- Beranda
- Komunitas
- Games
- Can You Solve This Game?
Ghost Stories


TS
SersanSousuke
Ghost Stories
Sedikit Riddle dari newbie nih
Monggo gan, original story ane,kalo ane sih nilai difficultynya agak lumayan sulit kalo ga perhatiin
banyak clue tersembunyi, apa yang kelihatan penting bisa aja ga penting dan sebaliknya
Pembaca yang baik biasakan komen
ane ga minta cendol ato rate, ane cuma ingin melihat antusiasme agan agan sekalian mencoba menebak Riddle nubi ini
Quote:
Sewaktu liburan musim panas, aku memutuskan untuk bertamasya ke pantai bersama 3 orang temanku, Rika, Azusa, dan Yuki
Kami memutuskan untuk menginap di salah satu penginapan yang masih tersedia, murah sih, tapi sayang letaknya kurang strategis.
Agak jauh dari pantai dan tepat di samping reruntuhan gedung tua
karena kami mau berhemat kami memutuskan untuk menyewa satu kamar saja, kebetulan kami semua adalah perempuan
malam harinya, Azusa yang merupakan Jurnalis di sekolah kami bercerita
"Eh kalian tahu ga? gedung sebelah ini sebetulnya ada cerita seramnya loh"
Rika yang penakut walaupun merupakan anggota klub Basket seketika pucat pasi
"ce-ce-cerita seram apa memangnya?"
Yuki yang sejak tadi diam, lalu menutup buku catatannya, oh iya, Yuki adalah seorang novelist populer yang tengah naik daun berkat karya-karyanya di bidang misteri
"Apa yang kamu bicarakan itu tentang Topeng Seribu Wajah?"
"Kenapa kamu tahu? apa itu bocoran novel selanjutnya? hehehe"
"Hentikan.... kamu sebaiknya jangan mencari tahu maupun menceritakan hal itu kepada Rika dan Saori"
"Biarkan saja, aku juga penasaran" jawabku
"a-a-aku juga ingin tahu " ujar Rika
"hmph, yasudahlah, biar aku saja yang bercerita, kalau Azusa pasti akan menakut-nakuti kalian"
Begini ceritanya, dahulu kala gedung tua itu merupakan sebuah kuil yang memuja Dewa lokal yang disebut "
千直面神" atau dikenal juga dengan Dewa Berwajah Seribu, Dewa ini bertugas untuk menjaga jiwa jiwa yang telah mati dan membimbing mereka menuju alam baka. Biasanya ritual untuk memanggil dewa ini dilakukan dengan pengorbanan seorang perawan yang dipakaikan topeng berwajah seribu yang merupakan simbo, dari dewa tersebut
namun suatu ketika, ritual ini gagal karena ternyata perawan yang dikorbankan tengah mengandung.
Seluruh penghuni desa tahu, bahwa gadis itu tidak mungkin hamil dan masih perawan, entah bagaimana caranya dia bisa hamil, tiada seorangpun yang tahu
Alhasil, ketika gadis itu dipaksa memakai topeng itu, seketika langit menjadi gelap bergemuruh padahal sebelumnya bulan masih bersinar terang
dan gadis itu kemudian tersambar petir dan tewas seketika
Anehnya, di tempat dimana gadis itu berdiri, muncul sesosok bayi yang memegang erat topeng itu selagi menangis keras
Masyarakat desa sekitar menganggap bayi itu adalah penjelmaan dari Dewa tersebut lalu memujanya dan menempatkannya di Kuil tersebut
tak lama kemudian satu per satu orang yang terlibat dengan ritual itu tewas mengenaskan, salah seorang penjaga kuil yang kebetulan baru kembali dari buang air melihat sesosok wanita yang memakai kimono putih sembari mengenakan topeng bergambar Oni (Setan)
Sejak saat itu kuil itu ditinggalkan"lalu kamu tahu kenapa penyewaan tempat ini murah?" lanjut Azusa
"ke-ke-kenapa memangnya?" tanya Rika
"karena....."
"ka-karena?"
"Penginapan ini adalah milik bayi yang kalian bicarakan"
Spontan Rika berteriak ketakutan, ketika mereka melihat sesosok wanita tua yang ternyata adalah manajer penginapan itu
"Hahaha, maafkan wanita tua ini, namaku Chiyo"
"Oh tidak apa-apa Chiyo-san" aku menjawab karena teman temanku pucat pasi
"Aku hanya datang kesini untuk memberi tahu, kalau makanan kalian sudah siap"
"Kami mengerti"
"Satu pesan lagi, sebaiknya kalian jangan pergi ke reruntuhan itu, banyak puing puing yang dapat melukai kalian disana"
"Oh... sayang sekali" Azusa berkata
Kami pun bergegas untuk makan malam
Setelah itu kami pun tidur
Esok harinya
ketika aku membuka mata, aku lihat bahwa aku cuma sendiri, akupun berpikir, mungkin mereka meninggalkanku untuk ke pantai duluan
dasar pengkhianat
lalu akupun mencari Jam di dinding dan melihat layarnya
... sudah jam 2 siang?
Kenapa mereka tidak membangunkanku?
seingatku aku tidur cepat tadi
tak lama kemudian, aku turun ke lobi untuk mencari nenek Chiyo untuk menanyakan keberadaan temanku
"Sepertinya teman temanmu tadi pagi pukul 8 sudah bersiap siap keluar, mereka membawa ransel mereka,ah apa kamu mau sarapan? atau makan siang"
akupun sedikit menggerutu tentang mereka
lalu akupun menerima tawaran nenek chiyo dan makan makan siangku
setelah itu aku pun keluar untuk mencari mereka di pantai
saat itu aku bertemu Yuki
"Saori, gawat, Azusa kecelakaan, ayo temani aku ke reruntuhan kuil itu untuk mencarinya"
"Apa? dia pergi sendiri ke kuil itu?"
tiba tiba Rika berteriak dari belakang
"SAOOORIIII JAUHI DIAAA, YUKI YANG ITU PALSU, YUKI BARUSAN MENELPONKU MENGATAKAN BAHWA DIA SAKIT DAN TIDAK BISA IKUT"
kontan aku menjaga jarak dari mereka berdua
Apa yang sebetulnya terjadi disini?
misteri ini belum terpecahkan, aku melihat Azusa yang terluka datang menghampiri kami dari arah reruntuhan itu
"SAORI, YUKI, RIKA, KALIAN TIDAK APA APA?"
"Apa yang sebetulnya terjadi?"
aku pun memutuskan untuk menjaga jarak dari mereka semua
"APA YANG KALIAN LAKUKAN?"
aku mendengar teriakan nenek Chiyo dari arah penginapan
"SIAPA YANG MENGUSIK KUIL DEWA SERIBU WAJAH?, OH DEWA, MAAFKAN KAMI, REDAKANLAH AMARAHMU"
"apa maksudnya nenek chiyo?"
"hanya satu hal yang bisa kukatakan, kamu harus mencari satu orang di antara mereka yang tengah dirasuki Dewa tersebut"
"Dewa tersebut dipanggil Dewa seribu wajah, karena sulit membedakan seseorang yang tengah kerasukan dewa tersebut dari dirinya yang asli"
aku pun mencoba memperhatikan seksama
Yuki masih memakai yukata dari penginapan sambil membawa senter dan menyelipkan buku catatan di sabuk yukatanya
Rika memakai jersey yang biasa ia gunakan untuk latihan sambil membawa botol minuman
Azusa memakai pakaian biasanya yang terdiri dari blus, celana, dan sepatu hiking sambil memegang tangan kirinya yang berdarah
Sepertinya aku tahu siapa yang dirasuki
Kami memutuskan untuk menginap di salah satu penginapan yang masih tersedia, murah sih, tapi sayang letaknya kurang strategis.
Agak jauh dari pantai dan tepat di samping reruntuhan gedung tua
karena kami mau berhemat kami memutuskan untuk menyewa satu kamar saja, kebetulan kami semua adalah perempuan
malam harinya, Azusa yang merupakan Jurnalis di sekolah kami bercerita
"Eh kalian tahu ga? gedung sebelah ini sebetulnya ada cerita seramnya loh"
Rika yang penakut walaupun merupakan anggota klub Basket seketika pucat pasi
"ce-ce-cerita seram apa memangnya?"
Yuki yang sejak tadi diam, lalu menutup buku catatannya, oh iya, Yuki adalah seorang novelist populer yang tengah naik daun berkat karya-karyanya di bidang misteri
"Apa yang kamu bicarakan itu tentang Topeng Seribu Wajah?"
"Kenapa kamu tahu? apa itu bocoran novel selanjutnya? hehehe"
"Hentikan.... kamu sebaiknya jangan mencari tahu maupun menceritakan hal itu kepada Rika dan Saori"
"Biarkan saja, aku juga penasaran" jawabku
"a-a-aku juga ingin tahu " ujar Rika
"hmph, yasudahlah, biar aku saja yang bercerita, kalau Azusa pasti akan menakut-nakuti kalian"
Begini ceritanya, dahulu kala gedung tua itu merupakan sebuah kuil yang memuja Dewa lokal yang disebut "
千直面神" atau dikenal juga dengan Dewa Berwajah Seribu, Dewa ini bertugas untuk menjaga jiwa jiwa yang telah mati dan membimbing mereka menuju alam baka. Biasanya ritual untuk memanggil dewa ini dilakukan dengan pengorbanan seorang perawan yang dipakaikan topeng berwajah seribu yang merupakan simbo, dari dewa tersebut
namun suatu ketika, ritual ini gagal karena ternyata perawan yang dikorbankan tengah mengandung.
Seluruh penghuni desa tahu, bahwa gadis itu tidak mungkin hamil dan masih perawan, entah bagaimana caranya dia bisa hamil, tiada seorangpun yang tahu
Alhasil, ketika gadis itu dipaksa memakai topeng itu, seketika langit menjadi gelap bergemuruh padahal sebelumnya bulan masih bersinar terang
dan gadis itu kemudian tersambar petir dan tewas seketika
Anehnya, di tempat dimana gadis itu berdiri, muncul sesosok bayi yang memegang erat topeng itu selagi menangis keras
Masyarakat desa sekitar menganggap bayi itu adalah penjelmaan dari Dewa tersebut lalu memujanya dan menempatkannya di Kuil tersebut
tak lama kemudian satu per satu orang yang terlibat dengan ritual itu tewas mengenaskan, salah seorang penjaga kuil yang kebetulan baru kembali dari buang air melihat sesosok wanita yang memakai kimono putih sembari mengenakan topeng bergambar Oni (Setan)
Sejak saat itu kuil itu ditinggalkan"lalu kamu tahu kenapa penyewaan tempat ini murah?" lanjut Azusa
"ke-ke-kenapa memangnya?" tanya Rika
"karena....."
"ka-karena?"
"Penginapan ini adalah milik bayi yang kalian bicarakan"
Spontan Rika berteriak ketakutan, ketika mereka melihat sesosok wanita tua yang ternyata adalah manajer penginapan itu
"Hahaha, maafkan wanita tua ini, namaku Chiyo"
"Oh tidak apa-apa Chiyo-san" aku menjawab karena teman temanku pucat pasi
"Aku hanya datang kesini untuk memberi tahu, kalau makanan kalian sudah siap"
"Kami mengerti"
"Satu pesan lagi, sebaiknya kalian jangan pergi ke reruntuhan itu, banyak puing puing yang dapat melukai kalian disana"
"Oh... sayang sekali" Azusa berkata
Kami pun bergegas untuk makan malam
Setelah itu kami pun tidur
Esok harinya
ketika aku membuka mata, aku lihat bahwa aku cuma sendiri, akupun berpikir, mungkin mereka meninggalkanku untuk ke pantai duluan
dasar pengkhianat
lalu akupun mencari Jam di dinding dan melihat layarnya
... sudah jam 2 siang?
Kenapa mereka tidak membangunkanku?
seingatku aku tidur cepat tadi
tak lama kemudian, aku turun ke lobi untuk mencari nenek Chiyo untuk menanyakan keberadaan temanku
"Sepertinya teman temanmu tadi pagi pukul 8 sudah bersiap siap keluar, mereka membawa ransel mereka,ah apa kamu mau sarapan? atau makan siang"
akupun sedikit menggerutu tentang mereka
lalu akupun menerima tawaran nenek chiyo dan makan makan siangku
setelah itu aku pun keluar untuk mencari mereka di pantai
saat itu aku bertemu Yuki
"Saori, gawat, Azusa kecelakaan, ayo temani aku ke reruntuhan kuil itu untuk mencarinya"
"Apa? dia pergi sendiri ke kuil itu?"
tiba tiba Rika berteriak dari belakang
"SAOOORIIII JAUHI DIAAA, YUKI YANG ITU PALSU, YUKI BARUSAN MENELPONKU MENGATAKAN BAHWA DIA SAKIT DAN TIDAK BISA IKUT"
kontan aku menjaga jarak dari mereka berdua
Apa yang sebetulnya terjadi disini?
misteri ini belum terpecahkan, aku melihat Azusa yang terluka datang menghampiri kami dari arah reruntuhan itu
"SAORI, YUKI, RIKA, KALIAN TIDAK APA APA?"
"Apa yang sebetulnya terjadi?"
aku pun memutuskan untuk menjaga jarak dari mereka semua
"APA YANG KALIAN LAKUKAN?"
aku mendengar teriakan nenek Chiyo dari arah penginapan
"SIAPA YANG MENGUSIK KUIL DEWA SERIBU WAJAH?, OH DEWA, MAAFKAN KAMI, REDAKANLAH AMARAHMU"
"apa maksudnya nenek chiyo?"
"hanya satu hal yang bisa kukatakan, kamu harus mencari satu orang di antara mereka yang tengah dirasuki Dewa tersebut"
"Dewa tersebut dipanggil Dewa seribu wajah, karena sulit membedakan seseorang yang tengah kerasukan dewa tersebut dari dirinya yang asli"
aku pun mencoba memperhatikan seksama
Yuki masih memakai yukata dari penginapan sambil membawa senter dan menyelipkan buku catatan di sabuk yukatanya
Rika memakai jersey yang biasa ia gunakan untuk latihan sambil membawa botol minuman
Azusa memakai pakaian biasanya yang terdiri dari blus, celana, dan sepatu hiking sambil memegang tangan kirinya yang berdarah
Sepertinya aku tahu siapa yang dirasuki
Monggo gan, original story ane,kalo ane sih nilai difficultynya agak lumayan sulit kalo ga perhatiin
banyak clue tersembunyi, apa yang kelihatan penting bisa aja ga penting dan sebaliknya
Pembaca yang baik biasakan komen

ane ga minta cendol ato rate, ane cuma ingin melihat antusiasme agan agan sekalian mencoba menebak Riddle nubi ini

Diubah oleh SersanSousuke 22-08-2014 02:19
0
3.9K
Kutip
34
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan