- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Akhirnya, Pemerintah Batal Beli Mercy untuk Kabinet Jokowi


TS
rajakin28
Akhirnya, Pemerintah Batal Beli Mercy untuk Kabinet Jokowi
Quote:
Akhirnya, Pemerintah Batal Beli Mercy untuk Kabinet Jokowi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Sekretaris Negara akhirnya membatalkan pembelian mobil Mercedes-Benz untuk kabinet pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Pembatalan ini dilakukan setelah rencana pembelian mobil mewah itu mendapat kecaman di publik.
"Seiring dengan aspirasi publik, sesuai arahan Mensesneg yang dilaporkan Presiden, memutuskan kendaraan dinas menteri dan setingkat menteri tidak dilanjutkan," ujar Sekretaris Menteri Sekretaris Negara Taufik Sukasah dalam jumpa pers di kantor Kemensesneg, Jakarta, Rabu (10/9/2014).
Taufik menjelaskan, pemerintah akhirnya sepakat menyerahkan masalah pengadaan mobil menteri ini kepada pemerintahan mendatang. Pemerintah sudah berbicara dengan Mercedes-Benz soal rencana pembatalan ini. Menurut Taufik, perusahaan otomotif asal Jerman itu sepakat membatalkan pembelian.
"Anggaran negara untuk kendaraan dinas menteri dan setingkat belum ada yang dikeluarkan sedikit pun karena memang belum dilakukan kontrak," kata dia.
Sebelumnya, pemerintah sudah menetapkan Mercedes-Benz sebagai pemenang lelang pengadaan mobil dinas menteri, pejabat setingkat menteri, mantan presiden, dan mantan wakil presiden dengan nilai tender sebesar Rp 91,94 miliar. Menurut Taufik, tender dilakukan untuk pengadaan 72 mobil Mercy tipe E-Class 400. (Baca: Anggota Kabinet Jokowi-JK Bakal Dapat Mobil Dinas Mercy).
Pengadaan mobil tersebut ditolak mentah-mentah oleh Jokowi. Jokowi tidak menginginkan para menterinya menggunakan mobil mewah sebagai kendaraan dinasnya. Jokowi mengaku telah menyampaikan langsung keberatannya itu ke Mensesneg Sudi Silalahi.
Sumber
Quote:
Pemerintah Batal Beli Mercy Bukan karena Penolakan Jokowi
JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Menteri Sekretaris Negara Taufik Sukasah mengatakan, pembatalan pembelian mobil Mercedes-Benz untuk anggota kabinet mendatang bukan karena adanya penolakan oleh presiden terpilih Joko Widodo. Pembatalan itu, kata Taufik, dilakukan sebagai respons atas aspirasi masyarakat.
"Ini memang sesuai dengan perkembangan dan dinamika yang terjadi di masyarakat, supaya tidak ada kesalahapahaman karena (pemerintah yang) akan datang akan menjalankan kebijakan," kata Taufikdalam jumpa pers di kantor Kemensesneg, Jakarta, Rabu (10/9/2014).
Taufik mengatakan, tidak ada komunikasi antara Mensesneg dengan Jokowi terkait pembatalan rencana tersebut. "Tidak, ini sesuai arahan Mensesneg, dilaporkan ke Presiden," ujarnya.
Menurut Taufik, pemerintah telah untuk sepakat menyerahkan masalah pengadaan mobil menteri ini kepada pemerintahan mendatang. Pemerintah sudah berbicara dengan Mercedes-Benz soal rencana pembatalan ini dan perusahaan otomotif asal Jerman itu sepakat membatalkan transaksi.
"Anggaran negara untuk kendaraan dinas menteri dan setingkat belum ada yang dikeluarkan sedikit pun karena memang belum dilakukan kontrak," kata dia.
Sebelumnya, pemerintah sudah menetapkan Mercedes-Benz sebagai pemenang lelang pengadaan mobil dinas menteri, pejabat setingkat menteri, mantan presiden, dan mantan wakil presiden dengan nilai tender sebesar Rp 91,94 miliar. Menurut Taufik, tender dilakukan untuk pengadaan 72 unit mobil Mercy tipe E-Class 400 (baca: Anggota Kabinet Jokowi-JK Bakal Dapat Mobil Dinas Mercy).
Pengadaan mobil tersebut ditolak mentah-mentah oleh Jokowi. Jokowi tidak menginginkan para menterinya menggunakan mobil mewah sebagai kendaraan dinasnya. Jokowi mengaku telah menyampaikan langsung keberatannya itu ke Mensesneg Sudi Silalahi.
Sumber
Quote:
Diubah oleh rajakin28 11-09-2014 02:03
0
3.8K
Kutip
59
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan