Bukan orang Indonesia kalau tidak suka makan-makan, bagaimana tidak? Indonesia adalah gudangnya makanan enak! Bagi sebagian orang pasti sudah pernah mendengar tentang survey yang diadakan CNN tentang makanan paling enak sedunia, dimana posisi satu dan dua ditempati oleh dua masakan asal Indonesia, yaitu rendang dan nasi goreng! Ya, nasi goreng, bukan fried rice. Tapi kali ini Nusaraya tidak akan membahas tentang Rendang atau nasi goreng, tapi salah satu makanan khas Indonesia yang juga sudah mendunia, yaitu sate.

Sejarah sate diperkirakan diciptakan oleh pedagang makanan asal Tanah Jawa sekitar abad ke-19. Jennifer Brennan, dalam bukunya yang berjudul The Original Thai Cookbook, diterbitkan pada tahun 1988 sempat sedikit menyinggung tentang sejarah sate di Nusantara. Dimana meskipun Thailand dan Malaysia menganggap hidangan ini adalah milik mereka, tanah air sate yang sesungguhnya di Asia Tenggara adalah Jawa, Indonesia. Di sini sate dikembangkan dari adaptasi kebab India yang dibawa pedagang muslim ke Jawa. Bahkan India sendiri tak dapat mengakui sebagai asal mulanya karena hidangan ini merupakan pengaruh Timur Tengah.

Dari Jawa sate menyebar ke seluruh Nusantara yang menghasilkan beraneka ragam sate, yang kemudian di modifikasi sesuai dengan selera dan lidah masyarakat sekitarnya. Mulai lapar? Yuk langsung menuju ke beberapa jenis sate yang populer di Nusantara!

Jenis sate ini yang paling populer di Indonesia, karena memang sate Madura yang paling mudah ditemukan mulai dari pedagang kaki lima hingga restoran papan atas. Sate Madura pada umumnya berupa daging ayam atau daging kambing yang dipotong kecil-kecil. Untuk sate yang menggunakan daging ayam, pada umumnya menggunakan bumbu kacang, sedangkan untuk yang menggunakan daging kambing menggunakan bumbu kecap, irisan bawang merah dan potongan cabai. Sate Madura biasanya dihidangkan bersama dengan lontong atau nasi. Sate tanpa lontong, ibarat Romeo kehilangan Juliet, Scooby Doo tanpa ditemani Shaggy.

Sate yang berasal dari Sumatera Barat ini biasanya menggunakan jeroan sapi atau kambing yang awalnya sudah direbus terlebih dahulu menggunakan bumbu dan rempah, kemudian baru dibakar. Yang paling membedakan dari jenis sate ini adalah bumbu kuningnya yang gurih-pedas. Bumbu dari sate Padang merupakan campuran dari tepung beras, kaldu daging dan jeroan, kunyit, jahe, beberapa rempah rahasia lainnya dan semangat penjualnya. Tetapi ada sebuah pelesetan pepatah “lain Padang lain belalang”, citarasa dari sate Padang juga berbeda-beda sesuai dengan daerah asalnya.Sate Padang paling nikmat dimakan bersama dengan ketupat, bawang goreng, keripik balado, es teh manis dan sahabat setia, RANCAK BANA!!

Sesuai namanya, domisili sate ini berasal dari Kota Ponorogo, Jawa Timur. Yang paling nikmat dari sate ini adalah rasa bumbunya yang meresap hingga ke dalam daging, karena sebelum dibakar sate ini direndam (bacem) terlebih dahulu hingga bumbu tersebut meresap kedalam daging. Selain itu sate berbeda dengan sate pada umumnya yang potongan dagingnya dipotong kecil-kecil, daging ayam sate Ponorogo dipotong melintang (fillet), dan dipisahkan antara daging dan lemaknya. Alhasil yang didapatkan adalah full daging tanpa lemak, dengan bumbu yang meresap hingga ke bagian terdalam, ditambah bumbu kacang yang ditumbuk sangat halus, dan penulisnya mulai lapar beneran.

Sekarang bayangkan kambing muda yang dagingnya masih sangat empuk, di sate! Dan saking empuknya, ketika digigit tidak ada perlawanan dan dagingnya lumer di mulut, bercampur dengan rasa khas daging panggang dan saos kecap yang manis dan nikmat. Karena menggunakan daging kambing muda, sate ini sering disebut “balibul” atau baru lima bulan. Sebelum dibakar diatas arang, sate ini tidak dibumbui terlebih dahulu, sehingga aroma dan rasa khas dari balibul ini masih sangat kentara dan nikmat luat biasa.

Pulau Dewata juga punya sate yang menjadi jawara disana, yaitu sate lilit. Sate lilit ini menggunakan bahan daging cincang yang biasanya berupa daging sapi, ayam, ikan, babi atau kura-kura. Setelah dicincang, daging tadi dicampur dengan kelapa parut, santan, jeruk nipis, bawang merah dan merica. Berbeda dengan sate pada umumnya yang ditusuk pada lidi atau batang bambu, sate lilit ini menggunakan pelepah kelapa atau bahkan batang serai. Yang istimewa dari batang serai ini adalah aroma serai yang ikut merasuk kedalam kalbu si daging cincang tadi, delicious!

Lagu Yogyakarta dari KLA Project memang mendayu dan membuat kita rindu akan kota ini, tapi ada satu lagi yang lebih membuat kita rindu, yaitu sate klathak Yogyakarta. Nama klathak berasal dari suara sate yang dibakar, yang menurut telinga orang Yogya bersuara “klathak klathak”, tapi bukan itu yang membuat sate ini istimewa! Tetapi bahannya yang terbuat dari daging kambing muda, dan ditusuk menggunakan ruji sepeda. Dikarenakan ruji juga ikut memanas ketika dibakar di atas arang, maka bagian dalam dari sate ini akan ikut matang. Dan berbeda dengan sate kambing biasanya, sate klathak hanya dibumbui garam saja, sehingga aroma dan rasa khas dari daging kambing muda begitu terasa dan begitu nikmat. Satu lagi yang tidak boleh tertinggal, guyur sate tadi dengan kuah gule! Lengkap sudah nikmatnya.

Secara teknis sate yang berasal dari Solo ini memang menggambarkan wujudnya yang seperti buntelan daging, yang memang sate ini terbuat dari daging kambing yang dicincang kemudian di buntel dengan lapisan lemaknya untuk membuat cincangan daging tadi tetap menyatu sewaktu dibakar. Dan ketika dibakar, lapisan lemak pembungkus ini akan meleleh dan menyisakan buntelan daging cincang yang sangat lembut. Biasanya disajikan hanya dengan kecap, acar dan nasi putih hangat, wuih!

Sate bisa hijrah sampai ke tanah Sulawesi Selatan? Bisa saja! Sampai di Makassar pun sate ini juga berevolusi mengikuti rasa khas daerah. Secara kasat mata bentuk sate Makassar tidak jauh berbeda dengan sate Madura, tapi tunggu sampai Anda mencicipinya. Lidah Anda akan disambut dengan rasa pedas dan tendangan rasa asam yang segar, karena memang bumbu dari sate Makssar ini menggunakan campuran belimbing. Tapi nikmatnya tidak hanya sampai disana, karena sebelum dibakar daging dari sate ini direndam dahulu bersama potongan daun pepaya. Alhasil daging ini tidak akan memberikan perlawanan ketika menari di lidah Anda, sempurna!

Sepertinya apabila list tentang seluruh sate yang ada di Nusantara ini dituliskan di Nusaraya, bisa-bisa jadi ensiklopedia sate, karena memang ragam sate yang ada di nusantara ini sangat banyak dan semuanya nikmat! Atau mungkin agan-agan ingin berbagi tentang sate favorit, atau daerah agan memiliki sate tersendiri? Jangan ragu untuk berbagi! Sekarang ane sudah lapar, mari berburu sate!

(All photo’s credit to respective owners)