- Beranda
- Komunitas
- Games
- Can You Solve This Game?
Case : Killing Teacher


TS
yosevmrshl
Case : Killing Teacher
Selamat malam agan agan, maap ni ngerusuhin forum. Ane masih newbie, dulu sh sempet punya id. Eh, berhubung lupa user sama passnya jadi bikin lagi deh. Hhehehe. Ane mau ngeshare case ane ni. Berhubung masih baru, yaa maklumin yaa kalo masih jelek ceritanya. Ini cerita fiksi ko, klo ada kesamaan nama, tempat, atau yg lain jangan diambil ati yaa. Cekidot.
Marshal
Psikolog handal, sudah memiliki banyak clien tetap.Pandai mengambil hati orang dan mampu mengajak org menuruti maunya
Moudy
Kekasih Marshal sudah 5thn mereka pacaran, mahasiswi tingkat akhir yg tertunda lulusnya karena dosen pembimbing. Cantik, modis, tapi sayang labil dan mood moodan,
Candra
seorang pencinta alam dan mantan multisales marketing professional sebuah perusahan obat yg bangkrut tahun lalu, dia menyukai moudy, dan dia siap melakukan apapun demi Moudy walaupun Moudy sudah memiliki pacar
Baim
psychopath, memiliki gangguan jiwa. Sering lupa apa yg dilakukan. Dan sering tak sadarkan diri.
Prof, Arief
Dosen di sebuah universitas ternama, memiliki jadwal yg padat dan sifat disiplin yg tinggi. Beliau tidak disuka banyak mahasiswanya karena sikapnya yg terlalu keras dan sangat sulit ditemui
Didin
Penjaga kampus yg setiap harinya membersihkan ruang kelas, ruang dosen dan menjadi pelayan untuk para dosen
Edo
Mahasiswa kesayangan Prof Arief yg di angkat menjadi asistennya. Dia sering menyelesaikan tugas Prof Arief jika beliau tidak ada waktu. Akan tetapi edo tidak begitu menyukai Prof Arief
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Disuatu pagi, seperti biasa Marshal mengantarkan Moudy ke kampus.
“Sayang, hari ini aku mau coba ketemu sama Prof Arief, aku mau revisi laporan skripsi. Aku udah didesak terus sama mama buat cepetan lulus. Tapi pembimbing aku begitu, aku pusing jadinya.” Ujar moudy setelah turun dari motor.
“ yaudah sayang kamu usaha dulu aja ya, kali aja nnti kamu bisa ketemu sama pembimbing kamu. Senyum dong jangan cemberut mulu” rayu Marshal
“iya iya doain aja yaa semoga ketemu” dengan wajah tanpa senyum, Moudy meninggalkan Marshal.
Sembari menunggu Moudy, Marshal pergi ke kantin untuk ngopi bersama teman temannya. Kala itu Marshal hanya bertemu dengan Baim teman akrabnya dikampus. Mereka ber2 sudah berteman sejak lama dan saling mengetahui satu sama lain. Oleh sebab itu Marshal tidak pernah takut berteman dengan Baim yg memiliki latar belakang Psychopath. Tapi tidak banyak orang tau tentang hal itu.
Tak lama kemudian Moudy menghampiri Marshal sambil menangis. Lalu Moudy menceritakan apa yg terjadi. Moudy diusir dari ruang Prof Arief karena laporan yg diberikan tidak sesuai format laporan skripsi. Lalu Prof Arief mengancam tidak akan merevisi laporan Moudy selama 1 bulan karena beliau akan pergi ke Jepang untuk penelitian. Padahal Moudy sudah menyelesaikan laporannya dengan baik dan dia sudah berjanji kepada orang tuanya akan lulus pada taun ini. Moudy bingung dan dia marah sekali kepada Prof Arief. Marshal pun menjadi bulan bulanan kekesalan Moudy yg sudah sering sekali dia rasakan akibat masalah yg sama.Dan Marshal pun sudah merasa lelah.
Tidak jauh dari situ, terlihat Candra menguping pembicaraan Marshal dengan Moudy. Dia mengetahui apa yg sedang terjadi dengan Moudy. Setelah Candra mendengarkan cerita Moudy dia lalu kembali mengobrol dengan teman temannya. Seperti biasa dia menawarkan sisa obat dari perusahaannya yg dulu bangkrut. Dan sesekali mata Marshal tertuju pada Candra.
Marshal hanya diam dan bingung memikirkan bagaimana caranya menenangkan Moudy jika sedang seperti ini. Moudy hanya menangis dan tidak mau diajak bicara oleh siapa pun. Baim hanya diam sambil menyeruput kopi dengan santai. Dan Candra pergi dari tempat duduknya bersama teman temannya untuk memesan makanan dan dia meninggalkan semua barang-barangnya di kursi tersebut.
Tak lama Edo datang dengan membawa makanan dan duduk tepat disebelah kursi Candra yg sedang kosong. Marshal pun kemudian pergi ketoilet yg berada tidak jauh dari tempat duduk Edo.
Setelah kembalinya Marshal dri toilet, dengan tampang sedikit kesal dan meletakkan sesuatu kedalam tasnya dia mengajak Moudy untuk pulang dulu agar dia istirahat. Moudy pun menurutinya, dan mereka pergi. Lalu Marshal pamit kepada Baim dan menyuruh Baim ke kostannya nanti malam, untuk menemani kesuntukannya karena Moudy. Edo pun juga kembali ke ruangan Prof Arief untuk melanjutkan tugas yg diberikan Prof Arief. Namun sialnya Edo pun malah dicaki maki oleh Prof Arief karena pekerjaannya tidak beres. Dan Edo hanya terdiam saja.
2 Hari kemudian.
Seperti biasa Didin sang penjaga sekolah mengantarkan minuman ke ruangan Prof Arief pagi pagi. Namun bedanya, hari ini Didin agak sedikit kesal dengan Prof Arief karena ruangan kerja beliau begitu berantakan sehingga Didin lelah membereskannya tadi pagi.
Sore harinya ketika Prof Arief ingin mengajar , dia tak kunjung keluar dari ruangan. Kemudian disusullah oleh salah satu mahasiswanya ke ruangannya. Namun naasnya, Prof Arief tewas diruangannya dalam keadaan tragis. Lehernya terpotong, tangan terikat dikursi, mulutnya berbusa, di jidatnya terdapat sayatan pisau dengan tulisan “23x43x62x81x21x”, dan kedua bola mata tercongkel keluar dan berada diatas tumpukan tugas beliau tepat diatas tulisan “Saya Lelah”
Siapa yg berani berani melakukan hal tragis ini dan apa motifnya melakukan itu semua?
Marshal
Psikolog handal, sudah memiliki banyak clien tetap.Pandai mengambil hati orang dan mampu mengajak org menuruti maunya
Moudy
Kekasih Marshal sudah 5thn mereka pacaran, mahasiswi tingkat akhir yg tertunda lulusnya karena dosen pembimbing. Cantik, modis, tapi sayang labil dan mood moodan,
Candra
seorang pencinta alam dan mantan multisales marketing professional sebuah perusahan obat yg bangkrut tahun lalu, dia menyukai moudy, dan dia siap melakukan apapun demi Moudy walaupun Moudy sudah memiliki pacar
Baim
psychopath, memiliki gangguan jiwa. Sering lupa apa yg dilakukan. Dan sering tak sadarkan diri.
Prof, Arief
Dosen di sebuah universitas ternama, memiliki jadwal yg padat dan sifat disiplin yg tinggi. Beliau tidak disuka banyak mahasiswanya karena sikapnya yg terlalu keras dan sangat sulit ditemui
Didin
Penjaga kampus yg setiap harinya membersihkan ruang kelas, ruang dosen dan menjadi pelayan untuk para dosen
Edo
Mahasiswa kesayangan Prof Arief yg di angkat menjadi asistennya. Dia sering menyelesaikan tugas Prof Arief jika beliau tidak ada waktu. Akan tetapi edo tidak begitu menyukai Prof Arief
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Disuatu pagi, seperti biasa Marshal mengantarkan Moudy ke kampus.
“Sayang, hari ini aku mau coba ketemu sama Prof Arief, aku mau revisi laporan skripsi. Aku udah didesak terus sama mama buat cepetan lulus. Tapi pembimbing aku begitu, aku pusing jadinya.” Ujar moudy setelah turun dari motor.
“ yaudah sayang kamu usaha dulu aja ya, kali aja nnti kamu bisa ketemu sama pembimbing kamu. Senyum dong jangan cemberut mulu” rayu Marshal
“iya iya doain aja yaa semoga ketemu” dengan wajah tanpa senyum, Moudy meninggalkan Marshal.
Sembari menunggu Moudy, Marshal pergi ke kantin untuk ngopi bersama teman temannya. Kala itu Marshal hanya bertemu dengan Baim teman akrabnya dikampus. Mereka ber2 sudah berteman sejak lama dan saling mengetahui satu sama lain. Oleh sebab itu Marshal tidak pernah takut berteman dengan Baim yg memiliki latar belakang Psychopath. Tapi tidak banyak orang tau tentang hal itu.
Tak lama kemudian Moudy menghampiri Marshal sambil menangis. Lalu Moudy menceritakan apa yg terjadi. Moudy diusir dari ruang Prof Arief karena laporan yg diberikan tidak sesuai format laporan skripsi. Lalu Prof Arief mengancam tidak akan merevisi laporan Moudy selama 1 bulan karena beliau akan pergi ke Jepang untuk penelitian. Padahal Moudy sudah menyelesaikan laporannya dengan baik dan dia sudah berjanji kepada orang tuanya akan lulus pada taun ini. Moudy bingung dan dia marah sekali kepada Prof Arief. Marshal pun menjadi bulan bulanan kekesalan Moudy yg sudah sering sekali dia rasakan akibat masalah yg sama.Dan Marshal pun sudah merasa lelah.
Tidak jauh dari situ, terlihat Candra menguping pembicaraan Marshal dengan Moudy. Dia mengetahui apa yg sedang terjadi dengan Moudy. Setelah Candra mendengarkan cerita Moudy dia lalu kembali mengobrol dengan teman temannya. Seperti biasa dia menawarkan sisa obat dari perusahaannya yg dulu bangkrut. Dan sesekali mata Marshal tertuju pada Candra.
Marshal hanya diam dan bingung memikirkan bagaimana caranya menenangkan Moudy jika sedang seperti ini. Moudy hanya menangis dan tidak mau diajak bicara oleh siapa pun. Baim hanya diam sambil menyeruput kopi dengan santai. Dan Candra pergi dari tempat duduknya bersama teman temannya untuk memesan makanan dan dia meninggalkan semua barang-barangnya di kursi tersebut.
Tak lama Edo datang dengan membawa makanan dan duduk tepat disebelah kursi Candra yg sedang kosong. Marshal pun kemudian pergi ketoilet yg berada tidak jauh dari tempat duduk Edo.
Setelah kembalinya Marshal dri toilet, dengan tampang sedikit kesal dan meletakkan sesuatu kedalam tasnya dia mengajak Moudy untuk pulang dulu agar dia istirahat. Moudy pun menurutinya, dan mereka pergi. Lalu Marshal pamit kepada Baim dan menyuruh Baim ke kostannya nanti malam, untuk menemani kesuntukannya karena Moudy. Edo pun juga kembali ke ruangan Prof Arief untuk melanjutkan tugas yg diberikan Prof Arief. Namun sialnya Edo pun malah dicaki maki oleh Prof Arief karena pekerjaannya tidak beres. Dan Edo hanya terdiam saja.
2 Hari kemudian.
Seperti biasa Didin sang penjaga sekolah mengantarkan minuman ke ruangan Prof Arief pagi pagi. Namun bedanya, hari ini Didin agak sedikit kesal dengan Prof Arief karena ruangan kerja beliau begitu berantakan sehingga Didin lelah membereskannya tadi pagi.
Sore harinya ketika Prof Arief ingin mengajar , dia tak kunjung keluar dari ruangan. Kemudian disusullah oleh salah satu mahasiswanya ke ruangannya. Namun naasnya, Prof Arief tewas diruangannya dalam keadaan tragis. Lehernya terpotong, tangan terikat dikursi, mulutnya berbusa, di jidatnya terdapat sayatan pisau dengan tulisan “23x43x62x81x21x”, dan kedua bola mata tercongkel keluar dan berada diatas tumpukan tugas beliau tepat diatas tulisan “Saya Lelah”
Siapa yg berani berani melakukan hal tragis ini dan apa motifnya melakukan itu semua?
0
7.1K
38
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan