nah dengan pesanan besar-besaran itu, makannya ane jadi bingung, janji dan target jokowi itu sebenarnya seperti apa?
Om-om.. stok daging sapi itu adalah produk jadi, ada di hilir. Sedangkan swasembada itu adalah proses di hulu. (khusus dalam negeri)
Kita bisa memenuhi permintaan pasar dengan produk dari dalam atau luar negeri. Kalo masalahnya cuman buat nyetok di hari raya dan tahun baru, iya kita bisa impor, selama ini juga begitu kan?
Tapi swsembada itu perkara lain. Tujuan swasembada tidak hanya meningkatkan kualitas produksi, tapi juga kualitas peternakan itu sendiri, dan lainnya.
Nah dengan pesanan besar-besaran itu, makannya ane jadi bingung, janji dan target jokowi itu sebenarnya seperti apa?

Quote:
Original Posted By bandrex87►Sebetulnya yg bikin aneh dari kebijakan ini ntuh jumlah kuotanya yg gede banget.. Dari 134rb mjdi 246rb hampir 2 kali lipat hingga bikin eksportir dr australia kaget.. Jumlah itu cukup buat 2 kuartal keknya.. 
Pdhl adanya pembatasan kuota dulu kl msh inget y karna harga daging sapi dlm negeri ancur gegara importir.. Peternak pada teriak, rugi gila2an..
Sjk thn 2011 harga sapi tinggi peternak bahagia & bergeliat. Smga aja pemerintah bisa control peredaran daging di pasar agar harga stabil & g hancur..
Yg lbh lucu lagi pas beli peternakan sapi di NTT,, Nyinyir soal swaswmbada itu bisa sambil nyindir menteri yg mo beli peternakan di australia.. Katanya buat apa?

Pdhl adanya pembatasan kuota dulu kl msh inget y karna harga daging sapi dlm negeri ancur gegara importir.. Peternak pada teriak, rugi gila2an..

Sjk thn 2011 harga sapi tinggi peternak bahagia & bergeliat. Smga aja pemerintah bisa control peredaran daging di pasar agar harga stabil & g hancur..
Yg lbh lucu lagi pas beli peternakan sapi di NTT,, Nyinyir soal swaswmbada itu bisa sambil nyindir menteri yg mo beli peternakan di australia.. Katanya buat apa?

Diubah oleh corocodile 29-11-2014 09:50
0
12.2K
Kutip
156
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan