- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Penelusuran Mudik Melintasi Jalan Daendels Pantai Selatan


TS
dandikHajil
Penelusuran Mudik Melintasi Jalan Daendels Pantai Selatan

Quote:



Spoiler for history:

Herman Willem Daendels (1809) merupakan Gubernur Jendral keturunan Perancis pada masa kolonialisasi Belanda di Indonesia, telah banyak memberikan dampak pada pembangunan jalan, terutama di Jawa. Hasil karya terkenalnya adalah jalur Anyer – Panarukan yang dikenal dengan jalur Pos, yang dibangun dengan menggunakan keringat dan darah anak bangsa waktu itu. Jalur lain yang dipercaya telah dibangun olehnya adalah jalur Pantai Selatan Jawa Tengah atau jalur Selatan Selatan Jawa Tengah. Jalur ini pun diberi nama jalur Daendels yang menghubungkan wilayah Yogyakarta dan Cilacap sepanjang 117 km melaui Mirit, Ambal dan pantai Ayah.

Quote:

Jalur Daendels dapat dimanfaatkan sebagai jalur alternatif. Jika ingin menggunakan jalur ini, disarankan agar melintas di siang hari dengan kondisi kendaraan prima serta BBM yang cukup. Di beberapa ruas di sepanjang jalur ini kondisinya agak sedikit rusak, minim marka dan rambu, tidak terdapat bengkel besar dan hanya terdapat beberapa SPBU yang hanya menyediakan BBM bersubsidi (premium dan solar).

Quote:

Dari arah Timur ke Barat (DIY – Cilacap).
Sepanjang sekitar 95 km atau 81% dari panjang totalnya, jalur Daendels Selatan berupa jalan lurus dan mendatar. Kondisi jalan yang berkelok dan naik/turun dijumpai di daerah Karang Bolong, Pantai Ayah dan Srati kerena di daerah tersebut melewati kawasan berkontur yang sebagian besar didominasi oleh bukit-bukit batugamping.
Quote:

Bus AKAP dan truk besar penuh muatan melintasi jalan lingkar utara Yogyakarta pada H-6 Lebaran 2014.
Dimulai dari propinsi DI Yogyakarta menuju ke Barat, ujung Timur jalur ini dapat ditemui di dekat perbatasan antara DIY dengan propinsi Jawa Tengah, yaitu di daerah Kulon Progo, atau tepatnya di kampung Temon (warna magenta pada peta Ujung Timur jalur Daendels Selatan). Di daerah ini, jalur Daendels Selatan ini berupa jalan mulus 4 lajur dan memiliki pemisah jalan sepanjang beberapa kilometer. Setelah itu berubah menjadi 2 lajur jalan mulus yang tidak memiliki pemisah dengan panjang sekitar 10 km. Pada interval ini, anda dapat memacu kendaraan anda dengan kecepatan di atas 100 km/jam. Pada ruas ini telah tersedia marka jalan yang cukup memadai, hanya saja rambu-rambu lalu lintas yang tersedia jumlahnya masih terbilang sangat minim.
Quote:

Memasuki Jalan Daendels, jalur alternatif utama di selatan DIY dan Jawa Tengah.

Quote:
Ujung Timur jalur Daendels Selatan.


Setelah itu, lebar badan jalan mejadi sempit, terkadang agak sulit jika berpapasan atau mendahului truk berukuran kecil. Kondisi jalan juga cukup bergelombang karena aspal yang kasar dan banyak terdapat lubang. Kecepatan maksimum yang disarankan untuk sedan ketika melewati ruas ini adalah 40 km/jam. Rambu dan marka jalan di sepanjang ruas ini tidak tersedia dengan baik. Selanjutnya, dengan lebar badan jalan yang kurang lebih sama, di ruas Mirit – Ambal, kondisi jalan sedikit membaik, anda dapat memacu kendaraan lebih cepat, kecepatan maksimum yang dapat dicapai untuk sedan adalah sekitar 50 km/jam.

Quote:
Ruas Ambal – Karang Bolong.



Ketika sampai di Kecamatan Ambal, disarankan untuk menikmati lezatnya makanan khas daerah Ambal, yaitu sate ayam Ambal sambil ngaso sejenak setelah melewati jalan yang buruk atau jika anda dari arah Barat, sebagai persiapan untuk melewati jalan yang buruk. Harga per porsi sekitar 20 ribu rupiah (per porsi isi 20 tusuk sate). Warung sate Ambal dapat dijumpai di sepanjang jalan Daendels Selatan sekitar kecamatan Ambal. Teman saya yang asli orang Ambal bernama Basuki, seorang deep water drilling engineer specialist, merekomendasikan sate ayam Ambal Pak Tukijan yang berada di dekat kantor kecamatan Ambal sebagai tempat favorit untuk menikmati lezatnya sate ini.
Setelah melewati Ambal ke arah Barat, kondisi jalan Deandels Selatan ini cukup lumayan mulus sampai tempat wisata Karang Bolong. Beberapa ruas yang bergelombang memang masih ditemui, tapi tidak sepanjang di ruas sebelumnya. Hati-hati ketika melewati ruas ini, selain lebar jalan yang sempit, banyak warga yang menyeberang, marka dan rambu lalu lintas yang tersedia juga masih sangat minim. Di kanan dan kiri jalan berupa sawah, ladang, kebun dan beberapa perumahan penduduk.
Menuju ke arah Barat sampai pantai Ayah (di peta GPS dinamakan Logending), jalur Daendels Selatan ini berubah karakter, yang sebelumnya berupa jalan lurus dan mendatar, menjadi berkelok-kelok dan naik/turun karena harus melewati perbukitan batugamping yang berada di Selatan Gombong. Beberapa tebing dan jurang yang rawan longsor dapat dijumpai di beberapa ruas pada interval ini. Secara umum, kondisi aspal jalan cukup halus. Marka dan rambu jalan juga terbilang sangat minim. Tanjakan/turunan tajam dijumpai di daerah Srati. Di kanan kiri ruas jalan ini sebagian besar merupakan kawasan hutan yang cukup rindang dengan beberapa perkampungan kecil. Pemandangan yang cukup indah dapat dijumpai sebelum memasuki pantai Logending berupa view landscape garis pantai Selatan Jawa dari pantai Ayah sampai ke arah Cilacap.

Quote:
Landscape pantai Selatan Jawa, Cilacap.

Interval bagian Barat jalur Daendels dimulai dari pantai Ayah sampai Cilacap. Interval ini merupakan jalan dengan kualitas sangat bagus. Seperti halnya di bagian Timur, di ruas ini juga berupa jalan yang relatif lurus dan mendatar, memiliki ukuran yang lebih lebar dan dengan kondisi lalu lintas yang sedikit lebih ramai jika dibandingkan dengan ruas Mirit – Karang Bolong. Marka dan rambu jalan yang tersedia terbilang mencukupi.

Quote:
Ruas Barat Daendels.
Ujung Barat jalur Daendels merupakan jembatan sungai Serayu, Cilacap. Beberapa meter dari jembatan, jalur ini bertemu dengan jalan raya Rawalo – Cilacap. Di ujung Barat jalur ini, jika ingin meneruskan perjalanan ke arah Banjar atau Purwokerto, maka anda dapat belok ke kanan menuju Rawalo, dan jika ingin mampir sejenak atau menuju Cilacap Kota, maka sebaiknya anda belok ke kiri.


Quote:
Quote:

Melintasi aspal Jalan Daendels yang berlubang
Layaknya jalur alternatif yang minim fasilitas, kondisi Jalan Daendels sebenarnya kurang ideal untuk dilalui kendaraan dalam jumlah besar. Aspal yang berlubang dan tambalan di beberapa bagian yang tidak rata membuat setiap kendaraan akan berguncang saat melaju. Selain itu ruas jalannya yang semakin menyempit mendekati Kebumen membuat sejumlah kendaraan harus mengalah untuk berhenti atau bahkan menepi keluar bahu jalan jika berpapasan dengan kendaraan dari arah berlawanan.
Quote:

Selain berlubang, ada banyak sekali tambalan yang tidak rata di sepanjang Jalan Daendels membuat kendaraan terguncang selama melaju.
Quote:

Sempitnya Jalan Daendels membuat kendaraan dari arah yang berlawanan harus bergantian mengalah untuk memberi kesempatan melaju

Quote:
Jalan Daendels juga minim penerangan sehingga tidak ideal untuk dilintasi malam hari. Tidak hanya itu, selama perjalanan 2 jam atau lebih kendaraan yang melintasi Jalan Daendels harus memastikan stok bahan bakar di tangki cukup karena tidak ada SPBU di sepanjang jalur alternative ini. Kantor polisi dan fasilitas kendaraan juga sangat jarang dijumpai. Hanya ada 1 atau 2 puskemas yang dijumpai di tepi jalan. Oleh karena itu melintasi Jalan Daendels memerlukan persiapan dan perhitungan yang matang.
Meskipun demikian bukan berarti Jalan Daendels sama sekali tidak menyenangkan untuk dilalui. Jalan ini bahkan menyajikan pemandangan yang tak biasa yang tak akan dijumpai jika kita melintasi jalur regular di selatan DIY dan Jawa Tengah. Saya pribadi bahkan menyebut perjalanan mudik melintasi Jalan Daendels sebagai sensasi mudik wisata karena selama melintasi jalur ini mata kita akan disuguhi pemandangan-pemandangan manis. Kerugian besar jika selama melewati Jalan Daendels kita memejamkan mata atau menutu tirai kaca mobil atau bus.
Quote:

Peternakan dan ladang hijau di sisi Jalan Daendels
Mudik melalui Jalan Daendels juga berarti tur wisata dari atas kendaraan. Dengan sangat manis bis akan melaju di atas jembatan di mana beberapa meter saja mata memandang hamparan pantai akan jelas terlihat. Tak hanya satu pantai saja tapi setidaknya ada 3 pantai yang akan menyapa kita saat melintasi Jalan Daendels.
Quote:

Pemandanga Istimewa. Jalan Daendels menghadirkan pengalaman mudik yang istimewa dengan jajaran pantainya yang indah.
Quote:

Barisan pohon kelapa menjulang tinggi di sepanjang Jalan Daendels
Selama kira-kira 2,5 jam melintasi Jalan Daendels, akhirnya berbelok kembali memasuki jalur reguler. Wisata mudik pun berganti dengan sensasi macet khas mudik lebaran. Saat itu jalur selatan di Kebumen disesaki bus-bus AKAP dan barisan truk besar yang berjalan merayap menuju kearah timur.
Quote:

Meninggalkan Jalan Daendels dan kembali memasuki jalur reguler di selatan Jawa Tengah yang disesaki kendaraan pemudik dan truk-truk besar.


Spoiler for Komentar Kaskuser:
Quote:
Original Posted By gondhest►Lewat jalan daendels naek motor itu sesuatu banget dah...100 kilo tanpa nikung....haha...
Quote:
Original Posted By keretasenja08►wah ini pernah alamin gan, ketika mudik dari jakarta ke jogja naik motor.. melewati jalur Daendels asik dan menyenangkan, berawal dari Jakarta-Bandung-Ciamis, Cilacap trus ampe ke Jogja.. Perjalanan emang lebih lama ketimbang lewat pantura, tetapi kenyamanan dan keindahannya mantap, apalagi melewatinya saat pagi atau sore.. hmm, jadi kangen ngerasain mudik lagi lewat sana.. 
bantu
gan

bantu

Quote:
Original Posted By neng...►Ini jalur favorit ane sm keluarga gan klo mudik ke kebumen
pemandangannya asoooy
bikin betah di jalan


Quote:
Original Posted By abud.cutt►Pernah nyobain lewat jalur itu, memang relatif sepi, apalagi ane star dr kebumen jam 6 pagi.. sueger benr udaranya 
Tp beberapa ruas jalan rusak (waktu itu) selepas purworejo menjelang bantul..


Tp beberapa ruas jalan rusak (waktu itu) selepas purworejo menjelang bantul..

Quote:
Original Posted By Toinkz66►ane pernah gan naik bis lewat jalur selatan abis balik dari jogja...udahnya badan pegel2 
tapi bener loh gan klo malem2 jalannya kayak jalan desa, sepi benerr jarang lampu...rata2 supir bisnya titisan paul walker

tapi bener loh gan klo malem2 jalannya kayak jalan desa, sepi benerr jarang lampu...rata2 supir bisnya titisan paul walker

Quote:
Original Posted By deeptroll►asik ini jalan 
kemaren ane dinas ke jawa lewat jalur ini
rekomended banget

kemaren ane dinas ke jawa lewat jalur ini
rekomended banget

Quote:
Original Posted By doongdoongan►Setiap selesai lebaran biasanya pantai2 selatan jawa jadi obyek wisata dadakan. Berhati2 lah jika lewat jalur ini di siang hari karena akan terjadi kepadatan dan kemacetan. Daerah macet ini dimulai dari daerah Ketawang, Mirit, Ambal, pantai Ayah logending.
Quote:
Original Posted By yatoyieb►Ane tiap kerumah istri ane dari jogja ke purwokerto pasti lewat situ gand...
Dulu awalnye ane iseng nyobain jalur alternatif ini katanya lebih sepi alias lalu lintas g terlau padat..
emang bener gand..
selepas kulonprogo ane lewat situ jalurnya lurus bukan main....kesempatan buat macu mobil...hehehe...
bisa nyampe 120km/jam ternyata odong2 ane lewat situ..
setelah nyampe di karang bolong..jalan agak rusak..namun pemandangan dan nuansa pedesaaan kentel banget gand..masih banyak kebun..pekarangan rumah masih luas... setelan nyampe d ambal jalur keliatan alus tapi sedikit bergelombang..
kurang lebih 2,5jam akhirnya keluar deh dari jalur Daendels..tembus kebumen...trus banyumas..purwokerto..
nb:
sedikit info buat para traveler yg mau lewat jalur daendels ini...menurut kesaksian warga disepanjang jalur lurus sekitaran purworejo ini sering terjadi kecelakaan karena jalur yg lurus dan cukup sepi terkadang mengurangi konsentrasi pengguna jalan..so..tetep keep safety ya gand..dimanapun kita melintas...
Kalo berkenan tolong TS pajang di page one...thanks
Ane kasih bintang 5..hehe

Dulu awalnye ane iseng nyobain jalur alternatif ini katanya lebih sepi alias lalu lintas g terlau padat..
emang bener gand..
selepas kulonprogo ane lewat situ jalurnya lurus bukan main....kesempatan buat macu mobil...hehehe...
bisa nyampe 120km/jam ternyata odong2 ane lewat situ..
setelah nyampe di karang bolong..jalan agak rusak..namun pemandangan dan nuansa pedesaaan kentel banget gand..masih banyak kebun..pekarangan rumah masih luas... setelan nyampe d ambal jalur keliatan alus tapi sedikit bergelombang..
kurang lebih 2,5jam akhirnya keluar deh dari jalur Daendels..tembus kebumen...trus banyumas..purwokerto..
nb:
sedikit info buat para traveler yg mau lewat jalur daendels ini...menurut kesaksian warga disepanjang jalur lurus sekitaran purworejo ini sering terjadi kecelakaan karena jalur yg lurus dan cukup sepi terkadang mengurangi konsentrasi pengguna jalan..so..tetep keep safety ya gand..dimanapun kita melintas...
Kalo berkenan tolong TS pajang di page one...thanks
Ane kasih bintang 5..hehe

Quote:
Original Posted By kar.wazowski►ane pernah lewat gan.. waktu mau ke pantai jantimalang..
jalannya luruuuus.. dan viewnya pantai selatan
baguuus
dan pertama kalinya liat sungai yang bertemu dengan laut, seperti yang di pict agan
tapi waktu lewat jalannya sepi.. padahal siang hari.. (iyalah, kanan kiri jarang ada pemukiman)
jalannya luruuuus.. dan viewnya pantai selatan

dan pertama kalinya liat sungai yang bertemu dengan laut, seperti yang di pict agan

tapi waktu lewat jalannya sepi.. padahal siang hari.. (iyalah, kanan kiri jarang ada pemukiman)
Quote:
Original Posted By karepmuloss►tapi kalo lewat kedua jalur itu jalanannya rumit, intinya jangan malu bertanya kalo lewat situ
ane orang deket situ sih, cuma deket doang sering main main kesitu juga
ane orang deket situ sih, cuma deket doang sering main main kesitu juga

Quote:
Original Posted By kapannormal►jgn lupa mampir di warung nasgor bapak ane di jln daendeles kulon progo, DIY. sekitaran utara daerah pantai trisik
sekalian promo
anaknya lg mudik haha

anaknya lg mudik haha


THREAD ANE YANG LAIN
Quote:

Diubah oleh dandikHajil 27-07-2014 16:22
0
17.2K
Kutip
109
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan