- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Forever Alone way of life


TS
ridho4220
Forever Alone way of life
Kadang kita suka mengolok - olok seorang Forever alone, dengan membuat tulisan, bahkan meme yang tanpa kita mengenal dan apa yang membuat mereka seperti itu
Mungkin dengan mengenal mereka agan-agan dapat terbuka pikirannya
dan mengerti tentang merka
yuk gan monggo di simak. dimaklumin juga yak masih nubi ane gan hahaha
Mungkin dengan mengenal mereka agan-agan dapat terbuka pikirannya
dan mengerti tentang merka
yuk gan monggo di simak. dimaklumin juga yak masih nubi ane gan hahaha
Quote:
Baru saya sadari bahwa sebenarnya pekerjaan paling sulit itu pekerjaan seorang Manager.
kenapa?
Karena kerjaan seorang manager adalah ngatur karyawan atau bawahannya, dengan kata lain mengatur hidup orang banyak.
Mengatur hidup orang lain itu sulit sekali, karena kita tidak mengenal mereka.
setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda, bahkan beberapa dari mereka memiliki karakter
yang berlawanan dengan diri kita. dan disitulah para manager di tuntut untuk dapat menyesuaikan
diri dengan mereka. sulit bukan? ya sulit, karena kita di tuntut untuk menyesuaikan diri dengan
orang dengan karakter yang berbeda
Orang-orang mengatakan bahwa forever alone itu kuper, tidak gaul, suram, penyendiri, anti sosial
, dan bla bla bla.
Namun Itu semua tidak sepenuhnya Benar!
Beberapa dari kita forever alone, tidak memilih untuk menjadi seperti ini, tetapi situasi lah yang
merubah kita seperti ini.
kebanyakan dari kita pernah mengalami hal- hal seperti Dia menjadi korban penolakan, kehilangan,
luka atau karena nasib buruk yang menimpanya, seperti ditinggalkan selama-lamanya oleh
orang-orang yang sangat ia kasihi. yang membuat mereka Sangat tersiksa,
kebosankan dan kelelahkan dalam kehidupan sosial. sehingga kadang kami merasa Senyuman dan
tawa banyak orang bagaikan ejekan yang sangat melukai. kami merasa ditertawakan, merasa tidak dipedulikan,
merasa dibiarkan menanggung luka batin seorang diri, dan bahkan bebrapa dari kita merasa
ditinggalkan oleh Tuhan.
siapa yang menyebabkan kita seperti ini? yap, lingkungan kitalah yang seharusnya dipersalahkan
sebenarnya kita bukan serta merta anti sosial, tetapi kita tidak mau melibatkan diri dengan kehidupan
orang lain, dan tidak mau jika ada orang lain yang mencampuri hidup kita yang akan mempersulit
hidup kita. kita hanya hanya menginginkan "Sipmle Life" hidup yang sederhana.
kita kadang mengalami kesulitan dalam berbicara dengan seseorang, kadang kita membuat sekenario
terlebih dahulu dalam fikiran kita untuk dapan memulai sebuah pembicaraan yang simple.
kita lebih memilih duduk di pojok dan mengamati orang-orang di sekitar kita terlebih dahulu
sebelum masuk dalam komunitas tertentu, kita harus membuat spekulasi, dan deskripsi melalui cara
mereka berbicara dan bergerak. karena dengan cara itu kita dapat lebih hati-hati dalam bergaul.
sehingga sebisa mungkin tidak menyakiti orang di sekitar kita.
menurut pengamatan saya. sosialisasi adalah aktifitas mencari informasi. sebuah hubungan simbiosis
mutualisme yang dalam artian "sebuah hubungan saling menguntungkan satu sama lain"
menurut pengamatan saya. beberapa orang melakukan interaksi, bergaul, bersosialisasi dengan tujuan
tertentu. untuk mengisi aktifitas, untuk menghabiskan waktu, untuk mencari existensi diri terhadap lingkungan tersebut, atau karena dengan bersosialisasi dapat berubah hidup mereka dan memberi pengaruh terhadap hidup mereka
dan kita yang terbiasa melakukan pekerjaan, dan aktifitas kehidupan kita seorang diri merasa hal-hal tersebut
bukan merupakan sesuatu yang pokok.
saya ingat dengan perkataan orang-orang yang sukses dalam kehidupan bermasyarakat seperti
"hiduplah seperti lilin, yang menyinari sekitarnya meskipun membakar habis dirinya"
"hiduplah seperti sebuah pohon apel, yang membalas seseorang yang melampar batu padanya dengan
apel yang manis"
kata- kata di atas memiliki maksud yang sama. memberi arti kehidupan kepada orang-orang di sekitar kita
namun dengan mengorbankan diri apakah menjamin bahwa kehidupan kita berarti kepada orang lain?
sangat bertentangan bukan dengan prinsip "simbiosis mutualisme" bukan?
perlu kita ketahui, tidak ada orang yang melakukan perbuatan keji tanpa maksut, dan tidak ada orang yang melakukan tindakan mulia tanpa maksut pula.
mereka hanya memainkan peran mereka saja, ketika ada seorang penjahat dalam film maka pasti ada seorang pahlawan pula dalam film tersebut.
dapat diambil kesimpulan. kesuksesan dalam hubungan sosial tergantung pada bagaimana kita memerankan peran kita dalam masyarakat.
Dan kita sangat tidak menyukai hal tersebut
this is me! inilah kita, meskipun dunia membuang kami, tetapi kami mencintai diri kami yang apa adanya. menerima dengan ikhlas peran yang diberikan tuhan, dengan menjalankannya sebaik-baiknya.
kenapa?
Karena kerjaan seorang manager adalah ngatur karyawan atau bawahannya, dengan kata lain mengatur hidup orang banyak.
Mengatur hidup orang lain itu sulit sekali, karena kita tidak mengenal mereka.
setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda, bahkan beberapa dari mereka memiliki karakter
yang berlawanan dengan diri kita. dan disitulah para manager di tuntut untuk dapat menyesuaikan
diri dengan mereka. sulit bukan? ya sulit, karena kita di tuntut untuk menyesuaikan diri dengan
orang dengan karakter yang berbeda
Orang-orang mengatakan bahwa forever alone itu kuper, tidak gaul, suram, penyendiri, anti sosial
, dan bla bla bla.
Namun Itu semua tidak sepenuhnya Benar!
Beberapa dari kita forever alone, tidak memilih untuk menjadi seperti ini, tetapi situasi lah yang
merubah kita seperti ini.
kebanyakan dari kita pernah mengalami hal- hal seperti Dia menjadi korban penolakan, kehilangan,
luka atau karena nasib buruk yang menimpanya, seperti ditinggalkan selama-lamanya oleh
orang-orang yang sangat ia kasihi. yang membuat mereka Sangat tersiksa,
kebosankan dan kelelahkan dalam kehidupan sosial. sehingga kadang kami merasa Senyuman dan
tawa banyak orang bagaikan ejekan yang sangat melukai. kami merasa ditertawakan, merasa tidak dipedulikan,
merasa dibiarkan menanggung luka batin seorang diri, dan bahkan bebrapa dari kita merasa
ditinggalkan oleh Tuhan.
siapa yang menyebabkan kita seperti ini? yap, lingkungan kitalah yang seharusnya dipersalahkan
sebenarnya kita bukan serta merta anti sosial, tetapi kita tidak mau melibatkan diri dengan kehidupan
orang lain, dan tidak mau jika ada orang lain yang mencampuri hidup kita yang akan mempersulit
hidup kita. kita hanya hanya menginginkan "Sipmle Life" hidup yang sederhana.
kita kadang mengalami kesulitan dalam berbicara dengan seseorang, kadang kita membuat sekenario
terlebih dahulu dalam fikiran kita untuk dapan memulai sebuah pembicaraan yang simple.
kita lebih memilih duduk di pojok dan mengamati orang-orang di sekitar kita terlebih dahulu
sebelum masuk dalam komunitas tertentu, kita harus membuat spekulasi, dan deskripsi melalui cara
mereka berbicara dan bergerak. karena dengan cara itu kita dapat lebih hati-hati dalam bergaul.
sehingga sebisa mungkin tidak menyakiti orang di sekitar kita.
menurut pengamatan saya. sosialisasi adalah aktifitas mencari informasi. sebuah hubungan simbiosis
mutualisme yang dalam artian "sebuah hubungan saling menguntungkan satu sama lain"
menurut pengamatan saya. beberapa orang melakukan interaksi, bergaul, bersosialisasi dengan tujuan
tertentu. untuk mengisi aktifitas, untuk menghabiskan waktu, untuk mencari existensi diri terhadap lingkungan tersebut, atau karena dengan bersosialisasi dapat berubah hidup mereka dan memberi pengaruh terhadap hidup mereka
dan kita yang terbiasa melakukan pekerjaan, dan aktifitas kehidupan kita seorang diri merasa hal-hal tersebut
bukan merupakan sesuatu yang pokok.
saya ingat dengan perkataan orang-orang yang sukses dalam kehidupan bermasyarakat seperti
"hiduplah seperti lilin, yang menyinari sekitarnya meskipun membakar habis dirinya"
"hiduplah seperti sebuah pohon apel, yang membalas seseorang yang melampar batu padanya dengan
apel yang manis"
kata- kata di atas memiliki maksud yang sama. memberi arti kehidupan kepada orang-orang di sekitar kita
namun dengan mengorbankan diri apakah menjamin bahwa kehidupan kita berarti kepada orang lain?
sangat bertentangan bukan dengan prinsip "simbiosis mutualisme" bukan?
perlu kita ketahui, tidak ada orang yang melakukan perbuatan keji tanpa maksut, dan tidak ada orang yang melakukan tindakan mulia tanpa maksut pula.
mereka hanya memainkan peran mereka saja, ketika ada seorang penjahat dalam film maka pasti ada seorang pahlawan pula dalam film tersebut.
dapat diambil kesimpulan. kesuksesan dalam hubungan sosial tergantung pada bagaimana kita memerankan peran kita dalam masyarakat.
Dan kita sangat tidak menyukai hal tersebut
this is me! inilah kita, meskipun dunia membuang kami, tetapi kami mencintai diri kami yang apa adanya. menerima dengan ikhlas peran yang diberikan tuhan, dengan menjalankannya sebaik-baiknya.
Spoiler for Coment Bermutu dari Agan-agan:
Quote:
Original Posted By thestarlight99►tapi ane merasa ngak akan ada manusia yang diciptakan benar -benar sendiri ITU tergantung kita merasakannya,ada orang yang sebetulnya tidak sendirian tapi merasa sendiri ada juga yang sebaliknya,sendiri atau sendiri itu kembali kepersepsi sendiri,ada orang menilai kita sendirian tapi kita merasa tidak,semua itu hanya sedikit bagian dari hidup.
pesan ane lebih baik kita merasa untuk mensyukuri hidup kita dan menghargai cara hidup orang laine
pesan ane lebih baik kita merasa untuk mensyukuri hidup kita dan menghargai cara hidup orang laine
Quote:
Original Posted By kololupo►tapi kalo keterusan juga kurang baik gan selalu hidup sendiri, karena manusia sebagai makhluk sosial tentunya sangat butuh peran orang lain dalam kehidupannya, emang sih ada kalanya kita berdiam diri, tapi tidak selamanya bisa seperti itu

Spoiler for For Coment Kocak:
Diubah oleh ridho4220 05-10-2014 22:49
0
1.5K
Kutip
8
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan