- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
( karungin aja ) Ratusan nelayan mereka ditangkap patroli RI, Malaysia panik


TS
abdi.dongkap
( karungin aja ) Ratusan nelayan mereka ditangkap patroli RI, Malaysia panik
Quote:
Merdeka.com - Sejak Rabu (19/11), ratusan nelayan ilegal asal Malaysia ditangkap oleh patroli gabungan TNI-Polri. Jumlahnya diperkirakan mendekati 200 orang.
Penangkapan ini dibenarkan oleh Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto. Dia mengatakan aparat menjalankan permintaan Presiden Joko Widodo serta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang berharap nelayan ilegal dari luar negeri ditindak tegas.
"Kita berusaha mengirim pesan yang jelas kepada negara tetangga seperti Malaysia dan Tiongkok yang mengoperasikan kapal ilegal di wilayah kita, bahwa ini bukan situasi yang normal bagi kita, kata Andi.
Adapun seperti dilansir oleh Astro Awani, Kamis (21/11), Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Seri Zahrain Mohamed Hashim mengaku baru mendengar penangkapan dari media massa. Hingga berita tersebut dilansir, dia belum dihubungi oleh otoritas Indonesia.
"Kedutaan akan berusaha mengirimkan tim mengatasi insiden tersebut," ujarnya.
Dubes Zahrain menilai Indonesia sepatutnya tidak langsung menangkap nelayan beroperasi melewati batas perairan. Dia membandingkan tindakan aparat Negeri Jiran yang cuma mengusir nelayan Indonesia di wilayah mereka. Dia menilai pelanggaran semacam ini ringan, karena tidak disengaja.
"Kami cukup mendeportasi nelayan-nelayan (Indonesia) itu bila mereka kedapatan melewati batas, terutama untuk kapal berbobot kurang dari lima ton," kata Zahrain.
Malaysia, menurut Dubes Zahrain, menghormati visi pemerintahan Jokowi yang akan keras menjaga kedaulatan dan kepentingan maritimnya. Namun, pendekatan itu sepatutnya tetap menjaga tensi hubungan bilateral dengan negaranya.
"Kita berbagi wilayah laut. Kita juga berkepentingan dengan isu-isu maritim mulai dari pantai hingga lautan," tandasnya.
Penangkapan ratusan nelayan Malaysia pekan ini adalah salah satu upaya paling keras pemerintah memerangi penangkapan ikan ilegal.
Presiden Jokowi bahkan pekan lalu menegaskan agar kapal asing yang sembarangan mencari ikan di wilayah RI ditenggelamkan. Akibat membiarkan praktik tersebut berlangsung bertahun-tahun, pemerintah kehilangan potensi pendapatan sebesar USD 250 miliar atau setara Rp 304 triliun.
Menteri KKP Susi meyakini tindakan keras Indonesia akan dimaklumi oleh negara tetangga. Terutama bila ilegal fishing itu berukuran raksasa, mencapai 30 Gross Ton.
"Kemarin dubesnya semua sudah ke kantor saya dan setuju untuk mengeksplorasi laut dengan cara sustainable dan ramah lingkungan serta menghormati konvensi dunia," kata Susi.
[ard]
Penangkapan ini dibenarkan oleh Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto. Dia mengatakan aparat menjalankan permintaan Presiden Joko Widodo serta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang berharap nelayan ilegal dari luar negeri ditindak tegas.
"Kita berusaha mengirim pesan yang jelas kepada negara tetangga seperti Malaysia dan Tiongkok yang mengoperasikan kapal ilegal di wilayah kita, bahwa ini bukan situasi yang normal bagi kita, kata Andi.
Adapun seperti dilansir oleh Astro Awani, Kamis (21/11), Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Seri Zahrain Mohamed Hashim mengaku baru mendengar penangkapan dari media massa. Hingga berita tersebut dilansir, dia belum dihubungi oleh otoritas Indonesia.
"Kedutaan akan berusaha mengirimkan tim mengatasi insiden tersebut," ujarnya.
Dubes Zahrain menilai Indonesia sepatutnya tidak langsung menangkap nelayan beroperasi melewati batas perairan. Dia membandingkan tindakan aparat Negeri Jiran yang cuma mengusir nelayan Indonesia di wilayah mereka. Dia menilai pelanggaran semacam ini ringan, karena tidak disengaja.
"Kami cukup mendeportasi nelayan-nelayan (Indonesia) itu bila mereka kedapatan melewati batas, terutama untuk kapal berbobot kurang dari lima ton," kata Zahrain.
Malaysia, menurut Dubes Zahrain, menghormati visi pemerintahan Jokowi yang akan keras menjaga kedaulatan dan kepentingan maritimnya. Namun, pendekatan itu sepatutnya tetap menjaga tensi hubungan bilateral dengan negaranya.
"Kita berbagi wilayah laut. Kita juga berkepentingan dengan isu-isu maritim mulai dari pantai hingga lautan," tandasnya.
Penangkapan ratusan nelayan Malaysia pekan ini adalah salah satu upaya paling keras pemerintah memerangi penangkapan ikan ilegal.
Presiden Jokowi bahkan pekan lalu menegaskan agar kapal asing yang sembarangan mencari ikan di wilayah RI ditenggelamkan. Akibat membiarkan praktik tersebut berlangsung bertahun-tahun, pemerintah kehilangan potensi pendapatan sebesar USD 250 miliar atau setara Rp 304 triliun.
Menteri KKP Susi meyakini tindakan keras Indonesia akan dimaklumi oleh negara tetangga. Terutama bila ilegal fishing itu berukuran raksasa, mencapai 30 Gross Ton.
"Kemarin dubesnya semua sudah ke kantor saya dan setuju untuk mengeksplorasi laut dengan cara sustainable dan ramah lingkungan serta menghormati konvensi dunia," kata Susi.
[ard]
sumbernyah
ada lagi 5kapal yg bakal ditenggelemin

http://www.kaskus.co.id/thread/546f0...itenggelamkan/
berita tambahan
Quote:
Original Posted By hotgila3►ini gan berita dari malaysia langsung pun ada:
http://www.utusan.com.my/berita/nasi...itahan-1.27360

http://www.utusan.com.my/berita/nasi...itahan-1.27360

Quote:
200 nelayan Malaysia ditahan
Tindakan pihak berkuasa Indonesia susulan amaran Jokowi
SAHARUDDIN MUSTHAFA | 21 November 2014 2:31 AM
JAKARTA 20 Nov. - Pihak berkuasa Indonesia menahan sebanyak 200 nelayan Malaysia yang didakwa menangkap ikan secara haram di perairan negara tersebut semalam.
Joko Widodo
Penahanan tersebut dibuat susulan amaran yang dikeluarkan oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) yang meminta pihak berkuasa negara itu bertindak tegas ke atas mana-mana bot nelayan yang menangkap ikan secara haram.
“Tidak perlu menahan mereka, karamkan bot mereka. Karamkan 10 hingga 20 (bot). Itu akan membuatkan mereka berfikir. Bagaimanapun, harus beringat untuk selamatkan anak-anak kapal terlebih dahulu,” kata Jokowi di sini kelmarin.
Setiausaha Kabinet Republik Indonesia, Andi Widjajanto dalam wawancara dengan Reuters berkata, pihak berkuasa Indonesia perlu membanteras aktiviti tangkapan ikan secara haram demi untuk menyelamatkan negara itu yang mengalami kerugian sekitar AS$25 bilion setiap tahun.
“Presiden telah berkata bahawa sektor maritim Indonesia kini berada dalam keadaan darurat dan kita perlu mengambil satu pendekatan baru yang berani. Oleh sebab itu, Indonesia mengecam tindakan penangkapan ikan secara haram tersebut dan tindakan yang keras harus diambil.
“Kami berharap tindakan itu dapat memberikan mesej yang jelas kepada negara-negara jiran kami seperti Malaysia dan China bahawa tindakan tersebut bukan satu tindakan yang biasa bagi kami,” lapor Reuters.
Dalam wawancara itu juga, Andi memberitahu, sekurang-kurangnya 300 nelayan haram lagi akan ditahan dalam beberapa hari yang akan datang.
Sebagai usaha berterusan untuk membanteras tangkapan ikan secara haram itu juga, kerajaan Indonesia tegas Andi, merancang mengadakan protes secara diplomatik ke atas negara-negara yang terlibat yang dijangka membuat aduan ekoran penahanan rakyat mereka.
Kerajaan Indonesia juga bercadang melancarkan satu pasukan pengawal perairan yang baharu Disember ini yang bertujuan mencegah lanun, aktiviti tangkapan secara haram selain melindungi sempadan laut negara itu.
Sebelum ini, Menteri Perikanan dan Hal Ehwal Maritim Indonesia, Susi Pudjiastuti berkata, Indonesia juga akan menandatangani satu memorandum persefahaman (MoU) untuk menentang penangkapan ikan secara haram dengan enam duta dari negara jiran termasuk Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, Australia, China pada bulan depan. – Utusan
“Keenam-enam duta itu telah berjanji akan membantu menentang penangkapan ikan secara haram,” kata Susi. - UTUSAN
Sementara itu, Duta Besar Malaysia ke Indonesia, Datuk Seri Zahrain Mohammed Hashim berkata, pihaknya akan memantau perkembangan kes itu dan sedang berhubung dengan Kementerian Luar Indonesia untuk mendapatkan pengesahan mengenai dakwaan itu.
“Sehingga kini Kedutaan Besar Malaysia sedang menunggu maklum balas daripada Kementerian Luar Indonesia mengenai dakwaan tangkapan itu,” katanya kepada Utusan Malaysia di sini hari ini.
Zahrain berkata, seandainya terbukti 200 nelayan yang ditahan itu merupakan warganegara Malaysia, pihaknya akan menawarkan bantuan dan khidmat nasihat yang sewajarnya.-UTUSAN
Tindakan pihak berkuasa Indonesia susulan amaran Jokowi
SAHARUDDIN MUSTHAFA | 21 November 2014 2:31 AM
JAKARTA 20 Nov. - Pihak berkuasa Indonesia menahan sebanyak 200 nelayan Malaysia yang didakwa menangkap ikan secara haram di perairan negara tersebut semalam.
Joko Widodo
Penahanan tersebut dibuat susulan amaran yang dikeluarkan oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) yang meminta pihak berkuasa negara itu bertindak tegas ke atas mana-mana bot nelayan yang menangkap ikan secara haram.
“Tidak perlu menahan mereka, karamkan bot mereka. Karamkan 10 hingga 20 (bot). Itu akan membuatkan mereka berfikir. Bagaimanapun, harus beringat untuk selamatkan anak-anak kapal terlebih dahulu,” kata Jokowi di sini kelmarin.
Setiausaha Kabinet Republik Indonesia, Andi Widjajanto dalam wawancara dengan Reuters berkata, pihak berkuasa Indonesia perlu membanteras aktiviti tangkapan ikan secara haram demi untuk menyelamatkan negara itu yang mengalami kerugian sekitar AS$25 bilion setiap tahun.
“Presiden telah berkata bahawa sektor maritim Indonesia kini berada dalam keadaan darurat dan kita perlu mengambil satu pendekatan baru yang berani. Oleh sebab itu, Indonesia mengecam tindakan penangkapan ikan secara haram tersebut dan tindakan yang keras harus diambil.
“Kami berharap tindakan itu dapat memberikan mesej yang jelas kepada negara-negara jiran kami seperti Malaysia dan China bahawa tindakan tersebut bukan satu tindakan yang biasa bagi kami,” lapor Reuters.
Dalam wawancara itu juga, Andi memberitahu, sekurang-kurangnya 300 nelayan haram lagi akan ditahan dalam beberapa hari yang akan datang.
Sebagai usaha berterusan untuk membanteras tangkapan ikan secara haram itu juga, kerajaan Indonesia tegas Andi, merancang mengadakan protes secara diplomatik ke atas negara-negara yang terlibat yang dijangka membuat aduan ekoran penahanan rakyat mereka.
Kerajaan Indonesia juga bercadang melancarkan satu pasukan pengawal perairan yang baharu Disember ini yang bertujuan mencegah lanun, aktiviti tangkapan secara haram selain melindungi sempadan laut negara itu.
Sebelum ini, Menteri Perikanan dan Hal Ehwal Maritim Indonesia, Susi Pudjiastuti berkata, Indonesia juga akan menandatangani satu memorandum persefahaman (MoU) untuk menentang penangkapan ikan secara haram dengan enam duta dari negara jiran termasuk Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, Australia, China pada bulan depan. – Utusan
“Keenam-enam duta itu telah berjanji akan membantu menentang penangkapan ikan secara haram,” kata Susi. - UTUSAN
Sementara itu, Duta Besar Malaysia ke Indonesia, Datuk Seri Zahrain Mohammed Hashim berkata, pihaknya akan memantau perkembangan kes itu dan sedang berhubung dengan Kementerian Luar Indonesia untuk mendapatkan pengesahan mengenai dakwaan itu.
“Sehingga kini Kedutaan Besar Malaysia sedang menunggu maklum balas daripada Kementerian Luar Indonesia mengenai dakwaan tangkapan itu,” katanya kepada Utusan Malaysia di sini hari ini.
Zahrain berkata, seandainya terbukti 200 nelayan yang ditahan itu merupakan warganegara Malaysia, pihaknya akan menawarkan bantuan dan khidmat nasihat yang sewajarnya.-UTUSAN
ada lagi ternyata yg ditangkep, sekitar 400 orang lebih
http://www.kaskus.co.id/thread/546fd...legal-di-berau
malaysia ga percaya kapalnya bakal dilelepin

http://www.kaskus.co.id/thread/546ff...n-asing-ilegal
respon orang malay ngeri" lho

https://www.facebook.com/UtusanOnlin...52514722716347
karungin itu maling, terus lempar kelaut


TOP TRIT ternyata

yg udah iso, ga usah sungkan bagi cendol ke ane

Diubah oleh abdi.dongkap 22-11-2014 15:45
0
32.8K
Kutip
443
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan