MENGAPA PNS DIBENCI DAN BUKAN MENJADI PILIHAN UNTUK BERKARIR
TS
sm2098
MENGAPA PNS DIBENCI DAN BUKAN MENJADI PILIHAN UNTUK BERKARIR
Profesi Pegawai Negeri Sipil (PNS) cukup diminati oleh masyarakat Indonesia. Meskipun harus mengikuti proses seleksi yang panjang, PNS tidak pernah sepi pendaftar setiap tahunnya, Ini terbukti pada beberapa waktu yang lalu ketika situs dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara (Kemenpan) dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengalami masalah akibat membludaknya pendaftar CPNS yang mengaksesnya.
Daya tarik terbesar profesi seorang PNS adalah jaminan seumur hidup, mulai dari bekerja sampai pensiun. Artinya, seseorang sudah bisa mendapatkan gaji dan tunjangan sampai meninggal dunia, bahkan bisa diturunkan sampai ke anak.
Orangtua merupakan lingkungan pertama dimana anak –anak belajar tentang segala hal. Ketika orangtua menanamkan benih-benih harapan kelak anaknya menjadi Pegawai Negeri Sipil atau PNS maka secara psikologis, benih itu juga akan terus bertumbuh dan termanifestasikan dalam mindset anak-anak hingga dewasa. Pemahaman bahwa PNS adalah jabatan yang menjanjikan untuk karir masa depan atau jaminan di hari tua menjadi sebuah kontruksi sosial yang terus terbangun dari satu generasi ke generasi berikutnya, apalagi ketika calon mertua agan mengharapkan agar memiliki menantu seorang PNS
Namun dibalik tingginya minat masyarakat untuk menjadi PNS ada pula sisi lain dari PNS yang tidak disukai bahkan dibenci oleh berbagai pihak,
Berikut ini adalah rangkuman beberapa alasan mengapa PNS atau menjadi PNS kurang disukai dan Alasan yang menjadikan PNS bukan merupakan salah satu pilihan karir, namun alasan yang ane ungkapkan disini hanyalah pandangan masyarakat umum dan sebaiknya tidak digeneralisasi bahwa seluruh PNS melakukan atau terlibat hal-hal seperti berikut, masih banyak kok PNS yang benar benar berdedikasi dan berkualitas. ane sendiri sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam sistem birokrasi kita, namun pemerintah kita sendiri saat ini tengah berbenah untuk mewujudkan pelayanan yang lebih baik.
KINERJA YANG RENDAH
Spoiler for 1:
Ketika mendengar kata Pegawai Negeri Sipil (PNS), pengertian yang ada di benak sebagian besar orang adalah pegawai yang dipekerjakan oleh Negara dan diberi tugas untuk melayani masyarakat serta dibayarkan gajinya oleh Negara dan mendapatkan uang pensiun. Terdengar menjanjikan untuk sebagian orang yang menginginkan kemapanan walaupun tidak berlebihan. Namun jika dikaitkan dengan kinerjanya, lagi-lagi stereotipe negatif yang terpikirkan. Kinerja PNS sering dianggap kurang profesional, kurang produktif, dan identik dengan bermalas-malasan, mau kerja jika ada uang saja dan berbagai stereotip negatif lainnya. Jarang sekali ada yang membicarakan prestasi dari PNS atau Pegawai Negeri Sipil.
Dengan besarnya dana yang dikeluarkan pemerintah setiap tahunnya wajar jika masyarakat mengharapkan kinerja yang produktif dan profesional dari PNS. Namun seperti yang kita ketahui, kinerja dan produktivitas birokrat Indonesia sangat rendah.
Ane gak bilang semua PNS malas dan kurang produktif. Masih banyak PNS yang cukup sibuk dengan aktivitas kerjanya. Tapi , mungkin karena kesalahan perencanaan di tahun tahun dulu, di mana sebagian besar tenaga yang direkrut adalah tenaga administratif bukan tenaga ahli dengan keahlian tertentu, tentu yang dilakukan adalah tugas adminitratif yang rata rata tidak terlalu memakan waktu. Maka yang terlihat adalah sebagian besar PNS melakukan aktivitas secara santai. Bayangin aja kalo agan datang ke salah satu kantor pemerintahan dan mendapatkan para pegawainya sedang asik main poker, miris kan liatnya.
TIDAK ADA TANTANGAN DALAM KARIRNYA
Spoiler for 2:
Diantara beberapa orang yang pernah punya keinginan menjadi seorang PNS atau Pegawai Negeri Sipil, menjadi hilang keinginannya ketika tahu pekerjaan PNS. tidak sedikit orang yang menganggap menjadi PNS sangat membosankan, kenapa dikatakan membosankan? Karena pekerjaan PNS itu tidak ada tantangannya, yang di kerjakan itu-itu saja, dan lingkupnya juga itu-itu saja.
Kepuasan kerja merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah organisasi karena dengan tercapainya kepuasan kerja personel organisasi tersebut diharapkan akan dapat memberikan sumbangan yang optimal bagi tercapainya tujuan organisasi yang bersangkutan.
Coba agan bandingkan dengan sektor swasta dengan jenjang karir yang dinilai penuh berdasarkan kinerja dan prestasi, karir dalam lingkup PNS berjenjang dan berkala sehingga hanya dengan datang ke kantor, mengisi absen dan duduk-duduk saja mereka tetap akan naik pangkat juga walaupun dalam kasus tertentu ada pula karir PNS yang melesat karena prestasi, namun hal ini sangat jarang terjadi.
(BUKAN) ABDI MASYARAKAT
Spoiler for 3:
Dalam kode etik PNS disebutkan bahwa Sebagai unsur aparatur Negara dan abdi masyarakat Pegawai Negeri Sipil memiliki akhlak dan budi pekerti yang tidak tercela, yang berkemampuan melaksanakan tugas secara profesional dan bertanggung jawab dalam menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan, serta bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme
Sebagai Abdi Masyarakat tentunya PNS adalah garda terdepan dalam pelayanan kapada masyarakat, namun yang terjadi di lapangan justru sebaliknya kadang masyarakat justru sulit mendapatkan pelayanan maksimal dari para Abdi Masyarakat ini, bahkan terkesan dipersulit dan membutuhkan berbagai macam cara dan “pelicin” agar urusan dengan birokrasi berjalan lancar
Sudah menjadi rahasia umum bahwa jika agan ingin mengurus sesuatu di sebagian kantor pemerintahan prosesnya berbelit-belit, sehingga sebagai aparatur Negara aspek nya berubah dari pelayan masyarakat justru terbalik menjadi dilayani masyarakat
Paradigma ini terus dicoba untuk diubah dengan adanya reformasi birokrasi, Dalam reformasi birokrasi Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai pelayan masyarakat harus melayani dengan ikhlas, di beberapa daerah seperti misalnya DKI Jakarta saat Jokowi dan Ahok memimpin, Reformasi Birokrasi ini dijalankan secara maksimal sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Oleh karena itu untuk menghadapi tantangan masa depan, Indonesia memerlukan pejabat publik yang kompeten dan berintegritas, bebas dari intervensi publik dan memahami apa yang dimaksud dengan pelayanan publik.
SISTEM REKRUTMEN YANG DILIPUTI MASALAH
Spoiler for 4:
sistem pengangkatan, penempatan dan mutasi Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai pejabat di instansi pemerintah pusat dan daerah secara terbuka (rekrutmen terbuka), masih belum sempurna. Sistem pengangkatan PNS selama ini, dinilai tidak mampu menarik individu-individu yang memiliki kualitas-kualitas tersebut. sistem pengangkatan, penempatan dan mutasi PNS sebagai pejabat di instansi pemerintah pusat dan daerah perlu dilakukan secara terbuka dan kompetitif.
Banyak masyarakat menilai untuk menjadi seorang PNS itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit, hal ini tentunya didasari oleh maraknya praktek pungutan liar dan sogok-menyogok agar dapat lulus menjadi PNS.
Namun Reformasi sistem seleksi CPNS sudah dilakukan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan dan RB). Tujuan reformasi sistem seleksi CPNS adalah untuk mewujudkan sistem seleksi CPNS yang bersih, obyektif transparan, kompetitif dan bebas dari KKN, tidak dipungut biaya serta memperoleh CPNS yang profesional, jujur, bertanggungjawab, netral. Hal ini dapat diperoleh melalui tahapan-tahapan dalam sistem seleksi CPNS yang dimulai dari penyusunan soal tes kemampuan dasar (TKD) oleh Panitia Pengadaan CPNS Nasional yang dibantu oleh Tim Ahli dari Konsorsium Perguruan Tinggi Negeri dan soal tes kompetensi bidang (TKB) yang disusun oleh instansi pembina jabatan fungsional masing-masing kementerian atau badan terkait. Kemudian penilaian hasil tes bukan berdasarkan sistem formasi lagi yang meluluskan CPNS dengan nilai berapapun jika memenuhi formasi melainkan dengan nilai ambang batas tertentu (passing grade) dari masing-masing sub tes baik TKD maupun TKB yang ditetapkan oleh Panitia Seleksi Nasional. Semoga kedepannya proses ini dapat berjalan secara maksimal sehingga dapat menghasilkan Aparatur Negara yang Bersih, sesuai kualifikasi dan berkualitas.
BANYAKNYA PNS YANG TERLIBAT MASALAH HUKUM
Spoiler for 5:
Meskipun mendapatkan berbagai tunjangan dan fasilitas, ternyata masih banyak Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang terlibat kasus hukum. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mencatat, ada 1.091 PNS yang terkena kasus hukum, dengan pelanggaran terbanyak (60%) adalah kasus korupsi.
Sebagai manusia biasa atau masyarakat umum lain tentu saja tidak akan luput dari berbagai permasalahan yang berkaitan dengan hukum, namun mengapa PNS begitu menjadi sorotan dikarenakan status mereka yang notabene adalah Abdi Negara dan Masyarakat sehingga diharapkan dapat memberikan contoh dan berperilaku yang sesuai Hukum yang berlaku, apalagi dengan data yang ditunjukkan oleh Kemendagri bahwa kasus pelanggaran terbesar adalah korupsi yang merupakan musuh besar bersama, dan bila dikaitkan dengan dananya yang tentunya adalah uang dari dan untuk masyarakat. Bayangin aja gan, adanya kasus PNS dengan golongan menengah tapi memiliki rekening yang sangat gemuk. Selain kasus korupsi, kasus-kasus besar lain yang melibatkan PNS adalah Narkoba, skandal sex, sampai penipuan
Adapun pemerintah telah menetapkan kerangka nasional untuk peningkatan kapasitas daerah, untuk membantu mencegah semakin banyaknya PNS yang melakukan tindak pelanggaran hukum, utamanya korupsi.
Ada tiga prioritas, (yaitu) bagaimana meningkatkan kualitas perilaku, bagaimana supaya produk-produk yang dilahirkan Pemda benar, dan perbaikan organisasi jangan terlalu gemuk karena bisa tidak efisien.
PERJALANAN DINAS DISULAP JADI PERJALANAN WISATA
Spoiler for 6:
Dari sekian banyak banyak fasilitas yang diberikan kepada Aparatur Negara, salah satunya biaya perjalanan dinas. Secara umum perjalanan dinas—sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan, yang dimaksudkan adalah perjalanan oleh pegawai negeri sipil (PNS) paling dekat menempuh perjalanan 5 (lima) kilometer dengan waktu tempuh minimal delapan jam, dari tempat asal kedudukan. Dari sana diatur besar kecilnya besar uang perjalanan dinas, bergantung jarak dan lamanya perjalanan dinas dilakukan. Negara menanggung biaya transportasi yang dikeluarkan oleh PNS dan pemimpin (Pejabat Negara).
Bahwa kalau sekarang ini uang perjalanan dinas banyak disorot, itu bukan terletak pada besarannya tapi lebih kepada banyaknya fasilitas yang disediakan negara itu disalahgunakan. Hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dari Rp. 18 triliun biaya perjalanan dinas yang dialokasikan di APBN 2010 misalnya, penyelewenangan mencapai 30 sampai 40 persen. Fantastis bukan?.
Ini adalah kasus yang juga menyedot perhatian masyarakat, bagaimana tidak, jika uang yang disalahgunakan itu adalah uang rakyat dan para wajib pajak.
BANYAKNYA PNS YANG GEMAR BOLOS
Spoiler for 7:
Hal ini berkaitan dengan point pertama yaitu kinerja para PNS, dikarenakan kinerja yang rendah mengakibatkan banyaknya waktu luang bagi mereka pada saat waktu kerja sehingga dapat leluasa keluyuran keluar kantor. Selain itu tentunya adalah fungsi pengawasan yang kurang maksimal sehingga membuat mereka leluasa bertindak demikian.
Sejak diberlakukannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS, tercatat PNS yang mendapatkan sanksi terbanyak akibat tidak masuk kerja. Dari 627 orang, yang dikenai sanksi data kurun waktu 2010-2012 sebanyak 511 orang diantaranya karena melakukan pelanggaran terhadap PP 53/2010. Paling banyak PNS yang tidak masuk kerja (TMK), yakni 265 orang
Membaca data di atas, seakan membenarkan anggapan masyarakat bahwa kinerja PNS memang rendah. Anggapan demikian, sebuah hal yang wajar dan tidak berlebihan walaupun terkadang apat menyinggung para PNS, manakala masih terdengar ungkapan: "PNS itu tidak lebih dari tujuh kosong dua, artinya datang jam 07.00 untuk apel pagi, kemudian setelah apel pagi kosong dan kemudian kembali jam 14.00 atau jam 02.00 siang kembali ke kantor untuk apel siang,..terus bubar dan pulang"; Atau sedikit lebih kasar: "PNS itu kerjanya cuma baca koran, ngobrol-ngobrol atau ngegosip atau jalan2 didalam jam kerja”
Ini tentu saja memiliki dampak yang sangat besar bagi masyarakat, karena sebagai pelayan masyarakat tentu saja para Aparatur Negara ini diharapkan agar selalu siap dan siaga dalam melaksanakan pelayanan, namun bagaimana bisa dapat berjalan secara maksimal apabila sering tidak berada di tempat pada waktunya.
Menjadi abdi negara, sejatinya bukan pekerjaan yang mudah. Sampai kapan pun, abdi berarti menjadi pelayan masyarakat. Karena dari setiap waktu kerja, lembar kertas, data internet, daya listrik, dan setiap rupiah yang disia-siakan, disana ada tuntutan para pembayar pajak dan Tuhannya.
Melihat berbagai kenyataan dan permasalahan di atas sudah sepatutnya Indonesia melakukan peningkatan kinerja Pegawai Negeri Sipil-nya. Hal ini harus dilakukan untuk meningkatkan daya saing Negara Kesatuan Republik Indonesia baik dari segi pelaksanaan birokrasi pemerintahan maupun dari segi ekonomi, jika kita sebagai Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak mau terus menerus tertinggal dari Negara-negara di dunia bahkan di kawasan ASEAN sendiri. Peningkatan kinerja PNS bisa dilakukan dengan dimulai dari reformasi sistem seleksi calon pegawai negeri sipil sampai dengan pembinaan pegawai negeri sipil yang sudah bekerja di seluruh, kementerian, badan maupun dinas baik pusat maupun daerah di seluruh Republik Indonesia.
Dengan begitu diharapkan PNS akan lebih termotivasi dan bersemangat dalam bekerja. Apalagi jika digabungkan dengan tunjangan penghasilan yang besarannya berdasarkan kinerja. Tentunya akan lebih membangkitkan motivasi lagi untuk bekerja dengan giat. Sehingga sedikit demi sedikit akan menghilangkan berbagai stereotipe negatif PNS.
Sebagai penutup, ane tekankan sekali lagi bahwa berbagai alasan diatas hanyalah merupakan pandangan masyarakat awam mengenai PNS dan strereotipe negatif yang melingkupi mereka, bahwa yang terlibat dan melakukan hal-hal seperti diatas, ane yakin itu hanya sebagian kecil dari oknum-oknum yang membuat Institusinya menjadi tercela jadi janganlah digeneralisasi, masih banyak kok PNS yang berkualitas, berdedikasi tinggi, dan rela mengorbankan waktunya bersama keluarga demi tugas mereka.
Spoiler for sumber:
- dirangkum dari berbagai sumber dan buah pikiran TS sendiri
- gambar/foto courtesy of google
Spoiler for Komentar agan-agan:
Quote:
Original Posted By rainbowscale►ane sebenernya bukan benci gan, tapi sekarang banyak bgt yang masuk PNS dengan menggunakan cara2 yg curang. sementara agan2 tau sndri.. dari proses pendaftaran susah banget, ya kalo pada gak fair caranya, ane mending mundur teratur aja dah, cari pekerjaan yg lain
Quote:
Original Posted By degg►Ga semuanya kyk gt, adalah benar..
Ane lg ngalamin, betapa repotnya nyusun Kinerja 6 bln k dpn..
yg semuanya ada target yg hrs dipenuhi..
Quote:
Original Posted By Herycalm►beli kursinya yg dibenci, kasian yg punya banyak prestasi sm skill yg bagus tp ngga bisa beli kursi jd terlantar..
Quote:
Original Posted By achtalionz►karena menjadi PNS itu bukan untuk jadi kaya gan, melainkan pengabdian.
Quote:
Original Posted By m4rtabak►bner ini kta TS ,klo ada yg trsinggung dgn ucpan ts mngkin dia ngerasa bkerja nya cmn ongkang2 kaki ,keluyuran gak jelas....
di tmpat gw aja bnyak tuh pns kerjaan nya klo kgk ada duit buat biaya jalan mana mau di kerjain bkn nya pns itu abdi negara harus melayani masyrakat ?
gara2 pns yg berprilaku kyk gtu jdi tercoreng nih nma pns sebagai abdi negara..
Quote:
Original Posted By koboikibot29►PeJ Wan Kalo boleh gan
Kalo mau buka usaha ada modalnya ;
1. kalo dari anak, keluarga berkecukupan, tinggal minta modal
2. pinjam modal dari bank, jaminannya ya apa yang dipunyai
3. gak punya modal, ya kerja ( kerja apapun ) yg penting halal
4. jika memang rejekinya pada aparatur Pemerintahan atau birokrasi, ya kerja yang bener, trus hasil gaji ditabung jika memang mau buat modal usaha sendiri
Masyarakat yang punya pemikiran seperti itu, adalah masih berkutat pada hal-hal yang kurang disyukuri.
Katanya gak mau jadi PNS tapi tiap ada pendaftaran selalu ikut
enttah keinginan sendiri atau dari ortu.
Banyak masyarakat yang kurang bersyukur misalnya :
- Sudah bekerja atau punya lahan usaha sendiri tapi tetap mencibir PNS
- kalo memang udah mendapatkan rejeki dari bekerja entah usaha sendiri atau ikut orang, mungkin sikap bijak atau kedewasaan bisa tumbuh dengan sendirinya.
- Bila ada orang bilang PNS kerjanya enak pulang seenakknya, kluyuran kemana-mana, helooo PNS yang mana, PNS ada banyak ada beberapa DINAS Kementrian.
- Toh mereka juga gak tau sistemnya dipemerintahan sama halnya jika TS atau kawan-kawan yang komen disini misalnya dari PNS, kan gak tau juga seluk beluk usaha kayak gimana.
Memang secara tidak langsung PNS selalu dapat sorotan, tetapi coba tilik PNS yang bekerja dilapangan seperti Metrologi, Badan POM, mereka selalu berangkat pagi pulang sore apakah itu kluyuran?!
Yang menjadikan sorotan dari PNS biasanya ibu-ibu atau embak-embak yaah biasanya sih gak terlalu dapat tupoksi dari pekerjaan yang menumpuk, makanya mereka kadang kluyuran
Mungkin juga ada Bapak-bapak, jam kerja tapi malah kewarung, heiiiii mereka sarapan kalee diwarung bukan nongkrong, eits tapi liat-liat jamnya ya
Aku rasa semua pekerjaan itu sama, tinggal kita mau menilai atau menyikapinya bagaimana, biarin aja jika ada yang bilang PNS kerjanya gitu2 dan biasanya malah orang PNS sendiri yang bilang
Ada baiknya hal intern yang semestinya gak perlu dipublikasikan ya jangan dipublikasikan.
Nais Sher......
Ayo benahi negeri ini jika TS PNS yang masih muda, berikan perubahan, Kesadaran itu tumbuh dari diri kita sendiri bukan dari orang lain
Quote:
Original Posted By zaelani85►buat ingetin aja agan2 yang PNS
kenapa mobil dinas pemerintah ato PNS platnya merah??
karena untuk ingetin mereka kalo fasilitas yang mereka pakai pakai "DUIT RAKYAT, DARAH RAKYAT"
itu opini ane aja
Quote:
Original Posted By joenabuatkaskus►emang begitu gan pandangan secara umum masyrakat terhadap pns kebetulan ane PNS juga, ane masuk dari sekolah kedinasan dan tanpa dipungut biaya sepeserpun, masih banyak juga teman2 yang lain yang masuk secara murni, semoga saja ke depannya pandangan masyarakat terhadap PNS berubah
Oiya gan PNS bukan hanya yang di kantor, guru juga banyak yang PNS, semua pekerjaan halal itu baik tergantung bagaimana individu melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab